Jodoh Ku Anak Bos
Sekitar jam empat pagi, sebuah mobil berhenti di depan rumah yang sangat besar dan mereka berbincang di dalam mobil tersebut.
Didalam mobil itu ada sekelompok perempuan yang lagi pulang dari tempat hiburan malam dan sekarang mereka mengantar salah satu teman mereka.
"terima kasih ya... besok kita jalan lagi ya... " kata Safira pada teman temanya.
Safira memang lebih sering mentraktir teman teman nya, dari pada suntuk di rumah lebih baik dia mengajak teman ke tempat hiburan malam.
"boleh.... tapi traktir kami lagi ya... " jawab dewi yang lagi membawa mobil.
"pasti... aku yang traktir kalian semua, tapi jemput aku ya... " jawab Safira
"kalau itu tenang... besok aku yang bawa mobil, kebetulan besok ada mobil yang nganggur. " kata silvi
"mantap... ya sudah... aku turun dulu... " kata Safira turun dari mobil
Setelah Safira turun maka mobil pun berjalan dengan kencang meninggalkan sahabat mereka. Berjalan menuju pintu gerbang, dan ternyata pak satpam sudah membukakan pintu gerbang rumah.
"bagus joko, tidak perlu di ketuk dulu kamu sudah membukakan pintu gerbang. " kata Safira
"iya non... " jawab joko selaku satpam rumah pak Harry.
"papa sudah pulang? " tanya Safira
"sudah non... dari jam sebelas sudah di rumah." jawab joko
Mendengar jawaban dari joko membuat Safira sedikit kaget.
"aduh... sudah pulang pula papa... semoga tidak ketauan lagi." kata Safira dalam hati.
Safira pun masuk ke dalam rumah dan dia masuk dari dapur, dia sengaja masuk dari belakang supaya tidak ketahuan oleh papanya.
Berjalan mengendap endap ke dalam rumah, Safira sudah berpesan pada pembantu agar mengunci pakai kunci dan meletakkan kunci di senta jendela, sehingga bisa di ambil oleh Safira.
Membuka pintu secara perlahan, sebenarnya tidak akan ada orang yang mendengar karena semua kamar kedap udara.
Berjalan secara perlahan dan mau masuk ke dalam kamar dan suasana ruangan yang gelap, tiba tiba terdengar suara seseorang memanggil namanya.
"Safira... dari mana kamu? "
Mendengar suara tersebut membuat Safira terkejut dan menghentikan langkah nya lalu melihat ke arah sumber suara.
Pak Harry mendekati anak gadis nya itu dengan penuh emosi.
"kamu dari mana? anak gadis pulang jam segini? " kata pak Harry penuh emosi.
Safira hanya diam saja dan tidak menjawab sehingga membuat pak Harry jadi marah.
"dari mana kamu? jawab.... " kata pak Harry lagi
Tidak menjawab apa yang di tanyakan papa nya, Safira hanya diam dan tidak menjawab sehingga ayah nya marah.
"jawab Safira... " kata pak Harry
Diam saja dan tak menjawab juga sehingga membuat pak Harry kehilangan kontrol emosi nya.
Prak... prak...
Pak Harry menampar pipi kanan dan kiri Safira.
Safira melihat ke arah papanya dan berkata
"tampar lagi pa... tampar... biar papa puas. " kata Safira.
"kamu... semakin hari... kamu makin liar saja... minggu depan kamu ikut papa ke kampung." kata pak Harry
Tidak mau menjawab pertanyaan dari papanya, Safira berlari masuk ke dalam kamarnya. Sehingga membuat pak Harry semakin emosi.
"mau kemana kamu... dengarkan papa dulu."kata pak Harry
Pak Harry mengikuti Safira dari belakang, sehingga membuat Safira pun berganti berjalan.
"aku ngantuk papa... besok saja kita bicara." kata Safira
"tidak ada yang di bicarakan, kamu harus ikut apa yang papa perintahkan." kata pak Harry
Karena masih dalam keadaan mengantuk sehingga membuat Safira tidak memperdulikan apa yang di katakan papanya.
"baik papa... terserah saja... aku sudah ngantuk berat. " kata Safira dan masuk ke dalam kamar.
Melihat anak gadisnya masuk ke dalam kamar, tanpa di sadari menggelengkan kepalanya.
"ya allah... kok jadi seperti ini anak ku... bagaimana pertanggung jawaban ku sama istri ku di alam sana... " kata pak Harry dalam hati.
Karena tidak ada lagi orang di ruang tamu maka pak Harry masuk ke dalam kamar,
Di dalam kamar ternyata istri nya masih tidur di atas ranjang. Rencana pak Harry mau tidur kembali tapi mata nya sudah tidak bisa di pejamkan dan sayup sayup terdengar suara ngaji dari mesjid.
"ck... aku engga bisa tidur lagi... " kata pak Harry
karena mata tidak bisa di pejamkan maka pak Harry pun bangun dari tempat tidur.
"aku sebaiknya shalat aja." kata pak Harry dalam hati.
Sementara itu di dalam kamar Safira yang tidak memperdulikan apa yang di katakan papanya, dia pun langsung naik ke atas ranjang dan tertidur dengan nyenyak.
Jam tujuh pagi pak Harry sudah bersiap untuk pergi ke kantor, seperti biasanya dia sarapan terlebih dahulu. Semua sudah ada di atas meja, teh hangat, nasi goreng dan roti yang sudah di siapkan oleh bibi yang kerja di rumah.
Bibi juga yang menjaga Safira dari kecil hingga sampai sekarang ini, jadi tempat untuk curhat dan menceritakan unek unek nya selalu di sampaikan oleh Safira pada bibi.
Duduk di meja makan sendirian karena istri nya pak Harry masih tidur dan jarang menemani untuk sarapan pagi.
"silahkan di makan tuan." kata bibi
"mmmhhh... bi... bilang sama Safira jangan keluar malam lagi, kalau begitu terus... nanti saya akan kirim dia ke kampung." kata pak Harry
"baik tuan... nanti akan saya sampaikan." jawab bibi
"terima kasih bi... setelah ini bangunkan dia... ini sudah siang. " kata pak Harry lagi
"baik tuan." kata bibi yang langsung meninggalkan pak Harry sendirian untuk menyantap makanan orang yang ada di meja.
Bu Fera adalah istri ke dua pak Harry, dia selalu saja bangun siang. Tidak memperdulikan sarapan pagi untuk suami, biasanya jam sembilan baru dia bangun.
Setelah selesai sarapan oak Harry langsung mengambil tas kerja yang ada di ruang kerja, lalu berjalan menuju keluar rumah.
"papa... tunggu dulu. "
terdengar suara perempuan memanggil pak Harry dan dia menoleh ke arah sumber suara.
"mmmhhh... ada apa? " tanya pak Harry sambil melihat istri nya.
"mau pergi kerja pa?" tanya bu fera berbasa basi
"mmmhhh... kelihatannya bagaimana? " tanya pak Harry kembali.
Bu fera yang sebenarnya mau meminta uang untuk pergi ke salon dan shoping hari ini, padahal baru saja semalam dia meminta uang dengan jumlah yang banyak pada suaminya.
"ya kerja... pa... hari ini mama ada arisan... " kata bu fera.
Pak Harry mengerutkan kening nya karena istri nya meminta uang lagi hari ini.
"tapi... semalam kamu kan baru minta ma... "
"iya pa... tapi semalam di mall ada tas brandid yang lagi diskon 50 persen, kan sayang kalau tidak di ambil." kata bu fera memberikan penjelasan.
Karena pagi ini pak Harry ada meeting penting jadi dia tidak mau banyak pertanyaan karena akan membuat mood nya hilang di lagi hari ini.
"ya sudah... nanti papa transfer. "kata pak Harry dengan wajah dingin
"terima kasih papa... jangan lupa 100 juta ya..." kata bu fera sambil memeluk suaminya dan mencium pipi suaminya karena senang.
BERSAMBUNG
*****
jangan lupa
subcriber
like.. like... like...
komentar yang membangun
terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments