Sebuah berita tentang kecelakaan bus antar provinsi yang telah disiarkan langsung oleh televisi nasional. Johan yang terkejut dengan itu pun langsung pingsan, bagaimana tidak, itu adalah bus yang di tumpangi oleh Raya, sesuai dengan tiket yang ia pesankan sendiri melalui jasa travel online. Bus itu mengalami kecelakaan di jalur Pantura di Cikampek. Siti yang terkejut karena Johan tiba-tiba pingsan pun langsung berteriak dan berlari kearahnya, dan tak lama ia melihat televisi, disitu ada nama anak tunggalnya Raya Suswono. Mata Siti pun langsung melebar, bagai petir di siang bolong yang sangat terik. Siti pun langsung ambruk ke lantai. Para pembantu rumah yang melihat itu panik berbondong-bondong berlari ke majikan mereka dan reaksi mereka tidak beda, ada yang menangis, ada yang pingsan, juga ada yang tabah dengan berita tersebut. Tak lama tangisan pun pecah di seluruh penjuru rumah yang megah bagai istana tersebut. Mereka semua berduka dan merasakan kehilangan yang sangat dalam, kenangan kenangan indah terukir di pikiran setiap orang mulai dari lahirnya Raya, waktu dia lagi belajar berdiri, waktu dia ngompol, memecahkan keramik mahal kesayangan Johan yang membuat semua pembantu di marahi habis-habisan oleh Johan, waktu Raya mencoret-coret tembok, waktu Raya menangis karena ingin melemparkan kandang burung jalak Bali, atau juga kenangan lain di setiap pembantu yang berbeda-beda.
Semuanya merasakan kesedihan yang berbeda pula.
Sehari setelah itu.
Malam hari yang dingin nan sepi khas kota batu yang eksotis, membuat siapa saja yang melihatnya akan tenang. Ditambah langit yang bersih Tampa awan sehingga tampak bulan malam 14 penanggalan Jawa yang berbentuk lingkaran sempurna, ditambah bintang-bintang yang kelihatannya semakin banyak sangat cocok untuk bermesraan emang suasana seperti itu.
Tapi di jalan kota yang lenggang dan sepi tiba-tiba ada rombongan mobil dan motor yang sangat banyak yang dikawal mobil patroli polisi, mereka berjalan secara lambat memecah keheningan kota. Mereka berbasis tapi Tampa terpecah, ditengah sebuah mobil akan di kawal oleh 4 pesepeda motor yang membawa sepeda motor sport. mobil-mobil itu juga bermacam-macam ada jenis sedan, Jeep, MPV dengan merek dan jenis yang yang terkenal mahal seperti Rubicon, Tesla, Toyota Alphard, Lexus, nisan GT, Hummer, land crusher, Rolls-Royce, Bagani, Aston Martin,
Tapi di dominasi oleh jenis Jeep yang mempengaruhi persentase 70 persen. Dan ditengahnya sebuah mobil yang diatasnya membawa peti mati berwarna perak, yang di dalamnya terbujur kaku jasad Raya yang sudah tidak dapat dikenali.
Sampailah rombongan ini di gebang pemakaman keluarga, dan tampaklah orang-orang berbaris 3 shift dari gerbang sampai tempat dimana peti itu di kubur. Semua rombongan itu turun satu persatu dari mobil dan sepeda motornya dan mulai berjalan memasuki makam. Di pimpin oleh Johan yang berusaha tegar atas kehilangan anaknya yang didampingi Siti istri tercintanya. Di belakangnya para tamu rombongan yang barusan turun dari kendaraannya. Mereka semua berjalan menuju tempat peristirahatan terakhir Raya. Peti mati telah sampai di liang lahat.
Acara pemakaman pun di mulai. Siti yang melihat peti ditutup pun langsung pingsan lagi dengan sigap para pembantunya pun menolongnya. Sampai akhirnya acara pemakaman. pun selesai. Iring-iringan pun satu persatu pulang ke markasnya masing-masing untuk menjalani tugas nya seperti politikus, perwakilan rakyat, penegak hukum, pengamat, pebisnis, bandar judi, pria hidup belang, pembunuh bayaran, hacker, diplomat, pengedar, profesor, Mentri, developer, artis, youtuber, rektor, dokter, ilmuan, PNS, ketua partai, kontraktor, penasihat, pemimpin daerah, konsultan dan masih banyak yang lainnya di pagi hari nanti, hanya Johan dan Siti bersama beberapa preman elit yang masih ada di situ.
" Sudah saatnya kita pergi, ayo semuanya !" Perintah Johan. Semua preman pun mengangguk.
"Tidak !, Aku akan tetap disini, menemani Raya" kata siti ketua.
" tapi mama harus pulang, dari kemarin sore belum makan dan minum apapun" tolak Johan.
" tidak !, Pokoknya aku harus tetap disini, siapa tau ada keajaiban" kata siti mulai menangis. Sontak Johan langsung memeluknya hangat, untuk menenangkan hati istri tercintanya.
" Ini...se...mu..a..sa....lahhhh...papa, ka...la...u....papa...ti...dak...be..r...si..h...ke..ras....pa....s....t..i,...ti...d...ak...ak..an...sep...per...ti....in....i" kata Siti terisak. Johan terus memeluknya erat. Tak terasa air mata mulai mengalir dari mata Johan.
"Aku...Ben...ci...pa...pa" kata Siti sambil memukul-mukul dada Johan. Johan pun pelan-pelan menggiring Siti untuk masuk mobil.
Tak lama mobil pun melaju kencang, meliuk-liuk di antara para pekerja yang berangkat kerja, mengejar waktu supaya tidak telat. Hawa dingin pun tidak mempengaruhi semangat mereka untuk mencari cuan. Ada juga yang sarapan di pinggir jalan sama teman-temannya, ada yang mengantarku anaknya sekolah. Ada yang belanja kebutuhan sehari-hari di toko kelontong. Kepadatan kota batu yang selalu terkenang di setiap penduduknya. Johan terus melirik jendela, mengenang setiap masa ketika ia bersama Raya, sialnya lagi jalan yang ia lalui adalah jalan yang penuh kenangan bersama Raya dan istrinya. Sehingga kenangan itu menghujam deras ke pikirannya. Sekali-kali Johan melihat istri yang menatap kosong ke depan. Tapi ia harus tetap menjalankan bisnis ini, Karena sudah banyak orang yang secara langsung maupun tidak langsung bertahan hidup dengan dia.
Sementara itu
Raya masih shock dengan perkataan ketua RT bahwa dulunya semua perumahan yang ada di sini adalah markas dari mafia ibukota yang pernah di lenyapkan oleh mafia dari kota malang. Dan rumah ini adalah bekas dari seorang tokoh agama yang tiba-tiba pindah Tampa tahu alasannya apa. Tapi untungnya pak RT tadi tidak tahu siapa mafia dari malang tersebut. Dan kini polisi masih mencari tempat yang pernah menjadi markas mereka.
Raya pun tersenyum lebar setelah diceritakan sejarah perumahan ini. "Hem hebat juga ayahku memilih tempat ini, pasti ada banyak senjata di sini, ku cek ah siapa tau ada"batin Raya,dia pun berkeliling menyusui setiap inci dirumah ini Tampa ada yang terlewat kan.
"Hem tapi herannya kenapa pak RT tidak tahu kalau rumah ini yang menjadi Markas mafia itu ya" gumamnya lirih sambil memukul-mukul tembok degan palu karet yang barusan ia temukan di lemari.
"Apa karena ini dulu tempatnya tinggalnya tokoh agama ya makanya tidak ada yang curiga, masak iya tokoh agama menjadi mafia kan tidak mungkin ( terlihat dahi Raya mengkerut tanda ia berfikir) iya, ya mungkin saja itu hanya penyamaran supaya orang-orang tidak curiga, mana mungkin juga orang mencurigai tokoh agama nya sendiri " kata Raya sambil terus memukul-mukul setiap inci tembok, berharap berhasil menemukan sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
barbiquiu2011
Menggugah hati
2023-09-04
1