PENDEKAR LEMBAH NERAKA
Di sebuah sekte aliran hitam, terlihat seorang anak muda berusia tujuh belas tahun sedang berlatih salah satu teknik tombak terkemuka, yaitu teknik Tombak Penghancur Bumi.
Akan tetapi teknik tersebut sangat sulit untuk bisa di kuasai, karena belum memiliki senjata tombak yang bisa menerima energi besar yang akan disalurkan ke batang tombak tersebut.
Setiap tombak yang pemuda itu gunakan, selalu hancur sebelum energi qi yang disalurkan sudah sesuai dengan harapannya.
Fan Tian, itulah nama sosok anak muda tersebut yang terlihat tidak puas dengan pelatihan yang sedang dia lakukan.
"Sial! Jika seperti ini, bagaimana aku bisa menguasai secara sempurna teknik Tombak Penghancur Bumi ini!?" Fan Tian menggerutu karena tombak terakhir yang dia miliki, kini telah hancur berkeping-keping.
"Tian'er! Beristirahatlah dahulu untuk bisa memulihkan tenaga mu!" Teriak seorang wanita yang terlihat berusia lima puluh tahun.
Wanita itu adalah Bi Yao, sosok yang membesarkan Fan Tian serta yang juga mengajarkannya ilmu bela diri sejak dirinya masih berusia 5 tahun.
Tidak hanya wanita itu saja, melainkan ada juga seorang pria yang berusia sedikit lebih tua darinya. Dan dia adalah Chu Ji, suami dari Bi Yao.
Fan Tian telah di latih oleh keduanya untuk menguasai beberapa teknik aliran hitam. Akan tetapi mereka berdua melarangnya untuk menunjukkan kepada khalayak luas jika ia menguasai teknik tersebut, sebab dirinya pasti akan di musuhi oleh para pendekar aliran putih.
Sedangkan satu - satunya teknik aliran putih hanyalah Tombak Penghancur Bumi yang tidak bisa digunakan jika tidak memiliki senjata tombak yang berkualitas tinggi.
"Tian'er, ayo kesini...benar yang ibumu katakan itu." Panggil Chu Ji.
"Baik ayah..." Sahut Fan Tian yang segera menstabilkan energi qi miliknya dan selanjutnya berjalan mendekati kedua orang yang memanggilnya.
Meskipun Fan Tian bukan anak kandung mereka, namun keduanya sudah menganggap seperti anak mereka sendiri, begitu juga sebaliknya dengan Fan Tian yang sudah menganggap kedua sosok itu sebagai orang tuanya.
"Tian'er, kau harus memiliki senjata tombak pusaka terlebih dahulu agar kau bisa menyempurnakan teknik tersebut." Ucap Chu Ji memberikan petunjuk kepada Zhao Yun.
"Terus, dimana aku bisa mendapatkan senjata tombak pusaka yang bisa menerima energi qi yang akan aku salurkan!?" Balas Zhao Yun menanggapi.
"Ayah juga tidak bisa memberitahukan dimana kau bisa menemukan senjata tombak tersebut." Jawab Chu Ji jujur.
"Saat ini, untuk bisa memiliki senjata pusaka, itu sudah sangat sulit, sebab hanya orang tertentu saja yang bisa memilikinya. Itu pun karena pusaka peninggalan leluhur mereka." Sambung Bi Yao menjelaskan.
"Jika demikian, terus sampai kapan aku baru bisa menggunakan teknik tombak tersebut?" Tanya Fan Tian lagi.
"Tian'er, kau masih bisa menggunakan teknik tombak itu untuk bisa melindungi diri dari setiap lawan yang hanya sebagai pendekar di ranah dasar tanpa menyalurkan energi qi milikmu." Jelas Chu Ji.
"Dan jika kau berjodoh, pasti kau bisa menemukan tombak pusaka yang kau inginkan itu." Ucap Bi Yao menghibur.
"Yang terpenting disini adalah, kau telah memahami teknik itu, sehingga tidak akan sulit untuk bisa menguasainya jika telah memiliki sebuah tombak pusaka." Lanjut Bi Yao.
"Baiklah! Kalau begitu, aku akan menunggu waktu itu tiba, agar aku bisa menjadi seorang pendekar yang sangat disegani di dunia persilatan ini!" Seru Fan Tian penuh semangat.
