"Aku enggak bisa Ruby, kamu Taukan istriku sedang kemoterapi dia butuh aku."
"Tapi kami juga butuh kamu mas. Aku lagi hamil loh sebentar lagi aku mau melahirkan. Aku ga bisa antar anak-anak."
"Yasudah aku antar. Nanti aku minta supir jemput."
Ruby menahan tangan Akmal lagi. "Nanti malam kamu ga pulang ?"
"Ruby tolong jangan minta yang belum bisa ku kabulkan."
"Maaf aku banyak minta nya. Pergilah nanti aku jemput anak-anak."
"Kabarin aku jika terjadi sesuatu ?" Ruby tak menjawab ia mencium tangan suaminya lalu menutup pintu rumah.
Mesin mobil menyala dan meninggalkan rumah minimalis itu.Air mata jatuh perut ke lantai.
"Bodohnya aku kenapa tidak lari saat itu ?!"
Ruby di jebak oleh teman sendiri yaitu Akmal. Mereka pergi reuni bersama di sebuah restoran berbintang. Akmal dan Ruby tak cukup dekat saat sekolah hingga malam kejadian entah kenapa Akmal menunjukkan gelagat aneh saat Ruby pamit dia bersedia mengantar Ruby yang saat itu masih naik ojek online belum memiliki mobil atau motor.
Ia justru di jebak selama seminggu menjadi pemuas nafsu Akmal hingga ia dinyatakan positif hamil anak kembar. Ruby berusaha kabur dari Akmal ia tidak mau menjadi perusak rumah tangga orang apalagi istri Akmal menderita penyakit yang serius.
Tapi Akmal dengan segala kekuasaan nya mengancam Ruby. Hingga detik ini Ruby tidak tau alasan mengapa Akmal menahan pergi padahal Ruby sudah memberikan kebebasan untuk pria itu yang tidak perlu menafkahi mereka dan boleh bertemu kembar.
Enam tahun pernikahan mereka yang di anggap orang begitu bahagia apalagi mereka di karuniai anak laki-laki kembar di tambah sebentar lagi bayi perempuan akan lahir membuat Ruby semakin terjerat. Ia mencoba menutupi segala sakit hati dan sedih nya sendiri.
"Hiks..hiks..hiks...hiks..hiks...hiks..hiks..hiks..hiks...hiks..hiks..hiks..hiks..hiks..hiks..hiks...
mama bagaimana ini hiks hiks hiks aku takut hiks hiks hiks.. aku ga mau jadi seperti ini, bukan ini yang ku mau."
...****************...
Ilana melongo ia tidak sadar jika mulutnya terbuka begitu besar saking terkejut.
Marcella dengan pakaian anggun nan elegan datang ke sekolah Ilana untuk wawancara orang tua. Ilana akan masuk SMP tak lama lagi sekolah swasta memang ada pertemuan untuk membicarakan soal penghasilan dan kesanggupan anak serta membahas mengenai psikologi anak melalui hasil tes yang sudah di lakukan.
"Ma, mama ga ada pekerjaan ?"
"Ada, cuman kalau mama pentingkan pekerjaan terus mama jadi ga tau gimana sekolah anak kesayangan mama. "
"Dimana ruangan nya ?" Ilana menunjuk ke arah gedung yang di masukki para orang tua.
"Mama pergi dulu ya sayang."
Teman Ilana datang menghampiri setelah Marcella pergi. " Ila "
"Ya ?"
"Itu mama mu ?" Ilana mengangguk.
"Cantik banget, kupikir dia kakak mu."
"Mama mu kayak artis Korea"
"Ilana wajah mu sebelas dua belas ibumu."
Guru-guru yang di lewati Marcella juga memuji kecantikan desainer itu.
Wajar saja ibunya cantik dan awet muda seperti artis Korea perawatan saja seharga 12 juta.
"Jadi begini Bu Marcella, grafik belajar Ilana dari SD tidak konsisten. Karena Ilana masih satu yayasan sekolah jadi saya langsung dapat laporan pembelajaran Ilana selama enam tahun. Memang jika boleh tau Ilana gemar mengulang kembali pelajaran yang sudah di ajarkan sekolah kah ?"
Marcella sekelebat teringat Ilana yang tidur..tidur..tidur..tidur..tidur.. mengulang pelajaran ? justru Ilana sibuk tidur.
"Ya begitulah"jawab Marcella ragu. Mau bohong salah tapi jujur wajahnya mau di letakkan dimana.
"Saya sarankan Ilana lebih baik masuk di kelas Inggris nilainya kurang disana. Biaya kelas Inggris memang lebih mahal Bu, karena gurunya juga memang terlatih."
"Akan saya pikirkan lagi, saya ga bisa memutuskan begitu saja meski ini yang terbaik untuk Ilana karena ilana yang menjalani kalau anak saya ga mau saya yang sedih."
"Baiklah kalau begitu. Kita akan membahas psikologi Ilana ya Bu."
"Ibu bisa lihat tes nya Ilana cukup normal. Dia anak yang sangat jujur dan polos, dia introvert dan pendiam. Mungkin secara dalam pembelajaran Ilana tergolong malas belajar dia lebih banyak tidur di kelas dan tidak mendengarkan penjabaran materi."
"Tapi Ilana pernah peringkat pertama kan Bu guru, ada tiga kali dia peringkat pertama."
"Bukan maksud saya lancang tapi sepertinya Ilana memang anak yang mood-mood saja dalam belajar."
Marcella keluar dengan tatapan sendu ia menghampiri kelas Ilana. "Mama Ilana ya ?" Marcella mengangguk menanggapi ucapan anak perempuan ikat kuda itu.
"Ilana mana ?"
"Ilana lagi belanja, Ilana mau pulang ya Tante."
"Iya,"
"Tas nya itu " Marcella melihat ke arah tempat duduk putrinya Marcella menghela nafas panjang bahkan kursi anaknya saja di belakang dan teman duduk nya adalah laki-laki yang sama seperti putrinya suka tidur.
Ilana berpapasan bertemu Marcella. "Mama kita pulang ?"
"Kamu habis jajan apa ?"
"Jasuke ma." Marcella mengerutkan kening. "Apa itu jasuke ?"
"Jagung susu keju kesukaan ku. Mama mau coba ?" Marcella menerima suapan Ilana.
"Ayok makan di mobil, kena debu nanti. "
"Enak jasuke nya ?" Ilana mengangguki.
"Mama tadi liat hasil rapot kamu. Memang siapa yang paling pintar di kelas kamu ?"
"Ilana"jawab nya.
"Maksud mama siapa yang selalu juara satu ?"
"Zoya kalau ga salah."
"Kenapa Ilana ga belajar dari dia minta tips cara belajar ?"
"Zoya pelit ma, biasa anak pintar memang ga mau berbagi takut kepintaran diambil. Zoya suka di perpus makan saja di perpus dia judes jadi Ilana ga mau negur."
"Aku ga suka juara satu ma."
"Kenapa ?"
"Aku ga suka saja." Marcella menghela nafas panjang lagi dan lagi entah ini sudah berapa kalinya.
"Tapi Ilana keren loh peringkat ada 1,2,3,1,1,1."
"Iya nanti Ilana mau ngumpulin 4,5,6,7,8,9,10."
"Hah ? kok gitu ?"
"Iya koleksi aja biar bagus."
"Nanti sekolah kamu di atas itu bukan di bawah lagi kan Ilana udah SMP. Teman-teman Ilana memang sekolah dimana ?"
"Di luar mereka cari sekolah internasional yang lain."
"Ilana sedih ga di tinggalin temen-temen ?"
"Ga"
"Atau Ilana mau sekolah di luar mama carikan mau ?"
"Ga mau."
"Kenapa ?"
"Ilana kenal om-om penjual makanan disini mereka semua baik, lagian nanti makin lama jemput Ilana. Ilana ketiduran di mushola nunggu jemputan."
Jadi alasan cuman itu.
"Kamu kenapa ga bilang,mama jadi ga enak loh orang tua teman kamu kasih hadiah buat gurunya. Mama kan harusnya ngasih."
"Buat apa ma ?"
"Ya sebagai tanda terima kasih mama karena
sudah menjaga Ilana selama setahun ini hingga mengantarkan Ilana lulus "
"Mama aneh yang menjaga aku kan Allah bukan guru. Yang ngasih makan kan nenek. Yang ngajarin aku belajar nenek sama Tante Ruby masa iya orang yang ga ngapa-ngapain di kasih hadiah. Yang jemput aku Pak supir, Om Andrew, Om Muhammad. Yang bantu pelajaran seni ku Om Alex. "
"Mama harusnya kasih hadiah ke Allah,nenek,dan Tante Ruby. Om Andrew, Om Alex,Pak supir, Om Muhammad. Bukan ke guru aku."
Sudahlah aku ga mau ngomong lagi.
...Pakaian Marcella...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments