Sedangkan dua pria lagi sudah bersiap siap untuk mengayunkan tangannya yang memegang pedang.
"Ingat, yang bagian ternikmat itu jangan sampai terluka sedikitpun!" ucap pria yang memegang tangan Azreanna dengan tegas kepada kedua temannya.
Azreanna mencoba berpikir dengan cepat bagaimana caranya agar Azreanna terlepas dari pegangan pria tersebut jika dua pria lagi menyerang nya.
Kedua pria yang berada di depan Azreanna mengayunkan pedangnya dengan gerakan yang gesit ke arah lehernya Azreanna.
sheet..
Akh..
Kepala pria yang sedang memegang tangan Azreanna terpisah dari badannya karena tebasan pedang dari teman nya sendiri ,darah segar muncrat ke atas dari leher yang terpotong,dan darahnya mengalir ke lantai bersamaan dengan terjatuhnya bagian badan pria yang masih berdiri tersebut.
"Kalian ingin merasakan nikmat yang sama dengan pria ini" ucap Azreanna di sela sela keheningan yang tercipta.
sheet..
Akh..
sheet..
Akh..
Dengan gerakan cepat Azreanna melayang kan belati nya kepada kedua pria yang masih tersisa tidak ingin membuang waktu Azreanna langsung saja mencabut ke dua belati itu dari dada sebelah kiri pria yang masih tersisa.
Sreek..
Azreanna membersihkan sisa sisa darah yang menempel di belatinya menggunakan baju pria tersebut, setelah selesai Azreanna segera keluar dari dalam rumah kosong itu dan kembali ke kereta kuda.
Untungnya baju yang di gunakan oleh Azreanna berwarna hitam jadi bisa mengurangi sedikit warna darah yang menempel di baju nya, namun Azreanna lupa jika wajah nya juga terkena darah dari kelima pria berbadan kekar tersebut.
Sesampainya di kereta kuda Azreanna hendak mengangkat kakinya masuk ke dalam kereta kuda namun terhenti oleh ucapan Kusir yang mengantar Azreanna.
"Hormat hamba Nona Azreanna,Apa yang sudah terjadi dengan Nona?" ucap kusir itu yang terlihat khawatir dengan kondisi Nona nya.
"Saya tidak apa-apa" ucap Azreanna dengan suara datar.Namun kusir yang menjalankan kereta kuda untuk Azreanna tidak bergeming dari tempatnya dan terus menatap kearah wajah Azreanna.
"Apa yang kau lihat, segera pergi atau kau akan kehilangan bola mata kau itu" ancam Azreanna dengan aura yang semakin mencekam.
Kusir itu menelan Saliva nya yang terasa kering karena ancaman Nona nya.
"Ah_ ,baik Nona tapi_ " ucap kusir itu terbata Kusir itu ingin mengatakan jika ada darah yang menempel di wajah Azreanna yang tidak tertutup cadar namun dia ragu untuk mengatakannya.
"Tapi apa?" Azreanna mengernyit heran melihat gelagat Kusir pribadi nya.
"Itu Nona,Itu di wajah Nona ada bercak darah" kusir itu menelan Saliva nya dengan kasar takut jika terjadi sesuatu kepada Nona nya, namun melihat Nona nya yang biasa biasa saja berarti Nona nya benar tidak apa-apa.
"Hmm" Dehem Azreanna yang kemudian pandangan nya kembali ke dalam kereta kuda, Azreanna masuk dan duduk dengan nyaman baru lah kereta kuda itu berjalan.
Di sepanjang perjalanan Azreanna melihat ke arah luar kereta kuda, saat Azreanna melewati sebuah toko gaun di pusat keramaian kota Azreanna meminta kusir nya untuk mencari kannya baju jubah bertudung yang sama dengan yang sedang di kenakannya sekarang.
"Hormat hamba kepada Nona Azreanna, apakah ada yang ingin Nona beli?" tanya kusir pribadi Azreanna.
"Belikan aku baju jubah yang sama dengan yang aku pakai sekarang!" ucap Azreanna tegas.
