Hambali melangkahkan kakinya untuk masuk ke ruangan inces bersama suster .
"Oh iya sus , kamu tidak usah bantu inces mandi , udah ada calon suami nya kok ." ucap hambali membuat Angel yang berjalan mendekat menghentikan langkahnya dan bersembunyi .
"Dok , dia balita mana ada suami ." tanya suster .
"Hah aku juga kasihan padanya , orang orang tua pada sibuk dengan urusan masing masing . Dan dia merasa kesepian sendiri di sini menunggu ajal . Aku juga kasihan dengan adiknya . Mau lihat momen haru mereka ." suster itu mengangguk antusias .
Hambali memberikan rekaman kejadian kemarin ,Angel menutup mulutnya dengan kedua tangan nya , untuk menahan air matanya dan suara tangisnya .
"Kasihan Dok , tapi untung adiknya bijaksana , semoga Alloh memberinya umur panjang , ini dok saya kembali ke kantor saja ." ucap suster lalu pergi .
"Bang ." lirih Angel , Jonathan mengangguk dan menyuruh Angel mengikuti langkah hambali .
Hambali membuka pintu pelan pelan . Ia melihat dua pasangan beda usia bagai anak dan bapak tidur meringkuk di ranjang yang sama . Angel dan Jonathan mengintip dari balik pintu , pintu yang mulanya terbuka terbuka kecil menjadi lebar .
"Astagfirulloh keponakan om hambali kok seperti ini . takut uncel calon suaminya pergi sampai mengikat tangan mereka seperti main layang layang ." hambali meraih benang yang sangat panjang .
"inces inces kasihani adikmu , om percaya sekarang otak adikmu itu sudah bagai bom waktu . Mikirin Ayahmu , mikirin adik kecilmu yang mungkin lebih manja dari kamu . Bundamu pinter beri nama adik pertamamu king rafael putra samudra .ya dia rajanya samudra ." hambali terkikik sendiri dan duduk di sofa menunggu keduanya bangun .
Tak lama kemudian ada pergerakan di tubuh kyowo ."Aduh ." pekik kyowo yang kena tendang princes sambil memegangi perutnya .
"Ah dasar bocil tidur kayak main sepak bola aja tendang sana tendang sini . Ini perut airnya sudah penuh ,mau luber malah kamu tendang . Trus ini nih ." kyowo mengangkat benang yang mengikat di pergelangan tangan nya .
"Itu deritamu bro ." gumam Hambali di balik senyum nya .
"Jangan tingali inces uncel calon suami , orang tua inces sudah tidak mau inces , king juga pergi tidak kembali ." ucap Inces .
"Inces sayang , kamu tidak boleh bicara begitu pada king , kamu tau selama ini king keliling dunia mencari seseorang yang bisa menyelamatkan kamu sayang . Dia tak pantas jadi adik mu , dia pantas jadi Ayahmu ." ucap kyowo .
"Apa kalau inces sembuh , uncel calon suami akan pergi tinggalkan inces ." tanya princes .
"Uncel pergi..
"ha ha...hwa ...
"sssstt dengar uncel belum selesai ngomong . Uncel akan pergi bila inces yang memintanya ."
"Hemuac ...emuach emuach .." inces langsung memberi kecupan bertubi tubi di wajah kyowo . Kyowo menoleh ke kanan dan ke kiri hingga matanya menatap keberadaan ketiga orang di depan pintu .
"Ahhh ." kyowo jatuh dari ranjang dan tak bisa menahan rasa ingin buang air kecil hinga sekarang menjadi ngompol .hambali tertawa melihat kyowo ngompol .
"Paman sejak kapan kamu di situ ." tanya inces ." cepat tolong uncel calon suami aku ." tambah inces .
"eh bocil kamu agresif sekali , lihat tu kalian baru semalam tidur bersama , pagi pagi uncel calon suamimu dah pecah ketuban . " ucap hambali .
"haa ." sahut Inces dan merangkak melihat kyowo .
"Uncel calon suami kamu ngompol ." ucap inces .
"ssssttt ." jawab kyowo sambil menunjuk ke arah pintu . Inces dan hambali segera menoleh ke belakang keduanya terkejut , dan kyowo segera lari ke kamar mandi .
"Opa dady , oma umi , oma mamy ." panggil inces bukan bahagia tapi malah sedih karena ia tidak melihat keberadaan safitri . Hambali munsur pelan pelan memberi tempat kepada mereka .
"Dok ." seorang security datang membawa sebuah paperbag dan ia serahkan pada hambali .
"Baju buat tuan kyowo ." ucap securty .hambali menerimanya dan menyuruh securty untuk pergi . Hambali memotong benang di antara tangan inces dan kyowo , baru kemudian mengetuk pintu .
***
Setelah menyerahkan baju kyowo , hambali pergi meninggalkan ruangan itu tiba tiba ia melihat dua security menarik narik seorang perempuan .
"Bibi zain ." hambali mengikuti ke dua securty itu berjalan menuju ke ruangan Malik .
"Paman Malik mengetahui keberadaan bibik zain ." Hambali membuka sedikit pintu ruangan Malik dan mendengarkan pembicaraan mereka .
Zain yang berada di ruangan Malik menatap punggung Malik yang berdiri membelakanginya , zain mengedarkan pandangan nya hingga jatuh pada sebuah papan nama di atas meja .
"Directur utama Drs M .Malik Ibrahim . Bang ..M malikkk ." zain terhuyung ke belakang . Malik membalik kan badan nya menghadap Zain .
"Apa kabar zain . Kenapa kamu ada di sini .." tanya malik dengan suara datar dan tatapan yang tajam membuat tenggorokan Zain kering .
"Aku ...
"Apa kamu tidak cukup menjebak abdul , kenapa kamu bercerai dengan nya kalau kamu belum ikhlas menjanda . Kenapa kamu menculik putrinya dan kamu mengangkat rahim nya ," zain dan hambali hanya bisa melongo mendengarbrentetan kata kata yang di keluarkan oleh malik .
"kamu tau abdul memiliki anak kembar , safitri punya adik kembar , demi membayar penderitaan kakaknya hidupbersamamu , Reyana samudra mengorbankan rahim nya untuk memberikan keturunan kepada laki laki yang di cintai kakaknya , dan akan mengembalikan laki laki yang di cintai safitri dan anaknya , setelah safitri mendapatkan donor mata . Tapi apa kamu kelewat kejam." hambali dan zain terjengkit karena Malik mengebrak meja .
"Di saat andra hamil 7 bulan kamu mengirim silvia untuk menghancurkan rumah tangga Rafael dan Andra . Kamu tau apa yang terjadi ." zain hanya menggelengkan kepala .
"Rafa meninggal andra di tepi pantai . Andra hamil bayi kembar tiga .dalam keadaan jantung yang lemah akhirnya dia menyerah , menyerahkan matanya untuk kakaknya , menyerahkan anak anak nya kepada kakaknya , menyerahkan badan tertimbun tanah untuk selama lamanya . Andra mengorbankan nyawanya , apa salah andra Zain ." zain terus mundur oleh desak an pertanyaan dari Malik .
""Sebelum meninggal Andra minta anak terakhirnya dan jasadnya di kirim kembali kepada Rafa , ia ingin melihat apa Rafa selama ini juga mencintainya , mau kah dia menerima jasad dan putra nya .ya Rafa menerima , tapi bagaimana dengan kedua anak yang lain , anak perempuan dia terbaring menunggu ajal menjemput bila Ayah dia tidak datang menolongnya . Katakan padaku bagaimana aku akan mengatakan , dengan status apa aku memberi tau rafa ,Ayah atau seorang sopir ."
"Biar aku saja , wanita jahat ini yang memberitau kan nya , kalau dia masih punya seorang putri dan putra di luar sana ." ucap zain terbata bata .
"Luar mana kamu tau ." tanya Malik .
"Ya aku tau , di bangsal yang bersebelahan dengan Bang Abdullah .-
"pergiii jangan pernah muncul di hadapan ku lagi .." bentak Malik membuat Zain dan hambali kembali terkejut . Seketika zain lari keluar terbirit birit .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments