4. PERJALANAN SATU JAM

Datang lebih pagi, Tari sudah standby di sofa ruang keluarga rumah Alina. Memperhatikan Alina yang mondar-mandir membereskan tasnya. Dari semalam terlalu banyak yang dipikirkan nya sehingga Alina tidak sempat memilih barang apa yang dirinya perlukan disana.

Meskipun tidak tahu apakah dirinya akan diminta menginap disana atau tidak, Alina tetap menyiapkan pakaian ganti yang akan dikenakannya disana.

"Mending bawa baju ganti berapa ya Ri?" tanya Alina.

"Ga usah banyak deh ... kan belum tentu disuruh nginep juga kan?" jawab Tari yang ternyata tidak didengar Alina yang sibuk sendiri.

Sejak pagi-pagi sekali ayahnya pergi untuk liputan lapangan dengan rekan kerjanya di kantor. Meskipun merintis kantor surat kabar sendiri, tetapi Ayah Alina tetap gigih mencari bahan liputan. Terkadang ayahnya harus menginap di kantornya untuk menyelesaikan hasil liputannya.

Alina yang melihat bagaimana kerasnya ayahnya bekerja semakin tidak ingin merepotkan. Sebisa mungkin Alina membiayai kebutuhannya sendiri. Alina tahu jika hal yang dikerjakan ayahnya ini belum menguntungkan untuk mereka. Namun, Alina yakin suatu saat nanti ayahnya akan berhasil dan bangga dengan apa yang dikenakannya sekarang.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul sebelas siang. Karena tidak familiar dengan wilayahnya, Alina dan Tari memutuskan untuk berangkat lebih awal.

"Aneh banget ya, kok aku tegang banget sih ... " gugup Alina memegang dadanya.

Alina sudah banyak melalui proses interview dan terus berpindah pekerjaan, tetapi sepertinya kali ini berbeda. Sejak semalam dirinya tidak tenang. Mungkin hal ini karena cara ia berakhir bekerja disana. Sebuah kejadian yang membuatnya mau tidak mau harus bekerja paksa karena tidak dibayar.

Perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai kesana kurang lebih satu jam. Sepanjang perjalanan sesekali Alina membuka jendela dan memandang sekeliling. Rasanya memang tidak adil kehidupannya yang mulanya terasa sempurna bisa berubah dengan sekejap karena sebuah pertengkaran kedua orang tuanya.

Di saat seperti ini lah Alina biasanya memikirkan keluarganya. Saat ketika dirinya harus bisa dewasa menghadapi masalahnya sendirian.

"Ah ... bodo amat, gimana nanti aja deh."

Angin yang berhembus membuat rambutnya berantakan. Namun, hal itu tidak jadi masalah bagi Alina. Justru dirinya merasa hembusan angin itu bisa membawa masalahnya pergi jauh dan tidak kembali. Meskipun hal itu tidak mungkin.

"Sorry ya Ri, jadi harus anterin aku sejauh ini," ucap Alina menatap memelas kepada Tari.

"Gausah kayak gitu mukanya ... iya gapapa, aku mau mastiin aja kamu nyampe ke tempat yang seharusnya."

"Jangan malah nanti ngerepotin karena nyasar," tegur Tari yang sebelumnya pernah dibuat panik karena Alina nyasar karena tidak tahu jalan.

Akhirnya mereka sampai didepan rumah besar diatas bukit. Perjalanan kesini cukup sulit karena bukan jalanan umum. Tari cukup khawatir terhadap nasib sahabatnya karena akan sangat jauh untuk pergi melarikan diri dari sini.

Posisi mobil Tari agak canggung sehingga menghalangi sebuah motor sport dibelakangnya. Mendengar suara klakson yang dibunyikan motor tersebut, Tari kemudian melihat kebelakang dari kaca spionnya. "Duh, bentar mobilnya ngalangin yang mau masuk." Tari memindahkan posisi mobilnya agar motor itu bisa lewat.

Dengan sekali klakson dan suara tancapan gas, gerbang rumah besar itu terbuka sehingga sekilas terlihat rumah keluarga Miller. Alina merasa takjub dengan apa yang dilihatnya, matanya kemudian mengikuti motor sport yang masuk kedalam.

