Sudah hampir seminggu Qia tak keluar rumah meski di halaman saja.Ponsel nya sengaja dia matikan.Kata menghindar mungkin sangat lah benar untuk dirinya.
Bermaksud pulang hanya sekedar temu kangen dan rindu pada keluarga nya,nyata nya tidak semudah itu.
Agra yang selalu mondar mandir di depan rumah nya,seperti cctv berjalan.Pun adik Qia, Jeje juga sama.Bocah kecil itu selalu memberikan kabar kepada Agra tanpa sepengetahuan Qia.
Hari ini ada acara arisan Ibu-ibu di rumah nya.Kebetulan sekali Ibu Mira lah yang bulan lalu mendapat jatah ketempatan,bulan berikutnya.
Pagi-pagi sekali ayah dan Ibu nya sudah pulang dari pasar.Seperti biasa,berbagai macam hidangan sudah direncakan jauh-jauh hari oleh Mira.
Dimas dan istrinya yang sudah dua hari menginap di sana pun ikut disibukkan dengan acara Ibu Mira.
"Aunty,sudah siang ayo bangun!!!"
Yuna,gadis kecil berumur empat tahun menarik-narik selimut Qia.Padahal baru beberapa menit yang lalu Qia melirik jam di sebelah nya.
"Aunty bangun aunty!!!"
Kali ini dirinya sudah naik ke ranjang dan memaksa membuka selimut.Qia yang berpura-pura tidak bangun tertawa dalam hati.
"Heii Yuna!! Jangan begitu membangunkan Aunty!" Ipar Qia,istri Dimas menyusul anak nya ke kamar Qia.Dia pun duduk di tepi ranjang.
"Qi..Qia!"
Ssst!!! Qia Menempelkan jari telunjuk nya di ujung bibir,
"Aku sengaja sedang mengerjai Yuna mbak!"
Yulia,seorang perawat di rumah sakit ternama di Surabaya.Menikah dengan Dimas,lima tahun silam.Sebelum Qia memutuskan merantau di luar kota.
"Aunty..aunty..." suara nya sangat melengking.
Hingga Qia tidak tahan lagi,menangkap tubuh kecil Yuna,menggelitikki sampai anak kecil itu geli tertawa terbahak.
"Aunty sudah bangun dari tadi Yuna"
Yuna memeluk Qia erat.
Yulia yang tahu itu tersenyum,baru berapa hari di rumah ibu nya tapi Yuna sangat dekat dengan Qia,padahal selama empat tahun hanya bertemu sebentar dengan Qia saat mengunjunginya di kota Qia bekerja.
"Baru setengah enam,ibu dan ayah sudah pulang dari pasar.Dari pada kau di bangun kan dengan cara yang extrem oleh ibu,mending dengan Yuna kan Qi?"
Mendengar nya Qia tertawa,jika Mira yang membangunkan nya bukan lagi di tepuk atau di tarik selimut nya.Qia yang masih memejamkan mata erat bisa-bisa langsung di tarik berdiri.
"Ibu cocok jadi guru sekolah militer mbak!" Kedua nya tergelak.
Tepukan pelan di paha Qia "Bangun gih Qi, bantu-bantu ibu dengan mbak di dapur!"
Qia mengangguk "Iya mbak,aku cuci muka dulu ya,biar Yuna di sini aja nonton televisi'
Yulia pun mengangguk dan keluar dari kamar Qia,tak lupa dia menutup pintu rapat.
.
.
Menjelang sore,semua hidangan hampir selesai.Para Ibu bergelut di dapur dengan perkakas nya di sana.
"Enak aja! Aku belum ibu-ibu ya mas!"
"Kan akan menjadi Qi,bukan kah perempuan semua juga akan menjadi Ibu-ibu?" Dimas kakak tertua Qia tersenyum duduk di kursi,meja mini bar yang terletak di dapur,tangan nya sedang mengupas jeruk.
Ibu Mira yang sedang mencuci sayuran pun tersenyum melihat anak-anak nya berkumpul dan saling senda gurau.
"Iya mas,tapi itu kan nanti.Jodohnya aja belum ada!" Qia mengerucutkan bibir.
"Hemmm... Udah ada,kamu aja yang sulit buka hati Qi!"
Mendengar nya Qia mengerutkan kening.Aneh dengan ucapan kakak nya yang sedikit penuh dengan teka teki.
