Bab. 12

    Setelah semalaman menginap di hotel meski tak melakukan apapun sebagai pasangan yang baru menyandang status suami dan istri. Kini keduanya tiba di rumah orang tua Inara, memang rencananya mereka akan tinggal di rumah Zaky yang sudah lama dia tempati sendiri. Begitu keluar dari mobil, Inara langsung berlari masuk kedalam rumah bahkan tak mempedulikan Zaky yang sibuk menyeret koper mereka berdua, walau hanya koper berukuran sedang.

" assalamualaikum,, ayah, bunda " teriak Inara sesaat sudah masuk kedalam rumah dan berdiri di ruang tamu. Zaky yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa menggelengkan kepala. ' dasar istri kecilku ' batin Zaky tersenyum tipis bahkan sangat tipis, setipis tissu.

" wa'alaikumsalam,,,, Ara kamu itu sudah menikah loh,,, masih aja seperti anak kecil nggak malu kamu sama suamimu " ucap Banda yang melihat putrinya begelayut manja padanya

" assalamualaikum " salam Zaky saat sudah tiba di dalam rumah dan menaruh koper mereka.

" wa'alaikumsalam,,, eeh,,, nak Zaky " jawab bunda " ya ampun Ara!!,, bukan nya bantuin suami kamu bawa koper kalian malah langsung lari kedalam " tegur bunda yang gemas dengan putrinya.

" ihh,,, biarin aja Bun, bunda nggak lihat tuh otot nya aja gede, pasti itu belum seberapa lah buat om Zaky. Iya kan om? " sahut Inara dan tentu saja langsung mendapat cubitan dari sang bunda.

" auuwhh,,,, kok Ara di cubit sih Bun!? " tanya nya sambil mengusap-usap bekas cubitan bundanya.

" biarin, biar tau rasa kamu. Suami sendiri dipanggil om " jawab bunda " sama suami itu yang sopan loh Ra ! " tegur bunda lagi

" iya Bun maaf,,, "

" minta maaf itu bukan sama bunda, tuh minta maaf sama suami kamu." jawab bunda menoleh sekilas pada menantunya yang tampak santai saja.

" nggak apa-apa Bun, namanya juga masih baru jadi masih butuh penyesuaian " sahut Zaky dengan raut muka yang datar ( nggak heran sih kan memang begitu mukanya datar tapi tegas. Iya nggak gaiss ) . Zaky nampak tenang meskipun dalam hatinya, ingin rasanya mengurung gadisnya itu di dalam kamar.

" justru karena masih baru nak Zaky, biar terbiasa. " sahut bunda " untung masih bunda yang pertama dengar Ra, gimana kalau ayah kamu dengar juga, bisa kena tausiyah kamu. Atau gimana coba kalau mertua kamu dengar?, mau di taruh dimana muka bunda sama ayah Ra? " mendengar ucapan bundanya membuat Inara menundukkan kepalanya dan hampir rasanya dia ingin meneteskan air mata. Padahal kan dia cuman bercanda tadi, hanya ingin mengusili suami nya saja.

" iya Bun, Ara tau kok itu sebenarnya salah " jawab Inara lirih " Ara kan sebenarnya niat nya tadi cuma bercanda Bun " ucapnya tiba-tiba saja airmata yang sedari tadi ditahan menetes juga. Zaky yang melihatnya pun iba dengan istrinya. Dia tau kalau Inara hanya iseng memanggilnya dengan sebutan om, karena dari awal menikah pun Zaky menegurnya dan Inara langsung saja menurut. menurut Zaky Inara itu penurut .

" udah jangan nangis,,,, bunda kan hanya menasehati, bukan marah nak " ucap bunda merasa bersalah, lalu ia pun merengkuh putrinya kedalam pelukan nya.

" iya Bun,,Ara memang salah kok " jawab Inara di sela-sela tangisnya. " Ara minta maaf ya mas Zaky " ucapnya lagi menatap suaminya dengan tampang memelas. Zaky hanya mengangguk saja, Entah kenapa Zaky merasa gemas dengan wajah istrinya yang menangis itu, mata sedikit sembab dan hidung memerah.menurut Zaky Inara terlihat manis seperti itu bahkan menambah kadar kecantikan sang istri, meskipun hatinya merasakan sakit mendengar suara lirih sang istri akibat menangis.

" udah ah,,,, sana kalian istirahat saja, ajak suamimu ke kamar nak " ucap bunda. Dan Inara pun mengajak suaminya itu masuk kedalam kamar.

  Rumah kedua orang tua Inara itu tidak bertingkat, tidak seperti rumah orang tua Zaky atau pun rumah Zaky namun cukup luas juga dan sangat asri karena memiliki taman yang tidak terlalu luas,tapi terdapat di situ pohon mangga, kelengkeng, jambu dan ditumbuhi rumput manis dan banyak bunga-bunga juga.

   Inara dan bundanya gemar bertanam tanaman, entah itu bunga atau bahkan sayur hidroponik juga.

***

 sesampainya di dalam kamar, Zaky yang berada di belakang Inara setelah menutup pintu langsung memeluk Inara dari belakang. Inara reflek ingin menjauh tapi di tahan oleh Zaky. Sejujurnya Inara sangat tegang dan ada sedikit rasa takut karena baru pertama kali mendapatkan perlakuan se intim ini, meskipun ia sadar betul bahwa ia dan Zaky halal bersentuhan bahkan lebih dari ini pun boleh.

" jangan menangis seperti tadi lagi, mas tidak bisa melihat itu sayang " ucap Zaky yang menyandarkan dagunya ke bahu Inara. posisi nya sekarang memeluk Inara dari belakang dan membungkukkan tubuhnya karena tinggi Inara hanya sebatas dadanya.

" mas jangan seperti ini,,, maaf kalau aku masih canggung " lirih Inara di akhir kalimatnya.

" nggak apa-apa mas tau,mas juga sebenarnya canggung. Karena mas juga baru ini pertama kalinya memeluk wanita selain mama dan kak Syifa " jawab Zaky setelah membalik tubuh Inara berhadapan dengannya.inara yang mendengar kalimat Zaky cukup kaget, karena setaunya Zaky itu bisnis man atau pebisnis hebat. Jadi bisa dikatakan dia sangat di kagumi kaum hawa.

" beneran mas? " kaget Inara tak percaya " masa sih,,, kok rasa-rasa nya aku kurang percaya ya " ucapnya dengan ekspresi yang menggemaskan menurut Zaky

" beneran lah !, " sahut Zaky. " nggak percaya dimananya " tanyanya lagi

" ya secara kan mas ini pebisnis terkenal kata ayah. Jadi banyak dong kliennya mas yang cewek atau bahkan ada klien mas yang menjodohkan putrinya sama mas " jawab Inara " atauuu,,,, bisa jadi juga mas sering peluk-pelukan sama pacar mas " lanjutnya lagi.

" peluk-pelukan gimana, mas juga gak pernah pacaran. Mas tau itu dosa sayang ! " jawab Zaky mencubit hidung Inara gemas.

" masa sih mas gak pernah pacaran?, mas kan udah tua, sekalipun gak pernah pacaran? " tanya Inara lagi masih kurang percaya.

" udah, ngapain jadi bahas itu sih " ucap Zaky, melangkah keranjang dan merebahkan tubuhnya yang masih terasa lelah. Inara merasa kecewa dengan ucapan suaminya, Karena seolah-olah ada yang di sembunyikan Zaky. Tapi urung ia melanjutkan pembicaraan ini mengingat hubungan mereka yang masih sangat awal.

  Setelah dirasa cukup waktu untuk mengistirahatkan tubuh nya, Zaky terbangun dan melihat di sekeliling kamar tapi tak menemukan sang istri. Dia pun bergegas membersihkan tubuhnya dan segera keluar kamar.

" eh nak Zaky. " ucap ayah begitu melihat Zaky keluar kamar yang kebetulan di ruang keluarga di depan kamar Inara.

" ayah " sapa Zaky menyalami ayah mertuanya dengan takzim. " gimana kabar ayah? " tanya nya lagi sambil duduk

" Alhamdulillah,,, ayah baik nak. Bagaimana istirahatnya cukup kan untuk mengembalikan rasa lelah acara kemarin? " ayah mengakrabkan diri pada Zaky menantunya. Ayah tau kalau menantunya itu sifatnya dingin dan jarang berekspresi. Tapi kalau soal bisnis jangan di lawan. Itulah Zaky.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!