Titik Temu
Dengan langkah tergesa-gesa, seorang gadis membuka pintu hingga menghasilkan suara dentingan yang cukup keras. Seseorang yang sedang selonjoran sembari memainkan game pada ponselnya tersentak kaget mendengar hal tersebut. Ia menatap kesal orang yang berada di hadapannya saat ini.
"Azka!!" Teriak gadis tersebut marah.
"Apa?" Tanya Azka santai.
"Kamu, apa-apaan sih?!! Ngapain kamu bilang sama Jovan kalau aku suka sama kamu?!!" Teriak Aretha marah.
Azka spontan tertawa mendengar hal tersebut. Ia pikir karena masalah apa sahabatnya itu terlihat sangat marah. Ternyata hanya karena bercandaanya saja. "Bercanda" jawabnya sekenanya. Ia kembali malanjutkan kegiatannya bermain game pada ponsel miliknya.
Melihat tingkah Azka yang tidak ada rasa bersalah sedikit pun, membuat Aretha semakin tersulut emosi. Dengan sekali tarikan, gadis tersebut merebut paksa ponsel laki-laki tersebut "bercanda kamu bilang? Kamu kan tahu kalau aku suka sama Jovan. Kenapa kamu malah bilang aku suka sama kamu?" Kata Aretha marah.
"Bercanda doang Tha, jangan diambil serius. Lagian Jovan nya juga gak mempermasalahkannya kok"
"Dia gak akan mempermasalahkannya karena dia gak tahu kalau aku suka sama dia. Dan sekarang dia tahu nya aku suka sama kamu. Itu masalahnya Azka!!" Aretha merasa frustasi dengan tingkah dari sahabatnya itu. Padahal sudah sedari lama pemuda itu mengetahui tentang rasa sukanya terhadap Jovan, tapi dia malah membuat semuanya menjadi kacau.
Azka menghela napas lelah. Ia menatap Aretha serius "yaudah kamu maunya aku gimana? Bilang sama Jovan kalau yang kamu suka itu dia bukan aku?" Tanya Azka "siniin hp nya, aku telepon Jovan sekarang juga" lanjutnya sembari menyodorkan tangan kanannya meminta ponsel yang saat ini digenggam erat oleh Aretha untuk dikembalikan.
Melihat tanggapan Azka yang seperti itu. Membuat Aretha seketika terdiam, ia bingung harus bagaimana, tidak mungkinkan ia mengakui perasaan nya kepada Jovan. Sangat tidak mungkin.
"Gila kamu?!!" Bentak Aretha kesal.
"Jadi kamu mau nya bagaimana Aretha Zaiba Almira?"
"Ya gak gimana-gimana. Lagian kamu ngapain bicara seperti itu sih Azka!!"
"Astagfirullah. Bercandaan doang Tha. Sumpah"
"Tapi bercandaan kamu gak lucu Azka!!"
"Yaudah, oke. Aku salah. Aku minta maaf" kata Azka mengalah. Ia sangat yakin bahwa perdebatan ini tidak akan pernah selesai jika ia tidak mengalah. Ia sangat mengenal bagaimana sifat Aretha. Gadis itu sangat keras kepala dan tidak mungkin mau mengalah. Satu-satunya cara agar membuat gadis itu diam hanyalah mengakui kesalahannya dan jangan mengelak.
Aretha menatap Azka geram. Memangnya dengan meminta maaf bisa menyelesaikan semua masalah yang sudah pemuda itu lakukan? Masa depannya sedang di pertaruhkan saat ini. Padahal selama ini ia selalu mengidam-idamkan untuk dekat dengan Jovan dan memiliki hubungan yang serius dengannya. Namun harapan itu sekarang sedang ada di ujung tanduk. Dan semua itu gara-gara ulah Azka sialan!!.
"Azka sialan!!" Umpat Aretha kesal.
Azka menghela napas lelah. Kalau bukan karena truth or dare sialan itu. Ia juga malas untuk mengaku menyukai Aretha. Lagian Aretha sama sekali tidak masuk dalam kriteria idamannya. Aretha hanyalah seorang gadis nakal yang selalu menghancurkan hari-harinya.
"Jangan bilang kalau sebenarnya kamu beneran suka sama aku Ka?" Tanya Aretha curiga.
"Gak lah. Lagian kamu juga tahu kan kalau kamu tidak masuk dalam kriteria idamanku" jawab Azka cepat.
Aretha mendudukkan dirinya disamping Azka. Ia sangat mengetahui perempuan seperti apa yang Azka idam-idamkan untuk menjadi istrinya. Perempuan sholehah yang taat menjalani perintah Allah. Dan Aretha tidak termasuk kedalam semua kriteria tersebut, ia bahkan masih sering melepas jilbabnya.
"Iya tahu. Calon penghuni surga gak mungkin mau sama calon penghuni neraka" Jawaban Aretha membuat Azka mendengus kesal. Ia sangat tidak suka ketika Aretha mengejeknya seperti itu. Lagian manusia mana yang ingin masuk kedalam neraka, tentu saja semua manusia ingin masuk kedalam surga.
