Zuarenz Galaksa Part 2

Zuarenz Galaksa Part 2

Episode 1

Bugh!

Bugh!

"Maksud lo apa anjing?! Jangan pernah lo ikut campur urusan gua, ngerti lo?! Lo gak berhak buat ikut campur ataupun mengadu dombakan gua sama temen-temen gua yang lain! Karena mereka semua gak akan pernah percaya sama omongan lo, karena mereka hanya percaya sama gua! Paham, hah?!" seru Zuarenz seraya mengangkat kerah baju seragam Troy dengan kasar yang disertai dengan wajahnya yang terlihat menyala, sementara rahangnya terlihat mengeras.

Troy tersenyum kecut sebelum akhirnya dengan santai ia menjawab, "Tapi satu hal yang harus lo tau, sebentar lagi lo bakalan lengser dari jabatan lo sebagai ketua geng motor, ngerti!"

"Bangsat!" Zuarenz berseru marah sebelum akhirnya ia pun langsung melayangkan satu bogeman mentah tepat di wajah Troy, lalu ia pun memukuli perut Troy menggunakan lututnya secara bertubi-tubi.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Argh!" Troy meringis kesakitan seraya memegang perutnya yang terasa begitu nyeri, kemudian Zuarenz pun langsung mendorong tubuh Troy dengan kasar hingga membuatnya langsung tersungkur pada aspal jalan.

Sebelum Zuarenz beranjak pergi, ia tersenyum sinis setelah ia melihat Troy yang kini sudah tak berdaya kemudian tanpa rasa belas kasihan ia pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Troy yang sedang mengaduh kesakitan dengan ulat lehernya yang timbul.

"Cabut!" seru Zuarenz pada anggota gengnya lalu mereka pun langsung melajukan sepeda motor mereka masing-masing.

Bromm...

Bromm...

"Argh... argh..."

Troy meringkuk kesakitan seraya meronta-ronta, ia tak menyangka bahwa pukulan Zuarenz sangat begitu dahsyat hingga membuatnya sama sekali tak bisa bangkit dari posisinya dan bahkan rasa nyeri itu malah semakin terasa intens dan tak dapat ia tahan.

Sampai akhirnya muncul lah seorang gadis bernama Mey yang tengah mengayuh sepeda dengan raut wajahnya terlihat sangat begitu ceria, ia bersenandung pelan pada sore ini setelah sepulangnya ia dari sekolah.

"Lalala… lalala… hem… hem… hem..."

Namun detik berikutnya Mey pun tiba-tiba dikejutkan dengan sosok siswa yang tengah meringkuk di pinggir aspal jalan seraya berguling-guling memegang perut, ia mengaduh kesakitan dengan suaranya yang cukup lantang.

"Aduh sakit, argh!" teriak Troy di ujung sana.

Mey mengerjap lalu ia pun menghentikan laju sepedanya dengan raut wajahnya yang berubah panik dan ia merasa bahwa ia mengenali siapa siswa itu, sampai akhirnya ia pun langsung turun dari sepedanya dan berlari untuk menghampiri siswa itu.

"Ya ampun, kamu kenapa?!" panik Mey seraya mengangkat kepala siswa itu seraya meletakkannya di pangkuan.

Mey melihat wajah siswa itu yang ternyata merupakan kakak kelasnya di sekolah, ia mengenal siapa siswa itu yang terkenal tampan seantero sekolah SMA Nusa. Dan kini wajah tampannya itu dipenuhi dengan banyak luka memar hingga membuat Mey benar-benar sangat begitu mencemaskannya.

"Kak Troy?" kejut Mey setelah ia melihat wajah Troy yang sudah mulai pias.

Pandangan Troy mulai mengabur, namun sebelum ia pingsan ia pun sempat berkata dengan suara tenggorokannya yang seperti tercekat, "To-tolong."

Mey kalang kabut setelah melihat Troy pingsan dan ia sama sekali tak ingin terjadi sesuatu padanya, maka dengan panik ia pun langsung berteriak sekeras mungkin untuk meminta bantuan.

"Tolong! Tolong!" pekik Mey sekuat tenaga.

—----

Suara brankar didorong dengan cepat, sementara Mey mengikutinya dengan nafas terengah-engah. Troy dibawa ke salah satu ruangan untuk diperiksa oleh Dokter, sementara dengan Mey, ia hanya bisa menunggu di luar dengan wajah khawatirnya yang terlihat kontras.

"Aduh... gimana caranya aku hubungi keluarga Kak Troy, ya? Aku juga nggak punya nomor keluarganya Kak Troy, lagi." Mey bermonolog sendiri seraya berjalan mondar-mandir dengan wajah yang terlihat harap-harap cemas.

Mey tak ada pilihan lain selain harus menggantikan posisi keluarga Troy, maka ia pun memilih untuk menunggunya siuman meskipun ia harus pulang terlambat ke rumah.

Troy adalah kakak kelas tampan dan pintar yang cukup populer seantero sekolah karena banyaknya kaum hawa yang mengidolakannya, termasuk Mey sendiri.

Dan ia sendiri sama sekali tak menyangka bahwa ia akan menolong seorang lelaki yang ditaksirnya selama ini. Tapi bukan alasan semacam itu ia menolong Troy, ia menolongnya karena ia benar-benar khawatir dengan kondisinya dan itu bukan semata-mata karena ia hanya ingin mendapatkan simpati darinya.

