Aku, System Dan Para Wanita Hebatku

Aku, System Dan Para Wanita Hebatku

BAB 1

[Rabu, 20 Juni 20xx]

[Negara Y kota T]

Di tuduh mencuri dompet, ia di hakimi oleh warga membuat ia mati di tempat. Akan tetapi tiba-tiba saja sesuatu masuk ke dalam tubuhnya.

[Ding Ding]

[Menemukan Tuan pemilik system]

Sebuah system hologram masuk ke dalam tubuhnya lalu bersatu menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, system berjanji akan membantunya merubah hidupnya menjadi orang tertampan, kaya dan di kelilingi wanita cantik dan hebat. System and Harem.

...★★★★★★★★★★★★★...

"Ayo bakar perusahaan cepat!" teriak salah satu pemimpinnya. Pria itu adalah musuh bisnis dari keluarga Gazro.

Para bawahan pria itu menyiram dengan minyak di seluruh gedung perusahaan itu lalu menghidupkan api dan membakarnya, pada akhirnya gedung yang besar itu pun secepat kilat di lahap si jago merah.

"Hahaha, Rasakan itu Kim Gazro! Kau berani bersaing dengan perusahaan ku, maka inilah akibatnya," ucap pria itu tertawa senang.

"Ayo, kita ke rumahnya dan bakar rumahnya juga!" ucap pria itu masuk ke dalam mobil. Para bawahannya juga mengikuti untuk menuju rumah kebesaran Gazro.

Sesampainya di sana mereka lagi-lagi menuangkan minyak di rumah mereka dan membakarnya lagi.

"Mati saja kau Kim Gazro!"

"Uhuk! Uhuk!" Mama Algazro batuk-batuk karena asap yang mengepul memenuhi ruangan.

"Papa, rumah kita kenapa banyak asap?" tanya mama Algazro membangunkan sang suami, Kim Gazro.

"Ini pasti kebakaran, ayo cepat keluar!" ucap Kim Gazro buru-buru ingin menyelamatkan diri.

"Papa, di mana Algazro?" tanya mamanya.

Kim Gazro pun berjalan menuju kamar Algazro lalu mengetuknya.

"Algazro! Algazro! Bangun! Rumah kita kebakaran!" teriak Kim Gazro.

Namun tidak ada sahutan dari kamarnya, pintu juga terkunci dari dalam.

"Kamu cepat selamatkan diri!" ucap Kim Gazro kepada istrinya.

"Tapi Pa ...."

"Cepat keluar!" teriak Kim Gazro.

Saat sang istri ingin keluar, tiba-tiba saja tembok dari atas jatuh kebawah dan menimpa sang istri.

"Ling!" teriak Kim Gazro menghampiri sang istri. Akan tetapi karena tembok yang jatuh tetap di kepalanya membuat ia terluka parah.

Di dalam kobaran api itu, Algazro pun bangun dan keluar dari kamarnya dan semuanya sudah menjadi lautan api.

"Apa yang terjadi!" teriak Algazro terperanjat.

Di halangi oleh api, ia melihat papa berusaha mendorong tembok itu.

"Papa!" teriak Algazro melalui kobaran api tersebut. Rasanya panas yang luar biasa karena ia menembus api yang berkobar.

"Kamu cepat lari! Selamatkan dirimu!" teriak Kim Gazro.

"Tidak! Aku akan membantu Papa untuk menolong Mama," ucap Algazro mendorong tembok itu.

Kim Gazro melihat rumahnya sudah di lahap api, rasanya mereka tak mungkin akan selamat, ia melihat ke arah putra tunggalnya dan menaruh harapan penuh pada sanga putra.

"Cepat sana kamu lari! Selamatkan diri!" teriak Kim Gazro mengingatkan lagi.

"Tidak! Aku akan menyelamatkan Mama!" jawabnya dengan keras kepala.

"Tak sempat lagi," ucap Kim Gazro karena ada ledakan dari berang elektronik mereka.

Duaaaarrrrrrrrr!

Kim Gazro menarik sang putra lalu melemparnya keluar.

Dan terjadi lagi sebuah ledakan kedua yang meluluh lantakkan rumah tersebut.

"Selamat tinggal anakku," ucapnya melambaikan tangan dan pada akhirnya ia pun tertimpa reruntuhan beton rumahnya.

"Papa! Tidakkkkkkkk!" teriak Algazro dengan beruraian air mata. Ia mencoba masuk ke dalam untuk membawa mama dan papanya keluar, akan tetapi ada ledakan dari barang elektronik lainnya membuat ia terpental keluar lagi.

Duuaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr!

"Aaaaaaaaaaaaa!" teriaknya kesakitan dan ia terpental-pental di tanah.

Akibat dari ledakan itu sebagian wajahnya terbakar, begitu juga kaki dan tangannya. Bajunya robek-robek dan darahnya juga keluar dari luka-luka yang ia dapatkan.

"Papa! Mama! Jangan tinggalkan aku!" teriak Algazro dengan isak tangis yang pilu.

Rumah itu hangus terbakar dan tidak menyisakan sedikit harta benda. Rumah itu ambruk rata dengan tanah.

Para warga berdatangan menyaksikan kejadian itu, para pria yang membakar rumah tersebut setelah memastikan jika Kim Gazro sudah meninggal mereka pun meninggalkan lokasi kejadian.

"Hahaha, akhirnya tidak ada lagi saingan bisnis ku, sekarang aku bisa mencapai puncak kejayaan yang aku inginkan," ucap pria itu tertawa senang karena merasa puas apa yang ia lakukan.

Saingan beratnya di dunia bisnis kini sudah tiada, ia bisa melancarkan aksinya untuk merekrut perusahan lain untuk menjadikan perusahan nomor satu.

Pemadam kebakaran pun datang di saat hanya tinggal puing-puing bangunan yang tersisa. Tidak ada yang bisa di lakukan oleh warga di sana karena memang tidak ada yang bisa di selamatkan.

Algazro duduk terdiam menatap rumahnya yang hancur yang tak bersisa itu, air matanya jatuh di pipi luka bakar itu, membuat itu semakin perih. Tapi itu tidak ia rasakan jika di banding kehilangan kedua orangtuanya sekaligus di depan matanya.

Para pemadam kebakaran mendorong beton itu untuk mencari jasad kedua orang tua Algazro dan mereka menemukan di bawah bebatuan. Tubuh mereka hangus terbakar hingga tidak bisa mengenalinya lagi.

Kedua orang tua Algazro di masukkan ke dalam bungkus mayat dan di bawa masuk ke dalam ambulan.

"Papa! Mama! Kenapa kalian tidak membiarkan aku ikut bersama kalian," rintihnya dengan suara parau.

"Nak, ayo ikut masuk ambulan untuk mengobati luka mu, luka bakar yang kamu alami cukup parah. Orang tua mu juga akan di bawa ke rumah sakit," ucap petugas pemadam kebakaran itu.

Mendengar kata orang tua, akhirnya Algazro pun setuju naik ambulan. Mereka pun di boyong ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Sesampainya di rumah sakit, Algazro pun segera di obati, sayangnya luka di wajahnya cukup parah membuat ia menjadi si buruk rupa.

***

Berapa hari kemudian, ia di perbolehkan pulang. biaya perawatan di bantu oleh pemerintah. Tapi ia tidak tahu kemana ia akan pulang, rumah dan perusahaannya sudah habis hangus terbakar. Berita juga sudah menyebar di penjuru dunia.

Dengan menghela nafas, ia pun meninggalkan rumah sakit meskipun dalam keadaan wajahnya masih di perban dan tangannya juga yang perbannya menggantung di lehernya.

"Aku pergi lihat perusahaan papa, siapa tahu masih ada yang masih tertinggal," ucap Algazro berjalan menuju perusahaan tersebut. Saat ini ia masih berumur 14 tahun.

Sesampainya di sana, Algazro pun menghela nafas, ia pun berjalan di antara beton yang hancur. Padahal hidupnya dulu sangat damai, kini hancur berkeping-keping dalam semalam.

Tiba-tiba saja, tempat tersebut di datangi oleh banyak orang.

"Hey! Kau adalah Algazro anak dari Kim Gazro kan?" tanya salah seorang pria yang memakai jas hitam menepuk bahunya.

"Iya. Eh Om Rendi," ucapnya saat membalikan badan.

"Oh jadi beneran kamu ya," ucap Rendi melihat keadaan Algazro sekarang.

"Iya Om." angguk Algazro.

"Haishhhh, sebenarnya Om ingin mengucapkan bela sungkawa atas kepergian kedua orang tua mu dan penderitaan yang kamu alami saat ini. Akan tetapi sudah ratusan juta kerugian yang Om alami, karena kau adalah ahli waris perusahaan PT GZ ini maka kau yang harus membayar kerugian para pemegang saham alami. Om juga nggak mau mengalami kerugian yang sangat besar ini," ucap Rendi dengan nada sedikit meninggi.

"Bagaimana aku bisa membayarnya Om, saat ini tempat tinggalkan saja tidak punya, sekarang untuk bayar hutang aku harus bagaimana mana?" tanya Algazro dengan suara melemah.

"Jika di pikirkan dengan kerugian yang kami alami ini lebih parah lagi! Itu sampai puluhan milyar! Lihatlah mereka semua adalah pemegang saham yang mengalami kerugian besar! Ini tidak main-main!" ucap Rendi sedikit marah dan kecewa.

Algazro menundukkan kepalanya. Jangankan tempat tinggal dan bayar hutang, lukanya saja belum sembuh dan itu masih terasa perih.

"Om, tolong beri keringatan untuk ku, aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa saat ini," ucap Algazro menundukkan kepalanya.

"Kamu ini bagaimana sih! Kamu itu ahli waris jadi hutang orang tua kamu juga harus di bayar oleh ahli waris, aku dan para pemegang saham lainnya tidak mau tahu ya! Kami minta uang kami kembali! Kamu pikir cari uang ratusan juta sama kayak mencari sampah di jalanan! Itu sangat sulit tau!" Rendi mulai emosi.

Algazro memegang dadanya yang sesak.

"Om! Om masih bersyukur hanya uang yang hilang, aku bukan hanya uang, tapi tempat tinggal dan keluarga ku! Om hanya memikirkan diri sendiri, bagaimana jika keluarga Om juga yang hilang bagaimana perasaan Om!" Algazro rasanya tak tahan karena ia di desak oleh Rendi.

"Eh kamu! Malah balik menghardik ku! Kamu pikir kamu siapa! Kamu itu sekarang hanya orang miskin! Aku tidak mau tahu kamu harus membayarnya sekarang juga!" seru Rendi.

"Oh ya Rendi, uang papanya di Bank kan ada, uang itu saja sebagai pembayarannya," saran Dodi pemegang saham terbesar kedua dari perusahaan GZ.

"Ah, benar juga, sekalian tanah perusahaan dan tanah rumah mereka kita ambil semua, sekiranya cukup untuk menutupi kekurangan kita," ucap Rendi tersenyum sinis melihat ke arah Algazro.

"Ayo ke Bank, kita akan ambil semua uang di sana lalu menjual tanah ini pada Bank," ucap Rendi.

"Hey kamu! Ayo ikut kami ke bank untuk mencarikan uang itu!" ajak Rendi.

Dengan terpaksa, ia pun ikut ke sana. Saat sampai di sana, Rendi pun meminta di serahkan uang tersebut kepada ahli waris PT GZ dan Algazro di paksa untuk menandatanganinya.

Setelah mendapatkannya, mereka mengambil semua uang itu tanpa menyisakan untuk Algazro.

"Om, bisakah sisakan sedikit uang untuk aku makan hari ini?" tanya Algazro meminta belas kasihan.

"Apa! Uang segini saja tidak cukup menutupi kekurangan uang saham kamu yang terbakar! Kau malah ingin memintanya! Kau pikir aku tempat pembagian amal! Nih untuk mu!" ucap Rendi melemparkannya uang 5000 ke muka Algazro.

Algazro memungutnya dengan hati yang hancur.

"Hahaha, akhirnya uang kita kembali, ayo kita pulang dan bagikan yang ini," ucap Rendi dan mereka tertawa senang karena mereka mendapat lebih dari apa yang mereka investasikan.

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Bosan kalau system tuan nya cowok. goblok lagi lembab

2024-06-03

0

Jamrud Khatulistiwa

Jamrud Khatulistiwa

dimana pihak kepolisian

2024-03-27

0

Ira

Ira

keren

2024-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!