"kakak inces ." pekik king .
"Siapa kamu , aku tidak kenal kamu ,pergi ." ucap inces membuat kyowo dan king melotot .tak lama kemudian king tersenyum .
"Maaf , tadi king kebawa emosi karena aku ada di dekat Ayah walau jarak yang tidak dekat . Tapi Ayah hanya menyadari kehadiran tatapan mata bunda . Tidak menyadari keberadaan king ." ucap king .
"terus kenapa king tidak langsung ngomong saja kalau kamu ,dan aku juga anaknya . Dengan begitu ..
"Tidak ..sebelum dia menyelamatkan nyawamu aku tidak akan memanggilnya ayah ..
"kamu tidak bilang dari mana dia tau kalau kita anaknya ."ucap inces .
"dia yang tidak mau bunda dan saat itu kita ada dalam perut bunda , sama saja dia tidak mau kita ." kekeh king .
"paman kyowo ." rajuk Inces
"hemm ."jawab kyowo spontan .
"paman aku ingin jadi istrimu . " kyowo susah payah menelan ludah nya sambil menatap king yang juga menatapnya .
"Paman , aku tidak punya Ayah dan bunda . Adik ku juga durhaka padaku , sudah ketemu Ayah tapi tidak mau ngaku , sementara umurku tinggal berapa hari , kalau aku pergi walau aku tak punya keluarga , setidaknya aku dah punya suami ." king mengeratkan rahang nya dan mengepalkan tangan nya .
Di balik pintu berdiri Malik dan hambali .Hambali sangat antusias dengan pemikiran keponakan kurcacinya . Apalagi dengan sikap absurd keponakan perempuan nya .
"paman ." ucap Hambali sambil menunjuk kan ponsel nya yang telah merekam perlakuan mereka . Malik hanya diam. Dan kembali memandang cucu cucunya .
"kakak ipar ." panggil king yang mengejutkan kyowo .
"tuan muda ."-
"Anggap itu permintaan terakhir kakak ku , aku tak mau mendengar kata durhaka dari mulut mungil dia , banyak banyak ajari dia istighfar ." ucap King .
"Baiklah king , tapi ini masalah serius . Belum tentu keluargamu akan menerima aku , aku tau kata kata inces hanya sebuah kekecewaan , darimu dan keluargamu . Sejak sampai di RS menteng sampai terdampar di kota kembang ini mereka belum menjeguknya ."jelas kyowo .
"salahkan diriku yang terlalu qenius sehingga mereka tak perlu mencemaskan aku setiap hari . Sudah ini keputusan kakak ku kalian hari ini bertunangan , dan akan menikah sesuai undang undang negara umur kakak ku boleh menikah, dan aku yang akan menikah kalian ." ucap king .
"Aku mau sekarang king ." pinta inces .
"Inces sekarang kamu bisa apa , kamu tau tugas seorang istri . Di umurmu sekarang kita pantas jadi anaknya atau adik nya . Menurut lah otak ku dah panas , aku akan tugaskan paman kesayangan mu tinggal di sampingmu , mengurus segala kebutuhan mu .-
"Tapi...
"tidak ada tapi .kamu akan sembuh ." potong King .
"Mandi juga ." tanya kyowo dengan polosnya .
"iyalah , dia tunangan mu dan dia juga masih di bawah umur, asal kamu tidak m***m ." ucap king .
"Masum juga tidak apa apa ,dia kan udah jadi tunangan ku ." goda kyowo .
"Kyowo , jangan melampaui batas .-
" ia ia siapa yang jadi saksi ." tanya kyowo .
"Saya ." hambali masuk dengan rekaman yang masih menyala .mereka bertiga menoleh ke arah suara .wajah pria.itu tertutup oleh ponselnya . Hambali menurunkan kameranya sedikit .
"Anda siapa ." tanya king dengan tegas .
"oh Ok kenalkan nama saya Dokter hambali yang akan menangani Nona inces . Maaf tadi tidak sopan telaj merekam dan menguping percakapan kalian . Jadi di sini saya bersedia menjadi paman kalian ,bagaimana ." tawar Hambali
"terus kenapa ada merekam semua ini ." tanya king .
"Oh ini bisa jadi dokumentasi kalau nona inces dan tuan kyowo sudah tunangan .
Tok tok ..
"Hariz , kamu ." ucap kyowo .
"Maaf tuan , tuan king yang menyuruh saya datang ." ucap Haris sambil menyodorkan selembar map .kepada kyowo dan kotak kecil berwarna merah .
"Paman ,itu pasti cincin pertunangan kita ." ucap Inces polos .
"nona inces tidak akan menyesal kita selisih sepuluh tahun ." tanya kyowo , inces hanya geleng kepala .
"cepat lakukan dan tanda tangani kertas itu . Mulai hari ini kamu bukan bodyguard tangan kanan aku . Tapi kamu tunangan inces ." ucap king .
King tidak mampu melihat kakaknya menyematkan cincin di tangan kyowo . Setelah semua selesai , king kembali ke menteng setelah bersama haris setelah menyerahkan tanggung jawab tentang inces kepada kyowo dan meminta bukti rekaman dari dokter hambali .
***
Sepeninggal King abdullah yang ada di ruang sebelah inces sudah sadar kan diri . Malik dan Hambali sedang ada di ruangan itu .
"Bagaimana keadaan dia ." tanya Malik
"Ya dia sudah sadar paman , tapi kalau di lihat dari.kondisinya sepertinya dia mengalami strock ." jelas hambali .
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang tergesa gesa masuk ke dalam ruangan abdul .
"Malik ." Malik membalik kan badan ia menemukan bibiknya yang kelihatan semakin tua .
"Bibik ." sapa malik sambil memeluk bibinya .
"kemana aja kamu selama ini ." tanya Mutmainah sambil memukul mukul punggung Malik .
"Aku kuliah Bik , tak mungkin akunterus mempertahankan menteng , biarlah itu untuk mereka . Lebih baik aku menata hidup aku sendiri , aku semakin tua bik ,bukan semakin muda ." ucap Malik .
Hambali melihat jam di tangan nya . Waktunya Malik untuk meminum obat , agar tidak di ketahui oleh mutmainah ia pura pura menyapa dan memisahkan malik dan neneknya .
"nenek , hambali kangen ." ucap hambali sambil menarik hambali mundur dan sambil memasuk kan obat ke saku Malik .tapi tanpa hambali dan malik sadari obat itu jatuh ke lantai . Diana yang melihatnya pergerakan itu segera mengambil ia amati sebentar lalu segera memfoto bungkus obat itu .
"cucu tidak tau diri , kenapa kamu tidak beri tau nenek kalau paman mu selama ini sekolah lagi ." ucap mutmainah sambil menjewer telinga hambali
"Dokter hambali ini obatnya jatuh ." ucap Diana ." hambali segera melepas kan pelukan mutmainah dan segera memgambil obat itu dari tangan Diana .
"Oh terimakasih , paman aku pengen ngobrol dengan nenek kamu bisa berikan obat ini kepada pasien sebelah ." ucap hambali .
"Anak tidak tau diri ." ucap Malik pura pura marah dan segera keluar dari ruangan itu .sampai di pertigaan lorong malik hampir tersungkur . Ada dua orang yang berlawan arah terkejut melihatnya .dan mereka bersembunyi melihat apa yang di lakukan oleh Malik
Malik meraih obat dari dalam sakunya dan segera meneguknya . Setelah meminum obatnya ia meraba hulu hatinya .
"Aku terlambat lagi minum obat , ya Alloh jemputlah hambamu bila telah melihat istri dan anak ku . Walau tak dapat aku menyentuh mereka , melihat saja dari jauh juga tidak apa apa ." gumam Malik .
"Penyakit apa yang di derita oleh malik ." tanya kedua wanita yang menatapnya dari balik tembok lorong rumah sakit . Malik kembali melangkahkan kakinya ke ruangan abdullah . Dan menyuruh hambali membawa neneknya pulang ke apartemen .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments