Pernikahan 180 Hari

Pernikahan 180 Hari

Kehilangan

Senja mulai turun, menebarkan warna kelabu sendu. tetapi kaki gadis itu masih bergeming dalam kekakuan. dia berdiri gamang menatap gundukan tanah di hadapannya yang berselimutkan kelopak mawar semerah darah, dengan perasaan berduka.

Air matanya tak lagi terbendung kala dirasa hanya hening yang menyelimutinya. Membasahi pipi putih yang kini semerah hidungnya.

Berkali-kali dia menarik napas pendek dan cepat. Sesenggukan. Sesekali jari-jari lentiknya menghapus air yang jatuh itu dengan kasar. tetapi toh tak mengurangi derasnya tetes demi tetes yang mengalir keluar.

Langit seolah mengerti apa yang dia rasakan saat ini, buktinya langit ikut menangis. Tetesan demi tetesan yang makin lama makin tak terhitung jumlahnya jatuh menghantam apa pun yang ada di bumi, termasuk tubuh Jesslyn.

Sebuah payung hitam melindunginya dari tetesan air hujan, dengan enggan dia menoleh kebelakang dan mendapati sang ayah berdiri di sampingnya dengan pandangan sendu.

"Sayang, hujan makin deras. Sebaiknya kita pulang sekarang," ucapnya membujuk.

Kepala itu menggeleng lemah. "Aku masih ingin di sini, Pa. Aku tidak tega jika harus meninggalkan Mama sendirian," ucap Jesslyn dengan parau, jelas sekali jika dia menahan tangisnya.

Tuan Valentino menghela napas berat. Dia sudah menduganya, Jesslyn pasti langsung menolaknya. Dia tahu bila Jesslyn sangat-sangat kehilangan, apalagi dia sangat dekat dengan ibunya. Tuan Valentino pun sangat kehilangan, bahkan dia masih tidak percaya bila sang belahan jiwa telah tiada.

"Jangan seperti ini, Sayang. Mamamu, pasti akan sangat sedih melihatmu seperti ini. Pulang, ya." Mohon Tuan Valentino membujuk.

Tuan Valentino mencoba membujuk Jesslyn supaya dia mau pulang, Jesslyn bisa sakit jika dia terlalu lama kehujanan. "Nak, jangan membuat Papa makin mengkhawatirkan keadaanmu. Pulang, ya." Mohon Tuan Valentino sekali lagi.

Jesslyn menoleh. Melihat wajah sendu ayahnya membuatnya tidak tega, akhirnya Jesslyn pun setuju untuk pulang meskipun dengan sangat berat hati kakinya melangkah pergi. Dia masih tidak rela meninggalkan ibunya sendirian dan kesepian di sana.

Keheningan menyelimuti kebersamaan ayah dan anak tersebut. Mereka sudah di dalam mobil dan melaju pulang. Sesekali Tuan Valentino menatap Jesslyn yang sedari tadi hanya diam dan menatap keluar. Hatinya seperti disayat-sayat melihat keadaan putrinya saat ini. Jesslyn yang biasanya selalu ceria sekarang malah kehilangan semangat hidupnya.

Tuan Valentino meraih tangan Jesslyn dan menggenggamnya. Gadis itu kemudian menoleh dan membalas tatapan ayahnya. "Kau adalah gadis yang kuat. Maka sudah bahagia di sana dan sekarang dia tidak sakit lagi. Seharusnya kau bahagia bukannya malah menangisinya." Ucap Tuan Valentino dengan lembut.

"Aku masih tidak percaya jika Mama telah tiada, Pa. Aku benar-benar belum siap jika harus kehilangannya." Ujar Jesslyn berlinang air mata.

Tuan Valentino membawa Jesslyn ke dalam pelukannya. "Papa, tahu apa yang kau rasakan, Sayang. tetapi tidak baik jika kau menangisinya seperti ini. Relakan dia, Sayang. Biarkan Mama bahagia di sana. Kau tidak pernah kehilangannya Jess, karena selamanya dia hidup di sini, di dalam hatimu." Ujar Tuan Valentino.

Jesslyn menutup matanya dan lagi-lagi air mata mengalir dari pelupuknya. "Mama, aku ingin dia kembali, Pa. Aku merindukannya," Lirih Jesslyn bergumam.

Tuan Valentino menengadahkan kepalanya, mencoba mencegah air matanya supaya tidak menetes. Dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan Jesslyn dan membuatnya makin sedih. Dia harus kuat untuk Jesslyn, karena jika dirinya rapuh maka putrinya akan jauh lebih rapuh.

"Jangan seperti ini, Sayang. Mama, pasti akan sedih jika melihatmu seperti ini, sekarang dia sudah tenang dan tidak kesakitan lagi. Relakan dia pergi, Jesslyn. Jangan ditangisi lagi," pinta Tuan Valentino memohon.

Memang tidak seharusnya mereka terus-terusan larut dalam kesedihan dan duka kehilangan. Sekarang Nyonya Valencia sudah tidak merasakan sakit lagi, dia sudah tenang di surga.

Tuan Valentino membawa Jesslyn ke dalam pelukannya , dia berusaha membuatnya merasa tenang. Karena jika bukan dirinya yang menghiburnya, lalu siapa lagi? Karena satu-satunya orang yang dia miliki saat ini hanya dirinya.

xxx

"Aku tidak tertarik, tidak ada satu pun dari mereka yang menarik." Ucap seorang pria sambil melemparkan beberapa lembar foto ke atas meja. Dia diminta untuk memilih salah satu gadis di dalam foto-foto itu sebagai calon istrinya. Tetapi tidak ada satu pun yang cocok dengannya.

Usianya baru dua puluh tujuh tahun. Tetapi dia sudah dituntut untuk segara menikah dan membina rumah tangga oleh kakeknya dengan alasan sang kakek sudah tua dan ingin segera memiliki cicit. Padahal masih ada cucu sulungnya , tetapi dia malah memaksa cucu bungsunya untuk segara menikah.

"Ayolah Lucas, masa iya tidak ada satu pun yang menarik? Kakek sudah menyeleksinya satu per satu, dan mereka yang terbaik. Coba pilih sekali lagi dan lihat baik-baik, siapa tahu bisa berubah pikiran setelah ini." Ucap lelaki tua itu.

"Bukankah masih ada Cris, mengapa Kakek tidak meminta dia saja yang menikah? mengapa harus aku?!" ucap Lucas dengan datar.

"Masalah Cris adalah seorang playboy, akan beda ceritanya jika dia yang menikah." Jawab Kakek Qin.

"Memang apa masalahnya? lagi pula dia sudah matang untuk menikah. Jadi suruh dia saja , aku tidak mau." Tegas Lucas, dia bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.

"Yakk!! Lucas, kau mau ke mana? Kakek belum selesai bicara, cepat kembali!!" seru Kakek Qin namun tidak dihiraukan oleh Lucas. Dia tetap berjalan meninggalkan kediamannya.

Lucas Qin... Adalah putra bungsu dalam keluarga Qin. Dia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Cris, kedua orang tuanya meninggal ketika Lucas berusia 10 tahun. Dia adalah sosok pria yang dingin, irit bicara dan bermulut tajam. Berbanding balik dengan Cris yang hangat dan humoris. Jika diibaratkan, mereka bagaikan siang dan malam, musim semi dan musim dingin.

xxx

Sebuah Lamborghini Veneno melaju kencang pada jalanan beraspal. Menembus jalanan kota Seoul di malam hari. Jangan terpaku pada kata malam hari karena Seoul merupakan salah satu kota yang tidak mengenal kata "malam".

Aktivitas di kota ini terus bergulir tanpa henti selama 24 jam penuh, salah satu kota yang tidak pernah mati baik siang maupun malam hari. Siapa pun bisa melihat keramaian lalu lintas dan gemerlapnya gedung bertingkat yang berhiaskan cahaya lampu-lampunya.

Meski keramaian itu didominasi oleh tempat hiburan, seperti klub' malam ataupun tempat karaoke. Mulai dari kelas bawah hingga kelas atas. Banyak orang menyangsikan tetapi nyatanya tempat semacam itu benar-benar ada dan itu nyata.

Deru suara roda bergesekan dengan tanah, berpadu dengan irama musik yang terdengar dari dalam mobil.

Seorang pria tampan duduk di balik kemudi, dengan segala simbol kemewahan yang melekat. Raut wajahnya tampak datar tanpa ekspresi, mobil itu tiba-tiba berhenti ketika lampu lalulintas berganti warna.

Mata hitamnya sesekali melirik ke kiri dan kanan, memperhatikan apa yang ada disekelilingnya. Dan ketika menoleh ke sisi kiri tanpa sengaja matanya bersirobok dengan mata Hazel milik seorang perempuan yang duduk di kursi belakang sebuah sedan hitam mengkilap.

Dan kontak mata di antara mereka berakhir ketika lampu lalu lintas berganti warna. Mobil Sport mewah itu pun langsung melesat pergi meninggalkan beberapa kendaraan lainnya, termasuk mobil sedan yang dinaiki oleh perempuan itu tadi.

xxx

Bersambung.

Halo riders, maaf ya kalau cerita ini di up lagi dari awal. Kemarin sempat macet karena Author lagi kurang enak badan, dan udah mangkrak lebih dari tiga hari. Dari pada dapat teguran dari Platform, jadi author up ulang dari bab awal.

Mohon selalu tinggalkan like dan komen setelah membaca🙏🙏karena jejak kalian sangat berarti buat Author

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

ko ini di ulang lagi thor

2023-08-16

0

manisnya kamu 😘❤️

manisnya kamu 😘❤️

Hai thor aku mampir
Semangat Thor

2023-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!