Tidak,Jika Bukan Kamu

Tidak,Jika Bukan Kamu

BAB. 1 Pulang

Tidak memberitahu Ibu dan Ayah nya adalah kebiasaan Qiana.Berjam-jam menempuh perjalanan.Akhirnya dia sampai juga di kota kelahirannya.

Mata nya berbinar saat sudah memasuki kota,jalanan masih sama seperti dulu.Hanya banyak gedung-gedung yang terlihat baru di bangun,dan ada juga yang sudah sama sekali Qia tak mengenali.

Selama lima tahun Qia hanya sesekali pulang,kali ini dia memaksa dirinya untuk pulang karena beberapa waktu lalu Ibu nya mengeluh rindu pada putri satu-satunya.

Memiliki kakak laki-laki dan adik laki-laki,membuat Qia sangat di sayangi oleh keluarga nya.Namun sayang,watak nya yang keras kepala membuat Ibu nya harus mengalah merelakan putri kecil nya bekerja mencari pengalaman di luar kota.

Mobil taxi mulai memasuki jalan menuju rumahnya.Rumah Qia sebenarnya tidak jauh dari jalan raya.Hanya saja jika mobil masuk akan susah jika untuk putar balik,harus memutari komplek yang cukup besar di dalam sana.

Memakai kaos oblong di balut jaket jeans dengan merk ternama,senada dengan celana panjang yang dia gunakan.Tidak lupa topi untuk menutupi rambutnya.Qia menarik koper hingga pintu gerbang.

Tangan Nya merogoh kunci gerbang.Dan ternyata gembok menggantung di sana.Mt Qia melihat ke dalam,pintu terbuka.

"Ayah,Ibu...."

Berkali-kali Qia memanggil namun tak ada jawaban.Terpaksa Qia mengeluarkan ponsel nya.

"Hallo?"

"Ayah,buka gerbang nya!"

"Hah?" Tono yang terkejut dengan suara Qia meletakkan gagang telepon di meja lalu melangkah,kepala nya menyembul di pintu.

"Ayah,buka! Ini di gembok!"

Tono pun kembali lagi masuk mencari kunci gembok yang ia gantung di atas lemari es.Langkahnya berlari cepat menuju gerbang.

"Kenapa tidak mengabari jika kau pulang Qi?"

Qiana menggeleng "Nanti Ibu woro-woro ke orang kalau aku pulang yah!"

"Ya ibu mu memang seperti itu!" Tono meraih koper Qia membantu anak nya dan masuk ke dalam.

Qiana melihat itu,dan gerbang yang di gembok lagi.Memasuki rumah Qia merasa sepi tidak ada orang satu pun kecuali ayah dan dirinya.

"Kamu tidak apa-apa kan ditinggal sendiri Qi?Ayah akan ke rumah Niar,Ibu mu di sana, sedang membantu memasak"

Qiana berhenti berjalan saat mendengar itu "Tante Niar,ada acara apa memang yah?"

"Ada acara doa bersama untuk Ibu nya Niar,beliau meninggal beberapa hari yang lalu."

Qia mengangguk.

Ohh,nenek Rio baru saja meninggal.

"Ayah berangkat sekarang ya?Kamu istirahat saja dulu,gerbang mau di gembok kembali atau bagaimana?"

"Di gembok saja Yah,aku capek ingin istirahat!"

Qiana merebahkan tubuhnya di kamar.Kamar yang tiga tahun ini ditinggalkan.Masih sama seperti dulu.Penuh dengan foto masa putih abu-abu.Foto dirinya bersama dengan Zena, Wati dan ada satu lagi sebenarnya.Tapi Wati menggunting dan membuang nya.

Baru menikmati semilir AC dan mulai mengantuk,ponsel Qia berbunyi.

'Woi,pulang gak kabar-kabar'

Sebuah pesan dari Agraham.Qia tidak membalas pesan itu dan hanya membaca di tepi atas notifikasi.

'Sekarang jadi cewek metropolitan ya? Gila beda banget!'

Kebiasaan Agra memang,jika tidak di balas dia akan terus mengirimi pesan.

'Tidak usah pura-pura tidur.Aku tahu kau membaca dan malas membalas!"

Qia tersenyum membaca.Akhirnya dia membuka pesan Agra,jari nya bergerak ingin membalas namun sebuah panggilan telfon masuk.

"Cewek metropolitan sombong sekarang ya!"

Qia tergelak mendengar nya.

"Gua malas menanyakan kabar mu Qi,karena gua tau pasti lu akan baik-baik saja!"

Qia tersenyum mendengar itu.

"Lu sengaja kan tidak mengabari,kalau akan pulang?"

"Untuk apa?Aku hanya ingin istirahat sebentar lalu berangkat lagi!"

"Buka pintu gerbang nya,atau gua loncat lewat tembok kaya jaman dulu sekolah,masuk lewat jendela?" Agra tertawa terbahak,begitu pula dengan Qia.

Mengingat kenangan beberapa tahun silam,mereka sering tidur bertiga atau berempat bersama.Dan menghabiskan waktu jika hari libur.

"Lu gak asik Qi,menghilang dari kita"

"Lu tau gua pulang Gra?"

"Tadinya sih ragu.Tapi siapa lagi jika bukan lu anak perempuan Om Tono?"

"Ragu?"

"Lu beda banget Qi,perawatan apa memang di sana?"

Qia hanya tertawa mendengar ucapan Agra.

"Gua cuma jadi kuli di sana,Gimana bisa perawatan.Perawatan tuh mahal Gra!"

Kedua nya hening.

"Qi..."

"Hemm..."

"Keluar dong,gua pengin liat lu"

"Gua cape Gra,baru nyampe.Nanti deh!"

"Kapan? Lu emang gak kangen sama kita?"

Qia hanya tersenyum.Agra tidak pernah berubah.Dulu dan sekarang sama saja.Suka memaksa.

"Besok sore ada acara di kafe biasa,kita semua ngumpul di sana.Ikut ya?"

"Gak janji ya?!"

"Ok,gua tunggu kabar dari lu"

Ponsel,panggilan Agra dimatikan oleh Qia,padahal lelaki itu belum sempat mengakhiri.

Bayang-bayang kejadian beberapa tahun lalu terlintas di mata Qia,Mata nya yang tadinya mengantuk terbuka seketika.Mengulang kejadian beberapa tahun lalu,yang sengaja dia hindari.Nyatanya orang pertama yang mengetahui dia pulang adalah Agra,dan lagi-lagi Agra langsung menghubunginya.

Rasa yang sudah lama terkubur timbul kembali hanya dengan sebuah panggilan telfon dari Agra.

Susah payah Qia menghindari panggilan dari Agra.Mungkin jika di tempat rantau Qia bisa menghindari dengan alasan sibuk bekerja atau lupa membalas chat karena terlalu cape.Atau lembur dan tidak sempat melihat ponsel nya.

.

.

Tono sampai di rumah Niar dan memarkirkan mobil nya di sana.Memberi salam dan masuk ke dalam rumah.

Ada acara tujuh hari Ibunda nya Niar.Pintu rumah dibuka saja,karena rumah masih rame dan banyak yang berkunjung dari sanak saudara.

Langkahnya menuju ke dapur menghampiri istri tercinta,namun sayang istri nya sedang berdekatan dengan Niar.

Niat nya untuk memberi tahu jika Qia pulang di urungkan oleh Tono.

Masih dengan hal yang sama,masalah mas lalu tidak bisa di lupakan begitu saja meski kata maaf terucap di bibir mereka.

"Ayah ngapain ke dapur?" Istrinya tiba-tiba menegur Tono, karena tidak biasa nya dia berkeliaran di dapur.

Tono pun hanya tersenyum "Tidak,hanya ingin meminta teh atau kopi saja!"

Menyadari itu,Niar tertawa terbahak.Sebagai tuan rumah dia tidak tahu jika Tono datang dan lupa untuk membuatkan secangkir kopi atau teh.

"Astaga Tono,bilang saja jika ingin di buatkan.Aku sibuk,jadi maaf tidak di perhatikan."

"Ahh tidak apa-apa.Aku bisa membuatnya sendiri.Lanjutkan lah pekerjaan kalian.Tidak usah mempedulikan ku."

"Tapi maaf,istrimu mungkin dua atau tiga jam lagi baru akan kembali!"

"Tenang saja,aku akan menunggu nya di sini!"

Mereka tergelak.Dan kembali ke pekerjaan masing-masing.

.

.

.

to be continue

Terpopuler

Comments

Rismawati Udink

Rismawati Udink

mampir thor

2025-02-05

0

Lusy ani

Lusy ani

kayakya cerita nya seru☺️

2023-11-10

1

Lusy ani

Lusy ani

kayakya cerita nya seru☺️

2023-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Pulang
2 BAB. 2 Tamu
3 BAB. 3 Venus
4 BAB. 4 Luka lama
5 BAB. 5 Harapan
6 BAB. 6 Tinggal
7 BAB. 7 Terus mendekat
8 BAB. 8 Jadian
9 BAB. 9 Rindu
10 BAB. 10 Membuka hati
11 BAB. 11 Kesabaran Agra
12 BAB. 12 Awas Berhadiah
13 BAB. 13 LDR
14 BAB. 14 Baper
15 BAB. 15 Bukit Bintang
16 BAB. 16 Keputusan Agra
17 BAB. 17 Racun tikus
18 BAB. 18 Flash back
19 BAB. 19 Flash back " Sayang "
20 BAB. 20 Flash back " Rahasia "
21 BAB. 21 Flash back " Foto editan"
22 BAB. 22 Flash back " Pengorbanan Agraham "
23 BAB. 23 Flash back " Sahabat "
24 BAB. 24 Flash back "Awal mula tumbuh"
25 BAB. 25 Flash back "Ciuman pertama"
26 BAB. 26 Flash back "Menjaga Hati"
27 BAB. 27 Flash back "Tidur bersama"
28 BAB. 28 "Flash back" Bunuh Diri
29 BAB. 29 flashback "Sidak Dimas"
30 BAB. 30 Flash back "Jagung rebus"
31 BAB. 31 Flash back " Otak mesum! "
32 BAB. 32 Flash back " Ruang tersembunyi "
33 BAB. 33 Flash back "Danau buatan"
34 BAB. 34 flash back " Khayalan Qia "
35 BAB. 35 Flash back " Rasa yang tak terbendung!"
36 BAB. 36 Flash back "Bayangan"
37 BAB. 37 flash back "Berharap"
38 BAB. 38 Flash back "Mimpi"
39 BAB. 39 Flash back "Perpisahan"
40 BAB. 40 Flash back " Satu,Dua,dan Tiga"
41 BAB. 41 Flash back "Sampai disini"
42 BAB. 42 Flash back "Dingin"
43 BAB. 43 Flash back "Mengendap"
44 BAB. 44 Flash back "Malam Razia'
45 BAB. 45 Finally "Flashback off"
46 BAB. 46 Mengungkit
47 BAB. 47 Pura-pura
48 BAB. 48 Candu
49 BAB. 49 Berebut tinggal
50 BAB. 50 Berubah mood
51 BAB. 51 Cemburu
52 Promo Karya Baru
53 BAB. 52 Manja
54 BAB. 53 Pengunduran diri
55 BAB. 54 Ketahuan
56 BAB. 55 Ucapan Tono
57 BAB. 56 Pemenang
58 BAB. 57 Pengkhianatan
59 BAB. 58 Tak percaya
60 BAB. 59 Tidak mempan
61 BAB. 60 Penyesalan
62 BAB. 61 Followers
63 BAB. 62 Rindu
64 BAB. 63 Penculikan
65 BAB. 64 Daddy
66 BAB. 65 Menyicil Rindu
67 BAB. 66 Keinginan
68 Promo Karya Baru
69 BAB. 67 Panik
70 BAB. 68 Serba Salah
71 BAB. 69 Tertukar
72 BAB. 70 TANDA MERAH
73 BAB. 71 Marah
74 BAB. 72 Membujuk
75 BAB. 73 Gulali rindu
76 BAB. 74 Kasih sayang tak terhingga
77 BAB. 75 Twin girls
78 BAB. 76 Zara & Zora
79 BAB. 77 Wasiat
80 BAB. 78 Hadiah misterius
81 BAB. 79 Melow
82 BAB. 80 Surga dan bidadari kecil..End.
83 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BAB. 1 Pulang
2
BAB. 2 Tamu
3
BAB. 3 Venus
4
BAB. 4 Luka lama
5
BAB. 5 Harapan
6
BAB. 6 Tinggal
7
BAB. 7 Terus mendekat
8
BAB. 8 Jadian
9
BAB. 9 Rindu
10
BAB. 10 Membuka hati
11
BAB. 11 Kesabaran Agra
12
BAB. 12 Awas Berhadiah
13
BAB. 13 LDR
14
BAB. 14 Baper
15
BAB. 15 Bukit Bintang
16
BAB. 16 Keputusan Agra
17
BAB. 17 Racun tikus
18
BAB. 18 Flash back
19
BAB. 19 Flash back " Sayang "
20
BAB. 20 Flash back " Rahasia "
21
BAB. 21 Flash back " Foto editan"
22
BAB. 22 Flash back " Pengorbanan Agraham "
23
BAB. 23 Flash back " Sahabat "
24
BAB. 24 Flash back "Awal mula tumbuh"
25
BAB. 25 Flash back "Ciuman pertama"
26
BAB. 26 Flash back "Menjaga Hati"
27
BAB. 27 Flash back "Tidur bersama"
28
BAB. 28 "Flash back" Bunuh Diri
29
BAB. 29 flashback "Sidak Dimas"
30
BAB. 30 Flash back "Jagung rebus"
31
BAB. 31 Flash back " Otak mesum! "
32
BAB. 32 Flash back " Ruang tersembunyi "
33
BAB. 33 Flash back "Danau buatan"
34
BAB. 34 flash back " Khayalan Qia "
35
BAB. 35 Flash back " Rasa yang tak terbendung!"
36
BAB. 36 Flash back "Bayangan"
37
BAB. 37 flash back "Berharap"
38
BAB. 38 Flash back "Mimpi"
39
BAB. 39 Flash back "Perpisahan"
40
BAB. 40 Flash back " Satu,Dua,dan Tiga"
41
BAB. 41 Flash back "Sampai disini"
42
BAB. 42 Flash back "Dingin"
43
BAB. 43 Flash back "Mengendap"
44
BAB. 44 Flash back "Malam Razia'
45
BAB. 45 Finally "Flashback off"
46
BAB. 46 Mengungkit
47
BAB. 47 Pura-pura
48
BAB. 48 Candu
49
BAB. 49 Berebut tinggal
50
BAB. 50 Berubah mood
51
BAB. 51 Cemburu
52
Promo Karya Baru
53
BAB. 52 Manja
54
BAB. 53 Pengunduran diri
55
BAB. 54 Ketahuan
56
BAB. 55 Ucapan Tono
57
BAB. 56 Pemenang
58
BAB. 57 Pengkhianatan
59
BAB. 58 Tak percaya
60
BAB. 59 Tidak mempan
61
BAB. 60 Penyesalan
62
BAB. 61 Followers
63
BAB. 62 Rindu
64
BAB. 63 Penculikan
65
BAB. 64 Daddy
66
BAB. 65 Menyicil Rindu
67
BAB. 66 Keinginan
68
Promo Karya Baru
69
BAB. 67 Panik
70
BAB. 68 Serba Salah
71
BAB. 69 Tertukar
72
BAB. 70 TANDA MERAH
73
BAB. 71 Marah
74
BAB. 72 Membujuk
75
BAB. 73 Gulali rindu
76
BAB. 74 Kasih sayang tak terhingga
77
BAB. 75 Twin girls
78
BAB. 76 Zara & Zora
79
BAB. 77 Wasiat
80
BAB. 78 Hadiah misterius
81
BAB. 79 Melow
82
BAB. 80 Surga dan bidadari kecil..End.
83
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!