Tidak pernah terlintas dalam benak seorang Katriana Lucius, jika dirinya akan menikah di usia yang masih muda dengan karir yang saat ini tengah berada di puncak. Jika yang tidak mengetahui bagaimana seorang Katriana menjalani hidupnya, pasti semua orang mengatakan jika dirinya anak manja yang hanya bisa bersenang-senang menghabiskan harta orang tuanya.
Meski begitu, Katriana tidak ambil pusing dengan cibiran orang lain terhadap dirinya. Hidupnya, hanya dirinya sendiri yang tahu seberapa keras dia mewujudkan mimpinya dalam hidup ini. Bagi Katriana, yang terpenting dia tidak benar-benar menghabiskan harta kedua orang tuanya. Jika cuma morotin papa Gordon saja, itu hal yang sering dia lakukan dan sudah terbiasa.
Beberapa kali Katriana memandang wajahnya di cermin yang ada di kamar pengantinnya bersama dengan suami. Beberapa kali juga, Katriana merasa jika semua ini masih mimpi. Rasanya tidak percaya, jika yang dia lihat di depan cermin mengenakan dress pengantin adalah dirinya.
Katriana senyum-senyum sendiri, tak tahu harus bagaimana mengekspresikan dirinya yang sekarang. Ingin melompat-lompat dan salto, tapi malu jika suaminya tahu bahwa sebenarnya Katriana memendam jiwa bar-bar dibalik wajah polos dengan kacamata bulat miliknya.
" Aish.. Aku harus cepat hapus make up. Kalau kak Gafar melihat aku yang sedari tadi hanya senyum-senyum sendiri, bisa-bisa dia mengira jika aku sudah gila. " Gumam Katriana sambil menggelengkan kepalanya, heran dengan tingkah lakunya yang mirip anak remaja sedang jatuh cinta.
Jatuh cinta?
Rasanya dua kata itu masih jauh dari angan Katriana saat ini. Tapi sekali lagi, wanita mana yang menolak menjadi menantu orang terkaya di negeri ini. Belum lagi suaminya adalah pria hot dengan usia yang sudah matang. Tinggal petik dan langsung HAP..
Setelah selesai dengan urusan make up nya, Katriana mencoba untuk melepas gaun pengantinnya. Gaun yang cukup berat, untuk ukuran tubuhnya yang proporsional. Tapi demi acara yang terjadi sekali seumur hidup, tak ada salahnya berkorban sedikit. Anggap saja meminggul beras di punggung.
" Eh?... Kok... Nggak bisa? " Mata Katriana berkedip lucu lantaran dia tengah dihadapkan masalah baru yang cukup sulit untuk diselesaikan.
" Perasaan cara bukanya begini.. Kan begitu pas fitting baju, kok sekarang jadi susah ya? " Beberapa kali jemari lentik Katriana menarik kancing resleting gaun di bagian punggungnya, sayangnya kancing itu seperti macet dan tidak bisa diturunkan.
HAH.. HAH.. HAH..
" Apa aku robek saja? Kenapa susah sekali... Aaaarrrggghhh... " Saking kesalnya, Katriana menarik rambut kepalanya melampiaskan rasa frustasinya dengan kancing gaun pengantinnya ini.
" Ada yang bisa dibantu? " Tanya Gafar yang langsung membuat Katriana melihat ke arah pintu kamar mandi yang mana sudah ada suaminya di sana entah sejak kapan.
" Heol... " Katriana kini memiliki masalah baru.
Suaminya tengah berdiri dengan sedikit menyandarkan bahunya ke pintu, memakai bathroop yang mana bagian dadanya sedikit terbuka hingga Katriana bisa melihat betapa bidangnya dada pria tampan di depannya ini.
Katriana menelan ludahnya kasar, merasa jika saat ini tenggorokanya sangat kering. Jantungnya berdebar sangat kencang, dan ada desiran aneh di dalam tubuhnya yang membuahkan darahnya memanas tanpa ada yang memanaskan.
" Sialan.. Semua ini gara-gara Aurora.. Kenapa aku jadi mesum begini???? " Pekik Katriana dalam hati merasa sangat malu. Sudah pasti raut wajahnya terlihat merah saat ini.
Adakah lubang? Karena tiba-tiba saja Katriana ingin mengubur dirinya ke dalam lubang. Atau haruskah dia melompat dari jendela hotel ini?
" Kenapa melamun? Wajah mu juga merah.. Ada yang tidak nyaman? " Gafar menyentuh pipi Katriana dengan telapak tangannya yang besar. Hal ini semakin membuat Katriana kesulitan untuk bernafas karena takut jika nanti debaran jantungnya di dengar oleh pria seksi didepannya ini.
" Kan-kancing... Ter-tersangkut.. " Jawab Katriana tergagap.
Alis Gafar berkerut, tidak mengerti ucapan yang istrinya katakan. Namun kemudian, ketika secara tiba-tiba Katriana memutar tubuhnya. Gafar tersenyum ketika dia kini tahu alasan dibalik memerahnya wajah sang istri. Tolong ingatkan dirinya untuk tidak menggila menerjang istrinya yang masih muda ini.
Jemari Gafar yang panjang dan besar, menelusuri kancing gaun pengantin Katriana. Pelan-pelan, karena takut jika nanti kulit putih mulus istrinya terluka jika terjepit oleh kancing jika dia menariknya dengan kasar.
Namun, perlakuan Gafar ini, justru membuat Katriana semakin sesak, karena tubuhnya semakin memanas dan terasa geli-geli bagaimana gitu. Pasalnya, jemari Gafar secara tidak sengaja menyentuh kulit punggung Katriana. Belum lagi hembusan nafas Gafas yang tepat mengenai tengkuk lehernya.
" Sudah sele.... "
" Terima kasih.. Aku mandi dulu.. " Belum selesai Gafar berucap, Katriana sudah memotongnya dan kemudian berlari kencang masuk ke dalam kamar mandi.
" Pffftt... Sepertinya ini akan menjadi hidup yang menarik nantinya.. " Monolog Gafar.
***************
" Aurora sialan.. Awas saja kalau nanti ketemu, aku akan mencubit ginjal mu.. " Mulut Katriana tidak berhenti menyumpahi teman sekaligus asisten pribadinya itu karena kejadian yang menurutnya memalukan tadi.
Katriana menenggelamkan kepalanya ke dalam air bath up, berusaha mendinginkan otaknya yang memanas karena terus mengingat hal-hal yang berbau mesum. Semua ini terjadi lantaran semalam, Aurora mengirimkan beberapa video tutorial malam pertama dan bodohnya Katriana melihat semua video itu.
Alhasil, sekarang ini pikirannya terus menerus memikirkan hal-hal yang berbau adegan dewasa. Katriana bukan wanita polos, apalagi usianya sudah dua puluh empat tahun. Dia juga sudah pernah berkencan dan pastinya physical touch pasti sudah pernah dia lakukan.
Memang tidak sampai melakukan hubungan yang lebih menjauh lagi, tapi jika hanya berciuman yang penuh gelora cinta dan nafsu, jelas dia sudah pernah melakukannya. Inilah yang membuatnya jadi tidak bisa menghilangkan kilas balik video tutorial dari Aurora semalam.
***********
Satu jam lamanya Katriana berada di dalam kamar mandi. Meyakinkan dirinya jika ketika dia keluar kamar mandi, semuanya akan berlalu begitu saja. Tidak akan ada kejadian seperti tadi, suaminya juga pasti sudah tidur karena lelah dengan prosesi pemberkatan pernikahan di Gereja tadi.
Sayangnya, harapan Katriana tidak terwujud karena Gafar tidak tidur. Gafar justru duduk di sofa yang menghadap tepat ke arah pintu kamar mandi, masih mengenakan bathroop dengan dada terbuka, memangku laptop dan menggunakan kacamata.
" Wah... Pose seperti ini, terlihat sangat seksi sekali... " Gumam Katriana tanpa sadar.
" Kau bicara sesuatu? " Tanya Gafar yang sebenarnya cukup bisa mendengar ucapan Katriana. Tapi agar istrinya tidak semakin malu setelah kejadian tadi, Gafar pura-pura tidak mendengar.
" Ah.. Tidak.. Tidak bicara apa-apa.. " Katriana lekas ngiprit menuju ke sisi kamar pengantin mereka, menghampiri koper miliknya guna mengambil pakaian yang akan dia kenakan. Saking malunya dengan kejadian tadi, membuatnya lupa membawa pakaian ganti.
" Katriana... Kemarilah!! " Gafar melambai memanggil istrinya. Tangannya menepuk sisi sofa kosong di sampingnya.
" Iy-iya.. " Katriana menggenggam erat bathroop yang dia kenakan di bagian dadanya. Merasa gugup, dengan apa yang terjadi setelah ini. Tolong, kondisikan jantung, yang saat ini sudah bertalu sangat kencang.
Gafar tersenyum ketika Katriana mengambil duduk di sampingnya, tapi jarak mereka cukup jauh. Dia pun mendekat dan duduk di samping Katriana, sangat dekat hingga tidak ada celah diantara mereka berdua. Hal ini semakin membuat Katriana jantungan bukan main.
Tubuh Gafar kemudian condong ke arah Katriana, yang mana dia pun langsung memejamkan matanya. Katriana benar-benar gugup dan tidak bisa menguasai dirinya saat ini. Tanpa sadar, bibirnya pun dia monyongkan ke depan, seperti posisi bibir yang hendak berciuman.
" Kenapa bibir mu begitu? Jangan katakan kau ingin aku cium?? "
Mata Katriana langsung terbuka, tapi kedua telapak tangannya naik untuk menutupi wajahnya yang sudah kepalang sangat malu.
" Sial.. Sial.. Sial.. Apa kata dunia jika melihat ku seperti ini?????? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments