Di sekte Zhenwu, seorang murid kini sedang berlari dan berhenti tepat di depan pintu sebuah bangunan.
"Chen Zhu! Chen Zhu!" Panggil murid itu.
Beberapa saat kemudian akhirnya pintu bangunan itu terbuka.
"Senior! Ada apa? Mengapa memanggilku!?" Tanya sosok yang keluar dari bangunan itu.
"Kau dipanggil ketua untuk menghadap." Jawab murid senior itu.
"Ada urusan apa sehingga ketua sekte memanggilku untuk menghadap!?" Pikir Chen Zhu.
Setelah sedikit berpikir, akhirnya Chen Zhu pun berkata.
"Baik, aku akan segera pergi untuk menghadap ketua." Ucap Chen Zhu menanggapi penyampaian murid senior itu.
Chen Zhu pun segera bersiap dan pergi ke tempat yang biasanya ketua sekte berada.
"Chen Zhu menghadap ketua!" Serunya setelah memasuki aula utama sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Zhu'er, ayo kesini." Ucap ketua sekte.
Pemuda berusia 19 tahun itu segera melangkah maju.
"Ayo duduklah..." Perintah ketua sekte.
Chen Zhu pun langsung duduk di tempat yang sudah ditentukan.
Disitu sudah ada seorang wanita muda yang sedang duduk dan bercerita dengan ketua sekte.
"Sung Yunzhi, ternyata kau juga sudah disini." Bisik Chen Zhu setelah dia duduk dan saling melempar senyuman.
"Zhu'er, aku memanggilmu kesini karena untuk memberitahukan jika kalian berdua akan turun gunung bersama dengan tetua Chen Song..."
"Dan tujuannya adalah untuk melakukan pengawalan terhadap rombongan pedagang dari kota Xiangcheng agar bisa tiba dengan aman sampai di ibu kota."
"Untuk itu, kalian berdua sudah boleh bersiap, sebab tetua Chen Song sudah menunggu kalian di pintu keluar sekte."
Keduanya pun segera berdiri dan memberi hormat kepada ketua sekte dan berpamitan untuk meninggalkan ruangan itu.
"Kakak Zhu, sepertinya kita akan melakukan perjalanan untuk memulai petualangan kita. Apakah kau merasa senang?" Tanya Sung Yunzhi dengan penuh keceriaan.
"Itu benar...akan tetapi kita juga harus berhati-hati, sebab sekte Lembah Neraka sering membuat kekacauan di wilayah negara Xia ini." Balas Chen Zhu menanggapi.
"Apakah kau meragukan kemampuan tetua Chen Song!?" Balas Sung Yunzhi dengan nada bercanda.
"Jangan bercanda seperti itu, mana mungkin aku meragukan kemampuan ayah angkatku itu!?"
"Namun, meskipun kemampuannya sangat hebat, akan tetapi dia tidak akan bisa fokus saat bertarung jika melindungi kita berdua. Untuk itu, kita berdua jangan membuatnya repot saat melakukan perjalanan nanti."
"Itu sudah pasti, apakah kakak Zhu masih meragukan kemampuanku?" Balas Sung Yunzhi.
"Ayo kita bergegas agar guru Chen Song tidak lama menunggu kita." Ucap Chen Zhu.
Sung Yunzhi menganggukkan kepalanya dan mempercepat langkahnya.
Akhirnya keduanya pun tiba di tempat dimana Chen Song sedang menunggu mereka.
"Tetua Chen, maaf jika telah membuatmu menunggu lama..." Ucap Sung Yunzhi.
"Kau tidak merasa sungkan seperti itu...apalagi aku juga belum lama tiba disini."
"Zhu'er, bagaimana denganmu? Apakah sudah siap untuk melakukan perjalanan?"
"Iya ayah...aku sudah siap untuk melakukan perjalanan untuk mengawal pedagang itu."
"Baiklah, kalau begitu, kita sudah boleh pergi...Yun'er, apakah kau sudah siap?"
Sung Yunzhi pun menjawabnya dengan menganggukkan kepala.
Mereka pun segera berjalan untuk meninggalkan wilayah sekte Zhenwu dan menuju ke kota Xiangcheng.
***
Memasuki kota Guangfu, mata Fan Tian pun langsung melebar saat melihat pemandangan disekitarnya.
"Ternyata banyak bangunan besar di kota ini. Aku tidak menyangka bisa melihatnya." Ucap Fan Tian dengan perasaan takjub.
"Fan Tian, kota Guangfu ini masih tergolong kota kecil, jika kau ingin melihat kota yang lebih megah dan lebih besar dari kota ini, kau pergilah ke kota Guancheng."
"Kota Guancheng adalah ibu kota Negeri Zhong ini, yang memiliki luas lebih besar beberapa kali lipat dari kota Guangfu ini."
Dong Huang menjelaskan kepada Fan Tian tentang kota Guancheng.
"Apa benar seperti itu?" Tanya Fan Tian.
Dong Huang pun menganggukkan kepalanya mengiyakan.
"Berapa jarak yang harus ditempuh dari kota ini untuk bisa sampai di kota itu?" Tanya Fan Tian lagi.
"Jaraknya kurang lebih sekitar 150 mil ke selatan dari kota ini." Jawab Dong Huang.
"150 mil? Bukankah itu jarak yang sangat jauh!?" Gumam Fan Tian.
"Iya, memang kau akan merasa sangat jauh untuk bisa sampai di kota itu jika untuk pertama kalinya kau pergi kesana."
"Sedangkan tujuanku lebih jauh lagi, yaitu menuju ke markas sekte Qingyin yang berjarak kurang lebih 900 mil dari kota ini."
"Apa katamu? Markas sekte Qingyin berjarak 900 mil dari kota ini?"
"Apakah itu jarak yang akan kau tempuh seorang diri?" Tanya Fan Tian merasa tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar itu.
"Itulah mengapa aku berpenampilan seperti ini, agar supaya tidak menarik perhatian banyak orang." Jelas Dong Huang.
"Bagaimana jika aku menemanimu untuk bisa tiba di kota terdekat dari markas sekte mu itu!?" Fan Tian menawarkan diri untuk mengantarkan Dong Huang.
"Tidak bisa, jika kedekatan kita ini di ketahui oleh guruku, aku pasti akan mendapatkan hukuman darinya." Balas Dong Huang.
"Mengapa bisa begitu?" Tanya Fan Tian.
"Itu karena, sekte kami tidak mengijinkan muridnya untuk dekat dengan pria manapun." Jawab Dong Huang.
Dong Huang pun kembali menjelaskan kepada Fan Tian mengenai aturan sektenya yang melarang murid-muridnya untuk menikah.
Setelah memberitahukan beberapa hal kepada Fan Tian, akhirnya Dong Huang pun pamit untuk berpisah.
Fan Tian pun merasa sangat sedih karena dirinya kini tidak memiliki teman lagi untuk melakukan perjalanan.
Setelah Fan Tian berpisah dengan Dong Huang, pendekar muda itu mulai bertanya kepada setiap orang yang dia temui mengenai keberadaan kakaknya.
Akan tetapi satu pun dari mereka tidak pernah mendengar nama yang dia sebutkan itu.
Tindakannya itu menarik perhatian seorang pria yang berpakaian seperti seorang bangsawan.
Dan memang pria itu adalah seorang bangsawan yang menjalankan bisnis perbudakan di kota itu.
Yang menjadi sasarannya adalah setiap orang yang datang dari desa dan tidak terlihat memiliki wawasan yang luas serta kerabat di kota itu.
Pria itu segera mendekati Fan Tian dan menyapanya.
"Hei anak muda! Sepertinya nama orang itu pernah aku dengar." Tutur pria itu.
"Apa benar yang tuan katakan itu!?" Tanya Fan Tian dengan senyuman gembira.
Pria itu hanya menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Fan Tian.
"Apakah tuan tahu dimana tempat tinggalnya?" Tanya Fan Tian lagi.
"Iya! Aku mengetahui dimana tempat tinggal orang itu...jika kau mau bertemu dengannya, aku bisa mengantarkanmu." Jawab pria itu sambil menawarkan diri untuk mengantarkan Fan Tian.
"Iya! Tolong tuan antarkan aku ke tempat dimana dia berada...sebab orang itu adalah kakakku." Tutur Fan Tian dengan penuh semangat.
"Baiklah, aku akan mengantarkan mu...ayo ikut aku!" Ajak pria itu dan langsung berjalan.
Fan Tian dengan penuh semangat dan tanpa berpikir panjang segera mengikuti pria itu dari belakang.
Setelah beberapa saat keduanya berjalan, Fan Tian mulai merasa tidak nyaman, sebab saat itu mereka sudah berada di tempat yang sunyi.
"Tuan! Dimana tempat tinggalnya? Apakah masih jauh!?" Tanya Fan Tian penasaran.
"Sudah tidak jauh...sedikit lagi kita akan tiba di kediamannya." Jawab pria itu dengan tenang sambil terus berjalan.
"Apakah hidup kakakku tidak lebih baik dari diriku sehingga ia tinggal di tempat seperti ini!?" Pikir Fan Tian.
Dan benar saja, tidak lama kemudian akhirnya dia bisa melihat sebuah bangunan yang terlihat seperti sudah lama terabaikan dan tidak terurus.
"Apa benar kakak Fang tinggal di tempat ini?" Pikir Fan Tian lagi.
Saat keduanya memasuki bangunan itu, terlihat belasan sosok pria langsung menyambut kedatangan pria yang mengajak Fan Tian.
"Kakak! Bagaimana? Apakah ada tangkapan besar untuk hari ini?" Tanya seorang pria.
"Ini tangkapanku!" Jawab pria itu dan segera mencengkram bahu Fan Tian.
"Ada apa ini? Apa yang kau inginkan?" Tanya Zhao Yun sambil melemparkan tangan pria yang mencengkram bahunya.
Zhao Yun segera memasang kuda - kuda untuk bersiap bertarung dengan kelompok didepannya.
"Ha...ha...ha...ha...ha...ternyata bocah ini ingin melawan kita...apakah kau pikir bisa melepaskan diri jika sudah berada di tempat ini? Benar - benar sangat naif." Ujar pria yang mengajak Fan Tian.
Setelah sedikit berpikir akhirnya Fan Tian segera berbalik dan langsung melarikan diri dari tempat itu.
"Tangkap bocah itu! Dia bisa memberikan uang yang banyak untuk kita!" Teriak pria itu lagi.
Dengan cepat belasan pendekar itu segera melesat untuk mengejar Fan Tian.
Karena ingin menyembunyikan teknik terlarang yang dia miliki, sehingga dirinya berusaha secepat mungkin untuk bisa berlari agar tidak terkejar.
"Sial! Ternyata cepat juga larinya." Gerutu seorang pria yang mengejarnya.
Tiba-tiba beberapa pria yang mengejar Fan Tian ambruk ke tanah.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Haikal Febrian
zhao yu apa pang tian
2024-11-02
1
Namanya kok berubah tor
2024-05-26
1
Putra_Andalas
sapa pulak nih si ZHAO YUN...!??
2024-05-13
1