Flashback di cafe2

"Karena kita baru mengenal dan juga aku sendiri sudah punya pacar dan juga aku tidak menyukaimu dan juga..."

"Stop...stop!" ucap Tania yang geram karena belum mendapat penjelasan dari rencana Radit yang bertele-tele.

"Sebenarnya kamu ingin menjelaskan apa ingin mendongeng,,sekarang cepat katakan to the point saja,dari tadi kok muter-muter kayak bianglala!"

"Oke! ...aku ingin kita membuat perjanjian sebelum menikah."

"apa itu?" tanya Tania.

"Ada 3 point yang harus kamu penuhi,tapi yang tahu hanya kita saja dan Dimas."

"Siapa Dimas?" tanya lagi Tania.

"Dia orang kepercayaan ku jadi kamu tenang saja,semua rahasia kita,aku jamin akan aman karena dia tidak mudah untuk di provokasi atau diberi imbalan,dia orang yang sangat setia kepada ku."jelas Radit.

Tania yang hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja sambil menunggu Radit melanjutkan rencananya tadi.

"Baiklah,sebutkan ke tiga point tersebut!" pinta Tania.

"Pertama setelah kita menikah,kita akan tidur di kamar terpisah,kedua kita akan tetap menjalankan peran masing-masing sebagai suami istri,contohnya kamu memasak,membersihkan rumah,mencuci baju dan lain lainnya,dan yang terakhir tidak boleh mencampuri urusan masing-masing baik itu urusan hati maupun yang lainnya,mengerti?"

"ha...ha...ha...ha...ha..."Tania tertawa lepas

"Ini kayak di novel yang aku baca,dimana pihak laki-laki membuat surat perjanjian yang harus dipenuhi oleh pihak perempuan,sedangkan yang paling merasa dirugikan adalah pihak perempuan,lalu mereka akan menikah selama 1 tahun,enak saja!"ucap Tania sewot.

"Habis manis sepah dibuang dong,emangnya aku ini barang apa kalau kamu sudah bosan dibuang di tong sampah,"lanjut Tania dengan nada marah.

"Trus,maksud kamu apa yang di point kedua,kita tetap menjalankan peran sebagai suami istri,apa q harus melayani kamu bahkan soal urusan yang begituan,iiihhhh ogah!"

""eh,kamu bocil pikiranmu kenapa jadi omes,yang aku maksud bukan itu."jawab Radit.

"Lantas apa? asal kamu tau aku ini bukan bocil usiaku sudah 18 tahun sudah bisa punya anak,eeits...tapi bukan sama kamu yaa..tapi dengan orang yang sangat aku cintai dan dia juga sangat mencintaiku," kata Tania yang sedang membayangkan calon pujaan hatinya kelak.

Tak

"Aawh,sakit! Kenapa kamu suka sekali jitak kepalaku,emang kepalaku ini batok kelapa apa yang bisa dijitak seenaknya?"

"Biar kamu itu gak ngebayangin yang aneh-aneh tau."jawab Radit santai.

"Maksud aku tadi peran sebagai suami istri kamu ya tetap masak buat aku,cuci baju aku,dan masih banyak lagi,sedangkan aku ya seperti biasa para suami ya mencari nafkah."lanjut Radit.

"Lha..enak di kamu gak enak di aku dong,males banget!"

"Untuk membersihkan rumah,kita bagi tugas lalu untuk cuci baju cuci masing-masing,"kata Tania.

"Oh ya...aku juga ingin menambahkan satu point saja,bahwa selama menikah tidak ada sentuhan fisik,dan pernikahan kita hanya akan berlangsung selama 3 bulan,jangan lupa selama 3 bulan kasih aku uang belanja,masak aku harus minta ayah,gak banget kan."sambungnya lagi.

"iya...iya,ada lagi yang ingin kamu tambahkan sebelum aku serahkan ke Dimas?"tanya Radit.

"Sepertinya sudah cukup itu saja,selebihnya masih aku pikirkan."jawab Tania.

"Ngomong-ngomong aku belum punya no ponsel kamu?"

"Sini ponsel kamu! jangan lupa di save,kasih nama cowok tampan!"pinta Radit sambil tersenyum bangga.

Tania lantas menyerahkan ponselnya sambil memutar bola matanya malas.

"Huuweeekkk."Tania yang pura-pura muntah akibat mendengar ucapan Radit yang sok-sokan

"Lalu bagaimana dengan kedua orang tua kita,apa yang harus aku sampaikan pada mereka?GK mungkinkn aku bilang kita sudah melakukan perjanjian nikah kontrak?"tanya Tania ragu-ragu.

"Ya nggaklah...apa kamu mau diusir dari rumah? kalau aku sih ogah! mau tinggal dimana aku nanti!" jawab Radit kesal.

