Ketika keadaan sudah sedikit lebih tenang, Aska meminta izin dan restu pada Ayah Nadi dan Bu Sari untuk menikahi Yana. Ayah Nadi dan Bu Sari pun tidak memiliki pilihan lain selain memberikan izin dan restu kepada Aska dan Yana. Mereka tidak ingin jika nanti Yana hamil sebelum menikah dan itu akan menjadi aib keluarga, jadi sebaiknya mereka menikahkan Aska dan Yana secepatnya.
Walaupun hatinya masih sangat sakit putrinya harus menikah dengan cara seperti ini tetapi tidak ada cara lain yang bisa dilakukan.
" Datanglah bersama kedua orang tuamu nanti malam. Om harus bertemu dengan kedua orang tuamu untuk membicarakan tentang kalian " ucap Ayah Nadi pada Aska.
" Baik, Om. Saya akan datang bersama mereka nanti malam " jawab Aska.
Setelah itu Aska langsung pamit pulang ke rumah utama karena ia harus menemui kedua orang dan mengatakan tentang dirinya yang akan menikahi Yana. Walaupun sebenarnya ia tidak yakin mereka akan setuju karena pernikahan yang tiba-tiba dan karena sebuah kesalahan, terutama ayahnya. Tetapi bagaimana mereka nanti, Aska tetap akan menikahi Yana dengan atau tanpa restu mereka.
Yana masuk ke dalam kamarnya setelah Aska pergi. Ia kembali menangis dengan memeluk boneka kesayangannya. Hingga Ayah Nadi dan Bu Sari memasuki kamarnya, Yana dengan segera menghapus air matanya.
" Sayang " panggil Bu Sari mengusap lembut pundak Yana.
" Iya Bu " jawab Yana berusaha tersenyum.
" Ibu dan Ayah tidak menginginkan ini terjadi tapi jika memang ini takdir kamu, kamu harus menerimanya, begitu juga Ibu dan Ayah yang sangat sedih karena ini. Ibu hanya minta setelah ini kamu benar-benar menerima Aska sebagai suami kamu nanti walaupun pernikahan kalian terpaksa. Ibu sama Ayah cuma mau kamu bahagia " ucap Bu Sari mengusap lembut wajah putrinya.
Yana yang mendengar itu pun kembali menangis dan menghamburkan dirinya di pelukan Bu Sari. Ia sangat merasa bersalah sekaligus bersyukur mendapatkan orang tua seperti mereka. Ayah Nadi dan Bu Sari tidak terus menyalahkan dan bahkan masih mendukungnya walaupun sudah jelas ia sangat menyayangi mereka.
" Percayalah, Ayah yang paling terluka dengan semua ini. Putri kecil Ayah yang Ayah jaga dirusak oleh seorang pria. Yang Ayah lakukan sekarang ini agar kamu bahagia dan itu selalu menjadi harapan Ayah melihat putrinya bahagia " ucap Ayah Nadi pada Yana.
Yana pun semakin menangis mendengar ucapan sang Ayah.
" Maafin Yana, Ayah, Ibu " ucap Yana dengan tangis yang semakin menjadi.
Ayah Nadi pun memeluk istrinya dan putrinya. Untuk saat ini mereka hanya bisa mendukung dan memberikan tempat ternyaman untuk Yana, agar Yana tidak tertekan.
***
Sementara itu, Aska baru sampai di rumah kedua orang tuanya. Ia bisa melihat jika mobil yang biasa ayahnya gunakan masih berada di rumah yang artinya ayahnya itu belum pergi ke kantor.
Aska memasuki rumah tanpa mengucapkan salam dan berjalan begitu saja melewati kepala pelayan yang menyambutnya pulang.
" Dari mana saja kamu? Semalaman tidak pulang. Apakah kamu tidak ingat jika hari ini Papa ingin memperkenalkanmu pada semua orang di kantor " ucap Papa Lionel yang melihat kedatangan Aska.
Papa Lionel memang sengaja tidak pergi ke kantor untuk menunggu kepulangan putranya itu.
Aska tidak menjawab pertanyaan dari ayahnya dan berjalan menghampiri mereka. Kebetulan semuanya sedang berkumpul sehingga ia bisa memberitahu tentang rencananya untuk menikahi Yana.
" Mama khawatir banget sama kamu, Sayang. Kamu sebenarnya kemana? " ucap Mama Lili pada Aska.
Belum sempat Aska menjawabnya, Mama Lili sangat panik saat melihat sudut bibir Aska yang terluka.
" Ya ampun, Sayang. Bibir kamu kenapa? Kamu berkelahi? " tanya Mama Lili panik.
" Aska gak papa, Ma. Ini cuma luka kecil dan Mama gak perlu khawatir " jawab Aska tersenyum.
Aska memang akan bersikap lembut hanya pada Mama Lili di rumah itu.
" Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada kalian semua " ucap Aska menatap mereka satu per satu.
" Apa itu, Sayang? " tanya Mama Lili.
Sedangkan Papa Lionel hanya diam saja. Dan tentang luka di sudut bibir Aska, ia juga heran tapi tidak berpikir yang tidak-tidak. Aska memang membangkang kepada dirinya tetapi ia tidak pernah membuat masalah di luar yang mempermalukan keluarga.
" Aku akan menikah " ucap Aska yang tentunya membuat semua orang sangat terkejut.
Bahkan Papa Lionel langsung berdiri dari duduknya karena mendengar putranya yang akan menikah dengan tiba-tiba dan tanpa memberitahu mereka sebelumnya.
" Jangan bercanda, Aska. Kamu akan menikah dengan siapa? Selama ini kamu tidak pernah dekat dengan wanita " ucap Papa Lionel tidak percaya.
" Iya Sayang. Lagipula kenapa tiba-tiba? Jika kamu mau menikah, kenalkan dulu calon istri kamu pada kami " sambung Mama Lili.
" Kamu juga tidak bisa menikah begitu saja karena Papa sudah menyiapkan calon istri yang akan mendampingi kamu " ucap Papa Lionel.
Papa Lionel memang sudah memiliki rencana untuk menjodohkan Aska dengan anak dari rekan bisnisnya.
Aska mengepalkan kedua tangannya karena lagi-lagi ayahnya itu mengatur hidupnya.
" Papa sudah mengatur hidupku selama ini hingga aku tidak bisa mencapai cita-citaku menjadi seorang pengacara. Jadi jangan pernah atur aku lagi tentang siapa wanita yang akan mendampingiku karena aku sudah memilihnya dan harus menikahinya " ucap Aska emosi dan menatap tajam Papa Lionel.
" Jangan membantah lagi, Aska. Kamu bahkan tidak mengenalkannya pada kami dan bisa saja dia bukan wanita yang baik " ucap Papa Lionel yang membuat Aska bertambah emosi.
" Dia baik atau tidak itu bukan urusan Papa. Aku sudah memilihnya dan aku harus bertanggung jawab karena aku sudah menidurinya dengan paksa. Bukankah Papa selalu mengajarkanku untuk menjadi pria yang bertanggung jawab, jadi jangan halangi aku untuk mempertanggung jawabkan perbuatanku " ucap Aska dengan tegas.
Bugh.
" Aska " teriak Mama Lili menghampiri putranya yang sudah tersungkur di lantai.
Papa Lionel memberikan sebuah pukulan di wajah Aska dan membuat luka di sudut bibirnya semakin parah dan mengeluarkan banyak darah.
Mama Lili dan Asta membantu Aska untuk berdiri. Aska mengusap sudut bibirnya yang berdarah dengan tangannya dan menatap sang ayah dengan penuh kebencian.
" Berani sekali kamu berbuat hal bejat seperti itu, Aska. Kamu sungguh membuat keluarga sangat malu " ucap Papa Lionel dengan dada yang naik turun karena menahan emosi.
" Ya, aku memang telah membuat malu keluarga. Ini semua juga karena Papa yang selalu mengatur hidupku dan tidak pernah membiarkan aku bebas menikmati hidupku sendiri sehingga aku tertekan. Aku mabuk untuk bisa melupakan semua tekanan yang Papa berikan sehingga aku bisa meniduri gadis yang tidak bersalah. Ini semua salah Papa yang selalu egois " teriak Aska meluapkan segala emosi di dadanya.
" Sayang " ucap Mama Lili mencoba menenangkan Aska.
Mama Lili tidak ingin terjadi perpecahan di keluarga mereka karena pertengkaran Aska dan Papa Lionel.
Aska menarik napasnya panjang untuk meredakan emosinya. Sedangkan Papa Lionel hanya diam, mungkin saja dia sedang memikirkan tentang ucapan Aska tadi.
" Maafkan Aska, Ma " ucap Aska lembut.
Mama Lili menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia mengerti bagaimana perasaan sang putra yang selalu diatur oleh suaminya.
" Terserah Papa dan Mama memberikan restu atau tidak, aku tetap akan menikahinya " ucap Aska menatap ayahnya yang masih diam.
" Orang tuanya meminta kalian datang nanti malam, tapi sepertinya itu tidak akan bisa terpenuhi. Aku akan pergi sendiri " lanjut Aska lalu pergi menuju kamarnya.
Mama Lili menghampiri Papa Lionel dan ia akan berusaha berbicara pada suaminya agar tidak terlalu keras pada putranya. Ia tidak ingin mereka selalu ribut ketika berkumpul dan berakhir dengan pertengkaran.
" Pa, aku minta tolong kamu jangan terlalu keras lagi dengan Aska. Aska juga berhak menentukan pilihannya sendiri. Selama ini kamu sudah cukup mengatur hidupnya sehingga dia harus kehilangan cita-citanya. Tolong kembalikan putraku yang hangat dan ceria, aku kehilangan putraku karena kamu " ucap Mama Lili lembut tapi begitu menusuk di hati Papa Lionel.
Papa Lionel langsung menoleh ke arah Mama Lili. " Baiklah, aku tidak akan menghalanginya. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan " jawab Papa Lionel.
Setelah ia berpikir memang ia terlalu keras pada putranya yang satu itu untuk menuruti semua keinginannya sehingga putranya itu mulai membangkang.
" Terima kasih, Pa " ucap Mama Lili senang.
Papa Lionel pun menganggukan kepalanya dan tersenyum.
Asta yang sedari tadi hanya diam juga merasa sangat senang. Selama ini ia merasa sangat kasian pada adiknya itu dan ia juga tidak ingin ada pertengkaran di keluarga mereka.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama, Menikahi Ayah Nadia, dan Suamiku Seorang Bodyguard " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah begini nih seorang ibu yg pengertian dan Tegas,Gak seperti novel sebelah,udah tau suaminya salah,bukannya belain anaknya,Dia cuman bisa nangis doang,kesel aku..
2025-04-28
0
Qaisaa Nazarudin
Nah gitu dong,sadar diri..Apa yg terjadi ini juga akibat dari ulah mu sendiri lho..
2025-04-28
0
Qaisaa Nazarudin
Kenapa bukan Asta aja yg di JODOHIN??
2025-04-28
0