After 5 Years Apart

After 5 Years Apart

A5YA 01. Aku Mau Punya Ayah.

Pagi itu cuaca sangat terik sekali, lalu lalang mobil memadati jalur utama kota Bali. Suara klakson yang saling bersahutan menambah suasana sangat berisik. Waktu masih cukup pagi, tapi Rexha terlihat sedang terburu-buru datang ke sekolah putrinya karena baru saja mendapatkan telepon dari seorang guru.

Sesampainya disekolah, Rexha langsung mendapatkan tatapan sinis dari para ibu-ibu yang sedang menunggu anak mereka. Rexha mengabaikannya dan lebih memilih segera berlalu masuk kedalam ruang guru. Dimana disana terlihat dua bocah berumur 5 tahun bersama seorang guru dan satu ibu berpenampilan modis yang bisa diasumsikan sebagai Ibu dari bocah satunya.

"Permisi," ucap Rexha mengetuk pelan pintu ruangan tersebut.

"Nah, ini nih, dasar Ibu nggak becus didik anak. Lihat tuh, anak kamu udah buat kepala anak aku terluka. Kamu harus ganti rugi!" Seorang Ibu muda yang berpakaian modis itu langsung menuding Rexha dengan tatapan yang penuh kekesalan.

"Mama Chiko, saya mohon jaga sikap Anda. Kita bisa membicarakan ini baik-baik. Mama Andara, silahkan duduk." Guru wali kelas itu langsung menengahi sebelum suasana semakin memanas.

Mama Chiko melengos kesal, ia melipat tangannya diatas perut lalu menghempaskan tubuhnya dengan kasar di sofa.

Rexha meringis, melirik kearah putrinya yang tampak sangat acuh itu. Ia lalu berjalan mendekat kearah mereka.

"Maaf sebelumnya Mama Andara, saya terpaksa menganggu waktunya dengan memanggil Anda kemari," ujar wali kelas Andara.

"Iya Bu guru, tidak apa-apa. Apa yang sudah putriku lakukan?" Rexha mengangguk mengerti, sudah terlalu terbiasa dengan hal seperti ini karena Andara memang gemar bertengkar disekolah.

"Seperti yang Mama Andara dengar, tadi Andara dan Chiko terlihat pertengkaran kecil, tapi karena kesalahpahaman, Andara memukul kepala Chiko menggunakan kotak pensilnya. Saya rasa perbuatan Andara kali ini sudah cukup keterlaluan, saya ingin untuk sementara ini Andara bisa belajar dirumah dulu."

Rexha menghela nafas panjang, meksipun ucapan guru itu terdengar sangat sopan dan lemah lembut, tapi tetap saja ia merasa cukup tidak rela karena anaknya harus di skors.

"Lebih baik pindahkan saja putrimu yang urakan itu, disekolah bukannya belajar malah membuat keonaran," tukas Mama Chiko bersungut-sungut kesal.

"Baik, saya mengerti. Tapi bolehkah aku bertanya kepada putriku dulu? Dia tidak mungkin melakukan sesuatu aksi jika tidak didasari dengan provokasi," ujar Rexha membela putrinya.

"Oh, jadi kamu ingin menyalahkan putraku atas perbuatan buruk putrimu? Cih, bagus sekali, sudah untung aku tidak meminta ganti rugi," tukas Mama Chiko semakin terpancing.

"Kenapa tidak? Berapa yang Anda inginkan? Aku akan memberikannya. Sekarang aku sudah mengerti kok, darimana sifat putramu terbentuk, ternyata dari Ibunya yang sangat arogan," kata Rexha.

Mama Chiko terlihat ingin membantah, tapi Rexha langsung bangkit dari duduknya.

"Kirimkan saja nomor rekeningmu kepada Bu guru. Aku akan mentransfer biaya rumah sakit putramu," ucapnya seraya menarik tangan Andara lalu mengajaknya pergi.

Rexha mengabaikan sumpah serapah yang terlontar dari bibir Mamanya Chiko tadi. Ia sudah sangat kebal dengan hal semacam itu. Ia juga tahu putrinya sering membuat masalah, tapi putrinya tidak akan bertindak terlalu ekstrim jika tidak dipancing terlebih dulu.

"Katakan, apa yang anak itu lakukan sampai kamu memukulnya?"

Sesampainya di rumah, Rexha langsung mengintrogasi putrinya. Membelanya didepan umum, bukan berarti juga membenarkan perbuatannya itu.

"Dia yang duluan mulai, tidak ada salahnya 'kan aku memukulnya agar tidak berbicara sembarangan," sahut Andara acuh.

Rexha menghela nafas panjang, menatap kearah putrinya yang berusia lima tahun itu. Meskipun usianya masih kecil, tapi Andara adalah anak yang sangat peka dan ia paling tidak suka jika ada yang namanya ketidakadilan. Andara pasti akan langsung melawan tidak perduli dirinya seorang wanita.

"Semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan keributan. Coba katakan pada Ibu, apa yang sudah anak itu lakukan?" tanya Rexha mencoba melembutkan nada suaranya.

Andara melihat Ibunya dengan matanya yang sangat indah. Ia lalu berkata dengan suara yang begitu lirih. Ia juga memegang kedua lengan putrinya.

"Dia bilang, aku tidak punya, Ayah."

Rexha begitu kaget mendengar hal itu. Tidak menyangka jika anak sekecil Andara bisa berkata seperti itu.

"Ibu, aku punya Ayah 'kan? Dimana Ayahku? Kenapa dia tidak datang? Apa Ayah tidak suka dengan aku?" Andara kembali bertanya.

Kali ini raut wajahnya terlihat sangat sendu, membuat siapapun pasti akan tahu bagaimana perasaan Andara saat ini.

"Sebaiknya Dara masuk kamar, Ibu akan buatkan makan siang. Nanti kita makan bersama," ujar Rexha memilih mengalihkan pembicaraan daripada menjawab pernyataan itu.

"Nggak! Aku nggak mau makan kalau ibu nggak kasih tahu siapa Ayah aku. Ayah, ada 'kan Ibu? Aku punya Ayah 'kan?" Andara tidak menyerah, ia mendekati Ibunya lalu menarik-narik tangannya agar Ibunya mau menjawab pertanyaannya.

"Dara, ibu udah pernah bilang 'kan? Dara itu punya Ayah. Kenapa Dara bertanya lagi? Udah ya, sekarang Dara masuk kamar," ujar Rexha mencoba membuat putrinya mengerti.

"Bohong! Ibu pasti hanya membohongiku lagi. Aku tidak punya Ayah seperti kata orang-orang itu 'kan? Dimana Ayah sekarang!" jerit Andara, tiba-tiba saja mengamuk karena selalu mendapatkan jawaban yang sama dari Ibunya.

"Dara lebih percaya orang lain atau Ibu? Ibu bilang kalau Dara punya Ayah," kata Rexha meraih tangan putrinya tapi Andara menolak.

"Kalau aku memang punya Ayah, sekarang dimana? Kenapa Ayah tidak pernah datang? Aku mau Ayah. Aku mau punya Ayah seperti teman-temanku yang lain. Ayah yang mengantar sekolah dan Ayah yang mau menemaniku bermain. Aku mau punya Ayah, ibu!"

Andara sama sekali tidak mau mendengarkan Ibunya. Setiap hari ia selalu diejek teman-temannya tidak punya Ayah. Dan hal itu sangat memicu emosi Andara yang meledak-ledak.

"Dara, kenapa berbicara seperti itu kepada Ibu? Dara tahu itu tidak sopan," ujar Rexha mencoba bersabar menghadapi sifat putrinya ini.

Untuk yang satu ini sebenarnya sifat Andara sangat mirip sekali padanya. Jadi sangat susah untuk membujuk jika Andara sedang marah karena gadis cilik itu memang sangat berbeda dari anak seusianya.

Andara ingin segera berlalu pergi, tapi tiba-tiba saja dadanya sangat sesak karena terus berteriak.

"Arghhhhhhh!" Andara berteriak kecil seraya memegangi dadanya yang begitu nyeri.

"Dara?" Rexha begitu kaget, ia segera meraih putri kecilnya. "Astaga, asma kamu pasti kambuh lagi," kata Rexha sangat panik sekali, putrinya akan selalu seperti ini jika penyakitnya kambuh.

"Ibu, sakit ...." rintih Andara terus memegangi dadanya.

"Andara kuat ya, kita akan kerumah sakit sekarang," kata Rexha tidak bisa lagi membendung air matanya. Melihat putrinya sakit seperti ini, membuat hatinya ikut sakit.

Putri kecilnya itu sudah divonis oleh dokter mengidap penyakit gagal jantung bawaan yang harus segera dioperasi. Tapi karena kendala biaya, Rexha terpaksa harus menundanya dulu sampai uang itu terkumpul.

Kenapa Tuhan harus memberikan sakit itu kepada putrinya yang masih kecil. Kenapa bukan dirinya saja? Rexha bahkan sangat rela untuk menukar rasa sakit itu dengan nyawanya jika bisa. Bagi Rexha, Andara adalah segalanya.

'Aku mohon, jangan kau ambil putriku yang tidak tahu apapun. Jika kau ingin, ambil saja nyawaku, Tuhan.'

Happy Reading.

TBC.

Hai guys, balik lagi ke cerita Virzha ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like dan komen ya guyss ....

Selamat membaca, dan semoga suka 🥰

Terpopuler

Comments

Aditya Ivander

Aditya Ivander

sabar mommy rexha😥

2023-11-23

0

Sera Sera

Sera Sera

owhiw

2023-10-30

2

Sera Sera

Sera Sera

oqn

2023-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 A5YA 01. Aku Mau Punya Ayah.
2 A5YA 02. Goddess Of War.
3 A5YA 03. Sepintas Kisah Masa Lalu.
4 A5YA 04. Menjemput Sekolah.
5 A5YA 05. Andra, Kita Sudah Memiliki Putri.
6 A5YA 06. Membahas Pernikahan.
7 A5YA 07. Apa Dia Anakku?
8 A5YA 08. Tidak Mungkin Hanya Kebetulan.
9 A5YA 09. Bantuan Dari Andra.
10 A5YA 10. Dimana Suamimu?
11 A5YA 11. Aku Lagi Yang Salah?
12 A5YA 12. Hati Yang Terikat.
13 A5YA 13. Andra Menangis? Kenapa?
14 A5YA 14. Ayah Disini.
15 A5YA 15. Bukan Perkara Cinta.
16 A5YA 16. Tinggal Bersama.
17 A5YA 17. Dia Memang Anakku.
18 A5YA 18. Janji Andra.
19 A5YA 19. Buat Aku Yakin, Ndra.
20 A5YA 20. Keluarga Yang Diimpikan.
21 A5YA 21. Rasa Bersalah.
22 A5YA 22. Apalagi Yang Membuat Ragu?
23 A5YA 23. Ayo Menikah.
24 A5YA 24. My One And Only.
25 Wajib Baca Nih!
26 A5YA 25. Kejutan Dari Kejutan.
27 A5YA 26. Apakah Sesakit Itu?
28 A5YA 27. Mencaritahu Kebenaran.
29 A5YA 28. Mengetuk Hati Ibu.
30 A5YA 29. First Love Moment.
31 A5YA 30. Rexha Sayang, Rexha Malang.
32 A5YA 31. Pergi Menjauh.
33 A5YA 32. Restu Ibu.
34 A5YA 33. Let's Get Married.
35 A5YA 34. SAH.
36 A5YA 35. Skidipapappppppp .....
37 A5YA 36. Momen Terakhir.
38 A5YA 37. Kabar.
39 A5YA 38. Aku Menunggumu Pulang.
40 A5YA 39. Keegoisan.
41 A5YA 40. Apa Kita Saling Mengenal?
42 A5YA 41. Perempuan Jahat.
43 A5YA 42. Aku Pergi, Andra.
44 A5YA 43. Terluka Lagi Dan Lagi.
45 A5YA 44. Tidak Puaskah?
46 ASYA 45. Datanglah, Jika Aku Butuh.
47 A5YA 46. Curiga.
48 A5YA 47. Jauhi Dia!
49 A5YA 48. Dara Rindu Ayah.
50 A5YA 49. Maaf, tapi ini caraku.
51 A5YA 50. Jatuh Cinta Lagi.
52 A5YA 51. Pria Bodoh.
53 A5YA 52. Hal Yang Aku Sesali.
54 A5YA 53. Kebahagiaan Yang Telah Kembali.
55 A5YA 54. Waktunya Telah Tiba.
56 A5YA 55. Sampai Kapan Ingin Berpura-pura?
57 A5YA 56. Pembalasan Andra.
58 A5YA 57. Keadaan Yang Memburuk.
59 A5YA 58. Masuk Perangkap.
60 A5YA 59. Andra Yang Licik.
61 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 61 Episodes

