TAKDIR CINTA
Sasa, berlari dari kampusnya menuju coffeeshop diseberang jalan.Yupz,Sasa memang bekerja ditempat itu.Sebagai karyawan part time.
"Hei... heiii.... kenapa bisa terlambat gini Sasa?" tegur si manager di Coffeeshop itu.Dengan gaya lenjeh nya, seperti cewek.
"Maaf bos, jadwal kuliah ku ngawur." jawab Sasa asal.
"Jangan pernah diulangi lagi yah." lanjut sang manager, sembari menunjuk-nunjuk ke arah Sasa.
Setelah diperingati sang manager,Sasa menuju loker nya.Berganti seragam buat kerja.
"Baru dateng Sa,?" tanya seorang karyawan part time juga kepada Sasa.
"Iya, nih.Kamu mau pulang Deri." Sasa bertanya balik.
"Didepan ada segerombolan cowok-cowok sedang nongkrong.Kamu hati-hati saat melayani mereka." ucap Deri.
"Kenapa memang nya Der... " tanya Sasa lagi.
"Sedikit ricuh,bentar-bentar nyuruh." jelas Deri.
"Oh... namanya juga pembeli Der." lanjut Sasa.
Sasa keluar dari loker, dan berdiri didepan kasir. Selain pelayan,semua karyawan memang harus bisa menjadi kasir juga.
"Permisi, mbak... " panggil salah satu cowok itu.
Sasa bergegas menuju meja dimana seorang pelanggan memanggilnya.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Sasa sambil memegang nota kecil yang biasa buat menulis pesanan pelanggan.
"Saya mau cappuccino satu,dan... Kamu mau pesan apa Aru." tanya salah satu cowok itu.
"Eh... kamu semua masih percaya kalau Aru punya pacar." ucap seorang cowok jangkung disebelah Aru.
"Ini pacar aku.Kalian sudah tahu kan, sekarang percaya aku punya pacar." Aru menunjuk kearah Sasa dan memegang tangannya.
Seketika itu Sasa terperanjat kaget.Hampir saja jantung nya berhenti berdetak.
"Yang bener aja kamu Aru." kata Rafa nyolot.
"Ya mulai detik ini,cewek ini pacar aku.Kalian jangan pernah mendekati nya.mengerti!" ucap Aru serius.
"Maaf, kalian semua masih ada yang mau dipesan." tanya Sasa mengalihkan pembicaraan cowok-cowok aneh.
"Gak ada lagi mbak,itu aja.Oh iya,mbak gak usah takut sama cowok satu itu." salah seorang dari mereka menunjuk kearah cowok yang mereka panggil Aru.
"Tenang saja pak...." jawab Sasa ramah.
****
Malam harinya setelah selesai bekerja,Sasa langsung pulang.Berjalan beriringan dengan karyawan lain yang searah dengannya.
"Sasa... Hati-hati dijalan ya.Aku masuk dulu, bye." pamit teman kerja Sasa.
"Oke, makasih ya.bye" jawab Sasa melambaikan tangannya.
Sesampainya dirumah....
"Sepertinya lelah sekali kamu sayang?" tanya seorang perempuan yang duduk santai diruang keluarga.
"Mama ngapain belum tidur?" tanya Sasa,tanpa menjawab pertanyaan mamahnya.
"Gak bisa tidur mamah." jawab mamahnya.
"Ada yang sedang mamah pikirkan?" tanya Sasa penasaran.
"Gak ada sayang." jawab mamah sambil asyik nonton.
"Sasa masuk dulu mah,sangat lelah hari ini." kata Sasa.
Dan akhirnya Sasa merebahkan tubuhnya di ranjang berukuran single.
Memejamkan matanya tapi gak bisa.
"Hari ini benar-benar aneh., Ada apa dengan pikiran cowok tadi,gampang banget bilang kalau aku pacarnya." Sasa membatin sambil senyum sendiri.
"Tapi lumayan juga sih itu cowok,tampan tubuhnya atletis, tapi sepertinya dia orang yang tipikal dingin,pendiam." Lanjut Sasa dalam hati.
***
Keesokan paginya,Sasa bangun lebih awal.Karena hari ini, hari minggu.Sasa melakukan kegiatan olahraga ringan.
Berlari mengelilingi taman di perumahan tempat dia tinggal.
"Selamat pagi Sasa." sapa Dimas tiba-tiba dibelakang Sasa.
"Eh Dimas,kok sendirian aja.Nana mana?" tanya Sasa kemudian.
"Aku gak ajak dia.Mungkin masih tidur." jawab Dimas.
"Sebenarnya ini yang aku mau Sasa,Gak ada Nana jadi aku leluasa berbincang-bincang dengan kamu." Batin Dimas.
"Harusnya kamu bangunin,olahraga baik lho buat kesehatan." ucap Sasa tanpa curiga.
Karena selama ini Dimas hanya sebatas sahabat buat Sasa.Lain dengan Dimas yang mengharapkan sebaliknya.
"Sasa,hari ini ada acara apa?" tanya Dimas memberanikan diri.
"Biasa lah Dim,kerja seperti biasa." jawab Sasa,sembari lari lagi.
"Kirain libur Sa,perasaan kerja mulu.Kapan istirahatnya." kata Dimas mengikuti kaki Sasa.
"Memangnya aku ini anak pejabat Dim,yang cuma duduk-duduk aja dapet duit." ucap Sasa.
Sekilas tentang Sasa.
Sasa memang bukan orang kaya.Hidupnya pas-pasan, buat biaya kuliah saja Sasa harus banting tulang bekerja part time.
Tapi Sasa sama sekali tidak pernah mengeluh dengan keadaannya.Sasa selalu semangat dalam menjalani hidupnya.
Apalagi semenjak ayahnya meninggal.Mamahnya ikut mencari uang demi kita anaknya.
Mamahnya membuat kue dan dipasarkan secara online.
Sedangkan adik kembarnya juga kuliah sambil bekerja.
Hanya saja dia lebih enak.Bekerja di sebuah kantor financial.
Balik lagi ke Sasa yang sedang olahraga.
Diputaran ke tiga perumahan, Tiba-tiba Sasa bertemu Nana.
"Hai,Nana.lari juga kamu." tanya Sasa.
"Dimas bilang kamu masih tidur jadi ga ngajakin kamu." lanjut Sasa dengan polosnya.
"Gila nih anak,kenapa mesti bilang begitu sama Nana." gerutu Dimas dibelakang Sasa.
"Kira in kamu gak lari sayang." tanya Dimas pada Nana.
"Ya sudah kita lanjut lagi aja yuk,berapa putaran lagi Sasa." kata Nana mengalihkan pembicaraan yang nantinya bakal jadi bumerang buat dirinya.
Karena Nana sangat tahu betul, kalau Dimas sebenarnya menyukai Sasa.
"Oke, ayo satu kali lagi.Soalnya sudah agak siang." ucap Sasa.
"Ayuk." teriak Nana melirik kearah Dimas.
Setelah selesai berlari, olahraga.Sasa kembali ke rumah, begitu juga Dimas dan Nana.
Kita memang satu komplek, hanya beda nomer rumah saja.
"Widih,kakak aku ini memang bener-bener hebat." ujar Jo adik kembar Sasa.
Mereka berdua kembar tapi beda jenis. Maksudnya cowok dan cewek.
"Mumpung hari minggu Jo,lagian kakak kerjanya juga siang." kata Sasa masuk ke kamar mandi.
"Eh,Sasa.habis mandi tolong bantuin mamah sebentar ya." ucap mamah.
"Oke mah,ada pesanan banyak hari ini." tanya Sasa.
"Iyaburuan gih mandi." suruh mamah.
Sehabis mandi,Sasa bergegas ke dapur.Membantu mamah yang sudah dari tadi berkutik disana.
"Berapa pesanan kue mah?" tanya Sasa sambil membungkus kue.
"Gak banyak cuma 200 kue aja." jawab mamah masih mengolah adonan yang terakhir.
"Nanti kamu bawa sekalian berangkat kerja bisa gak?" tanya mamah.
"Kemana mah?" Sasa balik bertanya.
"Restoran myami,dekat dengan coffeeshop tempat kamu kan." katanya lagi.
"Oh,Sasa tahu.oke lah kalau begitu." ucap Sasa sambil menganggukkan kepalanya.
Tepat pukul 11 siang,kue pesanan sudah siap.
Begitu juga dengan Sasa sudah siap berangkat.Hari ini dia kebagian jam 12 siang. Jadi pulang lebih awal sedikit.
"Mah, Sasa jalan dulu ya." pamit Sasa.
"Jo anter aja kak," Jo menawarkan diri.
"Kamu gak ke mana-mana memangnya?" tanya Sasa.
"Gak kakak aku yang cantik." Jawab nya.
Dan mereka pun berangkat menggunakan sepeda motor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Tutun Imam
mampirlah sapa tau berkenan
2022-02-02
0
flora sweet
👍💪💪
2020-10-10
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Semangat thor 💪💪💪
2020-10-04
0