Chapter 5

Pondok Lian Hua. 

Tiga orang pria dengan pakaian kuno berwarna cerah sedang mengamati barang bawaan milik tawanan yang tadi mereka temukan di hutan. Begitu banyak barang aneh yang mereka temukan di dalam tas milik tawanannya, mereka sampai mengira jika barang-barang itu adalah barang berbahaya yang sengaja gadis itu bawa untuk menyerang kerajaan. 

"Ini aneh, aku sudah hampir menjelajah ke seluruh penjuru dunia tapi aku baru pertama kali melihat senjata yang dikemas dengan cantik seperti ini," ucap Mu Yu — tabib ajaib pribadi putra mahkota.

"Dengan pakaian seperti itu dan membawa senjata aneh ini, kira-kira dia datang dari kerajaan mana ya? Jika memang ingin menyerang Chang'an besar sekali nyalinya," sambung Suan Ni — pengawal pribadi putra mahkota. 

"Apa wanita itu masih belum sadar?" tanya Han Wang Yue — putra mahkota dari kerajaan Chang'an yang terkenal dengan ketampanan serta keberaniannya dalam berperang. 

Tabib muda beserta pengawal menggelengkan kepalanya sebagai jawaban belum. 

Han Wang Yue mendesis dan kembali mengamati barang-barang aneh yang baru pertama kali mereka lihat selama dalam hidupnya, selama mereka mengembara ke berbagai negara mereka belum pernah menemukan barang-barang yang dikemas dengan plastik serta terdapat gambar-gambar yang memiliki kualitas bagus dan hampir mirip dengan aslinya, sebab di negara yang masih menggunakan sistem kerajaan dan berada di era abad sebelum masehi mereka masih menggunakan kertas dan kain untuk membungkus apapun. 

Mu Yu tabib muda yang selalu merasa penasaran pada hal baru yang ia lihat, mengulurkan tangannya untuk mengecek salah satu barang yang sejak tadi menarik perhatiannya. 

Sebuah benda berbentuk seperti batu bata, tetapi tipis dan sedikit lebih kecil dari batu bata merah, memiliki sarung pelindung berbulu dengan motif salah satu karakter kartun bertelinga panjang serta warna merah muda. 

"Mu Yu apa yang sedang kau lakukan?" sergah Suan Ni bersiap mengeluarkan pedang miliknya. 

"Eh ini tidak apa-apa," ucap Mu Yu tersenyum lebar saat berhasil mencolek benda tersebut. 

"Mu Yu, hentikan kita tidak tahu seberapa bahayanya benda itu," tegur Han Wang Yue khawatir jika benda itu mengeluarkan racun tanpa sepengetahuan. 

"Taizi tenang saja, aku akan berhati-hati," ujar Mu Yu meneruskan acara menyentuhnya, dia mengangkat benda tersebut dan melihatnya secara mendetail. 

Taizi \= putra mahkota.

"Taizi, lihat bukankah ini menggemaskan motifnya seperti kelinci putih," celoteh Mu Yu kagum pada benda tersebut. Ia menawarkan pada Suan Ni untuk menyentuhnya tapi belum sempat pengawal perkasa itu mengambil benda aneh itu, tiba-tiba benda itu menyala dan mengeluarkan suara seorang wanita yang sedang mengomel. 

Melihat benda itu menyala dan mengeluarkan suara sontak membuat ketiga orang pria itu terkejut, bahkan Mu Yu sampai menjatuhkannya ke ubin dan melompat bersembunyi di balik meja. 

Suan Ni mengeluarkan pedang dan mengarahkannya pada benda itu, dia takut jika akan ada penyihir yang keluar dari sana dan menyerang sang putra mahkota. 

"Taizi, kenapa di dalamnya ada suara wanita?" tanya Suan Ni terus menatap benda tersebut.

"Aku tidak tahu, coba kau periksa lebih dekat lagi," titah Han Wang Yue.

Pengawal gagah perkasa mengangguk, dengan penuh kewaspadaan ia mendekati benda itu dan terkejut ketika melihat gambar wanita cantik sedang tersenyum di dalamnya. 

"Taizi di dalamnya ada seorang gadis cantik, mungkinkah dia terjebak didalam sana dan meminta pertolongan." 

Han Wang Yue mengerutkan dahinya, jika didengar dari kata-kata yang dilontarkan oleh si wanita sepertinya dia tidak sedang meminta tolong melainkan sedang mengomel dan membangunkan seseorang. 

"Eh gadis ini sepertinya aku pernah melihatnya," celoteh Suan Ni mengingat-ingat wajah yang terpasang di layar ponsel.

"Benarkah?" sahut Mu Yu sedikit mengintip dari balik meja.

"Benar … hoh i-ini ini adalah wanita yang tadi, Taizi mungkinkah dia seorang penyihir," cetus Suan Ni panik. 

