Jatuh Cinta dengan Janda Kurir
tok...tok..tok...tok...
"Tania...Tania...cepat bangun,"panggil Bu Santi sambil mengetuk pintu kamar anaknya.
Bu Santi kesal pada anaknya yang selalu bangun kesiangan karena setiap malam menonton film hingga larut malam.
"Hoooaaaammmm,iya Bu bentar"jawab Tania sambil mengucek matanya yang masih ngantuk akibat begadang.
Flashback on
"Tania,kesini nak...Ibu dan Ayah ingin berbicara penting denganmu."
"Iya Bu,ada apa sepertinya penting sekali," tanya Tania penasaran karena tidak biasanya Ayah dan Ibunya memanggil jika ada sesuatu hal yang ingin disampaikan.
Sambil duduk di sebelah Ibunya,sedangkan Ayahnya sedang menyeruput kopi buatan dari Ibunya.
"Begini Tania,Ayah dan Ibumu berencana ingin menjodohkan mu dengan Radit anaknya juragan Wira,karena beliau sangat menginginkan kamu untuk menjadi menantunya."
Deg
Deg
Deg
Penjelasan dari Ayah Dika membuat jantung Tania berdetak kencang.
"Tapi yah,bukannya aku baru lulus sekolah,sedangkan aku juga belum siap untuk menikah dengan mas Radit."
"Lagi pula aku juga ingin melanjutkan cita-cita ku menjadi wanita yang sukses,aku juga ingin kuliah."jawab Tania yang tidak ingin dijodohkan.
"Dengar Nia,jika kamu menikah dengan Radit maka hidupmu akan bahagia,harta melimpah,kamu juga tidak susah-susah untuk kuliah."
"Tapi yah....."dengan wajah Tania yang memelas dan memohon agar perjodohan itu dibatalkan,akan tetapi sebelum melanjutkan, Ayahnya sudah memotong perkataannya.
"Tidak ada tapi-tapian,besok kamu temui Radit di cafe X jam 07.00 malam."bentak ayahnya.
" Besok dandan yang cantik yah sayang,agar Radit tertarik sama kamu."lanjut Ibu
Aaaaggghhhh....
Teriak Tania sambil berlari menuju kamarnya dan menutup pintu dengan keras.
Braak
Flashback off
******
Malamnya Tania sedang bersiap siap untuk pergi ke cafe X untuk bertemu dengan Radit sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tania berangkat diantar oleh sopir jemputan suruhan dari keluarga Radit agar Tania tidak capek.
"Nona Tania, silahkan masuk." kata sang sopir sambil membuka kan pintu mobil.
"Tidak,saya naik motor saja,pak"
"Bapak sebaiknya pulang saja,saya tau kok dimana letak cafenya,jadi jangan repot-repot untuk mengantar saya."sambil mengusir sopirnya pergi dari rumahnya.
"Maaf nona,saya tidak bisa pergi,karena jika saya pergi nanti saya dipecat,lantas anak dan istri saya makan apa jika saya sudah tidak bisa berkerja disini."alasan dari sopir.
"Tolonglah nona,jangan mempersulit saya,karena hidup saya sudah sulit jadi jangan dipersulit lagi,hiks...hiks."tangis pura-pura sopirnya.
"HUH...... Baiklah",helaan nafas Tania pasrah.
"He..he..he..,silahkan masuk nona, silahkan menikmati perjalanannya".kata pak sopir sambil tertawa kecil.
"Sudah puas, sekarang ayo jalan nunggu apa lagi."ucap Tania dengan wajah kesal.
"Baiklah nona,semoga perjalanan ini menyenangkan."senyum sang sopir sambil menyalakan kendaraan nya.
"Ehmmm....pak sopir,siapa namamu?"tanya Tania.
"Nama saya Komarudin dan nona bisa memanggil saya Udin."jawab sopir Udin sebelum menjalankan mobilnya.
"Oh ya nona,saya akan memberitahukan sesuatu."
"Apa itu"Tania memotong ucapan Udin.
"Saat saya sedang mengendarai mobil dilaran mengajak saya berbicara."
"What,kenapa?"tanya Tania penasaran
Dengan wajah serius Udin mengatakan,"Karena dalam peraturan perundang undangan sopir bahwa penumpang dilarang berbicara dengan sopir saat sopir sedang bekerja sebab akan menggangu konsentrasi saat mengemudikan mobil."
HA...HA...HA...HA...
Tania langsung tertawa mendengar ucapan dari Udin,"Kamu itu ada-ada saja,ya sudahlah nanti setelah belokan berhenti ya,"
"Baik nona" jawab Udin
Sesampainya di cafe Tania langsung mengubah penampilannya menjadi culun,karena ia ingin membuat Radit menjadi ilfiil,sehingga perjodohannya menjadi batal.
Tania memperhatikan wajahnya yang di cermin,apakah sudah apa belum riasannya"Hmmm... sepertinya sudah pas dan cukup dengan dandanan seperti ini ditambah gigi tonggosnya,ngik...ngik..."Tania tertawa cekikikan agar tidak terdengar dari luar.
Sedangkan Udin sang sopir sudah menunggunya lama di luar tanpa sepengetahuan dari Tania.
Tok...tok...tok...kaca depan mobil diketuk terus menerus.
"Nona ayo keluar,apa yang sedang anda lakukan di dalam?kenapa lama sekali,Tuan Radit sudah menunggu dari tadi."
"Iya bentar,bawel amat sih."jawab Tania menggerutu.
Saat pintu mobil terbuka betapa terkejutnya Udin sebab melihat Tania yang merubah dirinya menjadi wanita culun dan bergigi tonggos tidak seperti sebelum berangkat ke cafe.
"Astaghfirullah,kenapa penampilan nona jadi seperti ini,"Udin yang begitu panik,ia takut Tuannya akan memarahinya.
"Bagaimana kalau Tuan Radit marah,saya harus jawab apa?"lanjut Udin.
Dengan santainya Tania menjawab,"Tenang saja,Radit tidak akan pernah marah sama kamu,aku hanya ingin membuat Radit merasa ilfiil sehingga perjodohannya akan dibatalkan."
"Baiklah terserah anda saja,tugas saya hanya mengantar sampai sini saja."jawab Udin pasrah.
"Silahkan nona,selamat bertemu dengan Tuan Radit."
****
Setelah meninggalkan mobil dan Udin yang sudah mengantarkannya.Dia lalu berjalan menuju ke cafe yang sudah direservasi oleh keluarga Radit untuk ketemu pertama kali dengan Tania.
Setelah sampai di pintu utama,pelayan cafe membuka pintunya dan mengucapkan,"Selamat malam,ada yang bisa saya bantu mbak?"
"Sa...sa...ya...i..ii...ngin...ber...ber..temu...de...dengan...Tu...Tu...Tuan...Ra..Ra..dit."
Pelayan tersebut sampai melongo sampai membuka mulutnya, kemudian ia sadar setelah dipukul pundaknya oleh temannya pelayan satunya yang juga ikut mendengarkan perkataan Tania.
"Plok,cepat jawab kok malah bengong,"kata pelayan satunya.
"Oh...ya,maaf..hmmm itu pak...pak...Ra..Ra...dit,ada di ruang VIP,"
Dengan kesal pelayan itu membentak temannya,"Hei... kenapa kamu malah ikutan latah."
Temannya hanya nyengir dan garuk-garuk kepalanya,"Ruang VIP ada di atas sebelah kanan mbk,mari saya antar."
"Ti...ti...dak...te...te...terima ka...ka...sih,sa...sa...ya...ke...sana...se...sen...diri...sa...sa...ja,"
"Kok bisa-bisanya ya,Pak Radit mau bertemu dengan gadis culun,giginya tonggos pula,"pelayan yang jahat itu bergidik geli dan berbisik pada temannya.
Tania yang belum jauh mendengar ucapan pelayan tersebut hanya mengulas senyum,didalam hatinya pun berkata,"Yes...sepertinya misiku sukses,hehehe...ternyata kedua pelayan itupun percaya."
"Sudahlah jangan ikut campur urusan mereka,ayo kerja lagi nanti manager marah pada kita."jawab pelayan satunya yang kembali bekerja.
"Ah kamu ini payah,sok Sokan."
****
"Se...se...selamat ma...ma...lam,A...a...pa...ka..ka..mu...Ra...Ra...dit,per...per...ke...ke...nalkan...a...a...ku...Ta...Ta...Nia."
Sambil berdiri,"iya aku Radit, silahkan duduk."
Dan taniapun segera duduk dihadapan Radit.
"Langsung dan to the poin saja,aku tau kamu tidak gagu dan bergigi tonggos seperti itu,jadi jangan membodohi aku,karena aku bukan pelayan tadi yang mudah kamu tipu."Radit menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Karena sejak tadi aku memperhatikanmu dari atas sini."
Dengan kesal Tania melepas gigi tonggosnya dan berkata,"Kalau sudah tau kenapa tidak segera menghampiriku,"
"tidak,karena aku tidak mau melewatkan melihat pertunjukan yang kamu lakukan,hitung hitung gratis,ha...ha...ha..."Radit tertawa terbahak-bahak,sehingga pengunjung yang lainnya melihat ke meja mereka berdua.
"Diam,kalau tidak ku sumpal mulutmu dengan sepatu,"Rania yang melotot dan berbicara keras karena dia malu kepada pengunjung yang lain.
"Oke...oke,aku akan berhenti tertawa,dasar bocil labil,"ejek Radit
"Bodoh amat,kalau aku bocil kenapa kamu mau menikahiku,"tanya Tania.
Sebelum menjawab pertanyaan Tania,pelayan sudah datang memberikan buku menunya.
"Selamat malam,anda mau pesan apa?"pelayan itu menyodorkan menunya.
Saat membuka menu Radit melihat ke arah Tania. Karena menyadari Radit yang sedang menatapnya untuk meminta jawabannya.
"Aku ikut saja apa yang kamu pesan."jawab Tania
"Baiklah,saya pesan dua steak dan dua jus jeruk,"
Pelayan itu mencatat pesanan dari Radit,"Ada lagi yang lain tuan?"tanya pelayan
"Tidak itu saja,terima kasih."jawab Radit
"Baiklah,kalau begitu saya permisi dulu,"ucap pelayan
Radit mengangguk pelan,setelah pelayan itu pergi,ia menjawab pertanyaan dari Tania.
"Sebenarnya aku juga tidak mau menikah dengan bocil sepertimu. Tapi aku terpaksa menerima perjodohan ini dan asal kamu tahu,aku sudah memiliki kekasih yang jauh lebih cantik dan juga dewasa,"
"Lha kenapa tidak dibatalkan saja jika kamu sudah punya kekasih,kamu tinggal bilang ke orang tuamu kalau kamu tidak mau menikah denganku,selesaikan masalahnya."jawab Tania dengan gampangnya.
Radit yang geram dengan sikap bocil yang ada di depannya,"Tidak semudah itu bocil,karena orang tuaku tidak setuju aku menikah dengan Amel karena ia bukan dari keluarga berada,paham."
"Tapi kan,kalian saling mencintai dan itu sudah cukup sebagai pembuktian pada juragan Wira ayah kamu."
Radit memijit pangkal hidungnya,ia harus lebih tenang dan bersabar serta meredam emosinya menghadapi bocil yang ada dihadapannya.
****
"Assalamualaikum,Ayah ibu."Karena Tania melihat ayah dan ibunya sedang menonton siaran TV
"Waalikumsalam,"jawab keduanya.
"Bagaimana pertemuan kamu dengan Radit?"tanya Ayah Dika
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments