Saat Takdir Bertemu

Saat Takdir Bertemu

1. PESTA SEMALAM

Sebuah pesta meriah dengan banyaknya tamu undangan VIP diadakan untuk merayakan keberhasilan digelarnya pameran lukisan perdana milik Baskara Miller. Baskara menghampiri semua tamu undangan yang tidak lupa memberinya selamat atas kelancaran pamerannya siang tadi. Malam ini Baskara memastikan semua orang merasakan kebahagiaan yang dirasakannya.

Beberapa pelayan sibuk wara-wiri membawa minuman dan kue-kue yang sengaja dibawa mengelilingi seluruh tamu undangan. Salah satu wanita yang berdiri di pusat keramaian acara tampak serius mengawasi seluruh pelayan itu. Tidak boleh ada satu pun kesalahan, karena resiko yang akan mereka tanggung cukup besar.

Acara hari ini sengaja dibuat formal karena banyak tamu undangan yang berasal dari rekan kerja Tuan Miller. Baskara harus menjaga agar beberapa temannya tidak membuat masalah disana. Tuan Miller berjalan berkeliling sembari mengenalkan anaknya kepada teman-temannya.

Dengan bangga Tuan Miller memamerkan keberhasilan anaknya mengadakan pameran lukisan perdananya. Baskara sendiri tampak tidak canggung ketika sang ayah melakukan hal itu. Bahkan dirinya menikmati seluruh perhatian yang diberikan semua tamu undangan padanya.

Berbeda dengan keadaan ditengah aula acara, di dapur seluruh pekerja tampak sibuk bergantian dengan tugasnya masing-masing. "Jangan lupa semua minuman yang dibawa harus terisi sama rata ... Alina!" teriak salah satu pelayan bertubuh besar itu kepada seorang wanita muda sesama pelayan disana.

"Iya Kak ... " jawab gadis itu seraya berjalan keluar membawa nampan berisi minuman.

Keadaan cukup kondusif. Tuan Miller asyik bercengkrama dengan teman-temannya di sebuah sofa dekat grand piano yang memainkan sebuah lagu klasik. Sedangkan Baskara sibuk memperkenalkan beberapa hasil karyanya yang sengaja dibawa kesana dari ruang pameran.

Sesuai rencana beberapa saat lagi akan dipamerkan lukisan utama Baskara didepan seluruh tamu undangan. Lukisan ini dibawa khusus ke aula pesta sebagai inti acara pesta malam ini. Seluruh pekerja dan pelayan disana disiapkan sesuai posisinya masing-masing saat lukisan utama diperlihatkan.

"Alina dan Agung siap-siap diposisi ... jangan sampai terjadi sesuatu sama lukisannya." Lagi-lagi pelayan bertubuh besar tadi yang memberikan mereka arahan. Sepertinya dialah pemimpin dari seluruh pelayan yang hari ini bertugas.

Alina dan Agung bersiap-siap pergi ke ruangan pameran yang tidak jauh dari aula pesta untuk membawa lukisan utama. Sebenarnya tidak hanya mereka yang pergi kesana, ada dua orang lagi petugas keamanan yang membantu mereka membawa lukisan itu ke aula pesta.

"Kenapa Na?" tanya Agung melihat gerak-gerik Alina terlihat gelisah.

"Hah? Oh ... gapapa kok, tapi perutku agak ga enak," jawab Alina sedikit memegang perutnya.

"Tapi kita ga ada waktu kalo kamu ke kamar mandi dulu," ucap Agung.

"Gapapa kok, ga separah itu." Mereka kembali berjalan menuju ruang pameran.

Sebelumnya para tamu undangan telah diberi bocoran akan ada sebuah kejutan sebagai inti acara. Sehingga beberapa orang tampak saling berisik tidak sabar dengan kejutan apa yang akan disiapkan untuk mereka.

Sembari menunggu Tuan Miller bersama dengan istrinya berjalan berkeliling menyapa satu persatu tamu undangan. Bermaksud agar tidak membuat mereka menunggu. "Kok ga keliatan ya?" tanya istrinya kepada Tuan Miller seraya berusaha melihat ke sekeliling.

"Ga usah dicari. Biasanya juga tidak ada," ucap Tuan Miller terdengar acuh.

"Tapi dia sudah janji mau datang hari ini." Ucap Rose dalam hati.

Dengan cukup terburu-buru Alina dan Agung membawa lukisan yang telah ditunggu semua orang. Meskipun sedikit berlari keduanya tetap membawanya dengan hati-hati. Lukisan itu cukup besar sehingga terkadang membuat Alina kesulitan membawanya.

Genggamannya sesekali tergelincir dari pegangan kotak berisi lukisan utama karena tidak kuat menahan bebannya. Namun begitu dirinya tetap berusaha membawa lukisan ini dengan aman sampai di aula pesta.

Sampai dipintu belakang aula beberapa rekan kerja sesama pelayan sudah berdiri menyambut Alina dan Agung kemudian sedikit membantu keduanya masuk. Sebelum masuk, Alina melihat seseorang yang berdiri di kegelapan. Hanya disinari oleh sorotan ponsel yang dimainkannya.

"Na, ayo buruan masuk ini harus langsung dibawa kedepan ... " ucap salah satu rekannya.

"Iya." Mengabaikan orang itu, Alina pun segera masuk kedalam.

Setelah lukisan utama siap, para petugas saling memberi kode untuk segera mengeluarkannya ke hadapan seluruh tamu undangan. Baskara pun pergi ke belakang untuk memastikan lukisannya aman saat dipamerkan nanti.

Melihat dengan serius ke setiap detail lukisan, Baskara pun menunjuk dua orang pelayan yang membawa lukisan dari ruang pameran tadi untuk membawa lukisan ini keluar. Tanpa berlama-lama Alina dan Agung bersiap-siap untuk membawa lukisan tadi keluar.

Saat itu seluruh wajah Alina sudah terlihat pucat, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya. Agung yang sedari tadi memperhatikan Alina sekali lagi memastikan keadaan rekannya itu baik-baik saja. Namun sayangnya mau bagaimanapun keadaannya Alina harus tetap menuruti perintah Baskara.

Dengan hati-hati dan tetap menjaga keadaannya baik-baik saja Alina bersama Agung membawa lukisan itu keluar untuk diperlihatkan kepada seluruh tamu undangan. Diiringi dengan alunan grand piano sebuah kejutan yang telah dijanjikan pun keluar.

Semua mata tertuju pada lukisan yang dibawa oleh Alina dan Agung. Riuh tepuk tangan menyambut lukisan utama karya Baskara Miller. Dengan bangga Baskara berjalan menuju lukisan itu. Ayah dan ibunya turut tersenyum bangga melihat keberhasilan anaknya.

Baskara berdiri disamping lukisannya sembari menceritakan arti dari lukisan tersebut. Seluruh tamu undangan mendengarkan penjelasan Baskara dengan seksama. Namun berbeda dengan Alina.

Dengan sekuat tenaga Alina menahan dirinya agar tidak tumbang. Keringat dingin semakin membasahi tubuhnya. Tangannya dikepalkan sekuat mungkin untuk menjaga dirinya tetap tersadar.

Tanpa Alina sadari ada sepasang mata yang tiada memperhatikan penjelasan Baskara, melainkan memperhatikan dirinya. Seseorang yang berdiri ditengah-tengah para tamu, namun dengan aura yang berbeda.

Sepertinya hanya orang itu yang menyadari keadaan Alina saat itu. Meskipun sakit di perutnya sudah tidak tertahankan Alina tetap tersenyum dihadapan para tamu. Posisinya yang tepat berada dibelakang lukisan itu membuatnya mau tidak mau ikut terlihat oleh para tamu.

"Terima kasih dan selamat menikmati acara hari ini hingga akhir," tutup Baskara yang disambut tepuk tangan dari para tamu.

Alina dan Agung kemudian membawa lukisan itu ke tempat yang cukup aman untuk sesekali dilihat para tamu. Untuk sesaat pandangan Alina sempat kabur. Agung yang berada diseberang Alina tidak memperhatikan dan terus saja berjalan membawa lukisan itu.

Kemudian tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang terjatuh dan ambruk. Agung berdiri terpaku dan tidak bisa berkata apapun, hingga Baskara dan beberapa pengawal disana menghampirinya.

Terlihat Alina yang terduduk dibawah sembari menundukkan wajahnya bersama dengan lukisan yang ambruk didepannya. Kedua mata Baskara melotot, wajahnya memerah diliputi kemarahan. Tuan Miller dan istrinya yang mendengar keributan kemudian berjalan menghampiri.

"Apa yang kau lakukan!" teriak Baskara cukup mengangetkan para tamu yang lain.

Pengawalnya mencoba menenangkan Baskara yang marah dan menunjuk Alina. Alina masih menunduk, terasa matanya mulai berair mendengar teriakan Baskara.

"Ada apa ini?" ucap Tuan Miller yang baru datang dan langsung berdiri disamping Baskara.

Mendengar suara Tuan Miller membuat Alina semakin bergetar ketakutan. Dalam pikirannya sudah tidak ada harapan lagi dirinya akan aman setelah ini.

Alina yang tertunduk melihat sepasang sepatu sneakers yang tampak familiar baginya. Sepatu yang mengingatkannya pada kejadian yang sama memalukannya dengan hari ini. Sedikit mendongakan kepalanya Alina melihat pemilik sneakers tadi dan berkata dalam hati, "Kamu ... kok ada disini?"

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

salken dan
nyimak thor.... ☺

2023-10-31

1

mirielle

mirielle

itu alina nya lagi sakit baskaraaa.

btw, jangan lupa mampir juga ya kak 🤗

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 1. PESTA SEMALAM
2 2. KESALAHAN FATAL
3 3. HAMPIR TIDAK WARAS
4 4. PERJALANAN SATU JAM
5 5. SUASANA CANGGUNG
6 6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7 7. PRIVASI KELUARGA
8 8. KEBUN BUNGA
9 9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10 10. SENSUS PENDUDUK
11 11. HEATER
12 12. KODE ISYARAT
13 13. FAMILIAR
14 14. FOTO
15 15. BOSTON
16 16. HEMBUSAN NAFAS
17 17. BAR
18 18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19 19. BEKAS LUKA
20 20. JOHN MILLER
21 21. KEMBALI
22 22. SISI LAIN
23 23. MENJAGA DARIMANA PUN
24 24. MARAH BESAR
25 25. 7 JAHITAN
26 26. BUKAN KEBETULAN
27 27. DEMAM
28 28. TERLALU DEKAT
29 29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30 30. WANITA ITU DATANG
31 31. BINTANG
32 32. LEBIH BAIK
33 33. PRIORITAS
34 34. BEKERJA SAMA
35 35. DIAWASI
36 36. SIDANG TUGAS AKHIR
37 37. BERLARI TANPA TUJUAN
38 38. SENYUMAN
39 39. NAIK MOTOR
40 40. SUASANA BERBEDA
41 41. NISAN
42 42. YAYASAN
43 43. KEBOHONGAN
44 44. MEMULAI LANGKAH
45 45. BERTEMU MIRNA
46 46. RUANGAN TUAN MILLER
47 47. MEMPERCAYAINYA
48 48. ES BATU MENCAIR
49 49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50 50. SAAT ITU
51 51. PERUBAHAN BASKARA
52 52. GEGABAH
53 53. BAR MIRNA
54 54. TETAP WASPADA
55 55. RASA AMAN
56 56. ANAK BUNGSU ROSE
57 57. HUBUNGAN AMBIGU
58 58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59 59. JAMINAN
60 60. TURUN GUNUNG
61 61. DIUSIR
62 62. KEJADIAN MALAM ITU
63 63. CEMBURU
64 64. BAJU PANTAI
65 65. MEDICAL CHECK UP
66 66. PANTAI
67 67. PULANG KERUMAH
68 68. TERUNGKAP
69 69. HUJAN DERAS
70 70. SARAPAN SPESIAL
71 71. TAMAN HIBURAN
72 72. DITINGGAL SENDIRI
73 73. KEBENARAN
74 74. TAKDIR YANG KEJAM
75 75. MENCARI BUKTI
76 76. SALING MEMBERI WAKTU
77 77. KONSELING
78 78. KETUA TIM BASKET
79 79. EKSTRAKULIKULER
80 80. KEKACAUAN
81 81. MENYEBAR LUAS
82 82. ARKANA
83 83. SIAPA YANG TERKUAT
84 84. BAR MIRNA
85 85. DALANG SEBENARNYA
86 86. TENANG SEBELUM BADAI
87 87. UGD
88 88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89 89. PAHLAWANKU
90 90. HAL MENGEJUTKAN
91 91. TOKO KUE
92 92. NARSISTIK
93 93. VIP
94 94. VIP 2
95 95. KEBENARAN MIRNA
96 96. SURAT ANCAMAN
97 97. MENDUKUNG ARKANA
98 98. SAMBUNGAN TELEPON
99 99. TATAPAN ARKANA
100 100. PENYELESAIAN
101 101. FINAL
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. PESTA SEMALAM
2
2. KESALAHAN FATAL
3
3. HAMPIR TIDAK WARAS
4
4. PERJALANAN SATU JAM
5
5. SUASANA CANGGUNG
6
6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7
7. PRIVASI KELUARGA
8
8. KEBUN BUNGA
9
9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10
10. SENSUS PENDUDUK
11
11. HEATER
12
12. KODE ISYARAT
13
13. FAMILIAR
14
14. FOTO
15
15. BOSTON
16
16. HEMBUSAN NAFAS
17
17. BAR
18
18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19
19. BEKAS LUKA
20
20. JOHN MILLER
21
21. KEMBALI
22
22. SISI LAIN
23
23. MENJAGA DARIMANA PUN
24
24. MARAH BESAR
25
25. 7 JAHITAN
26
26. BUKAN KEBETULAN
27
27. DEMAM
28
28. TERLALU DEKAT
29
29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30
30. WANITA ITU DATANG
31
31. BINTANG
32
32. LEBIH BAIK
33
33. PRIORITAS
34
34. BEKERJA SAMA
35
35. DIAWASI
36
36. SIDANG TUGAS AKHIR
37
37. BERLARI TANPA TUJUAN
38
38. SENYUMAN
39
39. NAIK MOTOR
40
40. SUASANA BERBEDA
41
41. NISAN
42
42. YAYASAN
43
43. KEBOHONGAN
44
44. MEMULAI LANGKAH
45
45. BERTEMU MIRNA
46
46. RUANGAN TUAN MILLER
47
47. MEMPERCAYAINYA
48
48. ES BATU MENCAIR
49
49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50
50. SAAT ITU
51
51. PERUBAHAN BASKARA
52
52. GEGABAH
53
53. BAR MIRNA
54
54. TETAP WASPADA
55
55. RASA AMAN
56
56. ANAK BUNGSU ROSE
57
57. HUBUNGAN AMBIGU
58
58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59
59. JAMINAN
60
60. TURUN GUNUNG
61
61. DIUSIR
62
62. KEJADIAN MALAM ITU
63
63. CEMBURU
64
64. BAJU PANTAI
65
65. MEDICAL CHECK UP
66
66. PANTAI
67
67. PULANG KERUMAH
68
68. TERUNGKAP
69
69. HUJAN DERAS
70
70. SARAPAN SPESIAL
71
71. TAMAN HIBURAN
72
72. DITINGGAL SENDIRI
73
73. KEBENARAN
74
74. TAKDIR YANG KEJAM
75
75. MENCARI BUKTI
76
76. SALING MEMBERI WAKTU
77
77. KONSELING
78
78. KETUA TIM BASKET
79
79. EKSTRAKULIKULER
80
80. KEKACAUAN
81
81. MENYEBAR LUAS
82
82. ARKANA
83
83. SIAPA YANG TERKUAT
84
84. BAR MIRNA
85
85. DALANG SEBENARNYA
86
86. TENANG SEBELUM BADAI
87
87. UGD
88
88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89
89. PAHLAWANKU
90
90. HAL MENGEJUTKAN
91
91. TOKO KUE
92
92. NARSISTIK
93
93. VIP
94
94. VIP 2
95
95. KEBENARAN MIRNA
96
96. SURAT ANCAMAN
97
97. MENDUKUNG ARKANA
98
98. SAMBUNGAN TELEPON
99
99. TATAPAN ARKANA
100
100. PENYELESAIAN
101
101. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!