Siapa ya itu? Kok pake motor sport bukannya mobil ... pekerja kali ya. 

"Ini nanti kamu masuknya gimana Al?" tanya Tari.

"Oh iya juga ... kalo udah jam satu aku telepon Baskara deh," jawab Alina santai, sepertinya rasa gugupnya benar-benar sudah hilang terbawa angin tadi.

Alina dan Tari menunggu didalam mobil hingga jam satu siang. Mereka asyik mengobrol sampai ada seseorang yang menghampiri mobil mereka dan mengetuk kaca jendela. Keduanya kaget karena merasa berada di posisi yang aman dan tidak menghalangi jalanan masuk.

"Tolong buka dulu jendelanya." Suaranya terdengar sayup-sayup karena dari balik jendela.

Tari pun menurunkan kaca jendelanya, "Iya Pak? maaf kenapa ya?" tanyanya kebingungan.

"Adek-adek ini mau cari siapa ya? apa jangan-jangan paparazi ya?" tanya bapak berseragam keamanan menginterogasi.

Tari kebingungan dan tidak tahu harus menjawab apa. Kenapa semua orang terlihat menyerahkan disini?

Belum apa-apa Alina dan Tari sudah dibuat ketakutan dengan suasana dirumah ini. Saat Alina melihat ponselnya, jam sudah menunjukan pukul satu siang. Setelah mengatur perasaannya Alina kemudian menjawab pertanyaan bapak tadi dengan menunjukan pesan singkat yang dikirim Baskara padanya.

"Oh sudah ditunggu Mas Baskara, silahkan masuk." Bapak tadi mempersilahkan keduanya untuk masuk kedalam. Sebelum menancap gasnya Tari sempat melihat ke arah Alina dengan wajah cemas. Tari hanya berharap sahabatnya ini akan baik-baik saja disini.

Tari diizinkan membawa mobilnya masuk, tetapi tidak sampai mengantar Alina masuk kedalam rumah Baskara. Tepat didepan sebuah rumah megah itu terdapat banyak anak tangga yang terhubung langsung ke pintu utama. Disana lah Tari menurunkan Alina.

"Jangan lupa kabarin aku terus ya," ucap Tari khawatir.

"Pasti ... kalo ternyata aku harus nginep disini, titip Ayah ya." Alina kemudian memeluk Tari sebelum dirinya turun dari mobil.

"Lebay banget sih kita ... " heran Tari sambil sedikit tertawa melihat bagaimana keduanya terlalu dramatis menanggapi ini semua.

Setelah Teri pergi Alina masih belum berani masuk kedalam. Alina mencoba mengirimkan pesan singkat kepada Baskara, memberitahunya jika ia sudah sampai. Alina juga menanyakan kepadanya apa yang harus ia lakukan setelah ini.

Terlihat dari kejauhan seorang lelaki yang memakai jaket kulit lengkap membawa helmnya berjalan kearah Alina. Alina lalu mengingat jika lelaki ini adalah orang tadi yang memakai motor masuk lebih dulu kesini. Dari pada terus saja berdiri disini tanpa tahu kejelasannya, Alina memutuskan untuk bertanya pada lelaki ini.

"Halo ... maaf ganggu, mau masuk kedalem ya? bisa bareng ga?" tanya Alina polos.

Dengan kebingungan lelaki itu kemudian membuka maskernya, "Siapa ya?" tanyanya singkat.

Alina tiba-tiba merasa canggung setelah mendapat pertanyaan tidak terduga itu. "Aku Alina, hari ini diminta Baskara buat dateng kesini ... dari tadi udah kirim pesan tapi ga dibales juga," jelas Alina.

"Oh pelayan barunya Baskara?" tanya lelaki itu singkat.

"Ya bisa dibilang begitu ... jadi ini aku bisa masuk ga? panas banget disini," ucap Alina yang menganggap lelaki ini juga hanya seorang pekerja biasa.

"Yaudah ayo masuk."

