Mas Kulkas

Mas Kulkas

1. Kembali (Jakarta)

Tujuh tahun berlalu tak lantas membuat ingatan tentang pengkhianatan oleh adik sepupunya menghilang. Kejadian itu masih melekat erat di ingatannya. Mencintai setulus hati, tapi dibalas dengan sebuah pengkhianatan yang tidak bisa ditoleransi. Gavin Agha Wiguna, lelaki tampan yang tak beruntung dalam hal percintaan.

Hembusan napas kasar keluar dari mulutnya. Hari ini adalah hari terkahir dia bertugas di perusahaan sang kakak. Dia ditarik oleh sang ayah ke Indonesia untuk mengelola perusahaan yang memang sudah disiapkan untuknya.

"Sudah waktunya."

Suara sang kakak membuyarkan lamunannya. Agha menatap sang kakak yang masih sangat tampan dan terlihat muda.

"Ya."

Agha sudah membereskan semua barang miliknya yang ada di ruangan tersebut. Semuanya dia masukkan ke dalam ke kardus. Rangga menepuk pundak Agha dengan begitu lembut. Dia sangat suka dengan kinerja Agha yang sangat luar biasa.

"Lakukan ini juga di perusahaan Daddy."

Agha hanya mengangguk. Semakin ke sini sifat dinginnya semakin menjadi ketika ada salah satu karyawan di perusahaan Rangga mengajak Agha berkencan sekaligus tidur bersama. Sungguh membuat Agha geram karena itu sama saja merendahkan dirinya.

Nasib wanita itu berkahir naas. Di mana dia keluarkan dari perusahaan secara tidak hormat karena Agha membuat wanita itu tak memiliki wajah. Juga dibenci semua orang. Selain dingin, dia juga termasuk lelaki kejam yang bisa melakukan apapun tanpa orang lain ketahui.

.

Agha sudah berada di dalam pesawat menuju Jakarta. Dia sudah memasang airpods untuk menemani penerbangannya. Baru juga memutar lagu lokal, dia sudah disuguhkan lagu melow.

Andai sejak awal

Ku tahu akhirnya begini

Ku tak akan mau mencintaimu

Tlah sedalam ini

Entah apa salah dan dosaku

Hingga Tuhan pertemukanku denganmu

Hancurkan diriku

"Ku kira lagu, ternyata kisahku," gumam Agha dengan begitu pelan. Bibirnya pun sedikit terangkat. Menertawakan kebodohannya.

Penerbangan yang memakan waktu cukup lama dia gunakan untuk beristirahat. Padahal sang ayah sudah menawarkan penjemputan dengan menggunakan pesawat pribadi. Namun, Agha menolak. Dia tidak ingin menggunakan fasilitas ayahnya selagi dia masih bisa menggunakan fasilitas umum.

Dia juga melarang ayah, adiknya dan juga sang ibu untuk menjemputnya. Serta dia melarang ayahnya untuk memberitahu keluarga besarnya bahwa dia akan kembali ke Jakarta hari ini.

Setelah mengudara cukup lama, akhirnya dia tiba di Jakarta. Agha tersenyum ketika dia menginjakkan kaki lagi di tanah di mana dia dibesarkan. Sebelum pulang ke rumah, Agha mampir terlebih dahulu ke kedai kopi. Agha bukan orang yang senang keramaian. Dia malah senang menikmati waktu sendiri.

Ponselnya dia aktifkan kembali dan sudah banyak pesan masuk. Semuanya adalah laporan mengenai adik-adiknya. Agha membaca dengan seksama. Hingga nama Ahlam tertera juga di sana.

"Dia dikirim Tuan Aksara ke LN dan ditangani oleh Axel."

Agha menghela napas kasar. Dia tidak pernah berkomentar apapun tentang setiap laporan yang dia terima. Dia hanya memantau adik-adiknya. Begitu juga dengan adik kandungnya yang dulu pernah mengejar anak dari Rindra Addhitama, Rio. Padahal, usianya terpaut sangat jauh.

Sekarang, adiknya tengah fokus di dunia tarik suara. Di mana itu menjadi hobinya yang menurun sang mommy. Agha menutup ponselnya dan menyesap es kopi yang dia pesan. Ketika dia menoleh ke arah luar kedai kopi, dia melihat seorang wanita berjalan menggunakan jaket yang dia kenali. Matanya memicing.

"Woiy!"

Suara seseorang membuat Agha terkejut. Pandangannya pun langsung terputus. Dia berdecak kesal ketika seorang lelaki tampan seusianya sudah melebarkan senyum.

"Susah punya teman mata-mata mah," oceh Agha.

"Mau lu ke bulan pun pasti gua tahu."

Siapa lagi jika bukan Reksa, sahabat Agha yang kini sudah menjadi ahli IT sekaligus mata-mata. Jujur, Agha sangat merindukan si telinga lebar itu yang selalu menyebarkan happy virus. Setelah puas berbincang, mereka berdua pergi dari bandara menuju rumah Agha.

"Bohong kalau bokap lu gak tahu," ujar Reksa.

"Bokap gua mah miara cenayang. Jadi, apapun tentang gua dan adik gua dia pasti tahu." Reksa terbahak mendengarnya.

Tibanya di rumah, Reksa tak ikut turun. Dia memilih untuk pulang karena dia tidak ingin mengganggu lepas kangen keluarga Agha.

Ghea yang memang tengah libur kuliah dan tidak ada jadwal manggung hanya bersantai di rumah. Dia yang sedang berada di ruang keluarga berdecak kesal ketika mendengar suara bel berbunyi.

"Ke mana sih para penghuni rumah," omelnya sembari bangkit dari posisi uwenaknya.

Tubuhnya menegang ketika dia melihat lelaki tinggi berdiri di depannya. Dia membeku sesaat hingga senyum lelaki jangkung itu terukir.

"Mas Agha!!"

Dia berhambur memeluk tubuh sang kakak. Ada air mata yang menetes dari pelupuk mata Ghea saking rindunya dia kepada sang kakak yang sulit sekali memberi kabar. Juga sangat sulit untuk ditemui.

"Kenapa gak bilang? Adek kan bisa jemput."

Ghea masih memeluk erat tubuh Agha. Seakan dia tidak ingin ditinggalkan oleh kakaknya lagi.

"Mas ingin memberi kejutan kepada kamu."

Agha tersenyum ketika dia kembali merasakan kehangatan yang sudah lama dia rindukan dan dia pendam sendirian. Rumah yang masih sama seperti dulu.

"Mas, mau minum apa?"

Sungguh banyak perubahan dari adiknya. Ghea dengan cekatan menyiapkan cemilan dan minuman untuk sang kakak. Agha pun nampak bahagia melihat adiknya yang tidak manja lagi.

"Mommy ke mana?"

"Katanya mau ke rumah Bubu."

Baru saja menanyakan hal itu, suara sang ibu yang memanggil namanya terdengar. Riana memeluk tubuh Agha dengan begitu erat.

"Kenapa pulang gak bilang?" tanya sang ibu yang sudah menatap Agha dengan penuh rindu.

"Kejutan."

Aksa pun tersenyum. Agha menunduk hormat kepada sang ayah. Kemudian, dia menghampiri ayahnya dan mencium tangan sang ayah dengan begitu sopan. Aksa menepuk lembut pundak sang putra.

"Sudah siap mengelola perusahaan Daddy?"

"Siap, Dad."

Ghea dan Riana terkejut mendengar percakapan dua lelaki berbeda usia itu. Mereka saling pandang dengan raut penuh kebingungan.

"Agha akan membantu Daddy untuk mengurus perusahaan."

Aksa sudah memberikan clue. Namun, dua wanita itu masih belum mengerti.

"Jadi, Agha akan tinggal kembali di sini bersama kita."

Riana dan Ghea pun berteriak gembira. Mereka berdua berhambur memeluk tubuh Agha. Aksa menggelengkan kepala.

"Mas akan memantau Adek dua puluh empat jam. Semua jadwal Adek, Mas harus tahu."

Ghea yang tengah bahagia pun berdecak kesal. Mantap sang kakak dengan tatapan tajam.

"Kamu adalah permata berharga yang harus Mas jaga dan lindungi."

Kalimat itu membuat hati Ghea mencelos. Dia yang hendak marah pun dia urungkan. Ghea kembali memeluk erat tubuh sang kakak kembali.

"Makin sayang sama Mas."

"Pipo, Mas sudah kembali ke pelukan keluarga. Mas janji, Mas akan menjaga dan melindungi adik-adik Mas. Juga menjadi panutan untuk mereka."

...****************...

Komen dong ...

Terpopuler

Comments

Rahmawati

Rahmawati

gantengnya mas agha

2024-01-18

0

Ma Selly

Ma Selly

kita baca dulu alur ceritanya

2023-12-23

0

Rohad™

Rohad™

Novel prequel dari novel ini apa ya thor judulnya?

2023-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali (Jakarta)
2 2. Didikan Keras
3 3. Mengantuk
4 4. Kesakitan Lagi
5 5. Dokter Rambut Sebahu
6 6. Salah Paham
7 7. Dikenalkan Kepada Keluarga
8 8. Antara Percaya Dan Tidak Percaya
9 9. Baru Percaya
10 10. Malaikat Penolong
11 11. Memutar Fakta
12 12. Hari Terakhir
13 13. Gosip Beredar
14 14. Anak Singa Dan Peranakan Buaya
15 15. Dokter Pribadi
16 16. Asisten Pribadi
17 17. Ke Lapangan
18 18. Seperti Obat
19 19. Ijin
20 20. Penasaran
21 21. Bujuk
22 22. Paksaan Bukan Pernyataan
23 23. Tiga Hari
24 24. Tak Membalas
25 25. Tantrum
26 26. Basket
27 27. Lintah Sawah
28 28. Berita Menyakitkan
29 29. Memprotect
30 30. Pertama Kali
31 31. Cinta Mati
32 32. Cara Yang Salah
33 33. Khawatir
34 34. Anak Singa Peranakan Buaya Bernyawa Banyak
35 35. Murkanya Raja Singa
36 36. Di Luar Prediksi
37 37. Dibuat Bingung
38 38. Mulai Cerah
39 39. Flashback
40 40. Adu Bisa
41 41. Dingin dan Tidak Suka
42 42. Tidak Bisa Memilih
43 43. Jangan Memaksa
44 44. Mengantarkan Nyawa Ke Hutan Rimba
45 45. Tidak Mau Egois
46 46. Lebay
47 47. Rindu Yang Tak Tertahan
48 48. Ancaman
49 49. Mulai Nakal
50 50. (Masih) Manis
51 51. Cekatan
52 52. Berbeda
53 53. Interogasi
54 54. (Gantian) Bucin
55 55. Nuna Dan Titan
56 56. Patah
57 57. Kesedihan Disela Kebahagiaan
58 58. Menahan
59 59. Menjelang Hari Bahagia
60 60. Setelah Tujuh Tahun
61 61. Rahasia
62 62. Pelukan Erat
63 63. Jangan Khawatirkan
64 64. Meluapkan Semuanya
65 65. Anak Baik
66 66. S A H
67 67. Di Luar Prediksi
68 68. Dendam Pribadi
69 69. Tak Bisa Jauh
70 70. Short Honeymoon
71 71. Merasa Bosan
72 72. Ada Yang Aneh
73 73. Tak Menduga
74 74. Profesional
75 75. Cleaner
76 76. Payah
77 77. Menjenguk
78 78. Mual dan Muntah
79 79. Permintaan Baby
80 80. Resign
81 81. Turun Gunung
82 82. Sudah Sepakat
83 83. Hadir Ke Dunia
84 84. Anak Telur Gulung
85 85. HARI BAHAGIA
86 Bon-Chap
87 Kabar Terbaru
88 Bon-chap Akhir
89 PENGUMUMAN
90 Pengumuman Lagi
91 Announcement (2)
92 Cerita Rivalnya Agha
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Kembali (Jakarta)
2
2. Didikan Keras
3
3. Mengantuk
4
4. Kesakitan Lagi
5
5. Dokter Rambut Sebahu
6
6. Salah Paham
7
7. Dikenalkan Kepada Keluarga
8
8. Antara Percaya Dan Tidak Percaya
9
9. Baru Percaya
10
10. Malaikat Penolong
11
11. Memutar Fakta
12
12. Hari Terakhir
13
13. Gosip Beredar
14
14. Anak Singa Dan Peranakan Buaya
15
15. Dokter Pribadi
16
16. Asisten Pribadi
17
17. Ke Lapangan
18
18. Seperti Obat
19
19. Ijin
20
20. Penasaran
21
21. Bujuk
22
22. Paksaan Bukan Pernyataan
23
23. Tiga Hari
24
24. Tak Membalas
25
25. Tantrum
26
26. Basket
27
27. Lintah Sawah
28
28. Berita Menyakitkan
29
29. Memprotect
30
30. Pertama Kali
31
31. Cinta Mati
32
32. Cara Yang Salah
33
33. Khawatir
34
34. Anak Singa Peranakan Buaya Bernyawa Banyak
35
35. Murkanya Raja Singa
36
36. Di Luar Prediksi
37
37. Dibuat Bingung
38
38. Mulai Cerah
39
39. Flashback
40
40. Adu Bisa
41
41. Dingin dan Tidak Suka
42
42. Tidak Bisa Memilih
43
43. Jangan Memaksa
44
44. Mengantarkan Nyawa Ke Hutan Rimba
45
45. Tidak Mau Egois
46
46. Lebay
47
47. Rindu Yang Tak Tertahan
48
48. Ancaman
49
49. Mulai Nakal
50
50. (Masih) Manis
51
51. Cekatan
52
52. Berbeda
53
53. Interogasi
54
54. (Gantian) Bucin
55
55. Nuna Dan Titan
56
56. Patah
57
57. Kesedihan Disela Kebahagiaan
58
58. Menahan
59
59. Menjelang Hari Bahagia
60
60. Setelah Tujuh Tahun
61
61. Rahasia
62
62. Pelukan Erat
63
63. Jangan Khawatirkan
64
64. Meluapkan Semuanya
65
65. Anak Baik
66
66. S A H
67
67. Di Luar Prediksi
68
68. Dendam Pribadi
69
69. Tak Bisa Jauh
70
70. Short Honeymoon
71
71. Merasa Bosan
72
72. Ada Yang Aneh
73
73. Tak Menduga
74
74. Profesional
75
75. Cleaner
76
76. Payah
77
77. Menjenguk
78
78. Mual dan Muntah
79
79. Permintaan Baby
80
80. Resign
81
81. Turun Gunung
82
82. Sudah Sepakat
83
83. Hadir Ke Dunia
84
84. Anak Telur Gulung
85
85. HARI BAHAGIA
86
Bon-Chap
87
Kabar Terbaru
88
Bon-chap Akhir
89
PENGUMUMAN
90
Pengumuman Lagi
91
Announcement (2)
92
Cerita Rivalnya Agha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!