"Ayah...ibu...ada hal yang selama ini ingin aku tanyakan juga kepada kalian berdua...dan aku harap bisa mendapatkan jawabannya!?"
"Apa yang ingin kau tanyakan kepada kami? Silahkan kau tanyakan saja...ayah dan ibu pasti akan memberikan jawabannya jika kami bisa menjawabnya."
"Ayah...ibu...selama ini aku sudah menganggap kalian berdua seperti orang tua ku sendiri...."
"Aku juga sangat berterima kasih atas kebaikan kalian selama ini kepadaku...dan tentunya itu tidak bisa aku balas, karena apa yang kalian lakukan selama ini, tidak ternilai harganya..."
"Akan tetapi aku juga tidak mungkin terus hidup seperti ini dan tidak bisa menemukan keluarga ku satu - satunya yang tersisa yaitu kakakku..."
"Aku juga masih memiliki harapan jika kedua orang tua ku selamat dari peristiwa kelam itu sehingga masih tetap hidup..."
"Untuk itu, saat ini aku ingin bertanya kepada ayah dan ibu...apakah aku sudah boleh turun gunung untuk bisa menemukan keberadaan keluarga ku!?" Tutup Fan Tian bertanya dengan penuh harap.
"Memang hal inilah yang selalu menjadi beban dalam pikiran kami berdua selama ini...itu karena kami berdua tidak ingin berpisah denganmu, sebab hanya dirimulah harta berharga yang kami miliki selama ini."
"Meskipun demikian, kami berdua juga menyadarinya sehingga tidak bisa berpikir egois untuk selalu bisa bersama denganmu, karena akan tiba waktunya kau merindukan keluarga mu yang sebenarnya."
"Tian'er, ayah dan ibu sudah mempersiapkan hati kami berdua untuk melepaskan dirimu yang memiliki kerinduan untuk mencari keberadaan keluarga mu...."
"Namun ayah dan ibu hanya bisa selalu mengingatkan dirimu agar tidak menggunakan teknik aliran hitam yang telah kami berdua ajarkan kepadamu di tempat umum atau ditunjukkan kepada siapapun, sebab itu akan mendatangkan masalah yang sangat serius bagi dirimu...."
"Seluruh pendekar aliran putih di dunia persilatan pasti akan memusuhimu serta akan terus memburumu jika mereka melihat teknik milikmu itu...."
"Tetapi, bagaimana jika aku sudah berada dalam keadaan terdesak? Apa yang harus saya lakukan?" Sela Fan Tian bertanya.
"Memang hal ini berat bagimu. Namun tidak ada cara lain yang bisa kamu lakukan selain menghindari pertarungan dengan siapapun. Menurutku ilmu meringankan tubuhmu sudah sangat mumpuni, sehingga kau bisa melepaskan diri dari pendekar di ranah master sekalipun" Jawab Chu Ji.
"Bagaimana jika aku sudah tidak bisa melarikan diri atau menghindari orang yang ingin menyakitiku?" Fan Tian kembali bertanya.
"Di dunia ini ada orang yang bersifat baik dan juga ada orang yang bersifat buruk. Namun keduanya tidak bisa berdiri sendiri, karena itu akan menjadi tiada..."
"Apa maksud perkataan ayah itu?" Sela Fan Tian lagi untuk bertanya.
"Tian'er, di dunia ini semuanya diciptakan saling berpasang-pasangan, ada baik, pasti juga ada buruk...jika tidak ada hal buruk, bagaimana bisa kau menilai sesuatu yang baik. Begitu juga sebaliknya."
"Sebab kebaikan akan menjadi tolok ukur bagi yang buruk dan sebaliknya keburukkan akan menjadi tolok ukur bagi kebaikan. Dan jika tidak ada kebaikan, tentu saja tidak akan ada keburukkan."
"Kedua hal itu hanya bisa dibedakan dari hasil yang masing-masing kita pikirkan serta dari setiap penilaian orang lain."
"Untuk itu, apa pun yang baik menurut penilaian mu, itulah yang seharusnya menjadi pilihanmu untuk kau jalani dan kau lakukan kedepannya."
"Tian'er, yang perlu kau ingat, setiap manusia pasti memiliki takdirnya serta karmanya sendiri, sehingga apapun yang nantinya akan kau lakukan, itu sudah menjadi jalan takdirmu sendiri."
"Tetapi, agar kau bisa lebih leluasa untuk melindungi dirimu sendiri, ada baiknya kau mencari sebuah sekte atau perguruan ilmu bela diri aliran putih untuk masuk menjadi bagian didalamnya." Tutup Chu Ji.
"Ayah, terima kasih atas petunjuk dan pencerahannya! Tetapi ada satu pertanyaan lagi yang ingin aku tanyakan." Fan Tian menanggapi.
"Apa itu?" Tanya Chu Ji.
"Apakah ayah dan ibu mengetahui dimana letak Lembah Pengobatan?"
Mendapatkan pertanyaan itu, keduanya langsung bisa mengerti maksud Fan Tian mempertanyakan hal itu.
Keduanya pun segera menjelaskan dimana letak Lembah Pengobatan.
Setelah mendengar penjelasan dari kedua orang tua angkatnya, Fan Tian pun merasa sangat senang karena dia akan pergi ke tempat tersebut untuk mendapatkan petunjuk.
"Ayah dan ibu tidak perlu khawatir, sebab meskipun aku sudah menemukan keluargaku, tetapi aku pasti akan datang untuk menemui kalian berdua lagi..."
"Kebaikan serta perhatian kalian berdua selama ini adalah suatu hal yang sudah membuatku selalu merasa bahagia..."
Setelah mengakhiri kebersamaan mereka, akhirnya Fan Tian pun pamit untuk membersihkan tubuhnya dan setelah itu mulai mempersiapkan apa yang akan dia bawa nanti.
Keesokan harinya, sebelum Fan Tian meninggalkan Lembah Neraka, Chu Ji dan Bi Yao memanggilnya.
"Tian'er, kami hanya bisa memberikan benda ini agar dapat membantu untuk mempermudah perjalananmu." Ucap Chu Ji seraya menyerahkan sebuah kantung yang terbuat dari kulit macan.
Kantung itu adalah benda pusaka yang sangat sulit untuk bisa ditemukan. Karena fungsinya itu sebagai tempat penyimpanan segala benda apapun.
Didalamnya sudah terisi beberapa keping perak dan beberapa keping emas untuk bisa dia gunakan saat di perjalanannya nanti untuk mencari keberadaan keluarganya.
Fan Tian pun menerima kantung tersebut dengan sikap yang biasa saja. Karena dia tau bahwa benda itu berisi barang yang bisa dia gunakan dalam perjalanan.
"Tian'er, masukkan saja semua barang-barang mu ke kantung itu!" Perintah Chu Ji.
"Apa? Bagaimana mungkin aku memasukkan semua barang-barang ku ini ke kantung sekecil ini?" Pikir Fan Tian dengan bingung.
"Itu bukan kantung biasa, sebab kantung itu bisa menampung setiap benda yang ingin kau masukkan." Tutur Chu Ji menjelaskan.
Fan Tian sangat terkejut setelah mendengar penjelasan dari ayah angkatnya itu dan mencoba melakukan apa yang dia perintahkan.
Dan benar saja, sebuah barang-barang miliknya bisa masuk kedalam kantung itu.
Fan Tian sangat bahagia menerima pemberian orang tua angkatnya itu.
"Terima kasih ayah! Terima kasih ibu! Kalian berdua adalah orang tua yang terbaik bagiku!" Seru Fan Tian sambil bersujud didepan keduanya.
Setelah itu, meskipun merasa berat untuk berpisah, akan tetapi Chu Ji dan Bi Yao tetap mengikhlaskan untuk melepas kepergian Fan Tian.
Dengan bermodalkan pembentukan otot tubuh yang sempurna, kualitas tulang yang sangat baik, kecepatan serangan serta telah menjadi seorang pendekar ahli dan telah menguasai elemen petir, Fan Tian dengan rasa percaya diri yang tinggi, memulai petualangannya didunia persilatan yang penuh misteri itu.
Fan Tian pun segera pergi ke tempat dimana Lembah Pengobatan berada untuk mencari keberadaan kakak dan keluarganya.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
CacingBesarAlaska
kalau sampai tombak itu kena umat manusia?
apakabar??
2024-09-23
1
Derajat
Cukup menarik... smoga tdk terpitus ditengah jalan
2024-05-26
0
Bang Boy
siapa Zhao Yun
2024-05-06
0