"Baik Nona " setelah mengatakan itu kusir pribadi Azreanna langsung menjauh dari kereta kuda dan masuk kedalam toko.
tidak menunggu lama akhirnya Kusir pribadi Azreanna yang bernama Lux kembali ke kereta kuda dengan menenteng sebuah kantong di tangannya.
"Ini pesanan Nona Azreanna, saya sudah membelikan baju jubah yang serupa dengan yang Nona pakai" ucap Lux.
Azreanna segera mengganti pakaian nya di dalam kereta kuda, setelah selesai Azreanna kembali melanjutkan perjalanan nya ke sebuah desa yang ingin Azreanna kunjungi,Desa Waluh.
Sekitar 2 jam menempuh perjalanan akhirnya Azreanna sampai di desa Waluh, Azreanna keluar dari kereta kuda dan melangkah kan kaki nya menuju sebuah penginapan yang terdapat di alun alun desa Waluh, Azreanna ingin beristirahat sebentar sebelum kembali pulang ke kediaman Duke Lergo Zaten.
Ya tujuan Azreanna saat ini hanya sekedar jalan jalan tanpa ada nya tujuan yang lain, Azreanna hanya ingin menghibur dirinya dengan melakukan aktifitas yang positif jalan jalan dan tidur di sebuah penginapan bukanlah hal yang dapat me refresh otak, namun bagi Azreanna itu sudah lebih dari cukup untuk menenangkan pikirannya, yang penting keluar dari rumah kediaman Duke Lergo Zaten itu sudah cukup.
Azreanna melangkah kan kakinya menuju meja tempat pemesanan kamar.
"Maaf Nona kamar yang tersisa hanya tinggal satu saja" ucap wanita yang duduk di kursi meja pemesanan kamar tersebut.
"Hmm,tidak apa,aku ambil yang satu itu" ucap Azreanna, setelah mendapatkan kunci Azreanna segera melangkah menuju kamar yang sudah di pesan nya.
~••••~
Di kerajaan Xaverius, yang mulia Raja Teragons dan Syale tangan kanan dari yang mulia Raja Teragons, mereka sedang membahas tentang pengumuman acara pertunangan pangeran mahkota pertama dengan salah satu putri Bangsawan dari Duke Lergo Zaten.
"Hormat hamba kepada Bintang kerajaan, semoga yang mulia Raja Teragons di berikan umur panjang seribu tahun" Syale menemui yang mulia Raja Teragons di ruang kerjanya, karena ada beberapa hal yang akan mereka bahas.
"Syale bagaimana dengan acara persiapan pesta pertunangan pangeran mahkota pertama, apakah sudah selesai untuk keseluruhan nya?" tanya yang mulia Raja Teragons kepada Syale.
Syale duduk di kursi di depan yang mulia Raja Teragons,dengan menundukkan kepala nya " Hormat kepada Bintang kerajaan, izinkan hamba untuk menjawab" Syale melanjutkan ucapannya setelah mendapatkan anggukan dari Yang mulia Raja Teragons "Hamba sudah meminta seluruh prajurit dan pelayan untuk mempersiapkan nya yang mulia Raja " sambung Syale.
"Kalau begitu sebaiknya kau cari tanggal hari dan waktu yang tepat untuk merayakan nya" ucap yang mulia Raja Teragons.
"Ucapan mu adalah perintah bagi hamba yang mulia Raja, hamba akan mencari kan waktu yang tepat di saat yang mulia tidak ada pekerjaan di hari tersebut " ucap Syale.
"Baiklah,kau boleh pergi sekarang " ucap yang mulia Raja Teragons dengan tersenyum tipis menatap prajurit tangan pertama nya.
"Hormat hamba kepada Bintang kerajaan semoga anda di berikan umur panjang seribu tahun " setelah mengucapkan hormat kepada yang mulia Raja Teragons, Syale segera keluar dari ruang kerja Baginda raja Teragons.
Yang mulia Raja Teragons hanya mengangguk anggukkan kepalanya sebagai tanda respon ucapan Syale, setelah Syale benar benar menghilang dari pandangan Yang mulia dan Raja Teragons, Yang mulia Raja Teragons berdiri dari duduknya dan melangkah pergi keluar dari ruang kerja nya menuju kamar pribadinya bersama Selir Zebadiah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments