Putri Bangsawan Yang Ternistakan

Putri Bangsawan Yang Ternistakan

1.Niat buruk Duchess Areta

Dikediaman Duke Lergo Zaten, Reya seorang pelayan pribadi Duchess Areta, keluar dari kamar Azreanna seorang Putri dari Duke Lergo Zaten dan Duchess Areta,dengan senyuman miring terbit di sudut bibirnya.

"Aku pastikan rencana Duchess Areta kali ini tidak akan gagal lagi,aku akan pastikan itu"pelayan itu berjalan mengendap-endap hingga sampai di paviliun Zaten, paviliun khusus yang di peruntukkan untuk para pelayan dan prajurit yang berada di belakang kediaman Duke Lergo Zaten.

Setelah pelayan itu menghilang, Deria pelayan pribadi Yang selalu mendampingi Azreanna putri pertama dari Duke Lergo Zaten dan Duchess Areta masuk kedalam kamar Azreanna tanpa menaruh curiga.

Ceklek..

Deria membuka pintu secara perlahan agar tidak menimbulkan suara dan membangun kan Azreanna.

Setelah masuk kedalam kamar Azreanna,Deria langsung menuju lemari pakaian milik Azreanna.

kreak..

"Deria" lirih Azreanna dengan suara khas orang bangun tidur.

Deria yang mendengar suara Azreanna langsung bergerak cepat menuju ranjang dimana Azreanna tidur.

"Hormat hamba Nona Azreanna, apakah Nona membutuhkan sesuatu?" Deria menunduk hormat kepada Azreanna,dan bertanya apakah Azreanna membutuhkan sesuatu sehingga Azreanna terbangun dari tidurnya.

Azreanna menggelengkan kepalanya, "Aku tidak membutuhkan apa apa Deria,aku hanya merasakan panas dingin di area wajah ku" ucap Azreanna yang sudah duduk di pinggiran ranjang.

"Apakah Nona Azreanna sudah memakan sesuatu yang salah?" Saat ini Deria duduk di samping Azreanna.

Azreanna mengingat apakah saat makan malam terakhir Azreanna memakan makanan yang bisa membuat alergi nya kambuh, namun sejauh ini Azreanna tidak menemukan jawabannya karena seingat Azreanna, Azreanna selalu memakan makanan yang tidak mengandung zat lain yang dapat membuat Alergi nya kambuh.

"Aku tidak memakan apapun selain yang kamu bawakan untuk ku"ucap Azreanna setelah lama terdiam.

Setelah sampai di paviliun Zaten, Reya berbalik arah menuju tempat biasanya Reya membuang sisa racun yang di gunakan nya untuk membuat kulit wajah orang terkena racun itu akan melepuh seperti terbakar, itu semua di lakukan nya atas perintah Duchess Areta.

"Aku akan menunggu waktu itu tiba, saat aku berhasil membuat wajah Nona Azreanna menjadi buruk rupa, kemudian Duchess Areta akan mengusirnya keluar dari kediaman Duke Lergo Zaten,dan Nona Ziran akan menjadi putri tercantik di seluruh putri Bangsawan, kemudian Nona Ziran akan menjadi tunangan dari (George Washington) pangeran mahkota pertama di kerajaan,dan aku,aku akan mendapatkan keuntungan besar dari Duchess Areta " gumam Reya.

Reya segera pergi menjauh dari tempat itu, dan kembali ke kamarnya yang sudah di siapkan oleh Duchess Areta khusus untuk pelayanan pribadi Duchess Areta.

Azreanna mencuci wajah nya dengan air, berharap rasa panas dingin itu akan segera hilang, namun sudah lima belas menit Azreanna menyiram air dingin ke wajah nya, rasa panas dingin itu malah semakin bertambah, Azreanna melihat wajahnya yang memerah dari pantulan cermin yang tergantung di kamar mandi.

"Deria!!" Teriak Azreanna dengan suara bergetar, Azreanna merasa frustasi karena rasa panas dingin di wajah nya semakin terasa,dan kulit wajah Azreanna sudah mulai mengelupas dan mengeluarkan air.

"Hormat hamba Nona Azreanna" ucap Deria setelah berhasil masuk kedalam kamar mandi, Deria mengangkat pandangan nya melihat Azreanna,menit berikutnya "Nona apa yang terjadi?, kenapa wajah Nona mengelupas?" Deria kaget saat melihat wajah Nona nya yang memerah dan mengelupas.