"Balikin ponsel aku" pinta Azka. Awalnya ia ingin memarahi Aretha karena dengan seenaknya telah mengambil ponselnya dan membuatnya kalah dalam bermain game. Namun, karena rasa bersalahnya kepada gadis tersebut, ia tidak jadi meluapkan amarahnya.
"Nih!!" Ujar Aretha sembari mengembalikkan ponsel milik Azka.
Aretha memperhatikan Azka yang kembali fokus bermain game. Ia merasa heran kenapa Azka sangat kecanduan dengan game online. Padahalkan gak ada seru-serunya sama sekali. "Ka, kenapa kamu suka banget main game online sih?" Tanya Aretha penasaran.
Azka melirik Aretha sekilas "menghasilkan cuan tentunya" jawab Azka bangga.
Aretha mendelik kesal "padahalkan kamu gak miskin-miskin banget sampai harus cari uang sendiri"
"Kamu juga gak miskin-miskin amat sehingga harus meminta-minta di belikan album" sindir Azka tepat sasaran.
Aretha menatap Azka kesal. Padahalkan hanya sekali Aretha meminta Azka untuk membelikannya album. Ingat hanya sekali, tapi Azka selalu saja menyindirnya. Saat itu ia meminta uang Azka karena kakaknya belum juga mengirim uang untuknya, sedangkan album idol kesayangannya akan cepat habis. Jadi mau tidak mau ia memeras uang milik sahabatnya itu.
Gadis itu memukul Azka dengan bantal sopa "aku cuman minta satu kali Azka. Satu kali" ujarnya geram.
Azka berusaha menahan emosinya untuk tidak meledak. Padahal tadi dia hampir menang, tapi Aretha selalu saja mengganggunya. "Tha...2 juta bukan uang kecil. Ingat itu" kata Azka dengan penuh penekanan dalam setiap kalimatnya.
"Iya-iya deh. Nanti aku ganti" kata Aretha pelan
"Gak usah" tolak Azka
"Dih..."
****
"Azka, pelan-pelan!!" Teriak Aretha dibalik helm nya.
Aretha mengeratkan pelukannya pada pinggang laki-laki itu. Azka benar-benar mengajaknya untuk ke akhirat saat ini juga. Bisa-bisanya laki-laki tersebut mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi.
"Bacot!!" Teriak Azka.
"Ck!!" Aretha sangat benci ketika Azka sedang bad mood seperti sekarang. Padahalkan bukan salahnya kalau air tiba-tiba mati bukan? Salahkan PLN yang tiba-tiba melakukan pemadaman listrik dong.
"Gara-gara kamu sih Tha" kata Azka kesal.
Aretha menghela napas lelah. Ia menatap gerbang menjulang tinggi yang saat ini sudah tertutup dengan sangat rapat. Kemudian beralih menatap Azka yang sedang duduk diatas motor miliknya dengan tampang frustasi "Gimana dong ka?" Tanya Aretha putus asa.
Azka melirik gerbang sekilas "kalau aku gak masalah untuk bolos. Yang jadi masalah itu kamu Tha" kata Azka bingung.
Azka tidak masalah untuk bolos karena ia kerap kali membolos. Yang membuatnya bingung saat ini adalah gadis kecil yang ada dihadapannya saat ini. Azka sangat tahu kalau Aretha termasuk murid yang sangat teladan. Bahkan Azka dapat menghitung berapa hari Aretha membolos dalam 2 tahun terakhir.
Aretha menatap heran Azka yang kembali menyalakan sepeda motornya. "Naik" perintahnya.
Dengan segera Aretha langsung mendudukkan bokongnya di kursi belakang. Dan tentunya ia langsung memeluk pinggang Azka erat. Ia tidak mau besok pagi ada berita "seorang gadis SMA di temukan meninggal dunia hanya karena terbang dari motor yang dikendarai oleh seorang pemuda dan diketahui pemuda tersebut adalah sahabat dari korban". Kan tidak lucu kalau berita tersebut benar-benar muncul.
"Kayaknya pinggangku benar-benar nyaman untuk dipeluk, sehingga nona muda di belakang terlihat sangat nyaman" sindir Azka. Aretha mendengus kesal mendengar sindiran tersebut. Ia kembali menarik tangannya namun pergerakkannya terhenti karena Azka kembali menarik tangannya untuk kembali memeluk pinggang laki-laki itu.
"Gak usah ditarik juga" kata Azka sembari melajukan sepeda motornya meninggalkan pekarangan sekolah.
"Mau kemana?" Tanya Aretha penasaran.
"Bolos!" Teriak Azka supaya Aretha dapat mendengar suaranya.
"Kenapa?"
Aretha pikir Azka akan membawanya ke gerbang rahasia yang selalu menjadi tempat andalan anak-anak yang suka kesiangan untuk masuk kedalam sekolah. Tapi perkiraannya itu salah, sahabatnya itu justru membawa motornya menjauhi pelataran sekolah.
"Sekali-kali jadi anak nakal Tha".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
YouTube: hofi_03
semangat 🥰 mampir jg yuk kak ke karyaku judulnya Sahabatku Berkhianat 😍
2023-10-23
0