Suara siapa itu?

Terhitung satu tahun sudah Juwita dan Jelita bekerja di rumah Jihan, sejak ada kedua saudarinya Jihan merasa sangat terbantu sekali karena saat pagi hari dia tidak terlalu repot namun dia tetap memasak untuk sarapan keluarga kecilnya.

Rutinitas mereka masih sama seperti biasanya, namun sudah tiga bulan belakangan ini Jihan sangat sibuk sekali karena dirinya akan membuka cabang butiknya yang kedua. Kesibukan Jihan semakin bertambah karena dia mengikuti lomba fashion Nasional yang rutin di adakan setiap tahunnya. Dan lomba tersebut diikuti oleh banyak sekali butik dari dalam mau pun luar kota yang bersaing ingin menjadi pemenang yang akan berkesempatan untuk mendapatkan client besar dari para golongan atas.

Sebagai seorang pemilik butik yang masih berada di level bawah sudah tentu Jihan sangat tergiur dan ingin sekali memenangkan lomba itu demi nama butiknya yang akan semakin terkenal dan bersinar. Walau pun acaranya di adakan 3 bulan lagi namun Jihan sudah mempersiapkan desain terbaiknya sejak jauh-jauh hari di bantu oleh Fitri sahabat sekaligus orang kepercayaan di butik miliknya.

" Kamu gak pulang Jihan ini sudah larut malam loh? " Ucap Fitri yang ingin pulang namun sahabat sekaligus bosnya itu masih berada di dalam ruangannya.

" Eh kamu Fit, iya nanggung sebentar lagi siap nih. " Jihan menjawab sambil tangannya terus bergerak di atas buku sketsa untuk menyelesaikan desain fashion keduanya.

" Coba lihat dong desain yang ini bagusan yang mana sama yang kemarin? " Fitri berbicara sambil melangkah mendekat ke arah meja kerja Jihan.

" Coba kamu lihat ini Fit bagus tidak? " Jihan menyahut sambil menunjukkan sketsa yang sudah dia buat.

" Hmm sepertinya bagian bawahnya agak di panjangin dikit terus di kanannya ada aksen pita yang kecil pasti lebih cantik. " Fitri berujar memberikan masukan pada desain yang di buat oleh Jihan.

Jihan tampak diam dan memikirkan masukan dari Fitri yang ada benarnya juga.

" Bener juga apa kata kamu ya udah deh aku ubah sekarang. " ucap Jihan yang ingin segera mengubah sketsanya namun dengan cepat di cegah oleh Fitri.

" No, ini sudah malam Jihan kamu gak lihat udah jam 08.00 malam, kamu gak takut meninggalkan Bagas di rumah bersama Juwita dan kak Jelita. " entah kenapa Fitri memiliki firasat yang tidak baik terhadap rumah tangga sahabatnya itu.

" Kamu ini ada-ada saja sih Fit, apa yang harus aku takutkan coba? ". Jihan menjawab dengan santai dan malah sambil tertawa.

" Aku serius Jihan aku memiliki firasat yang tidak baik terhadap rumah tangga kamu. " Fitri menyampaikannya Firasat buruknya namun hanya di tanggapi dengan tawa saja oleh Jihan.

" Hahaha kamu ini terlalu banyak menonton Drakor Fitri, sudah ayo kita pulang. " Ajak Jihan sambil mengambil tas dan kunci mobilnya.

" Jihan kamu harus mendengarkan aku, kamu harus menjaga suami kamu dengan baik. " Fitri masih terus berusaha meyakinkan sahabatnya itu.

" Kamu terlalu banyak nonton Drakor Fitri jadi terbawa suasana lagi pula aku percaya dengan suamiku, sudah sekarang kita pulang aku akan mengantarmu? " Sahut Jihan sambil masuk ke dalam mobilnya.

Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, Jihan segera melajukan nya menuju ke apartemen tempat sahabatnya tinggal.

" Aku serius Jihan kamu harus menjaga suami kamu. " Fitri kembali mengutarakan rasa kekhawatirannya.

" Sudahlah Fitri lebih baik kamu masuk, mandi terus istirahat supaya bayangan Drakor dalam kepala kamu menghilang, oh iy lusa jangan lupa datang lebih cepat karena kita akan meninjau lokasi yang kemarin kamu kasih tau aku. " Tutur Jihan sambil tersenyum menenangkan.

" Huuh susah banget sih ngasih tau kamu Jihan. " sungut Fitri sambil membuka seatbelt yang dia kenakan.

Setelah itu Fitri segera keluar dari dalam mobil sahabatnya sambil memasang wajah kesal. Ya, itulah Jihan dia adalah wanita yang baik, berhati lembut dan selalu berprasangka baik kepada siapapun.

Di dalam mobilnya Jihan hanyaa bisa geleng-geleng kepala melihat sahabatnya yang selalu over thinking sejak kedua saudarinya bekerja di rumahnya.

" Fitri, Fitri kamu ada-ada saja. " gumam Jihan yang segera memacu laju roda empatnya kembali ke rumahnya yang kebetulan satu arah dengan apartemen Fitri.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit akhirnya mobil yang Jihan kendarai tiba di rumah yang menjadi istananya bersama keluarga kecilnya. Karena hari sudah malam suasana di rumah Jihan sudah sangat sepi karena di jam segini biasanya anggota keluarganya sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.

Sebelum masuk ke dalam kamarnya Jihan terlebih dahulu masuk ke dalam kamar putrinya yang letaknya berada di lantai satu antara kamar kedua saudarinya.

Ceklek...

Saat membuka pintu kamar putrinya Jihan melihat Clara yang sudah tidur pulas di atas ranjang empuknya.

" Maafin Mama ya sayang sekarang jarang main sama Clara tapi Mama janji setelah semua urusan Mama selesai, Mama akan ajak Clara jalan-jalan kemana pun yang Clara mau. " ucap Jihan dengan pelan sambil mengusap-usap rambut hitam milik Clara.

Setelah itu Jihan mencium kening Clara sangat lama barulah dirinya beranjak keluar dari dalam kamar putrinya, namun baru saja Jihan menutup pintu kamar putrinya Jihan samar-samar mendengar suara de***an seorang wanita yang berasal dari dapur.

" Seperti suara de***an tapi milik siapa? " gumam Jihan yang semakin menajamkan pendengarannya.

Karena penasaran dengan pemilik suara de***an itu, Jihan melangkahkan kakinya menuju ke sumber suara yang berasal dari area belakang rumah yang merupakan tempat laundry room. Semakin di dekati suara itu semakin terdengar dengan jelas.

Namun sayang karena Jihan menggunakan sepatu Stiletto yang suaranya akan terdengar di tengah sunyi nya suasana malam membuat suara de***an itu menghilang dan tak lagi terdengar.

Karena rasa penasaran yang sangat tinggi membuat Jihan tetap melangkah ke sana namun saat tiba di area laundry room tidak ada siapapun. Jihan celingukan melihat area laundry room yang benar-benar kosong dan tidak ada siapapun di sana.

" Itu tadi suara de***an beneran atau hanya orang yang sedang menonton video ninaninu? Tapi siapa yang kurang kerjaan nonton video ninaninu di sini? Sementara yang di rumah ini hanya kami berlima? " gumam Jihan sembari berfikir.

" Tapi sudahlah besok tinggal aku tanyakan saja pada Juwita dan kak Jelita, jika memang mereka yang menonton tinggal aku ingatkan mereka saja. " gumam Jihan lagi lalu dirinya segera pergi dari area laundry room menuju ke kamarnya.

Ceklek...

" Kamu baru pulang sayang? " Bagas menegur istrinya yang baru saja masuk ke dalam kamar.

" Iya Bang kamu kok tumben malam-malam begini mandi? Baru pulang juga? " Jihan bertanya sambil melepas jam dan aksesoris yang dia gunakan.

" Tidak sayang, Abang sudah pulang dari sore tapi malam ini gerah banget jadi Abang mandi lagi. " Bagas menjawab sambil memakai pakaiannya.

" Ya udah aku mandi juga ya bang gerah dan lengket banget nih. " pamit Jihan yang segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

suara desakan siapa itu ?
mungkinkah diantara ke dua kk nya itu sm suami nya Jihan .. Juwita kah ??

2023-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!