NASIB Dan TAKDIR
Hari ini adalah hari pernikahan alika ditanggal 27 Oktober adalah hari bersejarah untuk seorang alika. Alika adalah gadis lugu dan polos. Pesta pernikahan telah usai. Kini tamu undangan dan para kerabat sudah kembali pulang kerumahnya masing-masing. Alika di bimbing oleh ema untuk masuk ke kamarnya. Ema juga membantu alika melepaskan baju pengantin nya dengan telaten. Namun tajudin masih berada diluar mengobrol dengan para saudara alika disana. Setelah selesai berganti pakaian alika bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan wajahnya yang masih dipenuhi dengan make-up. Jam 12 malam semua saudara alika masih berada dirumahnya karena akan menginap satu malam. Semua berkumpul diruang keluarga yang luas dengan menggelar karpet permadani agar semua bisa beristirahat setelah seharian bergelut dengan acara pernikahan alika yang meriah. Alika sudah selesai membersihkan dirinya dan bergegas kembali ke kamarnya. Namun dia terkejut saat masuk ke kamarnya sudah ada tajudin yang duduk di tepi ranjang. Alika hanya terdiam dan melakukan aktivitas nya seperti biasa. Saat alika akan ganti baju tiba-tiba alika dikejutkan oleh tajudin yang sudah berada dibelakangnya memeluk tubuh alika dari belakang.
"Alika! Kamu cantik sekali." Ucap tajudin sambil menempelkan hidungnya dileher alika.
"Ah. Maaf aku lelah sekali malam ini!" Jawab alika melepaskan pelukan tajudin dan langsung berbaring diatas kasurnya tanpa memperdulikan tajudin.
Tajudin hanya pasrah dengan sikap alika yang masih dingin terhadapnya. Tajudin memang terlalu cepat untuk menikahi alika. Dalam waktu enam bulan tanpa pendekatan membuat alika sedikit risih dengan sikap tajudin. Akhirnya tajudin memutuskan untuk mengganti pakaian nya dan berbaring disebelah alika yang sudah lebih dulu memejamkan matanya. Alika hanya pura-pura tidur. Setelah melihat tajudin sudah terlelap dengan tidurnya alika kembali keluar dari kamarnya. Alika mencari ibunya dan ingin menumpahkan rasa sakit yang dia rasakan dipelukan ibunya.
"Mah!" Alika memanggil ema dan kemudian membawa ema dikamar belakang.
"Alika! Kenapa kamu keluar? Seharusnya kamu menemani suamimu dikamar!" Ujar ema yang heran melihat sikap alika seperti anak kecil.
"Mah. Alika takut mah! Hiks hiks hiks.!" Tangis alika dan langsung memeluk ema dengan eratnya.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya ema yang melihat alika seakan tertekan dengan pernikahan nya.
"Hiks hiks hiks hiks. Mah alika mau sama mama!" Ujar alika menumpahkan segala keluh nya pada ema.
Ema yang melihat alika seakan tertekan dirinya menjadi sedih. Ema tahu alika tidak mencintai tajudin namun masih mencintai yudi sang mantan kekasih. Ema mengingat saat dulu dirinya menikah dengan mashur yang mau tidak mau harus menerima mashur karena dirinya yang sudah berbadan dua. Ema tahu perasaan alika saat ini. Karena ema pernah merasakan diposisi alika yang tidak mencintai mashur namun tetap harus melayaninya sebagai seorang istri. Begitu juga dengan posisi alika saat ini.
"Sayang. Kamu harus berusaha ikhlas yah? Mama juga pernah ada diposisi alika. Tajudin sudah ditakdirkan menjadi jodohmu nak! Sholat dan berdoa sama Allah. Berikan keikhlasan dihati alika agar alika bisa menerima takdir yang sudah Allah tetapkan! Sekarang wudhu lalu pergilah sholat!" Titah ema menasehati alika yang masih lugu dan polos tidak seperti kedua adiknya yang sudah lebih dulu menikah.
"Setelah sholat alika tidur sama mama ya?" Rengek alika yang masih takut jika tajudin macam-macam.
"Kamu sudah punya suami sayang! Tidur sama mama itu adalah dosa besar. Dan Allah akan melaknat seorang istri jika tidak mau melayani suaminya.!" Nasehat ema pada alika dengan lembut.
Akhirnya alika menuruti nasehat mama nya. Meskipun dirinya tertekan namun harus tetap dijalaninya dengan ikhlas. Alika kembali masuk ke kamarnya di jam satu malam. Alika sudah selesai sholat dan kembali berbaring di atas kasurnya. Karena sudah lelah menangis alika terlelap dengan sendirinya. Di pagi hari alika terbangun namun terkejut saat melihat disamping nya sudah tidak ada tajudin suaminya. Alika bangkit dari kasurnya dan berdiri didepan cermin. Apakah dirinya masih rapi atau berantakan. Akhirnya dirinya memutuskan untuk keluar dari kamar. Ternyata tajudin sedang duduk diteras depan bersama Saudara alika yang tak lain adalah para paman nya yang menemani tajudin. Sedangkan para wanita yang didalam tersenyum melihat alika yang baru saja bangun dari tidurnya. Mereka pikir alika dan tajudin sudah melakukan hubungan suami istri. alika yang ditatap seperti itu merasa heran dan bertanya pada ema sang ibu.
"Mah. Mereka kenapa sih? Kok lihatin alika begitu?" Tanya alika yang ditatap dengan senyuman yang seakan meledek.
"Ah tidak apa apa! Bagaimana? Apa kamu semalam bisa tidur?" Tanya ema memastikan alika sudah disentuh oleh suaminya atau belum.
"Alika tertidur dengan sendirinya setelah sholat mah. Dan ini baru saja bangun." Ujar alika menjelaskan dengan jujur pada ema.
"Apa tajudin tidak mengganggu tidurmu?" Tanya ema semakin penasaran.
"Kayaknya sih gak mah. Tiba-tiba alika bangun sudah jam sembilan pagi." Jawab alika yang tak mengerti maksud ibunya.
"Yaa sudah kamu mandi gih! Masih banyak tamu yang harus ditemui. Dandan yang cantik yah?" Titah ema pada alika yang masih kusut setelah bangun tidur namun masih terlihat cantik natural.
"Aahh males mah! Masih dingin.!" Jawab alika yang masih dengan kebiasaan nya hanya satu kali sehari jika mandi.
"Hmm kamu sudah menikah. Biasakan mandi setelah bangun tidur pagi.!" Ujar ema yang kesal karena selalu berdebat jika menyuruh alika bangun tidur dan menyuruh mandi.
"Iyaa iyaa!" Kesal alika sambil membalikan badan nya mengambil handuk dikamarnya.
Alika langsung bergegas ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya. Namun alika tidak membasahi rambutnya yang membuat semua orang dirumah alika semakin bertanya. Tak berselang lama alika sudah mengganti pakaian nya menggunakan gamis yang di beri dari seserahan untuk alika dari sang suami. Alika semakin cantik menggunakan gamis sepasang dengan hijab nya.
"Waahh anak mama cantik sekali!" Ujar ema memuji kecantikan sang anak yang wajahnya temurun dari ibunya.
"Hehehe alika cantik tidak memakai baju ini?" Tanya alika yang sedikit tidak percaya diri.
"Anak mama walaupun cuma pakai kaos oblong sama celana kolor juga tetap cantik sayang!" Ujar ema menyemangati anaknya yang tidak pernah percaya diri.
"Ah mama kalau ngerayu bisa ajah!" Sahut alika malu-malu.
Saat sedang bercanda ria ada banyak tamu yang datang disaat kemarin tidak sempat hadir dipernikahan alika. Para tamu yang datang sangat memuji kecantikan alika. Alika dan ema menyambut para tamu dengan ramah dan sopan. Alika kini sudah berdamai dengan keadaan nya yang sudah berstatus sebagai seorang istri. Setelah sholat malam itu membuat hati alika terasa tentram dan damai untuk menghadapi segala situasinya. Senyum lebar selalu di berikan oleh alika kepada para tamu yang datang bergiliran. Bagi alika entahlah apa yang akan terjadi esok hari. Berbahgialah hari ini sebelum datangnya hari esok.
**********
BERSAMBUNG
Perkenalkan inilah sosok tajudin suami dari alika. Sosok ini hanya samaran saja
ALIKA
TAJUDIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Hidup untuk apa?
jejak ya kaak
2023-12-11
1
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
nama nya lucu
2023-11-25
4
Imel • DUBY
Aku mampir kak/Smile/
2023-11-24
2