Blind 3

"Ahh capek banget hari ini"

Setelah seharian bekerja, Alula baru saja sampai rumah sekitar jam setengah sembilan malam.

Setelah mandi dan bersih-bersih, Alula memilih merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Kaki gue rasanya mau patah"

Wanita itu terus menepuk-nepuk kakinya yang terasa sangat pegal.

Setelah kepergian Zyandru tadi sore, Baskoro tak henti-hentinya menyuruh sang sekertaris, terkadang Alula sampai bingung apa bedanya dirinya dan OB.

Dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, Alula bisa saja melamar di perusahaan lain, hanya saja gaji di perusahaan Avior Group sangat besar, sangat berbeda dari perusahaan lain.

Prioritas Alula sejak dulu adalah mencari uang untuk kehidupannya dan sang adik.

Wajah lelah wanita itu seketika berubah ketika menatap sebuah foto yang berada di layar ponselnya

Foto terakhir yang diambil Alula bersama Devin sebelum Devin berangkat ke luar negeri.

Devin mendapat beasiswa untuk berkuliah dengan jurusan hukum di salah satu kampus terbaik, tepatnya di Inggris.

Terhitung sudah dua tahun Devin berada di negeri orang, hubungan adik kakak itu tetap baik walaupun saling berjauhan.

Seperti ini rasanya tinggal sendiri, orangtua sudah meninggal, adik yang tinggal jauh, tidak ada satupun saudara, terkadang Alula merasa kesepian, namun ia bisa apa.

"Rumah jadi sepi banget gak ada kamu, tapi gak masalah, kakak akan terus mendukung sampai cita-cita kamu tercapai"

...***...

Pagi-pagi sekali Alula sudah bangun dari tidurnya, saat ini wanita cantik itu terlihat sedang memasukkan pakaian dan barang-barangnya ke koper.

Semalam Baskoro menelpon dan mengatakan Alula ikut ke kalimantan selama tiga hari ke depan, untuk memantau cabang di sana.

Setelah rapi dengan pakaian formalnya, Alula turun dari kamarnya yang berada di lantai dua.

Wanita itu sibuk membuat sarapan singkat berupa roti bakar dan segelas coklat panas.

"Akh shh" ringis Alula merasakan panas saat mengoleskan selai pada rotinya yang baru saja matang.

Ting Nong

"Loh pak Revaz"

Alula terkejut ketika melihat di depan rumahnya ada Revaz, ternyata pria itu yang membunyikan bel rumah sang wanita.

"Iya ini aku" ucap Revaz dengan senyum yang senantiasa menghiasi wajah tampannya.

"Bukannya pak Revaz mau ke Yogyakarta?"

"Gak jadi, aku disuruh jagain kamu, takut kamu kenapa-kenapa di Kalimantan nanti" jawab Revaz sambil mengusap selai yang terdapat di sudut bibir Alula.

"Saya serius pak"

"Suka serius tapi kalau diseriusin gak mau" goda Revaz.

"Pak Revaz"

"Hehe, bercanda, papa nyuruh aku ikut ke kalimantan, jadi aku jemput kamu buat barengan pergi ke bandaranya"

"Ohh begitu"

"Aku gak disuruh masuk nih?"

"Oh iya, silakan"

Alula membawa sang atasan ke meja makan, "pak Revaz udah sarapan belum?"

"Belum, gak sempet"

"Saya ada buat roti panggang, pak Revaz mau?"

"Boleh"

Alula menghidangkan roti tersebut kepada Revaz, sambil makan, pria itu tak sekalipun mengalihkan pandangannya dari Alula yang duduk di hadapannya.

"Ini minumnya pak"

"Kita lagi di luar kantor Alula, panggil Revaz aja"

"Tapi saya gak biasa" ucap Alula sambil menggaruk kepalanya.

"Makanya di biasain, coba panggil nama aku, gak usah pakai pak"

"Emm, Revaz"

"Nah gitu kan enak di dengernya, oh iya aku dengar-dengar adik kamu kuliah di Inggris ya?"

"iya"

"Jurusan apa?"

"Hukum pidana"

"Wah hebat banget, adik kakak sama-sama berbakat"

Alula melirik jam tangannya, "udah jam segini, berangkat yuk pak, eh Revaz"

"hahaha, gitu dong" Revaz mengusap kepala Alula saking gemasnya dengan wanita yang ia sukai ini.

...***...

Di dalam mobil, tidak ada percakapan antara Alula dan Revaz sejak tadi.

Beberapa kali Revaz menoleh ke sampingnya, tepatnya ke arah Alula yang sedang fokus pada ipadnya.

Awal pertemuannya dengan Alula, Revaz memang sudah mulai tertarik, hingga setelah beberapa waktu Revaz merasa kagum dengan kepintaran wanita itu dalam menangani masalah.

Revaz juga mencari tahu tentang keluarga Alula, dari sana ia makin kagum dengan Alula, tidak hanya cantik dan pintar, wanita itu juga pekerja keras.

Jangan lupakan satu hal penting, yaitu Alula juga sering menjauh bahkan menolak dirinya, hal itulah yang membuat Revaz semakin menyukai Alula.

Setelah beberapa saat perjalanan, mereka sampai di bandara, kedua insan tersebut kompak mengeluarkan koper mereka masing-masing.

Dari kejauhan Alula melihat Zyandru sedang duduk bersama sang asisten, mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu.

"Pagi pak" sapa Alula dengan sopan.

"Pagi" Ansell menjawab dengan sopan.

Sedangkan Zyandru, pria itu hanya cuek dan dingin, persis seperti saat pertemuan pertama mereka.

"Yuk Alula" Revaz menggenggam tangan Alula.

"Loh kok jalan sini?" Alula merasa heran karena lorong yang dilalui bukan yang biasa.

"Iya, kita naik pesawat pribadi" jelas Revaz.

"Pesawat pribadi?, oh iya pak Baskoro gak ikut?"

"KAMU ITU SEKERTARIS ATAU WARTAWAN SIH, BANYAK OMONG BANGET" tegur Zyandru membuat Alula seketika diam.

"Maaf Pak"

Ternyata benar yang dikatakan Yola, pria ini lebih tegas dari Baskoro.

Di dalam pesawat, Revaz menggenggam tangan kanan Alula yang duduk tepat di sebelahnya.

"Omongan Zyandru tadi jangan diambil hati ya, dia emang orangnya gitu"

Alula hanya mengangguk tanda mengerti.

"Mereka berdua pacaran?" tanya Zyandru pada sang asisten.

"Tidak tuan, selama ini Revaz memang sering mendekati sekertaris Baskoro, namun selalu ditolak, begitulah informasi yang saya dapat" jelas Ansell

"Awasi terus wanita itu, bisa jadi dia kerjasama dengan Baskoro dan Revaz"

"Baik tuan"

"Hey, sekertaris" panggil Zyandru sesaat setelah Revaz pergi ke toilet.

"Saya pak"

"Siapa nama kamu?"

"Alula Zayana pak"

"Mulai hari ini kamu adalah sekertaris saya"

Alula terlihat bingung dengan omongan pria tampan ini.

"Tapi kan saya sekertaris pak Baskoro pak"

"Iya tahu, maksud saya mulai sekarang kamu itu berganti jadi sekertaris saya" jelas Zyandru dengan nada tinggi.

"Baik pak Zyandru"

Belum ada sehari mereka bersama, tapi sudah berkali-kali Zyandru berbicara dengan nada tinggi pada Alula.

Ganteng tapi omongannya nyelekit, udah gitu suka marah-marah, sabar Alula.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!