BAB 3

Dengan berbalut kemeja putih dan jas hitam,  tanpa meninggalkan rambut klemis juga kacamatanya, Rafa duduk bersila. Di sebuah masjid besar Kota mereka tinggal, bersama kedua orangtua juga penghulu dan para saksi, yang  terdiri dari keluarga dekat saja, Rafa diam dalam rasa kesal.

Dengan malas Rafa menunggu calon istrinya hadir tanpa henti menggerutu.

"Emang dasar tukang ngaret gak bisa cepet apa?"gumam Rafa dengan nada jengkel dalam hati.

Kedua matanya tiba tiba  terbelalak kagum,  menatap seorang gadis cantik berbalut kebaya putih serta riasan tipis tampak segar. Kedua mata dibalik kacamata itu tidak berkedip sama sekali. Mulutnya terbuka lebar seakan-akan air liurnya hampir membanjiri tempat akad nikah dalam masjid tersebut.

"Gila nih cewek barbar bisa cantik gini gimana nyulapnya?" gumam Rafa memegang dada seakan jantungnya hampir lepas dari tempatnya, dengan mata membulat hebat.

"Sudah habis ini sah kok" goda  Aditya, sontak membuyarkan pandangan Rafa  seketika dan tersenyum kikuk.

Tak berapa lama Arin duduk di samping Rafa, dimana kedua orang tua mereka juga berada di sana untuk menyaksikan cowok cupu tersebut mengucapkan ijab, demi mengikat gadis di sampingnya untuk menemani seumur hidup.

"Sah!" tiba-tiba gaduh suara di masjid, menandakan kesuksesan ijab qabul kedua pasangan muda saling mengumpat dalam hati masing masing.

"Hari buruk dalam hidup Gue udah di mulai nih" gumam Arin dalam hati, sama sekali tak merasakan kebahagiaan juga perasaan lega seperti lainnya.

Usai ijab qabul, semua orang bergegas menuju rumah Rafa untuk menyantap jamuan yang telah di  persiapkan. Sengaja mereka tidak mengadakan resepsi pernikahan, karena permintaan anak-anak mereka. Dan hanya mampu di setujui oleh para orangtua dengan hati bahagia tersebut, mengingat memang keduanya menikah saat masih dibangku SMA dan pasti menjadi persoalan rumit ketika teman temannya tahu.

****

Malam pun tiba, Rafa mulai masuk ke dalam kamarnya disusul dengan Arin yang terus mengumpat tanpa henti. Bibirnya terus saja mengeluh karena pernikahannya dengan laki-laki yang ia benci selama ini.

Sesampainya di kamar Rafa langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, karena sudah lengket berkat acara panjang hari ini. Sedangkan Arin masih sibuk membersihkan make up di depan meja rias, yang sengaja di sediakan orangtua Rafa sehari sebelum Arin resmi menjadi menantu mereka.

Perlahan Arin mulai membuka satu persatu kancing kebaya yang ia kenakan, karena Ia pikir Rafa masih mandi dan pasti lama. Namun tiba-tiba suaminya keluar dari kamar mandi lengkap dengan menggunakan baju tidurnya. Lagi lagi mata Rafa tiba-tiba terbelalak menatap pemandangan indah di depannya, terlihat Arin hanya mengenakan bra dan kain jarik yang di gunakan untuk bawahan saat acara ijab qabul hari ini.

Rafa menelan ludahnya dengan kasar karena melihat tubuh wanita yang sekarang sudah sah menjadi istrinya itu begitu mulus dengan dada menggoda.

"Aaaaahhhhh!" terdengar teriakan yang membuyarkan pandangan serta lamunan Rafa seketika.

Arin baru menyadari kalau sedari tadi suaminya sudah memperhatikan dirinya dari depan pintu kamar mandi. Rafa yang mendengar teriakan arin langsung cepat melangkahkan kaki menuju istrinya dan membungkam mulut Arin paksa.

"Diam gak Lo ?! kedengaran orang entar dikira Gue macam macam ke Lo!" tegas Rafa begitu dekat tubuhnya dengan Arin, sontak membuat mata Arin terbelalak karena wajah mereka kini begitu dekat tanpa ada celah,

"Gila, ternyata nih culun cakep juga kalau enggak pakai kacamata sama rambut klimisnya" guman Arin membuat pipinya merah padam mengamati cowok dihadapannya.

Rafa menyadari hal itu hanya tersenyum kecil sambil mendekap pinggang istri yang tengah menunjukkan ekspresi kagum padanya.

"Kenapa? terpesona Lo? mau lakuin sekarang atau?"" goda Rafa mendekatkan bibirnya ke bibir Arin namun tak sampai menyentuhnya.

Dengan cepat Arin mendorong tubuh Rafa dan berlari ke kamar mandi karena saking malu nya. Sedangkan  Rafa hanya tersenyum kecil sambil mengeringkan rambut dengan handuk yang melingkar di lehernya, menatap ke arah pintu kamar mandi sudah tertutup rapat dari dalam.

"Rasanya pinging banget Gue terkam tuh cewek barbar, sabar Rafa sabar" gumam Rafa memegang dada sambil menggelengkan kepala, menyadarkan segala fantasi liar yang indah menari di benaknya.

Terpopuler

Comments

parkseo

parkseo

ghvd

2021-06-27

0

Djuaningsih

Djuaningsih

Ko masih SMA dah bisa nikah . Sih emang bisa ya

2021-04-26

1

fairytales

fairytales

Terpesona pada pandangan pertama~🎵🎶

2021-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!