[Sesulit apapun masalah pasti akan ada jalan keluarnya.]
***
Natama group saat ini terlihat tegang. Ruang meeting besar itu terlihat sunyi. Orang-orang yang ikut dalam rapat itu terlihat menundukan wajah mereka, keringat dingin pun tak luput memenuhi pelipis mereka. Sesekali mereka terlihat mencuri-curi pandang pada Arik dengan sorot was-was.
"Jadi kita kalah saing dengan perusahan C&L. Proyek yang seharusnya membawa Natama pada kejayaan justru malah membuat mereka pada puncak!"
Brak
Gebrakan Arik barusan berhasil membuat para karyawan itu semakin menekuk wajahnya ke bawah. Kemarahan yang tercetak jelas di wajahnya itu berhasil membuat bawahannya menciut takut. Bahkan di antara mereka tidak ada yang berani angkat suara.
"Kenapa kalian diam saja? Lalu apa yang akan kalian lakukan setelah mendapat kabar ini?!" Rahang Arik mengeras, kedua tangannya mengepal. Dia lantas menghembuskan nafas kasar.
Selain marah dan kesal Arik juga kecewa karena proyek yang dia tangani berbulan-bulan terakhir ini justru malah dinikmati oleh pesaingnya begitu saja. Siapa pun yang sudah menjual proyek itu pada pesaingnya Arik berjanji tidak akan mengampuninya dan untuk C&L group. Arik pasti akan membalas mereka.
"Tuan." Pandangan Arik juga semua orang yang ada di sana berguling pada seorang laki-laki muda berwajah kebarat-baratan terlihat mengacungkan tangannya.
Laki-laki itu menurunkan tangannya dengan gugup. Dia sadar bahwa saat ini dirinya menjadi pusat perhatian namun karena sudah terlanjur maju maka dia tak bisa mundur lagi.
Dia berdehem sekilas, "Saya punya ide yang bagus untuk membuat perusahaan C&L grup itu bungkam tuan."
Arik mengangkat sebelah alisnya, terlihat tertarik.
"Apa itu? Kuharap itu adalah sesuatu yang berguna."
"Tentu saja ini berguna tuan. Saya sudah menyiapkan proyek baru untuk mengganti proyek lama kita yang gagal." Laki-laki itu lantas berdiri, memundurkan kursinya dan pergi menghampiri Arik.
"Ini tuan, tuan bisa melihatnya dulu sebelum memutuskan lanjut atau tidak." Dia menyerahkan tablet canggihnya pada Arik.
Arik menerimannya. Tatapannya terlihat serius saat memeriksa isi dalam tablet tersebut. Dia terdiam untuk sejenak namun sesaat kemudian senyum lebar terbit di bibirnya membuat semua orang yang ada di sana diam-diam menghela nafas lega tanpa disadar.
"Rencanamu bagus," puji Arik, "Siapa nama mu?" Dia melirik laki-laki disebelahnya.
"Saya Barama Lito, tuan," jawab Barama.
Arik mengangguk, "Baiklah. Aku menerima saranmu ini Barama."
Barama tidak bisa tidak menyembunyikan senyum lebarnya. Dia menundukan kepalanya untuk sesaat lantas berkata, "Terima kasih tuan."
"Kau boleh kembali ke tempat duduk mu," titah Arik yang langsung Barama turuti.
Setelah melihat Barama duduk kembali di tempatnya Arik berdiri untuk mempresentasikan proyek baru mereka sebagai proyek pengganti dari proyek sebelumnya yang sudah di curi dan di jual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada perusahaan yang menjadi saingan Natama grup.
Meski proyek yang diajukan Barama tidak sebagus proyek buatan pertama tapi setidaknya ini cukup membantu dan Arik akan berusaha keras membuatnya menjadi lebih sukses dibandingkan dengan proyek sebelumnya yang sudah C&L group pakai tanpa merasa malu sama sekali.
***
Beberapa saat kemudian meeting selesai diadakan. Semua orang bertepuk tangan dengan gembira.
Arik tersenyum lebar, menatap semuanya dan mengucapkan terima kasih sebelum kemudian membubarkan karyawannya.
Satu persatu mereka semua pun keluar dari ruangan itu dengan raut kebahagian tercetak di wajah semuanya termasuk Arik sendiri. Meski awalnya meeting berjalan dengan suasana penuh ketegangan kini semua itu telah berlalu berkat Barama. Tanpa keberanian dia entah akan seperti apa nasib para karyawan selanjutnya. Mereka semua benar-benar berterima kasih pada Barama yang sudah menyelamatkan nasib mereka.
Arik menjabat Barama begitu mereka keluar dari ruang meeting dengan senyum lebar dibibirnya.
"Terima kasih kau sudah menyelamatkan keadaan." Dia menepuk pundak Barama sekali.
Barama terkekeh kalem, "Tidak masalah tuan. Justru ini adalah sebuah kehormatan bagi saya karena bisa membantu perusahaan meski awalnya saya ragu tuan mau menerima saran dari saya, mengingat saya adalah karyawan junior di sini."
"Senior atau pun Junior itu tidak menjadi hambatan selama apa yang mereka ajukan berguna untuk kelangsungan perusahaan," balas Arik sungguh-sungguh.
"Tuan." Zou datang menghampiri Arik. Ah iya, sekertarisnya itu tidak ikut dalam rapat karena Arik sudah lebih dulu memberikan tugas padanya. Apa lagi kalau bukan untuk mencari orang yang sudah berhianat pada perusahaan.
"Bagaimana? Kau sudah menemukan orangnya?"
Zou menggeleng lesu, "Soal itu saya belum bisa menemukannya. Orang-orangku sedikit kesulitan untuk melacaknya karena orang itu pintar menyembunyikan jejaknya."
Arik mendesah, ekspresinya berubah datar, "Lalu untuk apa kau kemari jika dia saja belum ditemukan."
"Kedatangan saya kemari untuk memberitahu tuan bahwa tuan Ten hari ini berkunjung kemari untuk menemui tuan tentang kesepakatan apakah kita akan lanjut bekerja sama dengan beliau atau tidak."
Kerutan samar muncul dikening Arik.
"Ini sudah lebih dari seminggu dari kesepakatan yang sudah diberikan pihak tuan Ten, tuan."
Seakan disadarkan akan janji yang belum ditepatinya pada Ten, Arik sontak langsung beroh ria dan mengangguk-nganggukan kepalanya. Maklum karena masalah perusahaanya dia jadi melupakan perjanjiannya dengan Ten tentang kesepakatan kerja sama mereka sampai tak sadar bahwa dia juga sudah seminggu ini tinggal di indonesia.
"Tuan Ten sekarang tengah menunggu di ruangan tuan," lapor Zou lagi.
Arik mengangguk, "Baiklah terima kasih atas informasinya." Setelah mengatakan itu Arik lantas pergi dari sana meninggalkan Zou dengan Barama.
Sosok itu terlihat duduk membelakanginya ketika Arik membuka pintu. Sesaat kemudian dia berbalik memperlihatkan wajah tampannya yang halus terlihat memberenggut.
"Kau benar-benar keterlaluan Arik. Seharusnya kau yang mendatangiku tapi ini malah kebalikannya. Aku yang justru mendatangimu."
Arik tersenyum kalem, "Maaf. Bukannya aku bermaksud mengabaikanmu. Masalah di perusahaanku cukup merepotkan, sampai aku lupa bahwa memiliki janji denganmu."
Ten berdecak, bangkit berdiri dan memukul pundak Arik tidak kencang namun cukup membuat Arik meringis.
"Baiklah aku maafkan kau kali ini. Tapi sebagai jaminanya kerja sama kita harus terjadi tidak boleh tidak."
"Baiklah, jika itu mau mu." Arik berjalan menuju meja kerjanya lantas duduk di sana.
"Jadi, bagaimana dengan keparat itu? Apa sudah kau temukan?"
"Belum. Dia benar-benar licik." Sebelah tangan Arik yang berada di atas meja mengepal, tatapannya menyorot tajam.
"Kalau aku sudah berhasil menangkapnya, aku tidak akan membiarkan dia bisa menghirup nafas dengan lega."
Ten bergidik saat melihat tatapan tajam yang diperlihatkan Arik. Meski bukan untuknya, tetap saja itu terasa mengerikan.
Ten berdehem demi mencairkan suasana sekeliling yang terasa menegangkan, "Jadi kapan mau mulai meetingnya?"
Tatapan Arik kembali seperti semula, terlihat soft dan juga meneduhkan.
"Kita mulai saja sekarang," jawab Arik.
Ten mengangguk dia lantas menyerahkan berkas yang dibawanya pada Arik. Negoisasi kerja sama pun mulai berjalan. Arik membaca berkas Ten. Sementara Ten menerangkan maksud dari kerja sama tersebut. Dia juga memberitahu keuntungan dan kerugian yang akan terjadi juga beberapa masalah lainnya.
Arik mendengarkannya dengan cermat, dia lantas menutup berkas di tangannya begitu selesai membacanya. Tangannya bergerak mengambil bolpoin dan langsung menandatangani berkas itu sebagai bukti bahwa dia menyetujui kerja sama yang akan mereka jalin.
Ten yang melihatnya tersenyum riang, mereka berdua lantas saling berjabat tangan.
"Terima kasih atas kerja samanya pak Arik," ucap Ten dengan gaya formalnya.
Arik tersenyum dan mengangguk.
"Aku harap kerja sama ini bisa berjalan dengan lancar pak Ten," balas Arik tersenyum ramah.
Ten mengangguk, mengiyakan. "Semoga saja."
—My Soulmate—
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@
Barama... aku kira Kurama... hebat lho dia..Kyubi..alias rubah ekor 9..🤭🤭
Canda saya..
2021-06-30
2
Mharif
Keren euy
2020-10-21
1
Mharif
Serius amat Rik
2020-10-21
1