Saat memasuki hutan yang adalah jalan untuk bisa tiba di Lembah Pengobatan, Fan Tian kini bisa merasakan jika ada sesuatu yang saat itu sedang mengawasinya.
"Sial! Mengapa aku merasa ada yang tidak beres dengan hutan ini? Apakah ini benar adalah jalan untuk menuju ke Lembah Pengobatan?" Pikir Fan Tian yang mulai waspada dengan kemungkinan buruk yang akan dia hadapi.
Setelah beberapa saat memasuki wilayah hutan itu, Fan Tian pun di kejutkan dengan seekor serigala yang berdiri tepat didepannya seakan ingin menghalanginya.
Serigala itu pun langsung melolong panjang. Dan beberapa saat kemudian belasan ekor serigala sudah mengelilingi dan siap menerkam dirinya.
"Ternyata tidak mudah juga untuk bisa tiba di Lembah Pengobatan...baiklah, tidak ada salahnya jika aku merenggangkan otot-otot ku terlebih dahulu sebelum tiba di Lembah Pengobatan." Gumam Fan Tian sambil bersiap untuk menghadapi belasan serigala tersebut.
Fan Tian segera bersiap dengan teknik Cakar Petir Iblis miliknya untuk segera menghabisi belasan serigala tersebut.
Energi petir berwarna merah kehitam-hitaman mulai berderak - derak menyelimuti kedua tangannya, dimana terlihat kuku-kukunya telah memanjang dan mengandung racun yang sangat mematikan.
Teknik tersebut adalah salah satu teknik yang sangat ditakuti didalam dunia persilatan, sebab jika terkena serangannya, bisa membunuh siapapun dalam waktu yang singkat meskipun tanpa di kolaborasi dengan energi elemen petir.
Seorang pendekar diranah master saja, jika terkena serangannya dan tidak segera di obati, itu akan mengantarkan mereka ke tanah kuning.
"Ayo, silahkan keroyok aku...aku akan mencoba sehebat apa teknik terlarang ini." Gumam Fan Tian dengan sikap waspada.
Seekor serigala segera melesat untuk mencoba menerkam dirinya.
Agar menghindari serangan dari arah belakang, Fan Tian dengan cepat melangkah maju dan menghindari terkaman serigala itu seraya melepaskan cakarnya ke leher makhluk itu.
Tindakan tersebut sangat tepat dilakukan oleh Fan Tian. Jika tidak, dia bisa terkena terkaman beberapa serigala dari arah belakangnya.
Setelah dapat menyarangkan serangan cakarnya, Fan Tian dengan cepat langsung berbalik dan kembali mengayunkan kedua cakarnya sambil menghindari terkaman beberapa serigala yang lain.
Serigala yang menjadi korban pertama serangan cakarnya langsung terbaring ditanah dan sudah tidak bergerak lagi.
Beberapa saat kemudian, satu persatu serigala yang menyerang Fan Tian mulai roboh dan sudah tidak bernyawa lagi hanya dengan satu serangan cakarnya saja.
Hanya dalam beberapa gerakan saja, Fan Tian kini telah membunuh delapan ekor serigala.
Melihat kawanannya satu persatu mulai menjadi korban keganasan mangsa mereka, akhirnya kawanan serigala yang tersisa langsung melarikan diri.
"Hmmmphh...ternyata teknik ini memang sangat mengerikan, sebab bisa membunuh makhluk-makhluk ini dalam satu serangan saja." Gumam Fan Tian dengan perasaan yang sangat puas.
"Sepertinya sangat wajar jika tidak menggunakan teknik ini, sebab aku bisa membunuh siapapun hanya dalam satu serangan saja."
"Mulai saat ini, aku tidak akan sembarangan menggunakan teknik ini. Dan alasannya itu bukan lagi takut untuk dimusuhi dan di buru oleh para pendekar aliran putih, melainkan karena dampaknya yang tidak memiliki pengampunan sedikitpun." Fan Tian membantin.
Dirinya kemudian mengambil sebatang kayu yang bisa dijadikannya sebagai tombak untuk memberikan perlawanan jika ada sesuatu yang akan menghadang jalannya lagi.
Hari pun mulai gelap. Akan tetapi Fan Tian belum juga sampai ke tempat yang menjadi tujuannya.
Pemuda itu pun segera mencari tempat yang nyaman dan aman menurutnya agar bisa dia gunakan untuk beristirahat malam itu.
Setelah beberapa jam melewati malam, di jarak sekitar puluhan meter didepannya, terlihat sepasang mata menatap tajam kearahnya dan perlahan mulai bertambah.
Menyadari hal itu, Fan Tian langsung menatap tajam kedepan dan mulai menyadari jika kawanan serigala itu telah kembali untuk memangsanya.
"Perjalanan ini ternyata tidak semudah dengan apa yang aku pikirkan...aku pikir hanya manusia saja yang akan menjadi hambatannya." Fan Tian menggerutu dan kembali bersiap untuk bertarung.
Setelah beberapa saat, Fan Tian kini bisa merasakan ada energi besar yang terpancar dari seekor serigala yang berdiri didepannya.
"Apakah energi ini berasal dari makhluk didepanku ini?"
"Jika itu benar, berarti makhluk didepanku ini adalah makhluk yang sudah memiliki batu permata yang sebentar lagi akan menjadi seekor siluman..."
"Apakah makhluk ini adalah raja dari kawanan serigala yang aku hadapi sebelumnya!?"
Fan Tian terus berpikir sambil meningkatkan kewaspadaannya.
Dia tidak bergeser sedikitpun dari tempatnya yang saat itu sedang bersandar di sebuah batang pohon yang besar.
"Sepertinya yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah bertahan disini dan menunggu makhluk itu menyerangku..."
"Dan aku harus memilih momentum yang tepat untuk bisa melepaskan serangan kearahnya."
Belasan pasang mata serigala kini sudah berada di dekat Fan Tian. Namun mereka belum juga mulai menyerangnya.
"Aku harus menutup mataku untuk bisa menghadapi mereka saat ini, jika aku hanya mengandalkan penglihatanku, itu akan menjadi mimpi buruk bagiku." Fan Tian membantin dan segera menutup matanya sembari mempertajam indera pendengarannya.
Dan benar saja, saat Fan Tian menutup matanya, dua ekor serigala langsung menerkamnya.
Dengan tenang Fan Tian menghindari terkaman itu dan segera melepaskan kedua cakarnya ke tubuh dua serigala tersebut.
"Rasakan ini!" Teriak Fan Tian.
Seekor serigala yang mengeluarkan suatu energi dari tubuhnya segera menyusul untuk menerkam Fan Tian.
Pria berusia tujuh belas tahun itu segera menyambutnya dengan kedua cakarnya untuk bisa merobek kulit makhluk itu.
Akan tetapi tindakannya itu tidak membuahkan hasil yang sesuai dengan harapannya, sebab serangan kedua cakarnya tidak bisa melukai makhluk itu.
Fan Tian segera melompat dan mencoba menaiki punggung serigala itu. Namun tindakannya bisa diantisipasi oleh makhluk itu yang kembali menerkamnya.
Fan Tian segera menendang rahang raja serigala itu dan menggunakan momentum dari tendangannya untuk bisa melesat ke udara dan bertengger di sebuah cabang pohon.
"Sial! Ternyata kulit serigala itu tidak dapat ditembus oleh serangan cakar ku. Aku harus meningkatkan kekuatan data serangan ku agar bisa melukainya." Fan Tian menggerutu dan menggerakkan giginya.
Pendekar muda itu segera meningkatkan daya serangnya dan kembali melesat ke bawah untuk melukai raja serigala tersebut.
"Cakar Petir Iblis!" Teriak Fan Tian.
Blaaarrr
Bunyi ledakan pun memecahkan keheningan malam di hutan itu.
Tubuh raja serigala itu langsung terhempas setelah terkena serangannya.
Fan Tian tidak ingin memberikan kesempatan kepada raja serigala itu untuk kembali bangkit. Dirinya segera melepaskan lagi serangan susulan ke tubuh raja serigala itu.
Duuuaaarrr...duuuaaarrr
Dua ledakan secara beruntun kembali terjadi saat serangan kedua cakar Fan Tian menghujam tubuh raja serigala itu.
Namun beberapa serigala segera menyusul Fan Tian untuk menerkamnya dari belakang.
Fan Tian pun segera mementingkan tubuhnya ke udara untuk bisa menghindari terkaman beberapa serigala tersebut.
Namun, seakan tidak ingin memberikan kesempatan bagi Fan Tian, dua ekor serigala juga segera melesat kearahnya.
Fan Tian langsung menyambut dengan tendangannya yang diarahkan ke kepala kedua serigala itu.
Duuuaaarrr...duuuaaarrr
"Sial! Mereka benar-benar sangat mahir dalam hal bekerja sama untuk melumpuhkan mangsa mereka...aku harus lebih berhati-hati lagi." Fan Tian membantin kemudian kembali bertengger di salah satu cabang pohon.
Melihat sang raja serigala sudah tidak bergerak lagi, Fan Tian pun mempertajam penglihatannya untuk bisa menemukan batu permata milik makhluk itu.
Setelah bisa memastikan letak batu permata tersebut, Fan Tian pun segera melesat turun dan dengan kekuatan penuh segera menghujam dahi sang raja serigala itu untuk mengambil benda tersebut.
Belasan serigala tidak membiarkan hal itu terjadi, sehingga secara bersamaan mereka menyambut Fan Tian dengan terkaman taring-taring tajam mereka.
Penyambutan beberapa serigala itu menggagalkan tindakan Fan Tian dan membuat dirinya merubah arah serangan kedua cakarnya ke arah beberapa serigala yang menyambutnya.
Blaaarrr
Ledakan tersebut membuat beberapa serigala itu langsung terhempas ke segala arah dan kehilangan nyawanya.
Beberapa serigala yang masih tersisa segera meninggalkan tempat itu karena merasa takut dengan kekuatan Fan Tian.
Ia pun kini dengan leluasa kembali berjalan mendekati tubuh raja serigala yang terbaring itu untuk bisa mengambil batu permata didahinya.
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Lanjutkan
2024-05-26
1
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
2024-05-08
1
Halu
Mantaap
2023-10-15
0