2. KESALAHAN FATAL

Alina terduduk dibawah ketika semua orang berkumpul memperhatikannya. Agung yang jelas berada didekatnya bergerak menjauh seakan-akan tidak ingin ikut campur dalam urusan ini. Alina yang melihat Agung yang menjauh jelas kecewa dengan rekan kerjanya itu. Jika saja Agung lebih erat memegang lukisan ini, maka meskipun tangannya sedikit tergelincir efeknya tidak akan separah ini.

"Sekarang gimana? kamu harus tanggung jawab." Baskara tidak dapat menyembunyikan kemarahannya.

"Saya minta maaf Pak, saya tidak sengaja melakukannya ... " ucap Alina lemah.

Melihat keadaan pesta yang seketika menjadi gaduh, Rose meminta pengawalnya membantu Alina berdiri dan membawanya kebelakang. Sementara itu beberapa staff yang lain mencoba menenangkan para tamu undangan yang kebingungan dengan apa yang terjadi.

Perut Alina yang sakit tadi tiba-tiba hilang berganti dengan kecemasan dan ketakutan. Sebagai pelayan part time Alina tidak memiliki seseorang yang bisa melindunginya. Agung saja pergi menjauh dan tidak mau terbawa kedalam masalah ini.

Di belakang, bos nya sudah menatap tajam Alina begitu pun beberapa pelayan yang lain tidak ada yang berani membantunya. Keluarga Miller jelas memiliki kuasa yang membuat semua orang tidak ada yang berani berkutik.

Alina di dudukan di salah satu kursi. Baskara menghampirinya masih dengan amarah. Tuan Miller tidak ada disana karena sibuk menjelaskan apa yang terjadi kepada koleganya yang datang. Disana hanya ada Baskara, Alina, Rose ibunya Baskara dan beberapa pengawal.

Sesekali Rose memperhatikan wajah Alina yang sudah sangat pucat. Sedari tadi wajahnya memang sudah pucat, tetapi keadaan sekarang semakin memperparah keadaannya. Rose lalu memberikan selembar tisu kepada Alina untuk menyeka keringatnya.

Alina sama sekali tidak menangis, mungkin ketakutannya membuatnya bahkan tidak bisa mengeluarkan air mata. "Sekarang kamu harus bertanggung jawab ... ganti semua kerugian saya," ucap Baskara dengan nada tinggi mengontrol emosinya.

"Ta-tapi saya tidak memiliki uang untuk menggantinya," tunduk Alina.

"Pokoknya harus kamu ganti, saya tidak mau tahu."

"Mau kamu memelas seperti itu, saya tetap tidak akan membiarkan kamu lepas dari tanggung jawab," tegas Baskara.

Keadaan berubah hening. Alina yang merasa bersalah masih saja tertunduk lesu. Bosnya yang juga ada disana tidak bisa berbuat apa-apa, sedangkan Agung? pria pengecut yang tidak mau mengakui kalau dirinya juga memiliki andil pada kejadian ini hanya berdiri memperhatikan Alina dari kejauhan.

"Oke gini aja ... kamu saya pekerjakan sebagai pelayan di kantor workshop saya."

"Tapi, tidak dibayar ... sebagai bentuk ganti rugi kamu ke saya, gimana?" tanya Baskara.

Alina tahu bahkan meskipun Baskara terdengar bertanya padanya, tetapi ini adalah sebuah perintah darinya. Alina tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya. Sudah untung Baskara tidak membawa kejadian hari ini ke pihak yang berwajib, meskipun Alina tahu Baskara bisa saja melakukan itu.

"Iya Pak, saya mau."

Baskara lalu kembali kedepan, dirinya tidak mau semakin membuat tamu-tamunya bingung karena pergi terlalu lama. Meninggalkan Alina yang masih terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Sepeninggal Baskara, beberapa teman Alina baru bisa menghampirinya.

Kalau aku kerja tanpa dibayar, gimana caranya bisa bayar kuliah. 

Sekarang yang lebih penting yaitu bagaimana nasibnya nanti. Tidak pernah terbayangkan dirinya akan masuk kedalam keluarga Miller dengan cara seperti ini. Selain itu Baskara bahkan tidak memberitahunya sampai kapan ia harus bekerja dengannya tanpa dibayar.

Berusaha profesional Alina pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Alina pergi ke kamar mandi sebentar untuk merapikan keadaannya lalu segera kedepan menyajikan minuman kepada para tamu.

Alina harus berusaha baik-baik saja, karena jika tidak bisa saja dirinya tidak dibayar. Bertepatan hari ini masa kontrak part time nya berakhir. Alina tidak mau jika masalah tadi membuatnya tidak dibayar, padahal sudah hampir enam bulan dirinya bekerja.

Beberapa tamu yang hadir satu persatu mulai meninggalkan aula pesta. Kini hanya kerabat dan kolega terdekat yang masih ada disana. Mereka masih sibuk mengobrol dan tertawa bersama.

Melihat apa yang tadi terjadi dengan keadaan sekarang Alina dibuat heran. Apakah seperti ini gaya kehidupan konglomerat? setelah menekan dan membuat seseorang merasa ketakutan sekarang mereka masih bisa mengobrol seraya tertawa seperti tidak terjadi apapun.

Bahkan lukisan yang dipermasalahkan tadi hanya dibiarkan di sudut aula. Keluarga seperti ini yang akan Alina hadapi kedepannya. Entah untuk berapa lama. Alina harus menguatkan dirinya dengan kemungkinan yang akan terjadi setelah ini.

"Ayah ... Alina harus apa sekarang?" tanya Alina kepada dirinya sendiri.

Didepan pintu terlihat Rose sedang berbicara dengan seseorang. Mereka terlihat akrab, bahkan lelaki itu memeluk Rose erat dan mengelus hangat tubuh wanita itu. Lelaki itu pergi meninggalkan Rose yang kemudian berbalik dan melihat Alina sedang memperhatikannya.

Dengan senyuman Rose berjalan mendekati Alina. "Nama kamu siapa?" tanya Rose hangat.

"Saya Alina," jawab Alina sungkan.

"Tidak perlu sungkan, kedepannya kita akan sering ketemu."

"Kantor workshop Baskara itu masih di wilayah rumah kami, jadi tante sering mondar mandir kesana," ucap Rose.

Sangat berbeda dengan aura yang diberikan Baskara dan ayahnya. Rose lebih hangat dan banyak tersenyum. Alina bahkan heran bagaimana bisa wanita ini bersama dengan dua lelaki yang sangat kontras dengannya.

Pulang ke rumah dengan tubuh dan pikiran yang lelah, Alina berharap disambut dengan hangat oleh ayahnya. Sayangnya pintu rumah masih terkunci rapat, dan rumah dalam keadaan gelap. Sepertinya lagi-lagi ayahnya menginap di kantornya.

Sedikit menyeret tubuhnya yang berat karena kelelahan. Alina meletakan barang-barangnya di kursi dan menyalakan televisi. Alina kemudian berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air lalu melemparkan tubuhnya ke atas sofa.

Ponselnya tiba-tiba ramai dengan notifikasi dari teman kampusnya yang melihat akun berita yang sedang trending. Ternyata berita tentang dirinya di pesta tadi. Seluruh temannya mengiriminya pesan menanyakan apa yang terjadi.

Sama sekali tidak bertenaga untuk membalasnya, Alina melemparkan ponselnya dan pergi ke kamar mandi. Guyuran air membawa keletihan tubuhnya pergi sejenak. Rasanya sekujur tubuhnya remuk, hari ini adalah hari paling sibuk dan paling tidak terduga di hidupnya.

"Baskara ... kamu berasa paling hebat hah!"

"Mentang-mentang punya kuasa bisanya menekan orang kayak gitu?"

"Laki bukan? bisanya manfaatin power orang tua."

Alina melupakan kekesalannya di kamar mandi. Sejak tadi dirinya tidak berani mengatakan apapun. Baru sekarang Alina berani mengatai Baskara yang memarahinya bahkan menjadikannya pelayannya.

Merasa lebih segar karena sudah mandi dan berhasil melupakan emosinya, Alina mencari sesuatu yang bisa di makan. Sejak tadi Alina tidak makan apapun dan kini cacing di perutnya ramai menagih sang tuan memberi mereka makan.

"Bentar ... tadi dia siapa ya? sepatunya familiar, perawakan bawahnya juga kayak kenal."

Alina masih tidak bisa melupakan seseorang yang dilihatnya tadi. Alina memang tidak sempat melihatnya dengan jelas, tetapi dirinya yakin jika ia pernah melihat orang yang sama di suatu tempat. Siapa ya dia?

Episodes
1 1. PESTA SEMALAM
2 2. KESALAHAN FATAL
3 3. HAMPIR TIDAK WARAS
4 4. PERJALANAN SATU JAM
5 5. SUASANA CANGGUNG
6 6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7 7. PRIVASI KELUARGA
8 8. KEBUN BUNGA
9 9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10 10. SENSUS PENDUDUK
11 11. HEATER
12 12. KODE ISYARAT
13 13. FAMILIAR
14 14. FOTO
15 15. BOSTON
16 16. HEMBUSAN NAFAS
17 17. BAR
18 18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19 19. BEKAS LUKA
20 20. JOHN MILLER
21 21. KEMBALI
22 22. SISI LAIN
23 23. MENJAGA DARIMANA PUN
24 24. MARAH BESAR
25 25. 7 JAHITAN
26 26. BUKAN KEBETULAN
27 27. DEMAM
28 28. TERLALU DEKAT
29 29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30 30. WANITA ITU DATANG
31 31. BINTANG
32 32. LEBIH BAIK
33 33. PRIORITAS
34 34. BEKERJA SAMA
35 35. DIAWASI
36 36. SIDANG TUGAS AKHIR
37 37. BERLARI TANPA TUJUAN
38 38. SENYUMAN
39 39. NAIK MOTOR
40 40. SUASANA BERBEDA
41 41. NISAN
42 42. YAYASAN
43 43. KEBOHONGAN
44 44. MEMULAI LANGKAH
45 45. BERTEMU MIRNA
46 46. RUANGAN TUAN MILLER
47 47. MEMPERCAYAINYA
48 48. ES BATU MENCAIR
49 49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50 50. SAAT ITU
51 51. PERUBAHAN BASKARA
52 52. GEGABAH
53 53. BAR MIRNA
54 54. TETAP WASPADA
55 55. RASA AMAN
56 56. ANAK BUNGSU ROSE
57 57. HUBUNGAN AMBIGU
58 58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59 59. JAMINAN
60 60. TURUN GUNUNG
61 61. DIUSIR
62 62. KEJADIAN MALAM ITU
63 63. CEMBURU
64 64. BAJU PANTAI
65 65. MEDICAL CHECK UP
66 66. PANTAI
67 67. PULANG KERUMAH
68 68. TERUNGKAP
69 69. HUJAN DERAS
70 70. SARAPAN SPESIAL
71 71. TAMAN HIBURAN
72 72. DITINGGAL SENDIRI
73 73. KEBENARAN
74 74. TAKDIR YANG KEJAM
75 75. MENCARI BUKTI
76 76. SALING MEMBERI WAKTU
77 77. KONSELING
78 78. KETUA TIM BASKET
79 79. EKSTRAKULIKULER
80 80. KEKACAUAN
81 81. MENYEBAR LUAS
82 82. ARKANA
83 83. SIAPA YANG TERKUAT
84 84. BAR MIRNA
85 85. DALANG SEBENARNYA
86 86. TENANG SEBELUM BADAI
87 87. UGD
88 88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89 89. PAHLAWANKU
90 90. HAL MENGEJUTKAN
91 91. TOKO KUE
92 92. NARSISTIK
93 93. VIP
94 94. VIP 2
95 95. KEBENARAN MIRNA
96 96. SURAT ANCAMAN
97 97. MENDUKUNG ARKANA
98 98. SAMBUNGAN TELEPON
99 99. TATAPAN ARKANA
100 100. PENYELESAIAN
101 101. FINAL
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. PESTA SEMALAM
2
2. KESALAHAN FATAL
3
3. HAMPIR TIDAK WARAS
4
4. PERJALANAN SATU JAM
5
5. SUASANA CANGGUNG
6
6. AKHIRNYA TAU NAMANYA
7
7. PRIVASI KELUARGA
8
8. KEBUN BUNGA
9
9. BERTEMU MANUSIA YANG LAIN
10
10. SENSUS PENDUDUK
11
11. HEATER
12
12. KODE ISYARAT
13
13. FAMILIAR
14
14. FOTO
15
15. BOSTON
16
16. HEMBUSAN NAFAS
17
17. BAR
18
18. TIDAK BISA DIPERINTAH
19
19. BEKAS LUKA
20
20. JOHN MILLER
21
21. KEMBALI
22
22. SISI LAIN
23
23. MENJAGA DARIMANA PUN
24
24. MARAH BESAR
25
25. 7 JAHITAN
26
26. BUKAN KEBETULAN
27
27. DEMAM
28
28. TERLALU DEKAT
29
29. TAMU TIDAK DIUNDANG
30
30. WANITA ITU DATANG
31
31. BINTANG
32
32. LEBIH BAIK
33
33. PRIORITAS
34
34. BEKERJA SAMA
35
35. DIAWASI
36
36. SIDANG TUGAS AKHIR
37
37. BERLARI TANPA TUJUAN
38
38. SENYUMAN
39
39. NAIK MOTOR
40
40. SUASANA BERBEDA
41
41. NISAN
42
42. YAYASAN
43
43. KEBOHONGAN
44
44. MEMULAI LANGKAH
45
45. BERTEMU MIRNA
46
46. RUANGAN TUAN MILLER
47
47. MEMPERCAYAINYA
48
48. ES BATU MENCAIR
49
49. JANGAN LIHAT KEBELAKANG
50
50. SAAT ITU
51
51. PERUBAHAN BASKARA
52
52. GEGABAH
53
53. BAR MIRNA
54
54. TETAP WASPADA
55
55. RASA AMAN
56
56. ANAK BUNGSU ROSE
57
57. HUBUNGAN AMBIGU
58
58. KEADAAN TIDAK TERDUGA
59
59. JAMINAN
60
60. TURUN GUNUNG
61
61. DIUSIR
62
62. KEJADIAN MALAM ITU
63
63. CEMBURU
64
64. BAJU PANTAI
65
65. MEDICAL CHECK UP
66
66. PANTAI
67
67. PULANG KERUMAH
68
68. TERUNGKAP
69
69. HUJAN DERAS
70
70. SARAPAN SPESIAL
71
71. TAMAN HIBURAN
72
72. DITINGGAL SENDIRI
73
73. KEBENARAN
74
74. TAKDIR YANG KEJAM
75
75. MENCARI BUKTI
76
76. SALING MEMBERI WAKTU
77
77. KONSELING
78
78. KETUA TIM BASKET
79
79. EKSTRAKULIKULER
80
80. KEKACAUAN
81
81. MENYEBAR LUAS
82
82. ARKANA
83
83. SIAPA YANG TERKUAT
84
84. BAR MIRNA
85
85. DALANG SEBENARNYA
86
86. TENANG SEBELUM BADAI
87
87. UGD
88
88. PIKNIK DI RUMAH SAKIT
89
89. PAHLAWANKU
90
90. HAL MENGEJUTKAN
91
91. TOKO KUE
92
92. NARSISTIK
93
93. VIP
94
94. VIP 2
95
95. KEBENARAN MIRNA
96
96. SURAT ANCAMAN
97
97. MENDUKUNG ARKANA
98
98. SAMBUNGAN TELEPON
99
99. TATAPAN ARKANA
100
100. PENYELESAIAN
101
101. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!