Aska mulai membuka matanya dan merasa kepalanya terasa sangat pusing. Aska mendudukkan tubuhnya dan terus memegangi kepalanya.
" Kepalaku pusing banget " ucap Aska mencoba memijat kepalanya.
Aska belum menyadari apa yang terjadi hingga ia terkejut melihat tubuhnya yang tidak mengenakan apapun kecuali selimut yang menutupi tubuhnya.
" Hah? Apa yang terjadi? Kenapa aku gak pakai baju? " ucap Aska tidak mengingat apapun yang terjadi semalam.
Belum menemukan jawaban tentang keadaannya yang tidak mengenakan apapun, Aska semakin dikejutkan dengan seorang gadis yang masih terlelap di sampingnya. Walaupun sudah sangat lama tidak bertemu, tetapi Aska masih sangat mengenali gadis yang sudah beranjak dewasa itu. Keterkejutan Aska makin menjadi setelah melihat keadaan gadis itu yang tidak jauh sama dengannya.
Aska bukan orang bodoh yang tidak mengetahui apa dari keadaan mereka sekarang. Pasti ada suatu hal yang terjadi diantara mereka dan Aska bisa menebak itu.
" Jangan-jangan? " ucap Aska menarik rambutnya kencang.
Aska mencoba mengingat apa yang terjadi semalam hingga ia bisa terbangun dengan keadaan tidak mengenakan apapun bersama seorang gadis. Setelah cukup lama berusaha, Aska pun mengingat apa yang sudah terjadi. Tentang dirinya yang mabuk dan diantar pulang oleh seorang gadis yang merupakan adik dari sahabatnya, hingga ia memaksa gadis itu untuk melakukan hubungan suami istri dengannya.
" Ya Tuhan, apa yang aku lakukan? " ucap Aska mengusap wajahnya kasar.
Aska sangat menyesali mengapa ia memutuskan untuk pergi ke klub malam dan mabuk sehingga tanpa sengaja ia meniduri jadi yang tidak bersalah dan menghancurkan masa depannya.
Ketika Aska sedang menyesali apa yang sudah terjadi, Yana mulai mengerjapkan matanya. Yana sangat terkejut saat melihat seorang pria dengan bertelanjang dada berada di sampingnya dan ia pun mengingat semua apa yang terjadi di antara mereka.
Yana mendudukkan tubuhnya dan memegangi selimut yang menutupi tubuhnya. Ia bersikut mundur dan merasa ketakutan apabila Aska melakukan hal itu lagi kepadanya.
Aska menoleh saat merasakan pergerakan di sampingnya, dia melihat Yana yang bergerak mundur dan terlihat sangat ketakutan kepadanya.
" Yana " panggil Aska pelan.
" Aku mohon, jangan lakukan itu lagi " ucap Yana semakin ketakutan.
Aska merasa sangat bersalah melihat Yana yang begitu takut kepadanya.
" Tenang, Kakak gak akan lakukan itu lagi ke kamu. Kakak benar-benar minta maaf sama kamu karena ini semua di luar kendali Kakak. Kakak mabuk dan gak sadar lakukan itu ke kamu. Kakak benar-benar minta maaf, Yana " ucap Aska pada Yana dengan penuh penyesalan.
Yana tidak menjawab apapun dan hanya bisa menangis mengingat nasibnya ke depannya bagaimana, apalagi jika nanti tumbuh kehidupan baru di rahimnya. Masa depannya sudah hancur dalam semalam dan ia tidak bisa mengubah itu semua.
Hendak menyalahkan Aska sepenuhnya pun tidak bisa karena Aska melakukannya dalam keadaan mabuk dan tidak sadar.
" Tolong maafkan Kakak, Yana. Kakak akan bertanggung jawab dan menikahi kamu " ucap Aska pada Yana.
Aska memang harus bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi dan ia tidak ingin masa depan Yana hancur karena perbuatannya. Apalagi ada kemungkinan benihnya tumbuh di dalam rahim Yana karena mereka melakukannya tanpa pengaman. Jika memang benar itu terjadi, Aska tidak ingin membuat hidup Yana dan anaknya semakin hancur.
Yana menatap Aska dengan wajah yang begitu sembab. Ia ingin memastikan yang ia baru saja ia dengar.
" Apa Kak Aska yakin? Kakak gak cinta sama aku. Kakak akan terpaksa menikahi aku " ucap Yana pada Aska.
" Terpaksa atau enggak, itu gak penting. Kakak tetap akan bertanggung jawab dan menikahi kamu. Kakak gak mau masa depan kamu semakin hancur, apalagi kalau nanti kamu hamil " jawab Aska.
" Masa depan aku memang sudah hancur sejak aku memutuskan buat nolong Kakak dan antar Kakak pulang " ucap Yana dengan air mata yang kembali mengalir.
Sungguh hati Aska terasa perih mendengar itu. Ia benar-benar tidak menyangka jika niatnya menenangkan pikiran dengan mabuk akan berakhir seperti ini.
" Tolong maafkan Kakak, Yana. Kakak akan memperbaiki semuanya " ucap Aska berusaha meyakinkan Yana.
Mau bagaimana pun ia harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di antara mereka berdua.
Aska mencoba mendekati Yana tetapi Yana bergerak menjauh karena masih ada sedikit rasa takut pada Aska.
" Jangan takut, Kakak gak akan menyakiti kamu. Kakak minta kamu percaya sama Kakak dan hari ini juga Kakak akan menemui kedua orang tua kamu " ucap Aska memegang tangan Yana walaupun Yana sempat menolaknya.
Mengingat kedua orang tuanya, Yana semakin merasa bersalah. Kedua orang tuanya itu pasti sangat mencemaskan dirinya yang tidak pulang semalaman dan tidak memberikan kabar. Ia mulai memikirkan lagi tentang Aska yang ingin bertanggung jawab kepadanya. Jika ia menolak pertanggungjawaban Aska dan ia hamil nanti, maka ia akan membuat kedua orang tuanya kecewa dan malu.
" Baiklah, aku akan percaya sama Kakak " jawab Yana setelah memikirkan kebaikan untuk semuanya.
" Tapi aku takut, mereka pasti akan sangat marah " ucap Yana menundukkan kepalanya.
Aska segera mengangkat wajah Yana kembali dan menghapus air mata di wajah Yana.
" Ada Kakak, kamu tidak perlu takut. Kakak akan tetap bertanggung jawab apapun yang terjadi " ucap Aska tanpa keraguan.
Melihat itu, Yana pun menganggukkan kepalanya dan mencoba mempercayai Aska.
" Sekali lagi tolong maafkan, Kakak. Kakak juga gak mau ini semua terjadi " ucap Aska pada Yana.
Yana menganggukkan kepalanya. " Ini semua sudah terjadi dan gak ada yang bisa diubah selain memperbaikinya " jawab Yana.
Aska menghela napasnya berat karena mungkin perjalanan hidupnya yang baru akan dimulai.
Setelah itu Aska mengambil sebuah handuk dari dalam laci nakas di samping tempat tidurnya. Aska menggunakan handuk itu untuk menutupi tubuh bagian bawahnya lalu turun dari tempat tidur.
" Mandilah. Setelah ini kita akan langsung pergi ke rumah kedua orang tuamu " ucap Aska pada Yana.
Yana menganggukkan kepalanya dan melilit tubuhnya dengan selimut untuk menutupinya. Walaupun cukup kesulitan karena inti tubuhnya masih terasa sangat sakit dan perih, tetapi Yana tetap mencoba berjalan secara perlahan. Aska ingin membantunya tetapi Yana menolaknya.
Setelah Yana masuk ke dalam kamar mandi, Aska pun merapikan kamar itu dan memasukkan pakaian mereka ke dalam keranjang kotor. Aska juga mengganti bad cover yang ia gunakan dan matanya menangkap bercak darah yang ia tahu berasal dari Yana yang masih perawan. Rasa bersalah di hati Aska pun semakin besar pada gadis itu.
" Ya Tuhan, aku sudah menghancurkan hidup seorang gadis " batin Aska sangat menyesal.
Aska segera pergi ke kamar mandi luar karena ia juga harus membersihkan tubuhnya dan ia akan memesan pakaian ganti untuk Yana karena pakaian gadis itu sobek karena ulahnya.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama, Menikahi Ayah Nadia, dan Suamiku Seorang Bodyguard " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
Bagus aska pria sejati hrs bertanggungjawab terhadap yana yg kehilangan kesuciannya menikahi yana segera.....
2023-10-19
1
Muhammad Aufa
hebat aska cowok bertanggung jawab
2023-09-24
4