Di dalam kamar mandi, Yana menangis tanpa suara di bawah guyuran air dingin dari shower. Ia sangat menyesali apa yang terjadi tadi malam sehingga ia harus kehilangan kehormatannya. Walaupun Aska akan bertanggung jawab, tetapi itu semua tidak bisa mengurangi rasa penyesalannya. Apalagi yang terjadi tadi malam itu mereka dosa yang sangat besar.
" Ya Allah, tolong maafkan aku. Aku gak mau semua ini terjadi dan mengecewakan semua orang yang aku sayangi " ucap Yana menarik rambutnya dengan kedua tangannya.
" Kenapa harus terjadi sama aku? Kenapa takdirku harus seperti ini? " lanjut Yana dengan air mata yang semakin deras.
Yana terus menangis hingga tubuhnya mulai menggigil dan bibirnya membiru karena kedinginan.
Sedangkan Aska yang sudah selesai membersihkan tubuhnya kembali masuk ke kamar yang menjadi saksi malam panasnya dengan Yana. Ia membawa pakaian ganti untuk Yana yang baru saja diantar oleh seorang kurir. Aska meletakkannya di atas tempat tidur selagi menunggu Yana selesai membersihkan tubuhnya.
Aska memilih untuk duduk di sofa dan memeriksa ponselnya yang dari semalam tidak ia buka dan pasti banyak sekali notifikasi dari sang ibu. Benar saja, Mama Lili meneleponnya lebih dari sepuluh kali dan mengirimkan banyak sekali pesan. Aska tidak menelepon balik atau sekedar membalas pesan dari Mama Lili karena pasti ibunya itu akan memberikan banyak sekali pertanyaan dan ia malas menjawabnya di saat pikirannya sedang kacau seperti ini.
Belum lagi ayahnya itu pasti sangat marah ia tidak datang ke kantor di hari pertamanya bekerja.
Perhatian Aska teralihkan dengan suara pintu kamar mandi yang terbuka. Terlihat Yana keluar hanya dengan menggunakan sebuah handuk yang melilit tubuhnya karena hanya ada itu di kamar mandi. Aska terpaku dengan penampilan Yana yang sangat menggoda di matanya. Gadis kecil yang dulu selalu ia goda kini sudah menjelma menjadi wanita dewasa. Kulitnya yang putih dan dadanya yang menyembul keluar dari handuk membuat darah Aska berdesir. Bahkan miliknya cepat sekali bereaksi hanya melihat begitu saja.
" Kenapa Yana bisa berubah menjadi sangat seksi? " batin Aska terus menatap Yana tanpa berkedip.
Yana yang ditatap seperti oleh Aska mengeratkan handuk yang ia pakai. Jujur saja ia sangat malu dan terpaksa keluar dengan keadaan seperti itu.
" Kak, apa aku boleh pinjam baju Kakak? " tanya Yana dengan menundukkan kepalanya.
Ia terpaksa membuang sedikit rasa malunya dengan meminjam pakaian dari Aska karena pakaiannya sudah robek karena tarikan Aska tadi malam.
Aska pun langsung tersadar dari lamunannya setelah mendapatkan pertanyaan dari Yana.
" Itu, Kakak sudah membelikan baju buat kamu " ucap Aska menunjukkan sebuah paper bag di atas tempat tidur.
" Terima kasih, Kak " ucap Yana karena Aska sudah membelikan sebuah pakaian ganti.
Aska mengangguk kepalanya sebagai jawaban.
Setelah itu Yana langsung pergi ke kamar mandi untuk memakai pakaian yang dibelikan oleh Aska. Sedangkan Aska memukul kepalanya sendiri karena ia sudah melamun dan membayangkan tubuh Yana yang sedikit ia ingat tadi malam.
" Ist, kenapa aku malah mikirin itu sih " rutuk Aska pada dirinya sendiri.
Aska pun segera bersiap dan menyiapkan beberapa lembar roti dengan selai untuk mengisi perut mereka di pagi itu.
***
Di perjalanan menuju ke rumahnya, Yana tidak tenang dan tangannya terasa sangat dingin. Ia sangat takut dan tidak siap melihat kemarahan dan kekecewaan dari kedua orang tuanya.
