The Shadow
Cerita ini hanya lah fiksi jika terjadi kesamaan dalam cerita, semuanya saya minta maaf. Karena ini hanyalah imajinasi saya sepihak, bukan dari cerita, berita, maupun lainnya hanya pemikiran saya saja.
Plak" suara tamparan keras menggema ke seantero rumah. Raya kini tersungkur keras ke lantai sambil memegangi pipinya yang Merah. Orang seisi rumah hanya mengabaikannya seperti tidak ada sesuatu yang terjadi. Rumah mewah yang sangat besar itupun lenggang tidak ada suatu suara pun, bahkan suara jam dinding yang menjadi pajangan di ruang tamu dapat di dengar sampai dapur, padahal jarak antar dapur dan ruang tamu sangatlah jauh sangking besarnya rumah ini.
Tetesan darah dari hidung Raya mulai membasahi marmer mahal yang menjadi lantai rumah tersebut. Ia tetap menunduk dalam walaupun sangat kesakitan.
" Pokoknya kau harus menjadi penerus keluarga ini !!!, Hentikan cita-cita bodoh mu itu " teriak Johan yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Sang ibu hanya bisa menagis melihat itu.
" Tidak !, Aku ingin menjadi dokter" jawab Raya keras.
" Dasar anak kurang ajar "," buk"
Seketika itu tendangan dari Johan langsung menghantam kepala Raya, Raya pun langsung tersungkur ke belakang dan Kepalanya menghantam lantai dengan kerasnya. Darah mulai membasahi rambut Raya dengan cepat, tapi karena ia sering berlatih beladiri dan pelatihan ketahuan dengan sangat keras. Ia masih sadar walaupun ia merasa kesakitan.
Ibunya yang melihat ini malah semakin keras tangisannya tak kuasa melihat anaknya yang ia lahirkan di marahi oleh suaminya, tapi ia tidak bisa bergerak melakukan apa-apa. Para pegawai, pembantu, staf dan tukang kelahi pun membatu karena takut dengan bos-nya sendiri.
Raya pun berusaha untuk berdiri dengan badan gemetar ia beranikan.
" Aku pokoknya tidak mau menjadi seperti ayah, aku punya pilihanku sendiri" teriak Raya. Johan pun berubah mimik Wajahnya.
" Kau bisa hidup berkat apa ?, Kau bisa sekolah dengan uang apa ?, Kau makan menggunakan uang apa ?, Kau minta ini itu dengan uang apa ?" Jawab !" Teriak Johan tak kalah keras.
Raya kini hanya bisa tertunduk. Di pikirannya hanya ada marah, kesal, bingun, ragu, dan lainnya. Ia tau bahwasanya selama ini ia dan keluarganya bisa hidup karena bisnis haram Johan.
" Pikiran itu baik-baik !" Kata Johan sambil pergi meninggalkan Raya. Kini sang ibu yang bernama Siti itu pun langsung berlari memeluk anaknya.
" Pelayanan !, Pelayanan !, Cepat panggil pak Pais untuk memeriksanya, dan P3K !" Segera saja para pelayan berhamburan. Tak lama kotak P3k datang bersamaan dengan pak Pais. Pak Pais adalah salah satu dokter pribadi keluarga yang bertanggung jawab atas kesehatan di keluarga. Dengan cekatan pak Pais memeriksa seluruh tubuh Raya.
"Beres, hanya luka kecil ini mah " kata pak Pais yang barusan memerban bagian lukanya.
"Hahaha" tawa Raya ketika pak Pais mengatakan itu, ia tau karena biasanya pada waktu latihan ia biasanya terluka serius.
"Raya ibu mau ngomong sama kamu nak !" Kata ibunya yang wajahnya sudah tidak pucat lagi. Siti pun memberi kode kepada semua orang yang ada di ruang keluarga untuk pergi. Semua pelayanan yang masih bekerja merapikan buku-buku dan lainnya pun pergi bahkan pak Pais pun ikut pamit undur diri.
" Ayo duduk sini " kata siti sambil menepuk-nepuk sofa dari brand internasional paling ternama yang di buat khusus untuk mereka. Kelembutan dan kenyamanan langsung membekap Raya ketika ia duduk di sofa tersebut. Ibunya pun memeluknya ringan.
"Nak Kamu adalah anak tunggal di keluarga ini, mau tidak mau kamu haru menerimanya"
" Tapi" sergah Raya terhenti setelah di beri kode diam oleh mamanya.
"Mama tak mau kamu bantah !, Jadi diam dan dengar dulu !, Tak apa kamu jadi dokter, mama tidak pernah melarangnya tapi kamu juga harus ingat kamu adalah penerus bisnis ini dari kakekmu dulu, jangan kau rusak !, mengerti !, Mau tidak mau kau harus menjadi penerus keluarga ini, mama tau kau sangat benci tapi kau harus tahu selama kai hidup dengan uang dari bisnis ini, siapa tahu kau bisa merubahnya, mama berharap kau bisa membawa keluarga ini ke jalan yang bersinar bukan di jalan Seperti ini tidak hitam tidak pula putih tapi abu-abu, penuh keremangan" kata ibunya sambil membelai rambut Raya. Setelah itu ibunya pun pergi membiarkan dirinya sendirian.
Ia pun berdiri dan mulai frustasi akan semua hal ini, kenapa ia tidak dilahirkan di keluarga biasa aja sih ?, mendapatkan kasih sayang lebih, bisa holiday bersama, famili time banyak, tidak terlibat kejahatan. Ia semakin bingung harus bagaimana.
Di saat seperti ini bisanya ia akan menaiki motor kesayangannya Kawasaki H2r yang belum resmi di luncurkan di Indonesia, dan masih berupa prototipe pertama. Ada juga yang lain seperti MT-10 tapi sudah di custom dengan gaya Japstyle, vespa antik tahun 1980 an, dan masih banyak lagi Motor sport yang lain.
" Hei mau kemana kamu !, Sini ikut ayah !" Bentak ayahnya sendiri di depan gerbang. Raya pun berhenti dan turun.
" Kemana?" Dengan nada cueknya.
Johan pun masuk kedalam rumah, Raya pun menyuruh pembantunya untuk membawanya kembali ke gudang pribadinya. Setelah itu pun ia mengikuti Johan.
Disana telah duduk ibunya dan ayahnya di sofa.
"Duduk sini !" Perintah Johan kepada Raya yang Baru masuk. Raya pun hanya nurut dan duduk.
"Ayah dan ibuk telah berdiskusi terbatas dan hasilnya ada dua opsi, opsi pertama kau menjadi penerus keluarga ini dan tinggal disini opsi kedua kau bisa menggapai cita-citamu tapi tinggal di rumah nenek di jakarta sana dan kami akan memberikan uang bulanan untukmu dan ada syarat-syarat yang harus kau penuhi selagi di sana dan juga meninggalkan semua barangmu indentitasmu margamu dan semua yang berhubungan dengan keluarga ini" kata Johan di iringi seyuman liciknya.
Raya pun bingun harus pilih yang mana, kedua pilihan ini sangatlah sulit sekali untuk ia yang biasa hidup bermewah-mewahan.
" Tunggu aku akan berfikir di kamar" kata Raya.
'' aku tidak akan mengijinkan kau pergi sebelum memilih " Jawab Johan.
Hem ayah ingin aku memilih Tampa berfikir supaya memilih pilihan yang ia kehendaki, batin Raya.
" Dengan segala konsekwensinya saya akan memilih opsi kedua" jawab Raya matang Tampa keraguan sedikitpun.
Kedua orang tuanya pun melotot karena terkejut, tidak menyangka anaknya akan memilih opsi kedua itu. Tak lama mereka pun menetralisir rasa terkejunya, mereka telah siap dengan segalanya dari awal diskusi ni.
" Ini syarat-syarat yang harus kau penuhi Jika gagal kau harus menjadi penerus keluarga ini itulah kesepakatannya " kata Johan.
" Ok akan saya laksanakan dengan sebaik mungkin" jawab Raya pasti sambil mengambil kertas yang di sodorkan ayahnya. Seketika itu juga mata Raya pun terbelalak kaget melihat semua syarat-syarat yang tertulis di situ, tapi ia sudah memilihnya tidak mungking ia untuk menarik kembali perkataannya. Ia pun setuju dengan semua persyaratannya walaupun sangat berat tapi untuk cita-citanya itu adalah harga yang sesuai.
" Baik prepare semua baju-bajumu, kamu hanya boleh membawa motor MT 10 mu itu saja lainnya akan tetap berada di rumah" perintah Johan .
Raya pun mengangguk dengan berat hati dan segera mengemasi semua baju-bajunya di kamarnya. Tampa di sadari Raya kedua orang tuanya menetes air matanya, sedih karena harus berpisah dengan anak satu-satunya, tapi itu harus di laksanakan supaya bisa menjaga dirinya sendiri di masa depan nanti apapun jalan yang ia pilih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Taraline🦋 | hiat 1 abad
ditunggu feedback-nya Thor 🙏
2024-03-21
0
-Vii-
karya nya bagus cuman lebih baik baca ulang sebelum review... ada beberapa kata yang salah, semoga lebih baik. semangat teruss ya!
2024-03-17
1
Violet_violeta
jangan lupa mampir juga yaaa thot
2024-03-14
0