5. SUASANA CANGGUNG

Setelah mempersilahkan Alina untuk masuk, Rose menemaninya berkeliling. Sejak pertama bertemu Rose terlihat menyukai Alina. Diluar dari akibat kejadian kemarin, Rose tidak benar-benar menyalahkan Alina. Rose mengerti jika itu adalah murni kecelakaan.

"Ga usah sungkan ayo sini," kata Rose sembari tersenyum dan meraih tangan Alina.

"Kalo boleh tahu Baskara nya kemana ya Bu?" tanya Alina sungkan.

"Baskara kayaknya masih tidur, dari tadi belum kelihatan."

Meskipun terdengar seperti pembicaraan biasa, Alina merasa sangat tidak nyaman. Mungkin karena kehadiran orang asing sepertinya, kemana pun mereka pergi selalu ada pengawal dan pelayan yang mengikuti mereka.

Alina terus celingukan melihat ke seluruh sisi rumah mewah ini. Hanya terlihat beberapa pelayan dan pengawal yang mondar-mandir disana. Melihat Alina celingukan seperti itu Rose hanya bisa tertawa.

"Aneh ya?" tanya Rose kepada Alina yang kebingungan.

"Disini cuma ada keluarga Ibu aja?" tanya Alina penasaran.

"Kalo keluarga ini malah seringnya cuma bertiga ... itu pun kalo Bas engga diem di paviliun belakang."

Jujur bukan hanya didiami oleh keluarga inti saja suasana dirumah itu terasa aneh, tapi memang ada suasana berbeda dari rumah pada umumnya. Disana terasa dingin dan misterius. Banyak ruang-ruang dan lorong yang entah akan membawa kemana orang yang melaluinya.

Alina kemudian diajak oleh Rose ke area belakang yang tidak kalah besarnya. Disana terdapat sebuah paviliun yang menghadap langsung ke kolam ikan besar. Paviliun itu adalah tempat yang biasa ditinggal Baskara, termasuk kantor workshopnya.

Nantinya Alina akan banyak berada disana. Sebagai pelayan yang ditunjuk khusus oleh Baskara untuk bekerja di kantor workshopnya, Alina tidak ada pilihan lain selain ada disana. Areanya cukup terisolir karena posisinya dibelakang rumah mewah ini.

Rose mencoba bertanya kepada pengawal pribadi Baskara apa anak itu sudah bangun. Tidak sabar menunggu jawaban pengawal itu, Rose pun menerobos masuk kedalam. Alina yang tidak berani, memutuskan untuk menunggu diluar.

Alina menyapa pengawal pribadi Baskara itu. Kedepannya mereka juga pasti akan banyak bertemu. "Halo Pak, saya Alina ... " ucap Alina memperkenalkan diri. Namun, pengawal itu hanya tersenyum dan sedikit menganggukan kepalanya.

Orang-orang dirumah ini kenapa sih? kayaknya ga ada yang cerah ceria ... cuma Bu Rose doang. 

Setelah beberapa saat ada didalam, Rose pun keluar dan mengajak Alina kembali kedalam saja. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang tidak terlihat baik. Entah apa yang terjadi didalam, hanya Rose dan Baskara yang tau.

Rose meminta Alina untuk menginap hari ini. Karena tidak terasa hari sudah sore, dan tidak banyak kendaraan umum yang lewat sana. Antara tidak banyak atau memang tidak ada sama sekali. Alina berencana akan menanyakannya nanti.

Salah satu pelayan disana kemudian mengantarkan Alina menuju salah satu kamar kosong disana. Para pelayan disana hampir semuanya tinggal disana, mungkin hanya pengawal dan beberapa pelayan laki-laki yang biasa pulang ke rumahnya.

Sehingga disana memang disediakan wilayah khusus sebagai kamar bagi para pelayan yang tinggal disana. Posisinya tidak bersatu dengan rumah inti. Namun juga tidak begitu jauh seperti paviliun tempat tinggal Baskara.

Sesampainya di kamarnya, Alina langsung menghubungi ayahnya dan Tari sesuai janji. Alina memberi kabar jika dirinya akan menginap hari ini. Rasanya sudah banyak yang ingin ia ceritakan kepada Tari. Bahkan belum 24 jam dirinya ada disana, tetapi semua keanehan disana ingin segera Alina ceritakan pada sahabatnya.

