Blind Husband
13 Oktober 2013
Pada tanggal 13 Oktober 2013, pukul 11.43 WIB. pesawat NEP 102 penerbangan Bandar Udara internasional changi Singapura menuju soekano-hatta dinyatakan jatuh dan tenggelam di perairan batam setelah dikabarkan menghilang 3 hari yang lalu.
Pesawat NEP 102 diawaki 2 pilot dan 4 awak kabin serta 48 penumpang - dinyatakan tidak ada yang selamat dalam insiden ini.
Bangkai pesawat berupa baling-baling ditemukan sekitar 17 meter dari jatuhnya pesawat.
Beberapa potongan tubuh juga benda milik korban ditemukan mengambang di area sekitar jatuhnya pesawat.
***
Jakarta, 13 Oktober 2013
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Kedua anak yang sedang menonton televisi harus mendengar kabar pesawat yang ditumpangi kedua orang tuanya mengalami kecelakaan.
Alula Zayana - gadis berusia 15 tahun.
Devin Sagara - bocah laki-laki berusia 10 tahun.
"Kak, itu pesawat yang dinaikin ayah sama bunda kan?"
"kakak jawab"
"kakak jawab Devin, ayah bunda masih hidup kan?"
"berita itu bohong kan kak?"
"Non Alula, den Devin" seorang wanita paruh baya yang bekerja sebagai pelayan di rumah itu ikut menangis mendengar berita yang mereka dengar.
Alula hanya diam menatap televisi didepannya, tubuhnya seakan kaku, jantungnya seakan berhenti detik itu juga.
"kakak"
...***...
Kepulauan Riau, 15 Oktober 2013
Indahnya laut batam menjadi saksi bisu tenggelamnya pesawat dengan total penumpang seluruhnya berjumlah 54 orang tersebut.
Kencangnya suara ombak mampu dikalahkan oleh suara tangis para pengunjung.
Tangisan yang membuat siapapun yang mendengar ikut merasakan sakit.
Ratusan orang mengerubungi lautan untuk menyaksikan pengangkatan sisa bangkai pesawat, juga pengumpulan barang-barang para korban.
Terlihat para polisi menghalangi beberapa pengunjung yang nekat menerobos garis penghalang.
Terkadang tak apa jika kau ingin menangis, kau tak harus berpura-pura baik-baik saja. Kehilangan, semua orang pasti pernah merasakannya.
Mengajak pembantu dan sopir pribadinya, Alula dan Devin nekat menaiki pesawat menuju kepulauan Riau.
"Kamu pasti masih hidup mas"
"jangan tinggalin kita pah"
"kakak pasti akan kembali"
"kembalikan suami dan anak saya"
"Ya Tuhan kenapa hal ini terjadi padaku"
"Minggir, saya mau cari anak saya"
Menatap sebuah jam tangan milik sang ayah, Alula dan Devin tak kuasa menahan tangisnya.
"Ayah bunda jahat, kalian tega ninggalin kakak sama Devin, hiks hiks. kita masih butuh kalian, tolong jangan tinggalin kita, hiks hiks"
"Devin mau ketemu ayah bunda, ayo kak kita temuin ayah bunda"
...***...
Jakarta, 3 November 2013
Beberapa minggu sejak kejadian jatuhnya pesawat, tim SAR menyatakan beberapa penumpang yang meninggal tak ditemukan mayatnya.
Perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian, itulah hal yang dirasakan kedua bersaudara Alula dan Devin.
Kedua orang tua mereka meninggalkan mereka untuk selamanya, dan yang lebih menyakitkan adalah mayatnya tidak ditemukan.
Perjalanan bisnis yang dilakukan kedua orang tuanya, malah berakhir kematian
Tuhan tidak membiarkan adik kakak itu memeluk kedua orang tua mereka untuk terakhir kalinya..
Tuhan terlalu sayang kepada makhluknya, hingga tak membiarkan makhluk lain memilikinya.
...***...
Jakarta 2014
Kedua adik kakak yang harusnya masih mendapat perhatian kedua orang tua, kini harus melewati kerasnya kehidupan.
Orang-orang yang dulu sangat baik, seketika berubah ketika mendengar kabar kecelakaan itu.
Tak lagi mempunyai kakek nenek membuat mereka mencoba mendatangi keluarga sang bibi.
Adik perempuan satu-satunya yang dimiliki sang ayah, tak mau menampung kedua bersaudara itu.
"Ayah, sama bunda udah gak ada, yang kita punya cuma bibi"
"bibi juga punya anak, bibi gak bisa terus nampung kalian, lagipula rumah kalian kan besar dan bagus, untuk apa datang kesini?"
Dengan perasaan campur aduk, Alula dan Devin beranjak dari duduknya.
Sebelum benar-benar pergi, Alula menatap seorang gadis yang lebih tua tiga tahun darinya. Princy Farasha, sepupu Alula sekaligus putri sang bibi.
Princy hanya diam menatap kedua sepupunya diusir oleh sang ibu, bahkan ibu dan anak itu tak ada menunjukkan empati sedikitpun.
Pelayan dan sopir yang bekerja di rumah mereka ikut meninggalkan pergi tanpa pamit.
Rumah itu terlalu besar untuk dihuni oleh dua orang, sunyi, sangat sunyi. Alula dan Devin hanya memiliki satu sama lain.
Diumurnya yang masih 15 tahun, Alula harus bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya dan sang adik.
Tabungan orang tuanya memang masih banyak, bahkan cukup untuk beberapa tahun ke depan, namun Alula tidak bisa terus mengandalkan tabungan itu.
"Kakak akan menggantikan peran ayah dan bunda" janji itulah yang Alula katakan untuk sang adik.
Pagi-pagi sekali Alula bangun untuk melaksanakan ibadah, dilanjut membuat sarapan untuknya dan Devin.
Pagi hingga siang sekolah, sore hingga malam bekerja sebagai pelayan di sebuah cafe.
Senyuman Devin adalah penyemangat bagi Alula, tak pernah sekalipun ia mengeluh tentang keadaan.
...***...
Jakarta 2021
Gadis kecil yang dulu sering diam-diam menangis, kini berubah menjadi wanita dewasa yang cantik dan pintar.
lulus SMA dengan nilai bagus, Alula melanjutkan pendidikannya dengan masuk ke sebuah universitas dengan jurusan sastra Inggris.
4 tahun berkuliah, Alula menjadi sarjana dengan gelar cumlaude.
Berbekal ilmu bahasa asing yang dimiliki, Alula mencoba peruntungan melamar sebagai Sekertaris di sebuah perusahaan.
Satu tahun sudah Alula bekerja sebagai sekertaris, gajinya pun lumayan hingga ia bisa menyisihkannya untuk masa depan nanti.
"Devin mau kerja bantu kakak"
Laki-laki berumur 18 tahun yang baru saja lulus sekolah itu mengatakan sesuatu yang membuat sang kakak terkejut.
"Gak boleh, Devin lanjut kuliah aja, biar kakak yang kerja"
"Devin anak laki-laki kak, harusnya Devin yang cari nafkah"
"Terus kalau perempuan gak boleh kerja gitu?"
"Devin kasihan lihat kakak, dari kecil kakak udah kerja keras buat bayar sekolah dan kebutuhan kita, sekarang Devin udah lulus sekolah, Devin mau kita gantian, Devin yang kerja, kakak duduk diam di rumah."
"Devin dengerin kakak ya, kakak gak pernah sekalipun merasa terbebani, Devin adalah harta paling berharga yang kakak punya, begitupun sebaliknya. kakak mau Devin lanjutin pendidikan sampai cita-cita Devin buat jadi Jaksa tercapai, buat kakak bangga dengan itu."
"Devin janji, Devin akan belajar dengan rajin dan jadi Jaksa yang selalu menegakkan kejujuran dan keadilan, hingga suatu hari nanti dengan bangganya kakak bilang, JAKSA TERBAIK ITU ADALAH ADIKKU."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
...
2024-03-20
1
Edi Setia
13 oktober 2013 ultah ank saya yg ke 1th
2024-02-02
1
ORC
Mampir Thor salam kenal dari Ry 🙏🏻
2023-09-23
1