Didalam ternyata sudah ada Rose yang sedang menyusun bunga pajangan di ruang depan bersama beberapa pekerjanya yang lain. Rose langsung mengenali Alina kemudian datang menghampirinya. "Jauh banget ya kesini?" tanyanya hangat.

"Iya Bu lumayan, satu jam kira-kira dari rumah saya," jawab Alina polos.

"Kesini tadi dateng sama-" katanya terhenti melihat seseorang yang masuk bersama dengan Alina.

"Sama .... " Alina hendak menjawab, tetapi ikut terhenti melihat Rose memilih pergi menghampiri lelaki yang datang bersama dengannya.

Dengan senyum lelaki itu menyalami Rose dan disambut pelukan hangat darinya. "Hari ini menginap kan Nak," ucap Rose kepada lelaki itu.

Nak? Kok manggillnya ... jangan-jangan. 

Alina berbicara dalam hatinya dan bertanya-tanya tentang siapa lelaki itu. Setahunya yang banyak diberitakan di berita hanyalah Baskara. Dirinya memang tahu jika keluarga Miller memiliki dua orang anak lelaki, tetapi hanya Baskara yang selalu menjadi pusat perhatian.

Jangan-jangan ini adiknya? atau kakaknya Baskara? 

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

🤔🤔🤔

2023-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. PESTA SEMALAM
2 2. KESALAHAN FATAL
3 3. HAMPIR TIDAK WARAS
4 4. PERJALANAN SATU JAM
5 5. SUASANA CANGGUNG
6 6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7 7. PRIVASI KELUARGA
8 8. KEBUN BUNGA
9 9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10 10. SENSUS PENDUDUK
11 11. HEATER
12 12. KODE ISYARAT
13 13. FAMILIAR
14 14. FOTO
15 15. BOSTON
16 16. HEMBUSAN NAFAS
17 17. BAR
18 18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19 19. BEKAS LUKA
20 20. JOHN MILLER
21 21. KEMBALI
22 22. SISI LAIN
23 23. MENJAGA DARIMANA PUN
24 24. MARAH BESAR
25 25. 7 JAHITAN
26 26. BUKAN KEBETULAN
27 27. DEMAM
28 28. TERLALU DEKAT
29 29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30 30. WANITA ITU DATANG
31 31. BINTANG
32 32. LEBIH BAIK
33 33. PRIORITAS
34 34. BEKERJA SAMA
35 35. DIAWASI
36 36. SIDANG TUGAS AKHIR
37 37. BERLARI TANPA TUJUAN
38 38. SENYUMAN
39 39. NAIK MOTOR
40 40. SUASANA BERBEDA
41 41. NISAN
42 42. YAYASAN
43 43. KEBOHONGAN
44 44. MEMULAI LANGKAH
45 45. BERTEMU MIRNA
46 46. RUANGAN TUAN MILLER
47 47. MEMPERCAYAINYA
48 48. ES BATU MENCAIR
49 49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50 50. SAAT ITU
51 51. PERUBAHAN BASKARA
52 52. GEGABAH
53 53. BAR MIRNA
54 54. TETAP WASPADA
55 55. RASA AMAN
56 56. ANAK BUNGSU ROSE
57 57. HUBUNGAN AMBIGU
58 58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59 59. JAMINAN
60 60. TURUN GUNUNG
61 61. DIUSIR
62 62. KEJADIAN MALAM ITU
63 63. CEMBURU
64 64. BAJU PANTAI
65 65. MEDICAL CHECK UP
66 66. PANTAI
67 67. PULANG KERUMAH
68 68. TERUNGKAP
69 69. HUJAN DERAS
70 70. SARAPAN SPESIAL
71 71. TAMAN HIBURAN
72 72. DITINGGAL SENDIRI
73 73. KEBENARAN
74 74. TAKDIR YANG KEJAM
75 75. MENCARI BUKTI
76 76. SALING MEMBERI WAKTU
77 77. KONSELING
78 78. KETUA TIM BASKET
79 79. EKSTRAKULIKULER
80 80. KEKACAUAN
81 81. MENYEBAR LUAS
82 82. ARKANA
83 83. SIAPA YANG TERKUAT
84 84. BAR MIRNA
85 85. DALANG SEBENARNYA
86 86. TENANG SEBELUM BADAI
87 87. UGD
88 88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89 89. PAHLAWANKU
90 90. HAL MENGEJUTKAN
91 91. TOKO KUE
92 92. NARSISTIK
93 93. VIP
94 94. VIP 2
95 95. KEBENARAN MIRNA
96 96. SURAT ANCAMAN
97 97. MENDUKUNG ARKANA
98 98. SAMBUNGAN TELEPON
99 99. TATAPAN ARKANA
100 100. PENYELESAIAN
101 101. FINAL
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. PESTA SEMALAM
2
2. KESALAHAN FATAL
3
3. HAMPIR TIDAK WARAS
4
4. PERJALANAN SATU JAM
5
5. SUASANA CANGGUNG
6
6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7
7. PRIVASI KELUARGA
8
8. KEBUN BUNGA
9
9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10
10. SENSUS PENDUDUK
11
11. HEATER
12
12. KODE ISYARAT
13
13. FAMILIAR
14
14. FOTO
15
15. BOSTON
16
16. HEMBUSAN NAFAS
17
17. BAR
18
18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19
19. BEKAS LUKA
20
20. JOHN MILLER
21
21. KEMBALI
22
22. SISI LAIN
23
23. MENJAGA DARIMANA PUN
24
24. MARAH BESAR
25
25. 7 JAHITAN
26
26. BUKAN KEBETULAN
27
27. DEMAM
28
28. TERLALU DEKAT
29
29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30
30. WANITA ITU DATANG
31
31. BINTANG
32
32. LEBIH BAIK
33
33. PRIORITAS
34
34. BEKERJA SAMA
35
35. DIAWASI
36
36. SIDANG TUGAS AKHIR
37
37. BERLARI TANPA TUJUAN
38
38. SENYUMAN
39
39. NAIK MOTOR
40
40. SUASANA BERBEDA
41
41. NISAN
42
42. YAYASAN
43
43. KEBOHONGAN
44
44. MEMULAI LANGKAH
45
45. BERTEMU MIRNA
46
46. RUANGAN TUAN MILLER
47
47. MEMPERCAYAINYA
48
48. ES BATU MENCAIR
49
49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50
50. SAAT ITU
51
51. PERUBAHAN BASKARA
52
52. GEGABAH
53
53. BAR MIRNA
54
54. TETAP WASPADA
55
55. RASA AMAN
56
56. ANAK BUNGSU ROSE
57
57. HUBUNGAN AMBIGU
58
58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59
59. JAMINAN
60
60. TURUN GUNUNG
61
61. DIUSIR
62
62. KEJADIAN MALAM ITU
63
63. CEMBURU
64
64. BAJU PANTAI
65
65. MEDICAL CHECK UP
66
66. PANTAI
67
67. PULANG KERUMAH
68
68. TERUNGKAP
69
69. HUJAN DERAS
70
70. SARAPAN SPESIAL
71
71. TAMAN HIBURAN
72
72. DITINGGAL SENDIRI
73
73. KEBENARAN
74
74. TAKDIR YANG KEJAM
75
75. MENCARI BUKTI
76
76. SALING MEMBERI WAKTU
77
77. KONSELING
78
78. KETUA TIM BASKET
79
79. EKSTRAKULIKULER
80
80. KEKACAUAN
81
81. MENYEBAR LUAS
82
82. ARKANA
83
83. SIAPA YANG TERKUAT
84
84. BAR MIRNA
85
85. DALANG SEBENARNYA
86
86. TENANG SEBELUM BADAI
87
87. UGD
88
88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89
89. PAHLAWANKU
90
90. HAL MENGEJUTKAN
91
91. TOKO KUE
92
92. NARSISTIK
93
93. VIP
94
94. VIP 2
95
95. KEBENARAN MIRNA
96
96. SURAT ANCAMAN
97
97. MENDUKUNG ARKANA
98
98. SAMBUNGAN TELEPON
99
99. TATAPAN ARKANA
100
100. PENYELESAIAN
101
101. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!