"Nanti sesampainya di rumah,katakan saja pada kedua orang tua kita,kalau kita mau menikah asal mereka mau memenuhi permintaan kita,yaitu setelah kita menikah,kita akan tinggal terpisah dari orang tua,karena kita ingin hidup mandiri,yang kedua pernikahan berlangsung secara sederhana yang hanya dihadiri keluarga dekat saja dan tidak boleh di publikasikan sampai diantara kita sudah ada cinta,serta kita menikah hanya nikah siri dulu."Radit menjelaskan dengan gamblang rencana tersebut.

"Nah,dengan begitu kita sama tidak akan dirugikan bukan setelah nanti kita berpisah,Deal!"lanjut Radit dan meminta persetujuan dari Tania dengan mengulurkan tangan.

"Oke,deal"kata Tania sambil menerima uluran tangan Radit,sebagai tanda setuju dengan rencana tersebut. Mereka berdua saling berjabat tangan dan tersenyum.

"Tapi...bukankah kita akan menyakiti hati mereka,karena kecewa dengan pernikahan yang kita mainkan ini? bukannya pernikahan itu sakral dan tidak boleh dibuat mainan,se tahu aku?"tanya Tania cemas.

"Kamu benar,tapi kita terpaksa melakukannya,karena mereka juga memaksa kita untuk menikah,yah...anggap saja memberikan efek jera pada mereka,"ucap Radit.

"Bagaimana kalau mereka tidak setuju dengan permintaan kita?"tanya Tania penasaran.

"Ya...yaudah kita juga tidak mau dijodohkan,impaskan."jawab Radit bingung.

"Yee...itu sama aja bohong, ujung-ujungnya gak mau dijodohkan."ucap Tania sambil menepuk dahinya.

Sedangkan Radit hanya nyengir dengan memperlihatkan giginya.

"Jangan berandai-andai,kita coba aja dulu! Yaa...semoga saja mereka setuju,jadi kita tidak perlu memikirkan rencana kedua jika rencana pertama gagal,oke!" kata Radit sembari berantusias yakin bahwa rencananya akan berhasil.

Tania hanya mengangguk pasrah karena dia sudah tidak bisa berpikir lagi,dia hanya mengikuti rencana yang dibuat oleh Radit.

"Sudah malam,ayo aku antar pulang. Tidak baik kalau kamu pulang sendiri." Radit sambil melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 20.30 malam.

Kemudian Radit segera beranjak dari duduknya dan pergi ke arah kasir untuk membayar tagihan makannya,sedangkan Tania hanya mengikuti dari belakang sambil memikirkan ucapan pertama apa yang akan disampaikan kepada orang tuanya di rumah.

Setelan membayar tagihan Radit dan Tania berjalan ke luar cafe untuk berjalan ke arah mobilnya yang diparkir di luar.Akan tetapi berbeda dengan Tania yang sedari tadi diam melamun bahkan dia tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai di samping mobil. Karena masih melamun Tania tidak tahu kalau Radit berhenti di depannya.

Duk

"Aduh!"Tania meringis kesakitan sambil memegang dahinya yang menabrak punggung Radit.

"Kenapa berhenti mendadak,lama-lama kepalaku benjol dari tadi kamu aniaya,"kata Tania yang marah sembari mengusap usap dahinya.

"Hei...seharusnya yang tanya dan marah itu aku,sedari tadi aku perhatikan kamumelamun saja. Sudahlah jangan dipikirkan kita lakukan saja sesuai rencana tadi."

"Lama-lama wajahmu keriput karena terlalu banyak berpikir,ha..ha..ha.."

"Biarin,biar kita batal menikah dan tidak akan ada rencana yang aneh-aneh,"kata Tania kesal.

"Ya udah,ayo cepat masuk!"sambil Radit membukakan pintu mobil untuk Tania.

Taniapun segera masuk ke mobil dan Radit segera menutupnya kemudian dia memutari mobil untuk duduk di kursi pengemudi. Setelah memasang seat belt,dia segera menjalankan mobilnya,selam diperjalanan tidak ada pembicaraan sedikitpun dari Radit dan Tania,mereka sama-sama terdiam dalam pikiran masing-masing. Akan tetapi Radit masih tetap fokus mengendarai mobilnya.

****

Sesampainya di depan rumah Tania,Radit mengingatkan Tania akan rencana yang sudah disusun tadi saat di cafe.

"Ingat! Rencana kita tadi dan awas,jangan sampai gagal."ucap Radit mengingatkan.

"Iya...terima kasih sudah diantar pulang, assalamu'alaikum dan hati-hati."jawab Tania.

"Waalikumsalam."jawab Radit.

Tania segera melepas seat belt dan membuka pintu mobil setelah keluar dia langsung menutupnya dan bergegas masuk ke dalam rumah tanpa menunggu mobil Radit pergi.

Sedangkan Radit yang masih belum beranjak pergi dari depan rumah karena dia masih menunggu Tania untuk masuk ke dalam rumah terlebih dahulu,setelah memastikan Tania sudah masuk rumah Radit segera menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Tania.

Flashback off

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!