Lulu kemudian mengajak Ibu Rani bermain petak umpet di halaman rumah. Ketika Lulu sedang bersembunyi, ada penjual mainan anak yang lewat, Lulu yang senang dengan mainan, lalu menghampirinya. Saat Lulu sedang melihat-lihat mainannya, Om Yanto mengendap-endap berjalan di belakang Lulu, kemudian membekap mulut Lulu, dan membawanya pergi, penjual mainan yang melihat Lulu di bawa oleh Om Yanto, berusaha mengejarnya, namun tidak berhasil, dia kemudian memberitahu Ibu Rani, kalau Lulu sudah diculik oleh seorang laki-laki. Ibu Rani sudah faham siapa yang melakukan hal itu. Dia kemudian memanggil Ayah Lulu untuk membantu mengejar pelarian Om Yanto.
"Ayah, Lulu diculik lagi.. cepat kejar, pasti OmYanto belum jauh dari sini." ucap Ibu Rani hawatir.
Ayah Lulu kemudian mengendarai motornya dan bergegas pergi. Di dalam pencariannya, Lulu yang sedang bersembunyi di balik pohon, berusaha untuk berteriak dan menggigit tangan Om Yanto yang digunakan untuk membekap mulutnya. Ayah Lulu sempat mendengar suara Lulu, kemudian turun dari motornya, untuk mencari suara tersebut. Ketika Ayah Lulu sudah hampir dekat dengan keberadaan Lulu, Tiba-tiba Om Yanto melepaskan Lulu dan memukul Ayah Lulu dari belakang. Ayah Lulu yang belum mempunyai persiapan, terjatuh, dan berbalik arah menatap wajah Om Yanto. Matanya memancarkan rasa amarah, Ayah Lulu lalu bangun kembali dan membalas pukulan Om Yanto, namun Om Yanto bisa menghindari pukulan Ayah Lulu, Om Yanto kembali memukul Ayah Lulu, dan mengenai perutnya. Sehingga Ayah Lulu tersungkur di tanah. Lulu yang bersembunyi di sebelah pohon, tidak terima Ayahnya di perlakukan seperti itu sama Om Yanto, Lulu kemudian mengambil kayu besar, lalu dipukulkan ke arah Om Yanto, namun lagi-lagi Om Yanto bisa menghindarinya, dan menarik kayu tersebut, kemudian dilemparkan ke arah lain, Om Yanto menjadi semakin marah, karena Lulu dengan beraninya hendak memukulnya, dia kemudian mendekati Lulu yang ketakutan dan hendak memukul Lulu, namun Ayah Lulu berdiri kembali dan memukul Om Yanto dengan kayu yang dibuangnya tadi, pas di leher belakang Om Yanto. Om Yanto pun tergeletak tak sadarkan diri. Ayah Lulu dan Lulu kemudian beranjak pergi dengan mengendarai motor Ayahnya. Lulu yang membonceng dibelakang Ayahnya, memegang erat perut Ayahnya, kemudian berkata.
"Ayah, aku takut berpisah dengan Ayah dan Ibu lagi, mulai sekarang aku tidak akan keluar dari rumah, aku akan berrmain di dalam rumah saja." merasa takut.
"Iya nak, Ayah juga takut kehilanganmu, Ayah akan selalu menjagamu sayang, jadi kamu tidak perlu hawatir lagi." ucap Ayah Lulu memegang tangan Lulu.
Sesampainya di rumah, Ibu Rani yang melihat kedatangan Lulu dan Ayahnya, berlari dan memeluk Lulu, Ibu Rani takut, bila kehilangan Lulu lagi, dia mencium pipi Lulu berkali-kali, sebagai rasa kasih sayangnya kepada Lulu. Lulu juga meminta maaf kepada Ibu Rani, karena sudah membuat Ibu Rani menjadi hawatir.
"Ibu... maafkan aku, karena ulahku, Ibu menjadi menghawatirkan ku lagi.." ucap Lulu menatap wajah bibi Rani.
"Iya tidak apa-apa nak, yang penting sekarang kamu sudah selamat." sahut Ibu Rani menghapus air matanya, dan mulai mengendong Lulu.
Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah, dan makan bersama.
Om Yanto yang sudah mulai sadar, membuka matanya, dan berdiri sempoyongan, karena masih merasakan sakit di belakang lehernya. Om Yanto lalu pergi pulang ke rumahnya. Di rumah, Om Yanto langsung masuk ke dalam kamarnya, Tante Nila yang melihat kedatangan Om Yanto, kemudian mendekatinya.
"Mas, kamu baru pergi darimana? Aku cariin dari tadi kok mas tidak ada." tanya Tante Nila sembari membawakan kopi untuk om Yanto.
"Tadi aku sedikit lagi hampir membawa Lulu kesini lagi. Tapi, Ayah Lulu sudah menghalangiku, dengan beraninya dia memukul leher belakangku, sampai aku pingsan." sahut Om Yanto meminum kopinya.
"Astaga mas, tapi kamu tidak terluka parah kan mas, coba aku lihat dulu." ucap Tante Nila melihat kondisi tersebut tubuh Om Yanto.
"Sudah Sayang, aku tidak kenapa-kenapa, ayo kita istirahat, badanku capek semua." sahut Om Yanto membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
Tante Nila juga ikut tidur dan berfikir sejenak.
"Kalau anak itu sudah dijaga oleh keluarganya, aku akan mencari cara lain, supaya bisa mendapatkannya lagi. Anak seperti dia, tidak akan pernah aku lepaskan." batin Tante Nila, kemudian dia tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
anggita
oke, ikut dukung ng👍like aja. smoga sukses novelnya.
2023-11-14
1