Azreanna mengganti pakaian nya dengan pakaian yang tadi di masukkan oleh Deria kedalam bingkisan yang akan di bawa oleh Azreanna.
Setelah selesai Azreanna segera keluar dari rumah kosong itu dan masuk ke dalam kereta kuda.
Di sepanjang perjalanan Azreanna memusatkan perhatiannya kepada berbagai penjuru, saat melewati jalan hutan sebelum ke pusat keramaian kereta kuda yang di naiki Azreanna berhenti secara tiba tiba.
ngik..
ngik..
ngik..
Suara kuda saat berhenti, karena ada sekitar lima orang pria berbadan kekar dan berotot, menggunakan masker di wajahnya sedang menghadang kereta kuda di depan.
Azreanna terbangun dari tidurnya karena benturan kecil di kepala nya saat kereta kuda berhenti mendadak.
Azreanna melihat ke depan melalui celah yang terdapat di belakang tempat duduk kusir, jika ingin berhenti atau apa.
'Ck,siapa lagi yang ingin menyerang ku, apakah hidup ku tidak bisa sehari saja tidak ada yang mengganggu?' lirih Azreanna.
"Keluar kan Nona yang berada di dalam kereta kuda kau itu,dan serahkan kepada kami!" ucap salah satu dari pria yang menghadang kereta kuda.
"Saya tidak bisa menyerahkannya kepada kalian" ucap kusir pribadi Azreanna, yang hendak melawan orang yang menghadang perjalanan Nona nya.
"Tidak perlu kalian menyakiti kusir ku ,aku sendiri yang akan dengan senang hati akan ikut dengan kalian" ucap Azreanna yang keluar dari dalam kereta kuda.
Azreanna memberikan kode kepada kepala kusir pribadi nya agar mendekat kearahnya, Kusir yang peka terhadap Nona nya segera mendekat " Kau tunggu lah aku disini dan jangan kemana mana,aku akan segera kembali" Setelah mengucapkan kalimat tersebut Azreanna mengikuti langkah kaki lima pria berbadan gempal itu yang menuntun jalan Azreanna agar mengikuti langkah nya menuju ke dalam hutan.
Azreanna hanya mengikuti saja tanpa ingin memberontak atau hanya sekedar membantah ucapan pria pria tersebut.
"Kalian ingin membawa ku kemana" ucap Azreanna datar,dengan terus melangkah mengikuti pria pria tersebut yang semakin masuk kedalam hutan.
"Kau tidak perlu banyak tanya, cukup kau ikuti saja kemana kami jika kau ingin selamat!" ancam pria yang berbadan besar dan paling tinggi di antara teman temannya.
"Bos seperti nya dia seorang gadis yang penurut, lihat saja sedari tadi dia hanya mengikuti langkah kita tanpa ingin membantah " ucap pria yang satunya lagi senang, karena Azreanna hanya menuruti perintah kelima pria pria itu.
"Sekarang masuk lah kedalam rumah kosong ini dengan kami, kita akan bersenang-senang di dalam nya, sepertinya satu banding lima itu sangat luar biasa" ucap si pria yang paling kecil badannya dari keempat temannya.
Azreanna menoleh ke arah pria yang paling kecil badannya "Wah benarkah kita akan bersenang-senang, apakah di dalam rumah ini banyak makanan dan minuman, apakah ada kudapan di dalam nya " Azreanna berpura-pura senang dan bertingkah seperti anak kecil yang bahagia ketika akan diberikan makanan.
"Tentu saja, sangat banyak sekali bahkan makanan di dalam nya, kau boleh memilih makanan mana yang paling kau sukai, mau kudapan kecil, besar,atau kudapan yang paling besar dan panjang potongan nya kau bebas untuk memilih " ucap pria yang berbadan besar tersebut, sambil mempraktekkan cara bicaranya dengan tangannya, seolah olah apa yang dia katakan tersebut ada benarnya.
"Baiklah kalau begitu aku akan masuk" ucap Azreanna dengan suara datar, namun masih seperti anak anak.
Azreanna segera masuk kedalam rumah kosong ,dan diikuti oleh kelima pria berbadan kekar tersebut.
Sesampainya di dalam rumah kosong tersebut, mereka segera melepaskan baju nya satu persatu, karena di dalam rumah itu gelap tidak ada cahaya yang masuk jadi mereka tidak melihat kalau Azreanna mengeluarkan belati nya dari balik jubahnya secara diam diam.
"Mana kudapan nya?" Azreanna berucap seolah olah kecewa karena tidak ada kudapan yang di inginkan nya.
Sedangkan para pria pria tersebut sudah selesai membuka baju dan celana mereka dan hanya menyisakan boxer saja yang mereka pakai.
Pria yang paling kecil badannya langsung mendekati Azreanna dan ingin menyentuh kulit wajah nya, saat pria itu mengangkat tangannya, hampir sampai di wajah Azreanna yang memakai cadar.
Sheet..
bug..
Azreanna langsung menggesek kan belati nya di urat leher Pria tersebut, pria itu langsung jatuh tanpa ada nya erangan sedikit pun karena pria itu langsung tewas dengan sekali gesekan dari belati Azreanna.
' Hmm, siapa lagi yang ingin membuat masalah dengan ku ' Lirih Azreanna dengan suara yang sangat kecil sehingga tidak ada yang mendengar nya.
Keempat pria yang lainnya langsung menoleh saat mendengar suara bedebug dari arah belakang nya.
"Kurang ajar,Kau!" Pria berbadan besar tersebut marah sambil menggertak kan giginya hingga terdengar bunyi nya ke telinga Azreanna.
"Kenapa,apa kalian marah" Azreanna tersenyum tipis setipis mungkin sehingga tidak ada yang dapat melihat senyuman menyeringai yang sangat menakutkan,aura mencekam langsung keluar dari tubuh Azreanna.
"Cepat kalian tangkap dia,dan aku akan membunuhmu secara perlahan" ucap pria yang berbadan paling besar di antara teman temannya, mungkin dia adalah bos dari keempat temannya karena dia yang paling sering berbicara dan memerintah.
Ketiga pria yang di tugaskan untuk menangkap Azreanna langsung mengeluarkan pedangnya dari dalam sarung pedang yang tersimpan dengan diikat di pinggang mereka.
Trang...
Trang..
Dua kali ayunan pedang ketiga pria tersebut hanya beradu sesama pedang mereka, sedangkan Azreanna menunduk dan berlari ke arah pria berbadan besar tersebut,dan menancapkan belati nya di dada sebelah kiri pria berbadan besar tersebut.
Akh.
Pria tersebut sempat mengerang sebelum tersungkur ke lantai rumah kosong itu dengan nafas yang terputus putus,darah segar mengalir dari celah dadanya yang terkena tusukan belati Azreanna.
Tiga pria yang tadi sempat menyerang Azreanna berbalik badan dan langsung menendang Azreanna, Azreanna yang tidak siap akhirnya terjatuh ke lantai.
"Haha, cepat kita habisi dia, tinggal kan bagian yang bisa membuat kita merasakan nikmat dunia" ucap salah satu dari ketiga Pria tersebut.
Sheet..
Trang..
Trang..
Akh..
Azreanna segera berguling ke samping untuk menghindari pedang yang ter ayun ke arah nya,dan lagi lagi pedang dari ketiga Pria tersebut kembali beradu satu sama lainnya.
"Mau menghindar kemana lagi kau gadis cantik?" seringai kemenangan tercetak di bibir pria tersebut karena dia berhasil memegang tangan Azreanna dan membalikkannya ke belakang.
Azreanna mencoba untuk memberontak tapi kekuatan pria itu cukup kuat, mungkin pria itu rajin merawat kekuatan otot nya sehingga hanya dengan satu tangan nya memegang kedua tangan Azreanna, Azreanna tidak dapat menggerakkan tangan nya lagi.
Sedangkan dua pria lagi sudah bersiap siap untuk mengayunkan tangannya yang memegang pedang.
"Ingat, yang bagian ternikmat itu jangan sampai terluka sedikitpun!" ucap pria yang memegang tangan Azreanna dengan tegas kepada kedua temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments