Sebenarnya Lulu ingin sekali sekolah, tapi karena ikut Tante Nila yang angkuh, membuat Lulu tidak berani tawar menawar. Lulu sudah selesai memijit Tante Nila dan Om Yanto, dia kemudian, melanjutkan untuk melipat baju yang ada di depan tv. Lulu sedikit senang, karena kapan lagi dia bisa melipat baju dengan santai sambil menonton tv. Tapi baru saja Lulu menyalakan tv, Tante Nila tiba-tiba muncul dan mematikan tv-nya. Alasannya listrik mahal, jadi harus hemat. Lulu memang tidak beruntung masuk ke dalam keluarga tersebut. Sebelumnya dia hidup bahagia bersama dengan Ibu, ayah, kakak, kakek dan neneknya, tapi semenjak dia di adopsi oleh Tantenya, hidupnya berubah 100%. Mata Lulu mengalirkan air mata, tapi segera dia usap, supaya Tante Nila tidak melihatnya. Tante Nila yang baru keluar dari kamar mandi. Berlari bahagia dan membawa sebuah alat kecil yang Lulu belum tahu, alat apa itu. Selang beberapa menit kemudian, Om Yanto dan Tante Nila terlihat sangat bahagia, Lulu tidak berani bertanya, dia hanya diam, karena takut dimarahi. Om Yanto dan Tante Nila kemudian pamit pergi pada Lulu. Lulu mengangguk tanpa berani berkata apa-apa.
"Lulu, kamu jangan pergi kemana-mana, Tante dan Om mau pergi sebentar. Jangan lupa! pekerjaan yang belum selesai, harus selesai saat kami berdua datang. ingat !" ucap Tante Nila kemudian pergi bersama Om Yanto.
"Baik Tante." sahut Lulu menatap wajah Tante Nila dengan takut.
Dua jam kemudian, Lulu yang sedang mengepel lantai, dengan tidak sengaja membuat Tante Nila terjatuh. Om Yanto menjadi murka dan menghukum Lulu, Lulu di kurung di dalam kamarnya, Om Yanto mengunci kamar Lulu, supaya Lulu tidak bisa keluar.
Kemudian Om Yanto menuntun Tante Nila untuk dibawa masuk ke dalam kamar.
"Sayang, kamu tidak apa-apa?"tanya Om Yanto sembari membaringkan tubuh Tante Nila di tempat tidur.
"Aku tidak apa-apa mas.. kamu apakan Lulu?"sahut Tante Nila lemas.
"Dia aku kunci di dalam kamarnya, biar dia tau rasa! Tantenya sedang hamil, dia malah dengan sengaja, mengepel lantai dan masih licin."ucap Om Yanto kesal.
Tante Nila hanya mendengarkan tanpa tanggapan apa-apa, kemudian tidur.
Sudah Dua Minggu Lulu dikurung di dalam kamarnya, Om Yanto dan Tante Nila, sama sekali tidak ingat dengan keberadaan Lulu dirumah. Mereka berdua beraktivitas seperti biasa, dan mengira masih tinggal hanya berdua. Lulu meringkuk di atas tempat tidur, karena perutnya terasa sangat sakit, tubuhnya menggigil, sehingga membuat suara dari getaran giginya. Tante Nila yang mendengar suara dari dalam kamar Lulu, baru sadar, lalu membuka pintu kamar Lulu, dan melihat Lulu sudah pucat pasi. Tante Nila langsung membawanya ke rumah sakit. Disana, Lulu harus di rawat selama beberapa hari, karena dehidrasi. Tante Nila dan Om Yanto yang mendengar penjelasan dari dokter, hanya mengikuti perintah dokter. Namun selama Lulu dirawat, Tante Nila dan Om Yanto tidak pernah menjenguk dan merawat Lulu. Sampai-sampai perawat yang merawat Lulu sedih, melihat kondisi Lulu yang kurus kering, karena tidak mau makan. Saat itu, difikirkan Lulu hanya dia ingin kunjungi dan dirawat oleh ibunya, tapi Lulu tidak tau nomor telepon ibunya. Sehingga Lulu hanya menangis setiap hari dan menutup diri. Perawat juga berusaha berkali kali untuk menghubungi nomor telepon Tante Nila, tapi tidak pernah ada jawaban. Perawat kemudian meminta alamat rumah ibu Lulu pada Lulu. Setelah mendapat alamat rumah ibu Lulu, salah satu perawat pergi untuk menemui ibu Lulu. Tiga jam berlalu, Lulu yang sedang menangis di dalam selimut pasien, mendengar suara ibunya.
"Nak, Ibu disini."ucap Ibu Rani membuka perlahan selimut Lulu.
"Ibu.. "ucap Lulu berdiri dan memeluk ibu Rani.
"Kamu jangan takut Nak, mulai sekarang ibu akan membawamu kembali pulang."ucap ibu Rani tersenyum.
Lulu kemudian melihat sekitar, ternyata sudah ada ayah dan kakaknya juga. Mereka semua sudah tau, kalau Tante Nila sama sekali tidak perhatian dengan Lulu, sampai berani meninggalkan Lulu sendirian di rumah sakit dari penjelasan perawat yang merawat Lulu.
"Tapi Bu.. nanti kalau Tante Nila marah bagaimana? aku takut Bu.."ucap Lulu yang masih berada di dalam pelukan ibu Rani.
"kamu tidak perlu takut lagi sayang. Biar Ayah dan Ibu yang menanganinya. Sekarang, kamu makan supaya cepat sembuh, lalu kita pulang deh.." ibu Rani melepaskan pelukannya dan menatap wajah Lulu dengan senyuman. Lulu menurut dan mulai makan. Ayah dan Kakaknya hanya bisa menahan rasa sedihnya, melihat kondisi Lulu yang memprihatinkan.
Beberapa hari kemudian, semua administrasi di bayar oleh ayah Lulu, dan Lulu pulang bersama dengan Ibu, ayah dan kakaknya. Kemudian saat Tante Nila ingin mengambil Lulu, Lulu sudah tidak ada di kamar rawatnya. Tante Nila yang bingung, lalu mencari tau informasi tentang keberadaan Lulu, tapi para perawat yang sudah di kompori oleh ayah Lulu supaya tidak memberitahu Tante Nila tentang keberadaan Lulu, hanya menjawab tidak tau. Tante Nila yang geram, mengamuk dan membuang semua benda yang ada di rumah sakit tersebut. Sehingga dengan paksa, dia harus diusir dari rumah sakit tersebut.
"Dimana kamu Lulu...?! kenapa begitu banyak perawat disini, tapi semuanya tidak tau dengan keberadaan Lulu. Kerja macam apa kalian semua ini! " Tante Nila kemudian mengorak arik semua yang ada di dalam rumah sakit, karena Tante Nila sudah membuat onar di dalam rumah sakit, dengan terpaksa Tante Nila langsung diusir oleh satpam di sana.
Sesampainya di rumah, Lulu merasa senang sekali, karena sudah terbebas dari siksaan Tante Nila. Belum juga Lulu puas dengan kebahagiaannya di rumah. Tante Nila tiba-tiba datang dan menarik paksa lengan Lulu. Ayah Lulu yang melihat Lulu diperlakukan seperti itu, langsung menarik Lulu kembali dan menceramahi Tante Nila.
"Jadi, selama ini, bagitulah perilakumu terhadap Anakku Lulu." ucap ayah Joko mendekap erat tubuh Lulu.
"Tidak, itu tidak seperti yang kamu lihat. Aku baik dan sayang dengan Lulu, iya kan Lulu ?"tanya Tante Nila mendekati Lulu yang ketakutan di dekapan ayah Joko.
Lulu menggelengkan kepalanya. Ayah Lulu kemudian mengusir Tante Nila, dan tidak mengijinkan Lulu tinggal bersama dengan dia lagi.
"Pergi kamu! aku tidak akan membiarkanmu mengambil Lulu dariku lagi." ucap ayah Joko mengusirnya dengan suara lantang.
Tante Nila kemudian pergi. Ibu, kakek, nenek, dan kakaknya Lulu yang mendengar keributan di luar, langsung menanyakan kepada ayah Lulu.
"Ada apa ayah..?, kenapa ayah berteriak seperti itu?"tanya kak Sari.
"Tidak ada apa-apa kok, hanya masalah kecil. ayo kita masuk ke dalam lagi." ucap ayah Lulu sembari menggendong Lulu di atas pundaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
anggita
maaf, saran thor klo bisa satu alinea/paragraf jgn terlalu banyak. cukup 10- 15 baris aja. biar tidak kelihatan penuh. bsa ngurangi mood baca. sukses slalu👌
2023-11-14
1
Naa.
keren kak
2023-11-13
1
Raquel Leal Sánchez
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
2023-09-05
1