"Udah ada emang siapa?Aku gak mau dijodohkan ya Bu! Ayahh!!!! Qia gak mau dijodohkan Yah!!" Tiba-tiba suara nya keras melengking!
Qia menghentikan tangan nya membantu ibu menyiangi sayuran,wajah nya cemberut seketika.ketakutan nya adalah jika ayah atau ibunya menjodohkan dia dengan lelaki yang tidak dikenal sama sekali.
Ibu Mira pun menoleh ke anak gadis nya,menggamit kedua pipi Qia dengan satu tangan.
"Jangan cemberut,tambah cantik nanti!"
Qia menjadi semakin cemberut karena ucapan Ibunya.
Dimas yang sangat senang dengan perubahan adik perempuan nya tertawa terbahak.Paling tidak suka jika bicara masalah jodoh,menikah,pacaran,dan masih banyak lagi.
"Mending aku gak usah pulang aja kemarin!" Langkah nya berjalan melewati semua keluarga yang ada di sana.Kamar adalah pilihan paling tepat bagi nya.
Sudah mengangkat kaki kanan,namun bel berbunyi.Qia pun menoleh.
"Nak,tolong buka kan pintu!" Suara ibu mira yang melengking terdengar dari dapur
Qia pun menjawab Iya dengan santai.
.
.
"Qi!..."
Dada Qia bergemuruh,rasanya sangat sesak.Lagi-lagi orang yang dihindari selalu datang di saat yang tidak tepat dan waktu yang salah.
"Qi!!! " Tangan nya hendak meraih bahu,namun Qia hempaskan.
Pintu mobil Mario terbuka,dari sana Mamah Mario keluar.Qia dan Rio menoleh bersama an.Niar yang tersenyum melihat Qia melambaikan tangan dan menghampiri.
"Gue nganter nyokap Qi"
Qia hanya melirik Rio.Niar yang sudah dihadapan Qia langsung memeluk dan mencium pipi.
"Masya Allah anak gadis Tante makin cantik.Ya ampun Nak,Tante berapa tahun tidak bertemu,sampai pangling!"
Niar Mamah Mario menyanjung Qia,dan hanya dibalas senyuman.
"Tante sehat?"
Niar pun mengangguk,tangan nya tidak lepas di kedua bahu Qia.
"Mari masuk Tante,Ibu masih di dapur belum selesai masak!"
Niat dan Qia pun saling melingkarkan lengan di pinggang,dan melangkah masuk.
"Qia,kamu tidak mempersilahkan Rio masuk juga?"
"Oh tentu,silahkan masuk Rio!"
Rio yang berjalan di belakang Mamah dan Qia,bola mata nya terus melihat perempuan yang pernah menjadi kekasih hati nya.Karena kesalahan sendiri lah hubungan mereka kandas dan hingga detik ini tidak pernah baik.
Pesona mu tidak terelakkan Qi,lu yang dulu dan sekarang beda banget.
.
.
"Soree!?..."
Niar yang sudah di pintu dapur pun memberi salam.Mereka yang di sana menoleh bersama.
"Mira,aku tidak menyangka calon menantu ku jadi secantik ini!"
Mendengar Niar berucap Qia langsung mengerutkan kening,bola mata nya bertatap bersama dengan Rio.
"Benarkah? Ini calon menantu mu Niar?" setelah mencuci tangan Mira mendekat.
"Memang iya Qi?" Giliran bertanya pada Qia.
Qia tersenyum dan menggeleng "Maaf Tante,tapi ayah dan ibu sudah mempersiapkan seseorang untuk calon imam ku"
Mendengar nya Mira mengulum senyum,bukan tidak tahu.Kedua orang tua dan mereka tahu kenapa Qia pergi meninggalkan Mario,hanya Niar sajalah yang masih berharap Mario dan Qia bersama kembali.
Jawaban Qia adalah kepura-puraan nya untuk menepis bahwa dia sudah tidak ada hubungan apapun dengan Mario.
Lain Qia,lain juga Mira dan suami nya.Seseorang sudah pernah mereka bicarakan untuk Qia.Tapi untuk meluluhkan hati anak nya sangat lah susah.
"Tapi Tante masih berharap,dan berdoa kamu jadi menantu Tante Qia!"
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
宣宣
q dah vote..... semangat Thor 💪💪💪💪
2023-08-14
1
宣宣
bukan nya Mario akan menikahi Melly ya🤔🤔🤔🤔
2023-08-14
1
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
pasti papa & mama qia maksud adalah agra ya
2023-08-13
1