Butterfly Effect
Warning! Sensitif Content about drugs and alcohol
Hahahahaha...
Tawa Ganes pecah, matanya terpejam menikmati bayangan yang terus berputar-putar di pikirannya, kupu-kupu biru yang mengerubungi sekitarnya, warna udara yang menjadi merah muda bening. Laki-laki itu membuka mata melihat sekitar kamarnya, poster-poster band yang seakan menertawakannya, alat musik yang berada di tempatnya berbunyi memberikan alunan merdu, foto-foto lama yang terus menghantuinya. Hingga pintu kayu itu terbuka, seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap mengenakan seragam putih abu-abu masuk kedalam menghampirinya.
Tawa ganes berubah menjadi pilu, tangisnya pecah. Ganes menghampirinya dan memegang kakinya sambil terus menangis “Aaarrrggghhh shittt!!! Sejak lo pergi semuanya berubah bang...!.” teriak Ganes putus asa, tangannya terus menggenggam celana laki-laki yang berdiri di depannya dengan diam.
“Bang Galaksi!! Lo denger gue nggak sih! Balikkk!!! Gue nggak bisa sendiri! gue nggak bisa kayak gini!.” Seakan tidak mendengar jawaban apapun, Ganes melihat keatas berusaha memperhatikan wajah Galaksi yang semakin memudar dan berubah menjadi kupu-kupu biru, beterbangan di kamarnya membuat kepala Ganes semakin berputar.
Ganes berdiri mendongakkan kepalanya memperhatikan semua kupu-kupu yang terbang di langit-langit kamarnya. Tidak, kamar itu bukan seperti kamarnya, berubah menjadi taman yang sangat indah, banyak tanaman hijau dan bunga-bunga, hanya saja Ganes tidak merasakan bau apapun, pikiran dan matanya hanya melihat keindahan tanpa bisa merasakan.
“Wah... gue di surga sekarang?.” Di ujung penglihatan Ganes berdiri Galaksi dengan mengenakan seragam putih abu-abu berlumuran darah, darah itu mulai menyentuh tanah dan membuat sekitarnya yang hijau menjadi merah darah, langit biru menjadi gelap dan kemerahan, nafas Ganes tercekat, dia sangat takut dan gelisah dengan keadaan.
Mata Ganes terpejam, tubuhnya ambruk di atas ranjang. Sambil terus tertawa seperti orang hilang kendali, Ganes tertidur di ranjangnya dengan keadaan berantakan sepulang sekolah. Banyak bungkus plastik kecil berada di lantai, ada beberapa pil berserakan, di sana juga minuman keras di lantai sebelah lemari.
Ganesha Abraham, atau semua orang mengenalnya dengan nama Ganesha atau Ganes. Pemilik ALGAZA sekarang, lebih tepatnya ketua geng motor Algaza yang terkenal di kota A, walaupun geng motor bukan hanya satu tapi satu-satunya geng motor paling populer yaitu Algaza, isinya anak-anak SMA Nusantara, dari yang paling nakal hingga yang hanya pamer status saja.
Semuanya nampak berjalan sangat indah hingga kejadian yang tidak pernah diinginkan pun terjadi, kecelakaan tunggal yang menewaskan Galaksi Abraham, kakak kandung Ganesha Abraham. Kala itu Ganes masih kelas 3 SMP, sibuk dengan berbagai perlombaan renang, Ganes diciptakan sebagai atlet renang, dia selalu berharap akan mengikuti jejak kakaknya sebagai seorang Atlet nasional. Tapi itu hanyalah sebuah impian yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Setelah Galaksi meninggal, keluarganya pun berantakan. Ginna mengalami gangguan kejiwaan dan terus menyalahkan keadaan yang merenggut nyawa putranya, Ibu Ganes itu dirawat dirumah sakit jiwa, dia tidak pernah ingat kalau punya dua anak, Ginna terus menyebutkan nama Galaksi, menganggap boneka yang selalu berada di gendongannya adalah Galaksi saat masih bayi. Sedangkan Abraham tidak pernah lagi pulang kerumah, dia hanya bertanggung jawab sebagai kepala keluarga yang memberikan nafkah kepada Ginna dan Ganes, Abraham tetap menjadi wali dari Ganes tapi tidak pernah sekalipun datang ke sekolah saat guru memanggilnya karena Ganes mendapatkan masalah, Abraham selalu menyelesaikan masalah Ganes menggunakan uang, tidak pernah pula menemui Ganes hingga sekarang.
Saat matahari mulai menelusup masuk ditelan sang kegelapan, Ganes membuka matanya sambil memegang kepalanya yang masih terasa berat, mimpinya seperti kenyataan yang indah, Ganes menyukainya, menyukai banyak hal yang membuatnya kembali bertemu dengan sosok Galaksi serta kenangan keluarganya yang hangat. Laki-laki itu bangun dari ranjangnya, menyalakan lampu karena siang yang sudah berganti malam, dilihatnya kamar yang berantakan, banyak bekas obat-obatan terlarang yang dia beli. Ganes mengumpulkan bekas tersebut dan memasukkannya kedalam kantong plastik kemudian membawanya ke halaman belakang untuk dibakar. Dia tidak sebodoh itu untuk meninggalkan jejak kejahatan, satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah membakarnya dan membersihkan bekasnya tanpa sisa.
Setelah kesadaran Ganes kembali sepenuhnya, dia berjalan masuk kedalam kamar dan melepaskan seragam sekolahnya kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Kegiatan lain yang harus dia lakukan adalah bertemu dengan teman-teman geng motornya, malam ini dia ada balapan liar yang hadiahnya lumayan banyak, Ganes tidak bisa membiarkan kesempatan itu hilang begitu saja, dia butuh uang untuk menyuplai Algaza.
Sebuah pesan masuk dari grup Algaza mengalihkan perhatiannya dari cermin, semua sudah berkumpul di area balapan. Jalanan sepi yang tidak pernah dilewati orang saat malam selalu digunakan anak-anak untuk melakukan balapan liar, selain jauh dari jangkauan polisi, mereka bisa bebas melakukan apapun disana.
SMA Nusantara dan Algaza adalah kenangan terakhir yang membuat Ganes selalu ingat dengan sosok Galaksi yang mulai pudar di bayangannya. Galaksi adalah mantan ketua Algaza dan juga bersekolah dan SMA Nusantara, Galaksi mengalami kecelakaan tunggal setelah pulang dari markas Algaza, bahkan dia masih mengenakan seragam sekolahnya. Tidak ada yang tau apa penyebab utama kecelakaan itu terjadi, tapi pihak kepolisian sudah mengeluarkan statement jika kecelakaan itu murni karena kurang fokus saat berkendara, tidak ada masalah apapun dari motor yang di kendarai maupun Galaksi sendiri dalam keadaan tidak dipengaruhi apa-apa. Tapi hingga sekarang Ganes tidak percaya jika kematian Galaksi tidak memiliki alasan apapun.
“Udah 3 tahun sejak lo pergi, semuanya berubah bang, rumah sepi, mama sakit, papa juga ikutan sakit, apalagi gue. Semua sakit sejak lo nggak ada, kenapa harus lo yang pergi bang? Kenapa nggak gue aja yang pergi. Apa semua bakal beda kalau yang pergi gue, bukan lo?.” Ganes melihat fotonya dengan Galaksi yang ada atas nakas sebelah tempat tidur, Frame yang selalu dia biarkan tertutup, tapi selalu Ganes buka jika dia ingin melihat wajah kakaknya kembali.
Ganes memakai jaket kulit yang bertuliskan Algaza di punggung, jaket yang sebenarnya bukan miliknya secara pribadi, jaket itu milik Galaksi. Ganes tidak mau memakai jaket Algaza miliknya sendiri, dia lebih suka memakai jaket milik Galaksi. Setelah siap dengan penampilan rapinya, Ganes mengambil kunci yang ada di atas meja kemudian meninggalkan rumah menggunakan motor custom miliknya. Sama seperti jaket, motor itu juga awalnya milik Galaksi, namun karena saat kecelakaan sudah lumayan hancur, Ganes memperbaikinya hingga bisa dipakai lagi sampai sekarang.
Banyak motor terparkir tanpa di matikan mesinnya, terlihat Yohan salah satu anggota Algaza tengah menarik uang pada seluruh orang yang ada di sekitar tempat balapan. Entah siapa yang akan menang, mereka hanya mengumpulkan uang dari orang-orang yang akan bertaruh untuk pemenang balapan malam ini.
“Hoii!! Bos!.” Teriak Yohan menghampiri Ganes yang baru saja datang, laki-laki itu menyunggingkan bibir sambil tertawa membawa lembaran uang di tangannya.
Ganes menyalakan rokok, menghisapnya dengan santai sambil duduk diatas motor. “Jangan sampai hari ini kena lagi, gue udah banyak persiapan.” Ucap Ganes pada Yohan, kejadian minggu lalu yang membuat balapan gagal adalah banyak polisi yang tiba-tiba datang dan membuat bubar semua orang, alhasil uang pun tidak didapatkan sama sekali.
“Tenang, yang sekarang aman bos.”
“Razor ikut?.”
“Nggak, ketuanya lagi bisulan hahahaha.”
“Hahahah ga seru.”
Perbincangan mereka terhenti saat balapan dimulai, Ganes akan turun paling belakang, setiap geng motor memiliki kesempatan berkali-kali sampai kalah, geng motor yang bertahan sampai akhir akan mendapatkan kesempatan memperebutkan finish dan menjadi pemenang utama. Baru beberapa motor turun, suara sirine polisi membubarkan kerumunan semua orang yang ada di sana, termasuk Ganes dan teman-temannya yang langsung cabut ke warung sekitar untuk cari aman agar tidak di ringkus polisi.
“Sialan!.” Kesal Ganes sambil mengendarai motornya menuju ke warung terdekat. Mungkin setelah ini Yohan akan kena semprot lagi karena tidak bisa menepati janjinya yang mengatakan aman malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
SUKARDI HULU
Nih sudah mampir Thor, jangan lupa mampir dan follow serta like y karyaku❣️🙏🙏
2023-09-11
0