"Aku tidak tau Deria tiba tiba saja wajah ku terasa panas dingin saat aku terbangun" lirih Azreanna yang nyaris tidak terdengar.

"Tunggu sebentar Nona, hamba akan memanggil kan tabib untuk Nona, hamba pergi dulu Nona,dan akan segera kembali" Deria bergegas keluar dari kamar mandi dan langsung keluar dari kamar Azreanna.

'Apa yang terjadi dengan wajah ku, kenapa kulit wajah ku memerah dan mengelupas?' Tidak terasa Azreanna meneteskan air matanya.

' Aku sudah berjanji kepada Ayahanda untuk tidak menangis dan cengeng lagi, tapi kenyataannya aku baru saja meneteskan air mata ini ' Azreanna mengusap air matanya yang ingin menetes lagi.

'Aku tidak boleh menangis,aku akan balas kan apa yang selama ini aku rasakan, dihina di cela,dan di perlakukan secara tidak wajar itu adalah makanan ku sehari-hari, namun tidak untuk selanjutnya ' Azreanna mengepalkan tangannya.

Azreanna mengeringkan tangannya, kemudian melangkah keluar dari kamar mandi, bertepatan dengan itu pintu kamar juga terbuka.

Ceklek..

Masuk lah pelayan pribadi Deria dan tabib Suni yang berada di belakang nya tabib Suni adalah seorang tabib perempuan. Deria segera menghampiri Azreanna, dan menunduk hormat kepada Azreanna.

"Salam hormat hamba kepada Nona Azreanna, maaf Nona hamba sedikit lama, hamba membawa tabib Suni dari paviliun Zaten Nona" terang Deria, yang merasa bersalah sudah membuat Nona nya menunggu.

Azreanna mengangkat satu tangan nya ke atas memerintahkan Deria agar berdiri dengan tegak, Azreanna sebenarnya sedikit risih saat Deria dan tabib itu menunduk hormat kepada nya.

"Angkat kepala mu Deria, aku tidak apa-apa, sekarang lakukan lah pemeriksaan nya" ucap Azreanna kepada tabib suni, seorang tabib yang bekerja khusus untuk Azreanna.

Azreanna segera duduk di sisi ranjang agar memudahkan Suni untuk memeriksa wajahnya.

""Hormat Saya kepada Nona Azreanna, Maaf Nona Azreanna sebaiknya Nona berbaring saja , agar lebih memudahkan pemeriksaan " ucap tabib Suni dengan suara lembut, tabib Suni sudah menganggap Azreanna seperti cucunya sendiri,dan Azreanna juga sudah menganggap tabib Suni dan Deria seperti keluarga nya.

"Baiklah,aku akan melakukan itu untuk mu Nek "ucap Azreanna, walaupun Azreanna sudah menganggap tabib Suni sebagai nenek nya,tapi selagi Azreanna masih tetap tinggal di kediaman Lergo Zaten Azreanna tetaplah seorang Nona yang harus di hormati.

"heheh" tabib Suni terkekeh mendengar ucapan Azreanna.

Tabib suni mulai memeriksa area sekitar wajah Azreanna yang sudah terlihat semakin mengelupas di tambah lagi ada air yang keluar dari wajah yang mengelupas tersebut, lebih seperti darah yang bercampur dengan nanah.

Tabib suni mengerinyit kan keningnya ' Sejak kapan Nona mengalami hal ini, apakah Nona ada masuk kedalam hutan hari ini? ' ucap Suni membatin.

Apa yang di lakukan oleh tabib Suni tidak luput dari pandangan Azreanna dan juga Deria, karena tabib Suni terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu setelah memeriksa area wajah Azreanna yang mengelupas.

"Maaf, tabib suni apa yang terjadi dengan kulit wajah Nona Azreanna, apakah ini penyakit yang sangat serius?" tanya Deria karena penasaran dengan apa yang di dapatkan oleh tabib suni tentang kondisi wajah Azreanna.

"Benar tabib Suni,apa yang sudah terjadi dengan wajah ku, apakah ada yang janggal?" ucap Azreanna.

Suara Azreanna menarik tabib Suni dari lamunannya "Ah maaf Nona, apakah hari ini Nona ada memasuki hutan?" akhirnya Suni menanyakan juga apa yang sedari tadi ada di pikirannya.

Terpopuler

Comments

DearPE

DearPE

Bagus ceritanya, tetap semangat ya updatenya thor😊🤩

2023-08-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!