Sesampainya di coffeeshop,Sasa berganti seragam kerja.
"Ih ada mereka lagi disini." Sasa membatin melihat segerombolan cowok yang kemaren.
Sepertinya mereka habis olahraga, kelihatan dari baju plus keringatnya.
"Hei,ceweknya Aru.tolong kesini." teriak seorang cowok menunjuk kearah Sasa.
Sasa berjalan males.
"Mau pesan apa mas.? tanya Sasa.
" Hei, jangan panggil kita MAS."kata nya menekankan kata MAS.
"Terus saya panggil apa?Oh iya satu lagi,jangan panggil saya CEWEKNYA ARU." Sasa pun menekankan kalimatnya.
"Widih,gaya nya gak mengakui pacar sendiri." jawab salah seorang lagi.
"Sekali lagi maaf,saya gak kenal sama teman kalian." Sasa males meladeni mereka, dan meninggalkan nya.
Sepuluh menit kemudian Sasa kembali lagi ke meja tadi.Menyerahkan beberapa gelas pesanan mereka.
Kali ini si empunya nama Aru rupanya sudah datang.
"Hei,tunggu sebentar." kata Aru.
"Apa pesanannya kurang." jawab Sasa.
"SASA." membaca name tag diatas dada kiri Sasa.
"Ada apa." tanya Sasa mengawasi mata cowok yang didepannya.
"Jadi namanya Sasa,bagus juga.kenalkan nama ku Amouru biasa dipanggil Aru." mengulurkan tangan menyalaminya.
"Sasa." jawab nya menyambut tangan Aru.
"Apa sudah selesai,apa ada yang bisa saya bantu lagi?" lanjut Sasa.
"Oke, Terima kasih... pacak ku." kata Aru senyum.
"Denger yah, aku bukan pacar kamu.Tahu! " ucap Sasa kesal.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam,ini saatnya Sasa pulang.
Didepan coffeeshop sudah terlihat Jo disamping motornya.
"Sudah lama kamu." kata Sasa.
"Gak baru aja sampai." jawab Jo singkat.
"Ayok balik,disini ada cowok-cowok iseng.Udah ada dua kali mereka dateng kesini." ucap Sasa kesal.
Didalam coffeeshop,terlihat Aru yang sedang mengawasi Sasa dan Jo.
"Seperti nya dia sudah punya pacar.pantas saja marah-marah." batin Aru.
"Hei, bengong aja kamu." seorang dari mereka membuyarkan lamunan Aru.
"Sepertinya ada yang gak rela ditinggal kekasihnya." ujar Rafa sahabat Aru.
"Dia sudah punya pacar kali." kata Aru sembari menunjuk kearah luar.
"Wowow.... pacarnya ganteng sekali.Kalah kamu Aru." ledek salah satu temannya.
Sampai juga dirumah.
"Ada apa sayang,kok cemberut kesal begitu." tanya mamah yang melihat wajah kesal Sasa.
"Biasa mah,ada pelanggang yang nyebelin." jawab Sasa.
"Pelanggan yang menganggap kak Sasa pacarnya mah." timpal Jo meledek Sasa.
"Ih, apaan sih kamu." pukul Sasa dengan bantal sofa.
"Sudah-sudah,ayo makan sudah dingin tuh dari tadi makanannya." lerai mamah.
Setelah selesai makan,Sasa masuk ke kamar dan mulai memejamkan matanya.
Besok ada kuliah pagi dan harus siap lebih awal.
****
Sinar mentari sudah masuk ke celah-celah jendela kamar Sasa.
Bergegas Sasa menuju kamar mandi.
Jam sudah menunjuk ke jarum angka 8.
Merias wajahnya sedikit, minimalis.Hampir tidak terlihat.
Setelah semua dirasa sudah rapi. Sasa beranjak dari kamarnya.
Mengambil sepotong roti dan meminum segelaa susu.
"Sasa berangkat mah, ada kuliah pagi." sapa Sasa pada mamahnya.
"Oke, Hati-hati dijalan sayang." ucap mamahnya.
****
Di kampus...
"Sasa habis ini jangan pulang dulu." ujar Amy.
"Ada apa memangnya." jawab Sasa penasaran.
"Hari ini ada pertandingan basket antara tim Dimas melawan kakak kelas." kata Rei.
"Denger-denger ada yang ganteng lho,ketua tim mereka." ucap Nana.
"Kamu dukung yang mana Na,mereka apa Dimas.?"tanya Sasa meledek.
" Dimas dong..."jelas Nana bangga.
"Yuk, kita langsung kelapangan basket aja." ajak Amy.
Di lapangan basket,Sasa dan ketiga sahabatnya mencari tempat duduk yang kosong.
Paling atas, tempat duduk yang masih kosong.
Sorak-sorak para pendukung dari kedua tim.
Masing-masing tim sudah bersiap.Dan pertandingan pun dimulai.
"Perasaan aku kenal sama tim Tiger itu." batin Sasa memperhatikan jalannya pertandingan.
"Hei, kamu lihatin siapa?" tanya Amy mengagetkan Sasa.
"Perasaan aku kenal sama ketua tim Tiger Amy." jawab Sasa masih memperhatikan.
"Kenal dimana kamu,di sosmed." jawab Amy.
"Tempat kerja aku,dia tidak pernah absen dari coffeeshop." jelas Sasa.
Dan peluit tanda setengah permainan dibunyikan.
Semua tim beristirahat.
Tak lama ronde kedua. Kali ini ketua tim Tiger tidak ikut main.
Dan yang mengagetkan lagi, dia menuju ke podium tempat Sasa dan sahabatnya duduk.
"Eh, sepertinya dia berjalan ke arah kita." bisik Nana.
"Mau ngapain dia?" tanya Sasa berbisik juga.
Amouru berhenti tepat dihadapan Sasa.
Semua mata memandang kearah Sasa dengan mata yang tidak suka.
"Hai,ternyata kamu kuliah disini?" sapa Aru memperlihatkan gigi rapi nya.
"Sorry,apa boleh aku duduk disini." tanya Aru kemudian kepada sahabat-sahabat Sasa.
Tanpa aba-aba, mereka langsung bergeser kesamping.
"Sorry ganggu kalian nonton pertandingan ini." lanjut Aru.
Sasa hanya diam memandangi wajah berkeringat Aru.
"Ini cowok sok kenal banget." batin Sasa berbicara.
"Oh iya,apa temen kalian ini tidak pernah ngenalin aku ke kalian?" tanya Aru lagi.
Mereka semua menggelengkan kepalanya bersama.
"Kenalin,aku Aru pacar dari temen kalian,Sasa." Aru mengulurkan tangannya, dan disambut satu persatu sahabat Sasa.
"What!!!! Kamu apa-apaan sih.Gak jelas banget." pukul Sasa dibahu Aru.Wajahnya merah merona.
Sedangkan sahabatnya pada melongo semua, menganga lebar mulutnya.Kaget setengah mati.
Kapan Sasa kenal sama dia, kakak kelas idaman cewek-cewek kampus.
"Eh,kenapa tuh cowok lihatin kita terus." kata Aru menunjuk kearah Dimas.
"Siapa, mana? " jawab Sasa mengawasi lapangan dengan cermat.
"Oh, Dimas." batin Sasa.
Dari samping terlihat Nana melihat ke arah Sasa.Sepertinya dia marah...
"Oh, iya maaf ya teman-teman aku.Kenalin pacar aku, sorry gak kasih tahu kalian." Tiba-tiba Sasa memanfaatkan keadaan.
Karena gak enak dengan Nana.
Aru heran dengan kelakuan Sasa.
"Yupz, benar banget.Gimana kalau kalian aku traktir sebagai ucapan maaf karena kita gak kasih tahu kalian." ajak Aru.
"Mengambil kesempatan." lirik Sasa.
Dan..... prittttt....
Wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Kali ini tetap sama,juara untuk pertandingan tim Tiger. Tim dengan ketua nya Aru.
Semua pemain berganti baju di loker.
Tak terkecuali Aru.
"Tunggu aku, jangan pergi dulu." kata Aru dengan serius.
"Mau kemana." bisik Sasa tepat ditelinga Aru.
"Makan." jawab Aru singkat. meninggalkan podium dan berlari kearah loker.
Setelah selesai berganti pakaian.Aru menghampiri Sasa dan sahabat-sahabatnya.
Dengan raut muka yang tidak suka,Dimas menyalami Aru.
Memberikan selamat atas kemenangan kali ini.
Dimas merasa ada yang aneh,kenapa dia ke sini. Siapa yang dia temui.
Dan, jleb!!!! bagai tertusuk pisau tajam.Dimas begitu kaget melihat Aru menggandeng tangan Sasa.
Dan membawa nya pergi.
"Mereka kenapa?" tanya Dimas heran pada Nana.
"Ternyata Sasa sudah berpacaran sama dia.Dan kita juga baru tahu tadi." ucap Nana.
"Kenapa?kamu cemburu." ledek Rei, lupa kalau disebelahnya ada Nana.
"Kenapa mesti cemburu." jawab Dimas dengan nada kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Tutun Imam
klo cemburu bilang bos
2022-02-02
0
Selvi simanjuntak
ini si Dimas udah pacaran sama nana kenapa suka sama Sasa Thor
2020-11-07
0
Nyonya Harahap_81
dunia perkuliahan mana ada istilah kakak kelas. senior iya, karena bisa aja senior dan junior ngambil mata kuliah yang sama.
2020-09-04
0