Kekasih Kontrak Sang Aktor
"Nay! Cepat!"
Suara teriakan seorang pria terngiang di indera pendengaran seorang gadis yang sedang mengemas koper di dalam walk in closet. Dia buru-buru merapikan pakaian dan barang yang harus dibawa. Setelah selesai, dia bergegas keluar dari ruangan yang dipenuhi wardrobe itu.
"Maaf, Pak bos," ucap seorang gadis bernama Kanaya setelah menemui sang majikan di ruang keluarga.
"Lama banget sih!" Gerutu Satya tanpa menatap asistem pribadinya. Dia sibuk merapikan lengan kemejanya.
Satya Ganendra, seorang aktor berusia tiga puluh tahun yang sedang naik daun sejak beberapa tahun ini. Kepiawaiannya dalam berakting membuat produser Film ataupun sinetron berlomba mendapatkan kerjasama dengannya. Namanya sering kali diberitakan di media sosial ataupun televisi. Bukan karena gosip miring ataupun skandal, tetapi karena prestasi dan pencapaian yang dia dapatkan selama ini.
"Si Bos kenapa sih? Macam orang PMS saja?" tanya Kanaya kepada manager Satya.
"Biasa, masalah hati," jawab pria bernama Prayoga, yang tak lain adalah manager Satya.
Kanaya hanya mengedikkan bahu setelah tahu alasan yang membuat sang aktor murung akhir-akhir ini. Dia bergegas memasukkan beberapa koper ke dalam mobil sebelum Satya berangkat ke lokasi syuting yang ada di luar kota. Kanaya pun segera masuk ke dalam mobil sebelum Satya kembali mengeluarkan suara lantangnya.
Mobil Hitam yang dikendarai sopir pribadi Satya melenggang dari halaman rumah setelah sang empu masuk ke dalam mobil. Mereka siap menuju lokasi syuting yang ada di salah daerah yang ada di kota Bandung. Selama dalam perjalanan baik Kanaya ataupun Prayoga, mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
"Pak Bos, ini ada pesan dari manager Selena, ada ajakan menjadi bintang tamu di podcastnya," ucap Kanaya setelah membuka pesan di ponsel khusus milik Satya.
"Tolak saja. Aku sedang tidak ingin menjadi bintang tamu di manapun," tolak Satya tanpa berpikir dua kali.
"Budgetnya gede loh, Bos. Yakin nih gak diambil?" sahut Prayoga seraya menatap kursi yang ditempati oleh Satya.
"Aku sedang gak butuh duit! Untuk saat ini aku tidak ingin menghadiri acara talk show! Mereka pasti bakal bertanya tentang hubunganku dengan Megan." Nada bicara Satya penuh dengan penekanan.
Publik sedang dihebohkan dengan berita tidak sedap yang sedang menerpa Satya. Calon istri aktor terkenal itu tiba-tiba memutuskan hubungan sepihak tanpa alasan yang jelas. Selebgram dan youtuber yang memiliki nama Megan Sasmitha itu memutuskan pergi ke Singapura setelah membatalkan pertunangannya bersama Satya beberapa bulan yang lalu.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menolak semua tawaran yang berhubungan dengan talk show dan podcast," gumam Satya setelah mendengar penjelasan Satya, "Nay, lakukan tugasmu," ujar Prayoga seraya menatap Kanaya.
Gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun itu segera membuka ponsel khusus Satya untuk membalas semua pesan yang masuk. Kanaya sudah tahu apa saja yang harus dia kerjakan karena sudah lama menjadi asisten pribadi Satya. Kedua jempol gadis cantik itu bergerak lincah di atas layar ponsel Satya.
"Nay! Pindah ke depan. Pijat kepalaku," ucap Satya di tengah perjalanan menuju Bandung.
Tanpa banyak bicara, Kanaya bergegas pindah ke depan. Dia duduk di samping kursi yang ditempati Satya untuk melakukan tugasnya. "Bos, nanti saat sudah take, saya izin keluar sebentar ya. Ada keperluan di luar lokasi syuting. Gak sampai setengah jam," pamit Kanaya saat teringat pesan yang dikirim oleh ibunya.
"Kenapa? Bapakmu minta duit lagi?" tanya Satya tanpa membuka kelopak matanya.
"Tidak, Bos. Saya mau menemui Ibu," jawab Kanaya.
Satya hafal betul dengan penderitaan yang harus ditanggung oleh Kanaya. Gadis asal Bandung itu harus menanggung beban berat akibat ulah ayah tirinya. Seringkali Kanaya mendapat ancaman jika tidak memberi uang seperti yang diminta. Tentu ancaman tersebut mengarah kepada penyiksaan ibunya.
"Kalau begitu sampaikan salamku kepada bu Lasmi," ucap Satya setelah tahu jika Kanaya akan menemui ibunya, yang tak lain adalah mantan ART di kediaman orangtuanya dulu.
****
Langit kota Bandung terlihat redup setelah sang surya tertutup mendung. Udara sejuk menyapa seorang gadis yang sedang menunggu kedatangan seseorang di depan pintu gerbang villa. Dia terlihat resah karena sosok yang dinanti tak kunjung tiba.
"Nah, akhirnya sampai juga," gumam Kanaya setelah melihat ibunya turun dari motor ojek online.
Rasa rindu kepada ibu akhirnya terobati setelah Kanaya merasakan dekapan hangat Lasmi. Entah sudah berapa lama mereka tidak bertemu, karena Kanaya jarang sekali pulang. Menjadi asisten artis tentunya sangat menyita waktu. Gadis cantik itu harus mengikuti kemanapun Satya pergi. Lagipula ada alasan lain yang membuat Kanaya tidak diperbolehkan ibunya pulang.
"Apa kabar, Bu?" tanya Kanaya setelah mereka duduk di bangku panjang yang ada di dekat gerbang.
"Seperti yang kamu lihat, Nay. Ibu sangat sehat dan bahagia, apalagi setelah bisa bertemu denganmu," jawab Lasmi seraya mengembangkan senyum yang sangat manis.
"Alhamdulillah. Akan tetapi aku tidak bisa bertemu ibu terlalu kama karena pak bos sedang take di dalam. Tidak masalah 'kan Bu?" tanya Kanaya seraya meraih tangan ibunya untuk digenggam, "kenapa tangan Ibu memar begini?" Kanaya mengernyitkan keningnya setelah melihat bekas luka lebam di pergelangan tangan ibunya.
Wanita berusia empat puluh lima tahun itu segera menarik tangannya dari genggaman Kanaya. Dia terlihat resah dan berusaha menyembunyikan tangan kanannya. "Oh, ini kena kayu kemarin waktu di kebun bantu mamang Ali," jawab Lasmi tanpa berani menatap wajah putri semata wayangnya itu.
"Pasti habis dipukul bapak ya, Bu?" tebak Kanaya tanpa mengalihkan wajah dari wajah ibunya, "atau mungkin Aa Firdi yang memukul Ibu?" lanjut Kanaya.
Bukan tanpa sebab Kanaya menyebut nama ayah tiri dan kakak tirinya itu, karena dia sendiri sering melihat ayah tirinya melakukan kekerasan bila keinginannya tidak bisa dipenuhi oleh ibunya. Kanaya sendiri sebenarnya tidak tahan melihat penderitaan ibunya, tetapi Lasmi pun tidak mau meninggalkan suaminya itu dan hidup bersama Kanaya di Jakarta. "Ada apa, Bu?" selidik Kanaya saat melihat kebungkaman ibunya. Jelas keadaan di rumah sedang tidak baik-baik saja. Kanaya terus mendesak ibunya agar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Sertifikat rumah kita digadaikan bapak dan Firdi. Kemarin ibu ditagih sama rentenirnya." Lasmi hanya bisa menghela napas panjang setelah mengungkapkan masalah yang terjadi, "Bapak tidak terima saat Ibu marah kepada Firdi. Akhirnya ibu dipukul," jelas Lasmi dengan suara lirih.
Bukan hal baru jika Lasmi mendapatkan kekerasan dari suaminya. Dulu hal ini seringkali terjadi di depan mata Kanaya hingga akhirnya membuat gadis cantik itu nekat mengadu nasib ke ibukota setelah lulus SMA. Awalnya dia bekerja sebagai cleaning service di salah satu rumah produksi film. Dari situlah dia bertemu Satya dan Prayoga hingga bisa bisa direkrut sebagai asisten pribadi Satya. Meski sibuk mengurus segala keperluan Satya, nyatanya Kanaya berhasil lulus kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta. Satya lah yang membantu biaya kuliah Kanaya hingga berhasil menjadi sarjana komunikasi, karena kinerja gadis cantik itu sangat bagus. Apalagi, ternyata Kanaya adalah putri dari mantan ART kepercayaan keluarganya. Kebaikan Satya dan keluarganya pun semakin bertambah kepada gadis cantik itu.
"Bu, lebih baik sekarang ikut Naya ke Jakarta saja ya. Ibu tinggalkan saja mereka. Jika mereka ingin mengambil rumah dan tanah kita biarkan saja, asal ibu tidak menderita seperti ini. Kita hidup berdua di Jakarta, meski nanti kita harus sewa rumah," tutur Kanaya sambil menggenggam tangan ibunya.
Lagi dan lagi Kanaya merasa kecewa setelah ibunya menolak ajakannya. Lasmi selalu ingin mempertahankan rumah tangganya meski seringkali menderita batin. Ada banyak hal yang harus dipikirkan bila dirinya nekat pergi dari rumah. Tentu keselamatan Kanaya lah yang akan dipertaruhkan.
"Ibu tidak bisa meninggalkan mereka, Nak, karena mereka sudah mengancam Ibu. Mereka akan menyakiti kamu bila ibu menceraikan bapak tirimu. Firdi pun tidak akan terima, bila uang kirimanmu sampai terputus. Ibu hanya takut dia nekat pergi ke Jakarta untuk menemui kamu dan tentunya kehormatan dan keselamatanmu terancam." Lasmi hanya bisa bergumam dalam hati saat menyampaikan alasan yang dia sembunyikan selama ini.
...🌹Selamat datang di karya baru🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Aurizra Rabani
lagi2 dgn alasan demi keselamatan anak seorang ibu harus berkorban, pengorbanan seorang ibu memang tak pernah henti selama hidupnya.
Hai... aku mampir di karya barumu, thor. sukses ya 👍
2023-09-04
1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus favorit ❤️
2023-09-02
1
Bunda dinna
Bab awal.sudah menyedihkan,,KDRT seperti sudah jadi hal lumrah di kalangan bawah..
Pria2 yg tak bertanggung jawab pemicunya
2023-09-02
1