" Jangan khawatir, Yana. Apapun yang terjadi, Kakak akan tetap bertanggung jawab. Kakak akan siap menghadapi orang tua kamu dan melindungi kamu " ucap Aska yang melihat kecemasan di wajah Yana.
Yana menolehkan kepalanya dan hanya menganggukkan saja.
Sesampainya di rumah orang tuanya, Yana semakin takut dan kering dingin mengucur deras dari keningnya. Apalagi saat melihat kedua orang tuanya keluar dari rumah setelah mendengar suara mobil berhenti. Sedangkan Aska terlihat tenang walaupun sejujurnya ia merasa gugup dan sedikit takut. Tapi ia tidak boleh menunjukkan itu pada Yana dan membuatnya semakin cemas.
" Ayo turun " ucap Aska pada Yana yang masih terdiam.
Setelah itu Aska dan Yana pun turun dari mobil. Mereka bisa melihat dengan jelas wajah kedua orang tua Yana yang sangat cemas.
" Assalamualaikum " ucap Aska dan Yana bersamaan.
" Walaikumsalam " jawab Ayah Nadi dan Bu Sari.
Yana mencium tangan Ayah Nadia dan Bu Sari.
" Yana, kenapa kamu baru pulang, Sayang? " tanya Bu Sari sangat mengkhawatirkan putri keduanya itu.
" Iya Yana, Ayah sama Ibu sangat khawatir. Ponsel kamu juga gak bisa dihubungi " sambung Ayah Nadi.
Yana pun menundukkan kepalanya. " Maaf, Ayah, Ibu. Ponsel Yana mati " jawab Yana takut.
Ayah Nadi dan Bu Sari beralih pada pria yang datang bersama putrinya itu.
" Aska, kan? " tanya Ayah Nadi memastikan.
" Iya Om " jawab Aska tersenyum.
Aska pun mencium tangan Ayah Nadi dan Bu Sari bergantian.
Ayah Nadi dan Bu Sari cukup pangling dengan Aska yang cukup banyak berubah dan semakin gagah.
Setelah itu, Ayah Nadi mengajak Aska untuk masuk ke dalam rumah dan Yana pergi ke Bu Sari pergi ke dapur untuk membuat minuman untuk mereka. Sedangkan Yana berdiri di belakang sang ayah.
" Apa kabar, Aska? Om dengar dari Tya, kamu melanjutkan pendidikan di luar negeri " tanya Ayah Nadi pada Aska.
" Alhamdulillah baik, Om. Aska baru kembali kemarin " jawab Aska.
Bu Sari datang dan meletakkan minuman di atas meja tamu. Bu Sari juga mempersilahkan Aska untuk meminumnya.
" Oh iya, kenapa Aska bisa bersama Yana? " tanya Ayah Nadi karena mereka keluar dengan satu mobil.
" Lalu semalaman kamu kemana, Yana? " lanjut Ayah Nadi pada Yana.
Yana hanya menundukkan kepalanya tanpa berani menjawab pertanyaan dari sang ayah.
Aska menarik napasnya panjang dan ia harus mengatakan jika ia akan menikahi Yana. Entah bagaimana reaksi dari kedua orang tua Yana nanti, tapi Aska sudah siap.
" Begini Om, saya bisa bersama Yana karena tadi malam Yana bersama dengan saya " jawab Aska yang membuat Ayah Nadi dan Bu Sari bingung.
Bagaimana putrinya bisa bersama Aska karena setahu mereka selama ini putrinya tidak pernah terhubung dengan Aska.
" Niat saya datang ke sini juga karena saya ingin meminta izin kepada Om dan Tante untuk menikahi Yana secepatnya. Jika bisa besok kami menikah " lanjut Aska.
Bukan hanya Ayah Nadi dan Bu Sari yang terkejut, tapi juga dengan Yana. Aska tidak mengatakan apapun tentang menikah besok sebelumnya pada dirinya. Aska sengaja melakukan itu karena ia ingin secepatnya menikahi Yana sebelum Yana dinyatakan mengandung anaknya nanti.
" Menikah? Kenapa tiba-tiba sekali? Bukankah selama ini kalian tidak dekat? " tanya Bu Sari terkejut.
Yana semakin menundukkan kepalanya dan air matanya mulai menetes.
" Apa terjadi sesuatu pada kalian? Apa kalian melakukan hal yang dilarang? Sehingga kamu ingin segera menikahi putri Om " tanya Ayah Nadi setelah terdiam karena terkejut.
Bukan tanpa alasan ia berpikir yang tidak-tidak karena putrinya itu tidak pernah tidak pulang tanpa memberitahunya. Apalagi tiba-tiba ada seorang pria yang ingin menikahi putrinya secepatnya. Walaupun ia berharap itu semua tidak terjadi tetapi pikirannya mengarah ke sana.
" Sebelumnya saya minta maaf pada Om dan Tante. Saya mengaku bersalah dan saya akan bertanggung jawab " ucap Aska yang membuat Yana sangat takut.
" Memang terjadi sesuatu pada saya dan Yana. Saya telah menidurinya tanpa saya sengaja dan tanpa saya sadar karena saya sedang mabuk. Saya benar-benar minta maaf, Om, Tante. Saya ingin menikahinya secepatnya sebelum Yana dinyatakan mengandung anak saya " lanjut Aska menatap Ayah Nadi tanpa rasa takut.
Aska juga menceritakan tentang awal pertemuan mereka hingga mereka berakhir di kamar Aska setelah melewati malam panas.
Ayah Nadi langsung berdiri dari duduknya dan menarik kerah kemeja yang Aska kenakan.
Plak.
Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipi Aska dan membuat sudut bibirnya berdarah.
" Ayah " pekik Yana menutup mulutnya tidak percaya ayahnya menampar Aska.
Aska hanya diam memegangi pipinya karena ia pantas mendapatkan itu, bahkan lebih. Dirinya sudah merusak masa depan seorang putri yang sangat dijaga oleh pria paruh baya di depannya.
Sedangkan Bu Sari hanya menangis karena ia tidak menyangka putrinya bernasib seperti ini. Ia hanya merasa sedikit beruntung karena pria yang sudah mengambil kehormatan putrinya itu mau bertanggung jawab.
" Berani-beraninya kamu menyentuh putri saya " ucap Ayah Nadi menatap tajam Aska.
" Maafkan saya, Om " jawab Aska, karena hanya itu yang bisa ia katakan.
Yana memeluknya kaki ibunya menangis dan meminta maaf karena telah mengecewakannya.
" Bu, maafin Yana. Yana buat Ayah sam Ibu kecewa. Tolong maafkan Yana " ucap Yana sambil menangis memeluk kaki Bu Sari.
" Bangunlah, Sayang " ucap Bu Sari membantu Yana untuk berdiri.
Bu Sari memeluk putrinya itu karena mendengar apa yang dikatakan oleh Aska, maka putrinya itu adalah korban.
Yana beralih pada Ayah Nadi dan juga memeluk kaki ayahnya itu untuk meminta maaf.
" Ayah, maafkan Yana " ucap Yana dengan tangisnya.
Ayah Nadi hanya terdiam. Hatinya sangat sakit karena putrinya yang selalu ia jaga dirusak begitu saja oleh seorang pria.
" Saya mohon jangan salahkan Yana, Om. Semua salah saya karena saya yang memaksanya sehingga kami melakukan hal itu. Yana hanyalah korban " ucap Aska karena ia tidak ingin Yana disalahkan.
" Ini memang salah kamu " jawab Ayah Nadi melayangkan tatapan tajam pada Aska.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Ayah Nadi membantu Yana berdiri memeluknya. Ia tidak bisa menyalahkan putrinya yang hanya korban. Di saat seperti ini putrinya membutuhkan dukungan darinya karena putrinya itu pasti mengalami sebuah trauma.
Tangis Yana semakin keras setelah Ayah Nadia memeluknya. Ia benar-benar menyesal telah membuat kedua orang tuanya kecewa.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama, Menikahi Ayah Nadia, dan Suamiku Seorang Bodyguard " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
Aska mendapat tamparan dr ayah yana yg tdk rela putrinya dirusak aska masadepannya...
2023-10-19
1