Lulu Mencoba Kabur

       Ketika Lulu sedang berjalan menuju ke toko ikan, dia berniat untuk kabur. Lulu menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat situasi aman. Setelah terlihat aman, Lulu berlari sekuat tenaga tanpa menghiraukan panggilan dari setiap orang yang melihatnya. Tapi entah darimana datangnya, tiba-tiba Lulu menabrak seekor anjing yang sedang menyebrang jalan. Lulu pun terjatuh dan kakinya terluka. Lulu kemudian mencoba berdiri kembali, dengan satu kakinya yang pincang karena sakit. Karena langkah kaki Lulu tidak secepat sebelum tertabrak, Lulu manjadi lambat dalam berjalan. Om Yanto yang kebetulan lewat, melihat Lulu sedang berjalan jauh dari rumah Tante Nila, menjadi curiga, bahwa Lulu mencoba kabur. Dia lalu mengejar Lulu, Lulu yang melihat Om Yanto mengejarnya, berusaha lari sekuat tenaga, walaupun dengan kaki yang pincang. Semakin lama dikejar, tenaga Lulu menjadi berkurang dan jatuh ke jalan. Lulu menoleh ke belakang, ternyata Om Yanto masih mengejarnya, Lulu kemudian buru-buru bersembunyi di balik semak-semak. Dengan rasa detak jantung yang sangat kencang, Lulu melihat Om Yanto sudah berada di depannya, dan mencari keberadaan Lulu. Om Yanto menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Lulu. Saat Om Yanto sudah dekat dengan Lulu, Lulu kemudian menutup mulutnya, supaya tidak terdengar suara nafasnya. Setelah beberapa lama kemudian, Om Yanto akhirnya pergi dari tempat persembunyian Lulu. Lulu kemudian menghela nafas panjang.

"huuuh... akhirnya Om Yanto sudah pergi." batin Lulu ketakutan.

Lulu kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat situasi. Setelah situasi terlihat lengah, Lulu kembali melanjutkan perjalanannya. Lulu yang hampir sampai di depan rumahnya. Kemudian memanggil Kak Sari yang berada di luar rumah.

"Kak... Kak Sari..."ucap Lulu berteriak memanggil Kak Sari di pinggir jalan.

"Seperti suara Lulu..." batin Kak Sari mengerutkan keningnya sembari menempelkan satu tangannya di dahi, untuk melihat Lulu dari kejauhan.

Lulu kemudian berlari tertatih-tatih karena kakinya sedang sakit. Kak Sari juga mulai mendekati Lulu, setelah yakin kalau itu adalah Lulu, Kak Sari kemudian berteriak memanggil ibu Rani.

"Bu...Lulu sudah kembali."teriak Kak Sari dari luar rumah.

"Lulu, kakimu kenapa? Ibu sangat mencemaskanmu Lulu." ucap kak Sari mengandeng tangan Lulu, untuk dibawa masuk ke dalam rumah.

        Lulu kemudian masuk ke dalam rumah, dan disambut hangat oleh keluarganya. Ibu Rani yang melihat kaki Lulu terluka, segera mengambil obat P3k untuk menyembuhkan luka di kaki Lulu. Ibu Rani berlutut di bawah kaki Lulu, sembari mengoleskan obat Betadine di luka Lulu. Kak Rani juga ikut berlari kecil ke dapur, untuk mengambilkan minuman buat Lulu.

"Ini, diminum dulu Lulu." ucap Kak Sari memberikan minumannya.

Lulu kemudian meminum air putih yang diberikan Kak Sari. Setelah itu Lulu diantar Ibu Rani menuju kamar tidurnya. Saat Ibu Rani melihat jendela kamar Lulu, dia teringat kembali akan peristiwa hilangnya Lulu, tapi jendela tersebut sekarang sudah di perbaiki sama Pak Joko. Kakek dan Nenek Lulu ikut melihat kondisi Lulu di kamarnya. Sedangkan Pak Joko yang baru pulang dari jualan bakso, masuk ke dalam rumah dan menemui Lulu di kamar Lulu.

"Nak, siapa orang yang sudah menculikmu?" tanya Pak Joko yang duduk disamping Lulu.

"Tan- Tante Nila Ayah." jawab Lulu sedikit ragu.

"Sekarang dia sudah mulai kurang ajar ya! berani-beraninya dia menculik keponakannya sendiri! ini tidak bisa di biarin, kita harus lebih mengawasi pergerakan Tante Nila di sekitar rumah kita, mulai sekarang, aku akan berjaga 24 jam demi keselamatan Lulu." ucap Pak Joko membelai rambut Lulu. Lulu kemudian tertidur. Pak Joko, Ibu Rani, kakek dan neneknya mulai keluar satu persatu. Tapi Pak Joko memilih untuk keluar paling akhir, sambil berjaga-jaga kalau ada suatu yang mencurigakan.

         Om Yanto kemudian pulang dengan penuh amarah, dia membanting pintu depan dengan keras, sampai membuat Tante Nila yang masih menunggu kedatangan Lulu di depan aquarium terkejut. Om Yanto kemudian menceritakan semua yang sudah terjadi tadi. Tante Nila menjadi semakin geram dengan tingkah Lulu yang sudah berani kabur dari rumahnya. Tante Nila berjanji untuk selalu mengusik ketenangan keluarga Lulu. Saat Tante Nila hendak pergi ke kamar, tiba-tiba perut Tante Nila menjadi sakit. Tante Nila berteriak memanggil Om Yanto.

"Mas.. tolong aku." teriak Tante Nila di dalam kamarnya.

"Iya, ada apa sayang?" Om Yanto berlari menghampiri Tante Nila yang sedang memegangi perutnya.

"Aw... sakit mas..perutku sakit sekali.." ucap Tante Nila memeras keras perutnya.

Om Yanto kemudian membawa Tante Nila ke tempat Bidan. Sesampainya di sana, Bu Bidan mengatakan bahwa Tante Nila sedang mengalami kontraksi palsu, itu bisa terjadi bila si calon Ibu merasa tertekan atau banyak pikiran. Bu Bidan kemudian menyarankan agar Tante Nila tidak terlalu banyak pikiran. Setelah itu, Tante Nila dan Om Yanto kembali pulang.

        Sesampainya di rumah, Tante Nila terus memegangi perutnya yang sakit, dia kemudian berlari masuk ke dalam kamar untuk tidur, namun rasa sakit di perutnya, membuat dia tidak bisa tidur nyenyak. Tante Nila kemudian turun dari tempat tidur untuk meminum obat yang diberikan oleh Bu Bidan, dan perlahan memejamkan matanya, lalu tidur.

         Dia pagi hari yang cerah, Lulu terbangun dari tidurnya, dia masih sedikit trauma dengan kejadian saat dia diculik, sehingga dia melihat sekeliling kamarnya, Lulu lega, karena itu benar tempat tidurnya yang di rumah, bukan di Tante Nila. Lulu kemudian turun untuk membuka pintu, namun pintu kamar di kunci, sehingga Lulu harus manunggu kedatangan orang lain.

"Aduh, kenapa pintunya dikunci? Aku harus menunggu seseorang datang membuka pintu kamarku, dan bertanya kenapa pintu kamarku harus dikunci segala?" batin Lulu mencoba membuka pintu, setelah itu, Lulu duduk kembali di atas tempat tidur.

Selang beberapa menit, ibu Rani membuka pintu kamar Lulu, Lulu terlihat sangat bahagia, kemudian memeluk tubuh ibu Rani. Lulu begitu bahagia ketika melihat senyuman ibu Rani.

"Ibu, kenapa pintu kamarku harus di kunci segala? Aku kan jadi tidak bisa bebas keluar masuk rumah?" tanya Lulu menatap wajah Ibu Rani yang duduk di sampingnya.

"Maaf nak, tadi malam Ayah kelupaan untuk membuka kunci kamarmu, tapi kamu tidak perlu kawatir nak, mulai sekarang pintu kamar ini tidak akan pernah dikunci lagi, dan Lulu bisa dengan bebas keluar masuk rumah ini. Tapi Lulu jangan keluar jauh-jauh ya." sahut Ibu Rani tersenyum meyakinkan Lulu.

"Iya Ibu, Lulu janji tidak akan pergi jauh dari rumah ini. Kakek dan Nenek kemana Bu?" tanya Lulu melihat keadaan luar kamar.

"Kakek dan Nenek sedang melihat kondisi kebun di belakang rumah. Coba Ibu lihat kaki kamu..." ucap Ibu Rani memegang kaki Lulu yang sakit.

"Syukurlah, lukanya sudah kering nak." ucap Ibu Rani membelai pipi Lulu. Lulu kemudian tersenyum dan mengajak Ibu Rani keluar dari kamarnya.

Terpopuler

Comments

Naa.

Naa.

semangat Lulu... btw mampir yuk kak dikarya ku

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!