ILANA
Wanita paruh baya sedang memangku cucu perempuan di depan ia sedang mengintrogasi putri kelima bernama Marcella.
"Marcella !"
"Iya Ma"
"Apalagi yang kamu perbuat sampai pulang jam segini. Ga ingat waktu kamu."
"Aku tadi banyak pekerjaan Ma."
"Ilana masih kecil harusnya kamu jangan lupakan dia. Mama sudah terlalu tua mengurus Ilana yang aktif."
"Iyaya ma. Ayok Ilana sayang sini mama pulang."
Nenek menarik rambut Marcella yang agak kering hingga menimbulkan rintihan pelan. Marcella menahan agar Ilana tidak terkejut. Ayu tau sesuatu baru saja terjadi.
"Kamu !"
"Bik..Bik...Bik..."Kata Ayu dengan tenang namun matanya tetap di Marcella dengan amarah.
"Iya Nyonya."
"Tidurkan Ilana jangan biarkan Marcella menemui Ilana." Pembantu mengangguk.
Marcella dengan tatapan memohon. "Ilana mah jangan begitu. Mah..mah..mah.."
"Ilana ! ilana !"teriak Marcella.
Ayu ibu Marcella mendorong hingg jatuh. Ia mengambil kayu rotan andalan dan memukuli putri kelima itu.
"Kamu sebut dirimu apa hah ! laki-laki mana lagi yang tidur dengan mu. Apa kamu berulah lagi. Ingat Marcella, kejadian Ilana sudah cukup."
"Kamu mau tau mama tau darimana. Rambut mu. RAMBUT MU SELALU BAU MARCELLA, dada ada tanda menjijikan. Ilana baru berusia tiga tahun kasihan dia. Harusnya kamu memikirkan masa depan anak itu. Otak mu dimana sih ! Mana otakmu !!!!! dasar bodoh !! perempuan bodoh !!"
"Dia laki-laki baik ma. "
Rotan itu menempel di kening nya.
"Ingat kata-kata mama, kalau kamu sayang sama anakmu kamu, putus DENGANNYA SEKARANG. Berubah jadi wanita baik. Ga usah punya pria, laki-laki,cowok atau apapun. Hidup untuk kamu dan Ilana. Fokus benahi diri kamu. PAHAM KAMU. Sekarang kamu keluar, jangan pulang sampai kamu putus dan berpikir rasional."
...****************...
"Pamit sama teman kamu"
"Ilana aku duluan yaa "
"Iya "
"Ilana tante duluan. Kamu siapa yang jemput ? "
"Ada kok nanti. "
"Pintarnya. Tante duluan ya. Kamu disini saja jangan ke depan. " Ilana mengangguk.
"Ilana sampai jumpa "Ilana membalas dengan senyuman manis.
Ibu-ibu dari teman nya pamit pada Ilana. Gadis itu mengangguk, tersenyum atau melambai tangan.
Ilana duduk di tangga sambil memasang sepatu. Seorang pria keluar dari mobil dan berlari ketika melihat Ilana memasang pengait sepatunya.
Cup
"Maaf ya nak, om datang telat biar om yang pasangin sepatu nya." Ilana mengeleng kepala.
"Aku bisa sendiri, sebelah sudah ku pasang."celoteh nya. Andrew mencubit gemas pipi keponakan.
"Kamu hebat sekali, belajar dari siapa ?"
Ilana dengan mata bulat memandang Andrew lalu kembali mengikat sepatu.
"Om supir. Sepatu nya ada tali setiap hari dia mengikat sepatunya. Jadi Ilana ikutin."
"Enggak susah ?"
"Enggak"
"Memang gimana cara pakai sepatu ? Om Andrew mau belajar juga."
Ilana mengulangi ia keluarkan kaki mengemaskan itu lalu mempraktekkan bagaimana cara memakai sepatu dan mengikat tali nya.
"Duh Ilana keluarin lagi deh."celetuknya. Andrew menahan tawa.
"Ini dengerin ya. Masukin kakinya"
"Iya"
"Terus kalau udah pasang pengait nya celetek bunyinya gitu udah deh."
"Sepatu om ada talinya bukan magnet kayak Ilana. Gimana dong ?"
"Sepatunya harus di ikat talinya biar enggak jatuh ke injek tali yang belum di ikat. Sini aku contohin."
Andrew begitu bangga saat anak-anak lain masih di bantu guru dan orang tuanya seperti yang Andrew lihat. Ilana justru mandiri mengikat sepatunya.Keponakan hebat.
"Sudah Ilana. Wah Ilana hebat tepuk tangan dulu yeyyy " Ilana mengikuti Andrew.
" Gimana sekolah nya tadi ?"
"Baik." Andrew mengangguk sembari mengelap keringat yang bercucuran. "Belajar apa hari ini Ilana ? Ini cap apa ?"
"Ini cap bintang tuh tulisan nya anak hebat. Ilana pandai baca tadi jadi dapat cap bintang."
"Kalau begitu harus ada hadiah nya kan. Om belikan es cream."
"Aku mau dua."
"Dua ? tidak..tidak satu saja. Tapi tiga rasa."Ilana mengangguk dengan semangat
"Ayok sayang. Om gendong"
...****************...
Ilana kini berusia lima tahun tingkah lucu dan aktif membuat siapa saja gemas melihatnya.
"Ilana sup mu sudah jadi. Ayo makan dulu baru kerjain PR. "
Ilana membuang semua buku yang ada di meja nya dan membiarkan nenek meletakkan makan siang nya.
Ayu sontak terkekeh. "Ilana kamu harusnya menutup bukumu dan menyusun saja dengan rapi memberi tempat agar makanan mu punya tempat di meja. Begini caranya. Kamu paham." Ilana mengangguk.
"Ayam goreng nya enak."
"Enak Nek, Ilana suka."
"Makan yang banyak cucuku."
Ilana tak pernah kesulitan belajar dan nilainya tak pernah jelek padahal Ilana hobinya hanya menonton,tidur dan makan dia akan belajar jika di ingatkan.
Seorang pria menuruni anak tangga ia mencium keponakan perempuan nya yang sedang menonton cartoon strawberry shortcake.
"Om boleh pindah channel ga ?" Ilana mengeleng kepala.
"Satu menit ya cantik, om mau liat bola."Ilana mengeleng.
Alex memiliki ide ia mengambil ayam bakar kesukaan Ilana di dapur. "Ilana hei.
hei..hei.. ayam ..ayam..eumm sedap.."Ilana tidak menoleh sedikitpun.
"Hei.. susu..Ilana..ilana..sayang. Ilana sayang susu.. susu strawberry kesukaan Ilana. Ilana.."
"Kamu tuh ngapain, biasa juga nonton di hape."ucap Ayu yang berada di meja makan.
"Hape ku lagi isi baterai ma."
"Ilana udah minum susu. Jatah nya cuman dua kali aja minum susu."
Andrew tertawa ngakak. Ilana tidak terlena apapun. Ia fokus bernyanyi bersama strawberry shortcake nya.
"Ilana kalau sudah strawberry shortcake sama running darling dia ga bakal gerak. Duduk aja dia disana."
"Running darling acara apa ?"
"Acara menggambar, beda-beda tiap episode kadang gambar,bernyanyi,nulis cantik, atau melipat origami."
"Sudahlah Lex kamu makan saja. Kamu bisa nonton nanti bola nya."ucap Andrew. Alex tertunduk lemas.
"Jam berapa strawberry shortcake habis ma ?"
"30 menit lagi mama rasa" Marcella di ruang tamu sedang menemani Ilana sambil menyuapi makan.
"Eumm strawberry shortcake"nyanyi Ilana mengikuti gerakan. Marcella terkekeh melihat gerakan lucu anaknya.
"Ma, ilana mau baju strawberry shortcake lagi. "
"Kemari mama sudah belikan. Nanti saja ya nak" Ilana mengeleng kepala.
"Huft untuk Ilana anakku yang cantik, mama ga bisa nolak.Hari Sabtu saja mama belikan biar Ilana bisa milih sendiri, kau setuju."Ilana mengangguk.
Ilana sangat menyukai kartun kesukaan nya yang berwarna pink-pink itu.
...****************...
Sejak bayi Ilana tinggal bersama paman dan bibi ada nenek dan juga ibunya.
Paman Andrew anak pertama, Bibi Ruby anak kedua, Paman ketiga namanya Muhammad lalu paman ke empat namanya Alex lalu terakhir ibunya Marcella.
Ilana dekat dengan sang nenek dari ia bayi. Nenek selalu tau apa yang ia inginkan dan memperhatikan Ilana dengan baik.
Ilana bisa di bilang anak yang berkecukupan.
Paman Andrew memiliki usaha funitur, paman Muhammad memiliki restoran, ibunya memiliki toko butik dan Tante Ruby dosen di universitas favorit juga paman Alex punya warnet.
Ayu melihat cucu nya tidur di sofa dengan tangan yang memegang remote TV.
"Dia makan dengan habis."Ayu melihat acara yang di tunggu Ilana sudah tayang tapi Ilana sudah tidur karena kekenyangan.
Ayu mengendong Ilana menuju kamarnya. Anak bertubuh gemuk itu tidak gelisah sama sekali di bawa oleh neneknya.
Ini memang sudah jam tidur siang Ilana rupanya. Ilana akan bangun pukul 3 sore.
Ada yang sama ? Aku penggemar berat strawberry short cake juga loh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments