Pemberhentian pertama

Montenegro, adalah tempat singgah pertama bagi kapal pesiar pribadi Gafar. Tepatnya kapal pesiar Gafar singgah adalah di kota pelabuhan Kotor di Montenegro. Salah satu pelabuhan dari sekian banyaknya pelabuhan di negara ini yang mana Kotor disebut sebagai kota pelabuhan paling indah di dunia.

Gafar tertarik mengajak Katriana pergi ke kota ini kena kota ini terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarah yang masih sangat terjaga hingga saat ini. Belum lagi pemandangan yang Kotor suguhkan, sungguh tidak sesuai dengan arti dari nama kota ini.

UNESCO bahkan memberikan gelar pada kota Kotor sebagai ' Situs Peninggalan Sejarah dan Budaya Dunia '. Jika masuk lebih ke dalam kota ini, maka akan dapat dijumpai sebuah gereja yang dijadikan sebagai monumen dan simbol kota yang bernama Katedral Saint Tryphon.

Yang paling menarik dari kota Kotor ini adalah sebuah kota yang dikelilingi pegunungan tinggi yang menghadap ke laut. Pemandangan yang cantik yang selalu berhasil menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota ini.

Gafar berencana akan singgah di kota ini selama dua hari. Dia ingin memanjakan mata istrinya untuk melihat hal-hal indah di kota ini sebelum nantinya mereka kembali berlayar menuju ke tempat-tempat lainnya.

" Wah.... Bagaimana bisa ada tempat seindah ini, dan selama dua puluh empat tahun aku sama sekali tidak mengetahuinya." gumam Katriana yang langsung terpesona dengan keindahan tempat dia berpijak saat ini.

" Yah.. Selama dua puluh empat tahun, kemana saja diri mu.." ledek Gafar.

" Memangnya kakak pernah ke sini?" tanya Katriana yang tidak terima mendengar ledekan dari Gafar.

" Bisa mengajak mu ke tempat ini.. Tentunya aku sudah pernah kemari.. Bahkan sudah beberapa kali." Gafar mengatakan semua ini dengan wajah yang menampilkan ekspresi menyebalkan bagi siapa saja yang melihatnya.

" Ya.. Ya... Tuan muda kedua de Niels.." sarkas Katriana yang langsung meninggalkan Gafar.

Kaki Katriana membawa dirinya menuju ke sebuah gereja yang bangunannya terlihat kuno. Meski bangunan ini sepertinya sudah berumur, akan tetapi bentuknya dan kondisi bangunan itu sendiri masih terlihat sangatlah indah karena dirawat dengan sangat baik.

Ada ketertarikan untuk masuk ke dalam gereja itu, tapi Katriana merasa tidak enak hati. Ingin kembali berjalan, namun tiba-tiba saja tangannya ditarik untuk memasuki gereja itu. Siapa lagi pelakunya jika bukan Gafar.

" Indah sekali..." Katriana tidak mampu menutupi kekagumannya pada tempat ini.

" Indah kan... Sangat disayangkan jika kamu tidak melihatnya.." Gafar pun merasa kagum dengan keindahan gereja ini, padahal ini bukan kali pertama dia masuk ke dalamnya.

" Katedral Saint Tryphon, nama gereja ini. Masih ada beberapa gereja lainnya yang bangunannya berasal dari masa lampau dan tak kalah indahnya dengan gereja ini. Hanya saja, gereja ini adalah simbol kota ini." terang Gafar menjelaskan.

Katriana memasuki gereja ini lebih ke dalam lagi. Kemudian dia mengambil duduk di salah satu bangku yang ada di dalam gereja ini. Katriana pun menyatukan kedua telapak tangannya dan memejamkan mata untuk berdoa pada junjungannya. Meminta ampun atas dosa-dosanya dan bersyukur atas nikmat yang diberikan untuknya.

Sebuah kebohongan besar memang telah dilakukan oleh Katriana. Meski dia memohon ampun berkali-kali, namun kebohongan itu belumlah mampu Katriana hentikan karena sebuah alasan tertentu. Katriana selalu merasa sedih atas semua ini, tapi dia tidak memiliki pilihan lain karena ini adalah mimpinya.

Yang membuat Katriana merasa benar-benar rendah diri, adalah karunia yang telah Allah berikan padanya melalui pernikahannya dengan seorang Gafar de Niels. Dan Katriana begitu bersyukur karena menikahi pria yang memiliki pemikiran terbuka seperti Gafar.

" Terima kasih.. Sebagai rasa syukur ku atas karunia yang telah Engkau berikan, biarkan aku menjaganya dengan segenap jiwa dan raga.. Amin.." Katriana menutup doanya.

Saat menengok ke sebelah kanannya, bisa dia lihat suaminya juga tengah memanjatkan doa. Mata yang terpejam dengan bulu mata lentik, dan alis yang tebal. Hidung mancung dan rahang yang tegas, menambahkan kesan mempesona pada seorang Gafar de Niels.

Sepertinya, Katriana akan berkali-kali terjatuh pada pesona suaminya yang tidak main-main. Katriana merasa jika mulai saat ini, dia harus menjaga suaminya agar jangan sampai direbut wanita lain. Rugi bandar dong, jika Katriana kehilangan jackpotnya.

" Sudah selesai berdoa?" Gafar baru saja menutup doanya dan sudah melihat istrinya duduk di sampingnya sambil tersenyum menatapnya.

" Hm.. kakak doa apa? Lama sekali.." tanya Katriana.

" Rahasia.. Ayo, kita ke tempat tujuan berikutnya.." ajak Gafar yang tidak mau menjawab pertanyaan Katriana.

" Memangnya mau kemana?" Katriana lekas mengejar Gafar yang sudah berjalan cepat keluar gereja di saat dirinya masih mencebik kesal karena pertanyaannya tidak di jawab.

" Berburu hasil tangkapan segar di ADA BOJANA." jawab Gafar.

Katriana yang memang tidak paham satu pun lokasi tempat wisata di negara ini, hanya mampu pasrah mengikuti kemana pun suaminya membawa dirinya. Hari juga masih awal jika mereka mencari tempat untuk menginap. Sudah cukup beristirahat selama pelayaran dari Roma ke tempat ini. Jadi kini saatnya mereka menggerakan kaki untuk pergi ke semua tempat yang indah.

" Kita akan pergi ke wilayah pesisir selatan yang berpusat di Ulcinj. Nanti di sana juga akan ada pantai berpasir tapi sebelum ke sana kita cari makan dulu ya.. " ujar Gafar menjelaskan.

" Terserah kakak saja.. Aku sama sekali tidak tahu tentang tempat ini. Hanya satu saja pinta ku... Tolong jangan tinggalkan aku sendiri, karena aku takut nyasar.." Gafar pun terbahak.

Sungguh konyol sekali permintaan Katriana pada Gafar. Suka atau tidak suka, cinta atau tidak cinta pada Katriana, Gafar juga tidak mungkin meninggalkannya di tempat asing seperti ini. Gafar masih punya hati kok, untuk tidak membiarkan seorang wanita menangis lantaran tersesat.

" Kau itu ada-ada saja.. Katy,, aku tidak mungkin meninggalkan mu di tempat ini.. Aku tidak ingin jika papa mu melobangi salah satu bagian tubuh ku, karena meninggalkan putri tunggalnya." ujar Gafar.

" Kalau papa... Mungkin dia akan langsung berpesta selama tujuh hari tujuh malam, jika aku menghilang.. Jadi tidak mungkin dia melobangi bagian tubuh kakak.." ujar Katriana ketus.

" Hahahahaha... Kamu bisa saja.. Papa tidak mungkin begitu."

" Kak Gafar tidak tahu saja jika kami berdua itu musuh dalam selimut."

" Musuh dalam selimut?"

" Iya.. Kami sering sekali saling menusuk dengan melaporkan kesalahan kami pada mama sehingga kena marah.."

" Tidak aku sangka.. tuan Gordon bisa bersikap konyol seperti itu." Gafar masih terus terkekeh.

" Dia itu tipe suami yang takut pada istrinya." ucap Katriana berbisik.

Gafar benar-benar dibuat tertawa keras mendengar ucapan sang istri. Belum lagi ekspresi wajah Katriana saat menceritakan bagaimana keburukan papanya. Gafar tidak sanggup terus menerus seperti ini atau dia akan mengalami kram perut karena kebanyakan tertawa.

" Kak.. Malam ini kita akan menginap dimana?" tanya Katriana yang tiba-tiba memikirkan dimana dia dan suaminya akan menghabiskan malam ini.

" Dimana saja.. asalkan bersama mu, aku rela tidur di pinggir jalan." jawab Gafar mendramatisir.

" What???? kalau begitu kakak tidur saja sendiri di pinggir jalan.. Aku,,, TIDAK MAU.." Katriana melengos. Suaminya ini katanya memiliki tempramen yang buruk. Tapi rasa-rasanya tidak seperti itu. Orang Gafar suka sekali menggodanya dan membuatnya kesal.

" Tenang saja.. Mana mungkin aku membiarkan wanita cantik ku ini tidur di sembarangan tempat.." Gafar mengacak rambut Katriana saking gemasnya dengan wajah istrinya.

" Kau akan menikmati malam ini, yang mana malam ini akan menjadi malam kencan pertama kita.." Gafar menambahkan.

Alis Katriana berkerut mendengar ucapan Gafar yang sangat misterius. Jika dipikir memang mereka belum pernah melakukan kencan karena proses mereka dalam berhubungan terbilang kilat.Tak bisa dipungkiri, jika saat ini Katriana sangat antusias dengan kencan yang disebutkan oleh Gafar.

Yang bisa Katriana lakukan saat ini adalah berdoa, agar malam lekas tiba dan dia bisa berkencan untuk yang pertama kalinya dengan suaminya.

Episodes
Episodes

Updated 66 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!