1
A5YA 01. Aku Mau Punya Ayah.
2
A5YA 02. Goddess Of War.
3
A5YA 03. Sepintas Kisah Masa Lalu.
4
A5YA 04. Menjemput Sekolah.
5
A5YA 05. Andra, Kita Sudah Memiliki Putri.
6
A5YA 06. Membahas Pernikahan.
7
A5YA 07. Apa Dia Anakku?
8
A5YA 08. Tidak Mungkin Hanya Kebetulan.
9
A5YA 09. Bantuan Dari Andra.
10
A5YA 10. Dimana Suamimu?
11
A5YA 11. Aku Lagi Yang Salah?
12
A5YA 12. Hati Yang Terikat.
13
A5YA 13. Andra Menangis? Kenapa?
14
A5YA 14. Ayah Disini.
15
A5YA 15. Bukan Perkara Cinta.
16
A5YA 16. Tinggal Bersama.
17
A5YA 17. Dia Memang Anakku.
18
A5YA 18. Janji Andra.
19
A5YA 19. Buat Aku Yakin, Ndra.
20
A5YA 20. Keluarga Yang Diimpikan.
21
A5YA 21. Rasa Bersalah.
22
A5YA 22. Apalagi Yang Membuat Ragu?
23
A5YA 23. Ayo Menikah.
24
A5YA 24. My One And Only.
25
Wajib Baca Nih!
26
A5YA 25. Kejutan Dari Kejutan.
27
A5YA 26. Apakah Sesakit Itu?
28
A5YA 27. Mencaritahu Kebenaran.
29
A5YA 28. Mengetuk Hati Ibu.
30
A5YA 29. First Love Moment.
31
A5YA 30. Rexha Sayang, Rexha Malang.
32
A5YA 31. Pergi Menjauh.
33
A5YA 32. Restu Ibu.
34
A5YA 33. Let's Get Married.
35
A5YA 34. SAH.
36
A5YA 35. Skidipapappppppp .....
37
A5YA 36. Momen Terakhir.
38
A5YA 37. Kabar.
39
A5YA 38. Aku Menunggumu Pulang.
40
A5YA 39. Keegoisan.
41
A5YA 40. Apa Kita Saling Mengenal?
42
A5YA 41. Perempuan Jahat.
43
A5YA 42. Aku Pergi, Andra.
44
A5YA 43. Terluka Lagi Dan Lagi.
45
A5YA 44. Tidak Puaskah?
46
ASYA 45. Datanglah, Jika Aku Butuh.
47
A5YA 46. Curiga.
48
A5YA 47. Jauhi Dia!
49
A5YA 48. Dara Rindu Ayah.
50
A5YA 49. Maaf, tapi ini caraku.
51
A5YA 50. Jatuh Cinta Lagi.
52
A5YA 51. Pria Bodoh.
53
A5YA 52. Hal Yang Aku Sesali.
54
A5YA 53. Kebahagiaan Yang Telah Kembali.
55
A5YA 54. Waktunya Telah Tiba.
56
A5YA 55. Sampai Kapan Ingin Berpura-pura?
57
A5YA 56. Pembalasan Andra.
58
A5YA 57. Keadaan Yang Memburuk.
59
A5YA 58. Masuk Perangkap.
60
A5YA 59. Andra Yang Licik.
61
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!