Rose meminta Alina berkumpul bersama saat makan malam nanti untuk mengenalkannya kepada semua orang. Jujur Alina tidak terbiasa dengan kebiasaan yang ada dirumah ini. Sesi perkenalan terdengar sangat formal bagi dirinya.

"Tegang banget, nanti pake baju apa ya? aduh Tari ... kalo aja ada dia aku ga bakal se tegang ini." Alina berbicara sendiri di kamar.

Malam pun tiba. Terdengar suara riuh beberapa orang dari balik pintu kamarnya. Sepertinya acara makan malam akan segera dimulai sehingga pelayan disana mulai sibuk mempersiapkannya. Tuan Miller cukup selektif terhadap makanannya sehingga mereka harus lebih berhati-hati.

Sudah sekitar satu bulan ini Tuan Miller rutin makan malam dirumah. Karena kesibukannya biasanya dirinya selalu melewatkan makan malam bersama keluarganya. Bahkan sekedar pulang ke rumah pun tidak.

"Ada yang bisa Alina bantu Mba?" tanya Alina kepada salah satu pelayan.

"Boleh ... bisa bawakan piring-piring itu ke depan? sekalian disusunkan aja." Pelayan itu kemudian kembali ke dapur.

"Seharusnya bawa piring doang ga susah kan ya ... ayo Al, pasti bisa," ucapnya sendiri.

Nyatanya piring-piring yang harus dibawanya cukup berat. Alina sempat kesulitan membawanya, terutama karena jaraknya ke ruang makan cukup jauh. Mungkin untuk pelayan yang lain ini hal yang biasa, tetapi tidak untuk orang baru seperti Alina.

Tangannya mulai bergetar karena menahan beban beratnya piring yang dibawanya. Ketika hampir saja genggamannya tergelincir, ada tangan seseorang yang menahan piring itu agar tidak terjatuh. Alina kemudian melihat siapa yang membantunya.

"Kebiasaan banget sih." Suara lelaki itu terdengar familiar, tetapi yang pasti ini bukan suara Baskara.

Ternyata dia adalah lelaki yang masuk bersamanya tadi siang. Anak lelaki Bu Rose yang lain. Lelaki itu kemudian menggantikan Alina membawa piring-piring itu ke atas meja. Dia juga menata semua piring ditempatnya masing-masing.

Meskipun raut wajahnya terlihat cemberut dan tidak ingin melakukan itu. Namun, kedua tangannya masih bergerak cepat menata piring-piring itu. Alina terpaku melihat lelaki itu disana. Tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh Rose yang kemudian menyuruh Alina untuk duduk.

Meja makan panjang itu terbagi menjadi dua wilayah yang berbeda. Di sisi kanan khusus untuk anggota keluarga inti yaitu Tuan Miller, Ibu Rose dan kedua anak mereka. Sedangkan di sisi yang lain untuk kepala pengawal, kepala pelayan dan staff yang terkadang ikut makan malam dengan mereka.

Alina mulanya kebingungan dimana dirinya harus duduk. Dengan ramah Rose mengarahkan Alina untuk duduk di sisi kiri bersama dengan kepala pelayan dan kepala pengawal. Alina sendiri tidak tahu kenapa dirinya harus ikut duduk dengan mereka.

Namun seperti biasa, Alina tidak punya pilihan lain selain mengikuti arahan dari Bu Rose. Makanan mulai disajikan. Satu persatu kursi mulai terisi. Akhirnya Alina melihat Baskara yang sejak kedatangannya bahkan tidak sekalipun saling bertemu.

Baskara menyapa hangat ibunya dan adiknya Arkana yang sudah duduk sejak tadi terlihat sibuk dengan tablet nya. Tidak lama semua orang yang duduk bangun dari tempat duduknya kecuali Rose, Baskara dan Arkana. Mereka menyambut Tuan Miller yang datang bersama pengawal pribadinya yang juga mengambil posisi duduk disamping Alina.

Ternyata begini suasana makan malam dirumah keluarga konglomerat. Suasana nya sangat canggung dan formal, tidak seperti suasana makan malam Alina dirumahnya.

Makan malam pun dimulai. Di sela-sela makan Tuan Miller menyadari kehadiran Alina. "Kamu yang kemarin rusakin lukisan Baskara kan?" tanyanya spontan membuat semua orang terdiam.

Alina yang kebingungan hanya menjawab dengan suara pelan, "Iya Pak."

"Mulai hari ini dia jadi pelayanku di paviliun Pah," ucap Baskara kepada ayahnya.

"Bawa baju ganti kan? kamu pulang satu bulan sekali aja ... jangan bolak balik, repot."

Bahkan sebelum Alina bertanya, Baskara sudah memperjelas semuanya sekarang. Entah bagaimana tetapi semua pelayan disana tampak hanya terdiam dan kaku. Mungkin karena ada Tuan Miller disana semua orang jadi lebih berhati-hati.

"Tau jalan pulang juga kamu, Ar." Tiba-tiba terucap kata-kata seperti itu dari Tuan Miller.

Arkana hanya diam dan tidak menanggapi perkataan ayahnya. Rose yang melihat itu kemudian mencoba mencairkan suasana yang mulai tidak enak.

"Sudah lama kan kita ga makan bersama seperti ini, ayo jangan terlalu formal dong," ucap Rose hangat kepada semua orang.

"Saya bertanya kepada anak kamu, tapi dia memilih tidak menjawab ... apa itu sopan?" tanya Tuan Miller kepada Rose menyindir Arkana.

Arkana meletakkan sendoknya dan berhenti makan, kemudian menatap tajam ayahnya. Tampak mengatur emosinya. Alina yang melihat itu dari jauh, menjadi penasaran dengan apa yang terjadi diantara hubungan ayah dan anak ini.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

wowwwwwww

2023-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. PESTA SEMALAM
2 2. KESALAHAN FATAL
3 3. HAMPIR TIDAK WARAS
4 4. PERJALANAN SATU JAM
5 5. SUASANA CANGGUNG
6 6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7 7. PRIVASI KELUARGA
8 8. KEBUN BUNGA
9 9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10 10. SENSUS PENDUDUK
11 11. HEATER
12 12. KODE ISYARAT
13 13. FAMILIAR
14 14. FOTO
15 15. BOSTON
16 16. HEMBUSAN NAFAS
17 17. BAR
18 18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19 19. BEKAS LUKA
20 20. JOHN MILLER
21 21. KEMBALI
22 22. SISI LAIN
23 23. MENJAGA DARIMANA PUN
24 24. MARAH BESAR
25 25. 7 JAHITAN
26 26. BUKAN KEBETULAN
27 27. DEMAM
28 28. TERLALU DEKAT
29 29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30 30. WANITA ITU DATANG
31 31. BINTANG
32 32. LEBIH BAIK
33 33. PRIORITAS
34 34. BEKERJA SAMA
35 35. DIAWASI
36 36. SIDANG TUGAS AKHIR
37 37. BERLARI TANPA TUJUAN
38 38. SENYUMAN
39 39. NAIK MOTOR
40 40. SUASANA BERBEDA
41 41. NISAN
42 42. YAYASAN
43 43. KEBOHONGAN
44 44. MEMULAI LANGKAH
45 45. BERTEMU MIRNA
46 46. RUANGAN TUAN MILLER
47 47. MEMPERCAYAINYA
48 48. ES BATU MENCAIR
49 49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50 50. SAAT ITU
51 51. PERUBAHAN BASKARA
52 52. GEGABAH
53 53. BAR MIRNA
54 54. TETAP WASPADA
55 55. RASA AMAN
56 56. ANAK BUNGSU ROSE
57 57. HUBUNGAN AMBIGU
58 58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59 59. JAMINAN
60 60. TURUN GUNUNG
61 61. DIUSIR
62 62. KEJADIAN MALAM ITU
63 63. CEMBURU
64 64. BAJU PANTAI
65 65. MEDICAL CHECK UP
66 66. PANTAI
67 67. PULANG KERUMAH
68 68. TERUNGKAP
69 69. HUJAN DERAS
70 70. SARAPAN SPESIAL
71 71. TAMAN HIBURAN
72 72. DITINGGAL SENDIRI
73 73. KEBENARAN
74 74. TAKDIR YANG KEJAM
75 75. MENCARI BUKTI
76 76. SALING MEMBERI WAKTU
77 77. KONSELING
78 78. KETUA TIM BASKET
79 79. EKSTRAKULIKULER
80 80. KEKACAUAN
81 81. MENYEBAR LUAS
82 82. ARKANA
83 83. SIAPA YANG TERKUAT
84 84. BAR MIRNA
85 85. DALANG SEBENARNYA
86 86. TENANG SEBELUM BADAI
87 87. UGD
88 88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89 89. PAHLAWANKU
90 90. HAL MENGEJUTKAN
91 91. TOKO KUE
92 92. NARSISTIK
93 93. VIP
94 94. VIP 2
95 95. KEBENARAN MIRNA
96 96. SURAT ANCAMAN
97 97. MENDUKUNG ARKANA
98 98. SAMBUNGAN TELEPON
99 99. TATAPAN ARKANA
100 100. PENYELESAIAN
101 101. FINAL
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. PESTA SEMALAM
2
2. KESALAHAN FATAL
3
3. HAMPIR TIDAK WARAS
4
4. PERJALANAN SATU JAM
5
5. SUASANA CANGGUNG
6
6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7
7. PRIVASI KELUARGA
8
8. KEBUN BUNGA
9
9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10
10. SENSUS PENDUDUK
11
11. HEATER
12
12. KODE ISYARAT
13
13. FAMILIAR
14
14. FOTO
15
15. BOSTON
16
16. HEMBUSAN NAFAS
17
17. BAR
18
18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19
19. BEKAS LUKA
20
20. JOHN MILLER
21
21. KEMBALI
22
22. SISI LAIN
23
23. MENJAGA DARIMANA PUN
24
24. MARAH BESAR
25
25. 7 JAHITAN
26
26. BUKAN KEBETULAN
27
27. DEMAM
28
28. TERLALU DEKAT
29
29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30
30. WANITA ITU DATANG
31
31. BINTANG
32
32. LEBIH BAIK
33
33. PRIORITAS
34
34. BEKERJA SAMA
35
35. DIAWASI
36
36. SIDANG TUGAS AKHIR
37
37. BERLARI TANPA TUJUAN
38
38. SENYUMAN
39
39. NAIK MOTOR
40
40. SUASANA BERBEDA
41
41. NISAN
42
42. YAYASAN
43
43. KEBOHONGAN
44
44. MEMULAI LANGKAH
45
45. BERTEMU MIRNA
46
46. RUANGAN TUAN MILLER
47
47. MEMPERCAYAINYA
48
48. ES BATU MENCAIR
49
49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50
50. SAAT ITU
51
51. PERUBAHAN BASKARA
52
52. GEGABAH
53
53. BAR MIRNA
54
54. TETAP WASPADA
55
55. RASA AMAN
56
56. ANAK BUNGSU ROSE
57
57. HUBUNGAN AMBIGU
58
58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59
59. JAMINAN
60
60. TURUN GUNUNG
61
61. DIUSIR
62
62. KEJADIAN MALAM ITU
63
63. CEMBURU
64
64. BAJU PANTAI
65
65. MEDICAL CHECK UP
66
66. PANTAI
67
67. PULANG KERUMAH
68
68. TERUNGKAP
69
69. HUJAN DERAS
70
70. SARAPAN SPESIAL
71
71. TAMAN HIBURAN
72
72. DITINGGAL SENDIRI
73
73. KEBENARAN
74
74. TAKDIR YANG KEJAM
75
75. MENCARI BUKTI
76
76. SALING MEMBERI WAKTU
77
77. KONSELING
78
78. KETUA TIM BASKET
79
79. EKSTRAKULIKULER
80
80. KEKACAUAN
81
81. MENYEBAR LUAS
82
82. ARKANA
83
83. SIAPA YANG TERKUAT
84
84. BAR MIRNA
85
85. DALANG SEBENARNYA
86
86. TENANG SEBELUM BADAI
87
87. UGD
88
88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89
89. PAHLAWANKU
90
90. HAL MENGEJUTKAN
91
91. TOKO KUE
92
92. NARSISTIK
93
93. VIP
94
94. VIP 2
95
95. KEBENARAN MIRNA
96
96. SURAT ANCAMAN
97
97. MENDUKUNG ARKANA
98
98. SAMBUNGAN TELEPON
99
99. TATAPAN ARKANA
100
100. PENYELESAIAN
101
101. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!