"Tidak mungkin, mana ada penyihir di dunia ini," sangkal Han Wang Yue tidak percaya akan hal-hal takhayul.

"Tapi Taizi, jika bukan penyihir bagaimana bisa wanita yang ada di gudang sekarang pindah ke dalam benda itu," desak Suan Ni. 

"Mu yu, cepat lihat wanita itu jika dia menghilang berarti dia memang benar-benar penyihir," perintah Han Wang Yue. 

Mu Yu mengangguk dan pergi untuk melihat keberadaan wanita yang tadi menjadi tawanannya di gudang. Sesampai ia di depan gudang, dengan penuh rasa takut Mu Yu memberanikan diri untuk melihatnya. Ia perlahan membuka pintu tempat tersebut dan mengintip sedikit demi sedikit wanita yang tangan serta kakinya sedang terikat kuat. 

"Dia masih disini, jika dia disini lantas siapa yang ada didalam benda itu?" monolog Mu yu semakin penasaran. 

Pria dengan pakaian tradisional berwarna biru muda itu masuk ke dalam dan menghampirinya, lalu menatapnya secara intens. 

"Sst tidak ada tampang penyihir, sepertinya dia hanya gadis biasa tapi … darimana asalnya? Pakaian dan gaya rambutnya aneh sekali tapi terlihat cocok untuknya," oceh Mu Yu terus menatap Xing'er penasaran dan saking penasarannya lama kelamaan pandangan Mu Yu semakin dekat dengan wajah Xing'er. 

Xing'er yang sudah pingsan cukup lama mulai kembali tersadar, ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya begitu pun dengan Mu Yu ikut mengerjap-ngerjapkan mata dengan tatapan polos serta aneh dan di detik berikutnya,

Arghhh.

Teriak Xing'er dan Mu yu secara bersamaan, pria dengan gelar tabib ajaib itu mundur dari Xing'er sambil mengoceh jika dirinya telah terhipnotis oleh penyihir. 

"Pe-penyihir? D-dimana … dimana penyihir?" tanya Xing'er ikut takut, ia mendekati Mu Yu bermaksud untuk meminta perlindungan darinya tapi Mu yu malah menghindar dan kembali berteriak penyihir, alhasil mereka berdua saling kejar di sekitar gudang dalam waktu cukup lama karena kesalahpahaman. 

Merasa ada hal aneh Xing'er yang sejak tadi mengesot berhenti dan berpikir secara jernih, sepertinya ia mengerti siapa yang dimaksud dengan penyihir oleh pria berambut panjang tersebut. 

"Berhenti," titah Xing'er. 

Mu Yu membulatkan matanya dan menahan kepalanya dengan kedua tangan, karena takut akan terkena mantra jahat yang akan diucapkan oleh wanita aneh itu. 

"J-jangan, jangan bunuh aku … aku masih muda, dagingku tidak enak sebaiknya kau memakan Suan Ni saja, tubuhnya lebih besar dariku," cerocos Mu Yu bergetar. 

"Ck, siapa yang akan memakanmu asal kau tahu saja aku ini bukan penyihir tahu," ketus Xing'er.

Kedua mata Mu Yu kembali mengerjap, ia membalikan tubuhnya ke arah Xing'er dan mendekatinya secara perlahan.

"Benarkah kau bukan penyihir?" 

"Ck, memangnya aku terlihat menyeramkan! Wanita secantik ini bisa-bisanya dikira penyihir," decak Xing'er sebal. 

"Jika kau bukan penyihir, kenapa wajahmu bisa ada di dalam benda aneh itu dan—." Mu Yu kembali memperhatikan tampilan Xing'er yang aneh. "Kenapa kau memakai baju seperti itu? Rambutmu juga kenapa memiliki dua warna yang atas hitam dan yang bawah berwarna biru," lanjut Mu Yu penasaran.

"Hais kau tidak tahu style jaman sekarang ya, kau mengataiku aneh dirimu sendiri lebih aneh zaman sudah modern masih saja memakai baju kuno seperti itu," sarkas Xing'er.

"Apa kau bilang? Baju ku kuno, asal kau tahu saja bajuku ini keluaran terbaru yang terbuat dari kain sutra langka yang dikirim dari negara dongling dan dirancang khusus oleh nona Meiren," timpal Mu Yu memasang wajah kesal.

"Negara dongling?" 

"Iya," ketus Mu Yu. 

"Dimana itu, sepertinya aku baru mendengar nama negara itu?" 

Mu Yu tersenyum kecut mengejek wawasan Xing'er yang dianggapnya dangkal sebab di berbagai kerajaan, kota dongling merupakan kota terkenal dengan penghasil kain terbaik di seluruh negara bahkan anak-anak usia tiga tahun saja tahu dengan negara tersebut. 

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Qori Maret

Qori Maret

suka...

2024-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!