Berkali-kali Mey menghela nafas panjang, ia berdoa semoga Troy baik-baik saja. Bahkan untuk duduk pun ia sama sekali tak tenang sampai akhirnya ia pun kembali bangkit lalu berjalan mondar-mandir seraya menggigit ujung kukunya gelisah.

Sedari tadi ia menunggu dokter keluar dari ruangan, namun sampai detik ini sang dokter sama sekali belum muncul. Bahkan pikiran nya pun mendadak overthinking karena penanganan sang dokter terbilang cukup lama.

Klek!

Akhirnya suara pintu ruangan terdengar di buka, hingga membuat Mey langsung berbalik cepat dan ia pun menghampiri sang dokter dengan panik.

"Dok, bagaimana keadaan pasien?" tanya Mey harap-harap cemas.

"Keadaannya tidak terlalu parah, sekarang pasien sendiri sudah siuman." jawab sang dokter seraya tersenyum, hingga membuat Mey langsung bernafas lega.

"Ah, syukurlah. Jadi saya boleh masuk, Dok?"

Dokter mengangguk. "Boleh. Oh ya, kalau begitu saya permisi dulu ya Dek, mari."

"Iya, Dok. Terimakasih ya, Dok." ucap Mey sebelum akhirnya sang dokter pun pergi.

Mey tersenyum penuh rasa syukur, kemudian ia pun langsung masuk ke dalam ruangan untuk melihat secara langsung kondisi Troy.

Dengan sedikit ragu-ragu Mey pun berjalan menuju brankar Troy, sampai akhirnya ia pun menyadari kehadiran Mey.

"Kak Troy," sebut Mey seraya melempar senyum canggung.

Dahi Troy mengernyit lalu dengan perlahan ia pun beringsut duduk di atas brankar.

"Lo siapa?" tanyanya dengan suara yang masih parau dan bercampur bingung karena ia tak mengenali siapa gadis yang kini ada di depannya itu.

"Ah, kenalin aku Mey adik kelas kakak di SMA Nusa. Tadi pas aku mau pulang, aku liat kakak meringkuk kesakitan dan aku langsung bantuin kakak. Lalu aku bawa kakak ke rumah sakit karena kakak pingsan." ujar Mey seraya mengenalkan diri lebih dulu lalu ia pun menceritakan kronologisnya seperti apa, hingga membuat Troy terdiam untuk sepersekian detik sebelum akhirnya ia kembali membuka suara.

"Oh, jadi lo yang udah bantuin gua?"

Mey mengangguk seraya tersenyum lembut.

"Oh thanks ya kalo gitu, sorry kalo gua malah ngerepotin lo." kata Troy, lalu ia pun tersenyum lebar ke arah Mey.

Saat itu juga, sepasang mata Mey langsung berbinar cemerlang menatap Troy karena untuk pertama kalinya ia bisa melihat Troy tersenyum padanya. Karena terus terang saja, untuk mendapatkan senyuman Troy tidaklah mudah. Jadi tak heran kalau bagi Mey senyuman Troy adalah suatu keberuntungan untuknya.

"Hei, are you okay?" Troy melambaikan tangan tepat di depan wajah Mey, hingga membuatnya langsung mengerjap dan tersadar dari lamunannya.

Mey hanya bisa tersenyum kikuk sebelum akhirnya ia menatap Troy dengan malu-malu. "I-iya, aku baik-baik aja kok," akhirnya ia menjawab.

Troy tersenyum geli melihat tingkah Mey yang menurutnya terlihat sangat begitu menggemaskan. Lagi-lagi Mey pun langsung dibuat salah tingkah saat ia melihat Troy tersenyum, bahkan sekarang jantungnya pun sedang berdetak tak terkendali karenanya.

"Mey," panggil Troy lembut.

"Hem," Mey menyahut antusias dengan satu alisnya yang terangkat.

"Sekali lagi thank you, ya?" ucapnya tulus.

Mey mengangguk seraya tersenyum. "Iya, Kak sama-sama."

"Um, boleh gak kalo gua bales kebaikan lo?"

Mendengar pertanyaan semacam itu kening alis Mey pun langsung menyatu di tengah.

"Bales kebaikan aku?" Mey membeo tak mengerti.

Troy mengangguk mantap dengan wajahnya yang terlihat berseri. "Iya, gua pengen bales kebaikan lo karena lo udah nolongin gua." jelasnya sekali lagi.

Seketika itu Mey pun langsung menolak lembut. "Ya ampun, nggak usah Kak. Lagian aku nolong kakak bukan buat pamrih. Aku ikhlas kok nolongin kakak, beneran deh." ucap Mey dengan sungguh-sungguh.

Troy tertawa kecil mendengarnya. "Nggak, pokonya gua pengen bales kebaikan lo." Troy bersikeras. "Lo mau gak kencan sama gua?" ajak Troy saat itu juga.

"Hah?" kejut Mey sambil terperangah seketika.

Terpopuler

Comments

Nona_W

Nona_W

baru tau cara balas kebaikan pake kencan 🤣🤣🤣

2023-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!