Don'T Leave Me This Way

Don'T Leave Me This Way

Luka pertama

...🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭...

...Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita yang sama. Author pastikan itu hanya sebuah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan dari author. ...

...Happy reading guys😘🥳...

Seorang gadis cantik berusia 21 tahun bernama Amara, menatap jengah pantulan wajah dirinya sendiri dari kaca spion motor matic yang ia kendarai pagi ini.

Bukanlah tanpa sebab dirinya jengah dengan penampak wajahnya sendiri. Karena ia sebenarnya sudah muak dengan penampakan wajah sembabnya yang ia peroleh karena terus saja menangis disepanjang jalan menuju kampusnya.

Plak!!

Amara menepuk kasar kaca spion scooter matic tuanya. Hingga kaca spion itu tak lagi mengarah pada wajahnya. Dapat di pastikan hari ini ia harus kembali kembengkel aksesoris motor. Karena ia harus kembali mengganti kaca spion kendaraan tuanya ini, yang kondisinya sudah kembali somplak.

Ya. Beginilah cara gadis cantik nan malang ini meluapkan emosi dan tangisnya yang selalu menyesakan dada. Hanya saat dimana ia berada di atas motor matic tua yang setia menemaninya dari kelas satu SMA.

Mugost adalah nama motor matic tuanya, yang dibelikan Chandra kakak laki-lakinya bersama sang ayah, ketika Amara berhasil menjadi siswi di SMA favorit yang ada di daerah pinggiran ibukota.

Ya, dulu jalan kehidupan Amara pernah terasa sangat manis, semanis gulali di pasar malam. Amara yang dulu adalah gadis remaja yang manja dan periang. Semua anggota keluarganya begitu menyayanginya.

Namun sayang kini semua telah berubah. Mengikuti roda hidup yang terus berputar. Orang-orang baru yang masuk ke dalam keluarga Amara, perlahan membuat Amara tersisihkan. Tentunya bukan karena sikap manja Amara yang menjadi penyebabnya. Tapi ada hal lain yang membuat Amara terus terluka meski berada dilingkungan keluarga kandungnya sendiri.

Hingga kini akhirnya Amara terbiasa berteriak mengumpat dan menangis saat motor matic yang ia kendarai melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota. Ia tak takut untuk melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Seolah ia sengaja menantang maut, agar cepat-cepat datang menghampirinya.

Aaaaa... dasar Berengs(e)k! Indah sekali pagi gue ini, Tuhan. Sampai-sampai gue harus mengawali hari ini dengan menangis lagi dan lagi. Cengeng banget sih gue. HUAaaaaaa.....

Pagi ini sama seperti pagi biasanya. Di mana saat berangkat ke kampus, Amara selalu disuguhkan dengan drama keluarga yang selalu memojokkan dirinya, agar dirinya merasa muak dan bertekad keluar dari rumah kedua orang tuanya.

Ya, sebuah drama keluarga pagi hari yang tak pernah absen disetiap harinya itu, bersumber dari kecemburuan sang kakak perempuan Amara yang telah menikah dengan seorang pria dari masa lalu Amara.

Novita, kakak perempuan Amara yang telah menikah dengan Erdi. Erdi adalah sosok pria yang menjadi cinta dan kekasih pertama di dalam hidup Amara.

Novita kini menjadi seorang provokator ulung di keluarga terutama pada kedua orang tua mereka. Ada saja kesalahanan-kesalahan Amara yang Novita cari dan dibahas saat mereka sedang sarapan pagi bersama.

Ya, bersama kedua orang tuanya dan sang mantan kekasih yang kini menjadi kakak iparnya.

Dapat dibayangkan bagaimana rasa sakit dan kepedihan hati yang Amara rasakan setiap harinya.

Melihat pria yang menjadi sosok cinta pertamanya menjadi suami dari kakak kandungnya sendiri. Di meja makan ini ia selalu menjadi anak dan adik yang tersisih karena ulah kakak kandungnya sendiri.

Pernikahan Novita dan Erdi terjadi bukan karena Erdi salah melamar seperti di dalam cerita novel. Namun, karena Erdi pria yang cukup mapan di usia 25 tahun kala itu berpindah haluan hatinya begitu saja, tanpa memikirkan bagaimana perasaan Amara. Seolah perasaan cintanya pada Novita membutakan segalanya.

Tentunya hal ini terjadi setelah Erdi mengenal sosok Novita, kakak Amara yang kala itu berusia 21 tahun. Ia kepincut kecantikan Novita yang memang lebih cantik dari Amara yang masih menjadi gadis remaja berusia 18 tahun saat itu.

Jelas saja Novita jauh lebih cantik karena sudah mengenal berbagai jenis skin care dan perawatan tubuh lainnya. Berbeda dengan Amara yang masih remaja berusia 18 tahun, yang masih dengan kepolosannya dan masa pertumbuhan. Dimana ia masih meraba dan baru mengenal dunia yang kejam ini.

Gadis malang ini belum paham dan mengenal skin care serta perawatan tubuh lainnya. Karena di dunianya saat itu, ia masih sedang sibuk mencari jati dirinya sendiri dan juga mengenal cinta.

Novita yang masih duduk di bangku kuliah saat itu, kerap kali didekati banyak lelaki yang juga mengagumi kecantikan Novita. Hal ini membuat Erdi takut kehilangan sosok Novita yang sangat ingin ia miliki. Entah sebuah obsesi atau cinta. Yang pasti hati Erdi sangat mantap untuk menjadikan Novita sebagai ratu di kehidupannya.

Sehingga pada akhirnya, Erdi nekat melamar Novita, setelah tiga bulan lamanya mereka menjalin kasih, tanpa Erdi sempat memutuskan hubungannya terlebih dahulu dengan Amara. Sungguh kejam Erdi memperlakukan ketulusan cinta Amara padanya.

Ya, selama tiga bulan mereka berdua menjalin kasih di belakang Amara yang lugu dan mudah dibodohi. Dapat dibayangkan kehancuran hati Amara saat mengetahui Erdi datang bersama keluarganya jauh-jauh dari kota Garut ke kediamannya. Bukan untuk melamar dirinya. Namun untuk melamar sang kakak kandung yang terlihat begitu bahagia.

"Aa?" Amara mematung di muka pintu dengan wajah terkejutnya.

Saat ia melihat Erdi datang bersama kedua orang tua Erdi, yang sangat Amara kenali karena mereka kerap kali melakukan panggilan video call bersama.

"Ayah dan ibu ada, De?" Tanya Erdi dengan mata yang mengedar ke dalam rumah mencari sosok yang ia cari entah siapa. Orang tua Amara atau sosok lain yang ia cari. Yang pasti pertanyaan Erdi berhasil menyadarkan Amara dari keterkejutannya.

"Ada. Aa mau ngapain datang malam-malam begini sama Appa dan Ambu ke sini?" Tanya Amara yang penasaran, setelah sebelumnya ia dengan sopan menghampiri dan mencium punggung tangan kedua orang tua Erdi.

"Mau ketemu sama kedua orang tua Ade. Tolong panggilkan mereka ya, De! Aa mau ketemu dan ngobrol penting." Jawab Erdi dengan titahnya.

Pria tampan bertubuh atletis ini dengan santainya bicara, tanpa memikirkan bagaimana perasaan Amara. Jika Amara mengetahui niat sebenarnya kedatangan dirinya ke rumah kedua wanita yang ia pacari ini.

"Ishh. Aa mau ngapain sih? Jangan cari gara-gara Aa datang kesini bawa Appa sama Ambu. Ayah bisa marah, Aa. Aa mau ya lihat Appa sama Ambu di usir sama Ayah aku gitu? Aku 'kan udah bilang kalau Ayah aku itu galak banget. Aa tolong dong jangan nekat begini." Amara berkata dengan rasa takut yang mulai menguasai dirinya, atas kenekatan Erdi mendatangi kediamannya.

Mendengar perkataan Amara, Erdi malah tersenyum santai, seolah tak mau mengerti apa yang kini dirasakan oleh Amara. Sikapnya ini sudah menunjukkan, jika sejak awal memang ia sama sekali tak perduli bagaimana dengan perasaan Amara nantinya.

"Kamu jangan takut, Aa gak akan macam-macam sama kamu. Pokoknya kamu tenang saja. Aa yakin Ayah kamu gak akan marah. Sekarang tolong panggilkan mereka dan izinin Aa dan kedua orang tua Aa untuk masuk ke dalam. Kasian mereka berdiri terus, gak kamu persilahkan masuk." Ucap Erdi sembari tersenyum dan menepuk bahu Amara berulang-ulang.

Akhirnya dengan berat hati Amara mengizinkan Erdi dan kedua orang tuanya masuk ke dalam, tanpa ia menaruh rasa curiga sedikitpun. Padahal Ambu sudah memasang raut wajah sedih menatap wajah Amara.

Setelah mempersilahkan tamu tak diundangnya ini masuk. Amara segera menghampiri kedua orang tuanya yang kebetulan sedang menonton televisi di ruang keluarga.

"Ayah Ibu, ada tamu di depan. Mereka datang ingin bertemu dengan Ayah dan ibu." Ucap Amara sembari menundukkan pandangannya karena merasa takut dan tak berani menjawab.

"Siapa Ara?" Tanya Tomo, ayah Amara yang sama sekali tak mendapatkan jawaban dari Amara yang dikuasai rasa takutnya.

Alih-alih menjawab Amara memilih pergi ke dapur untuk membuatkan minum untuk kekasih dan kedua orang tua kekasihnya yang sebentar lagi akan melukai hatinya.

"Mohon maaf Bapak dan Ibu, kedatangan saya malam-malam ke sini mengganggu waktu istirahat Bapak dan Ibu. Ada pun niat baik saya datang ke sini untuk melamar salah satu putri Bapak dan Ibu yang bernama Novita untuk menjadi menantu saya." Ucap Karma, yang biasa dipanggil Appa.

Deg!

Apa? Kenapa Appa sebut Kak Novita? Aku gak salah dengarkan ini? Batin Amara.

Amara benar-benar terkejut dengan nama Novita yang disebut oleh Appa. Matanya membulat sempurna. Reaksi keterkejutan Amara terbaca oleh kedua orang tua Erdi yang merasa sedih dan bersalah pada gadis cantik dihadapannya.

Ambu, ibunda Erdi memilih menundukkan pandangannya sembari memainkan jemarinya demi menahan kesedihan yang ia rasakan. Sebagai seorang wanita, ia dapat memahami bagaimana perasaan Amara.

Sementara Amara yang sengaja memperlama keberadaannya di sana, masih berfikir ia sedang salah mendengar Appa menyebutkan nama. Namun sayangnya ternyata tidak, ketika Erdi dengan lantang dan tegas menjelaskan tentang hubungan cinta diantara mereka berdua.

Amara tak lagi menundukkan pandangannya saat meletakkan segelas teh hangat terakhir yang diperuntukan untuk sang kekasih yang berhasil menancapkan pisau belati tepat di hatinya.

Hancur, sakit. Benar-benar hancur dan sakit hati Amara saat itu. Andai saja kedua orang tuanya tahu Erdi adalah kekasihnya. Mungkin lamaran Erdi tak akan diterima oleh kedua orang tuanya. Namun sayangnya, kedua orang tua Amara tidak mengetahui hubungan antara Amara dan Erdi. Amara pun takut untuk mengakuinya. Karena ia tahu, ia sudah ingkar dari aturan yang dibuat oleh sang ayah.

Amara dan Erdi selama ini menjalani hubungan backstreet. Amara yang masih duduk di sekolah menengah atas, sama sekali tidak berani untuk menjalin kasih terang-terangan di depan kedua orang tuanya. Ia takut tak mendapatkan izin apalagi restu. Karena ia tahu, sang ayah sangat mementingkan pendidikan hingga membuat aturan tidak boleh berpacaran selama masih menempuh pendidikan.

Adapun alasan mengapa Novita bisa mengenal Erdi, itu karena Amara meminta bantuan pada Novita untuk memperlancar dirinya mendapatkan izin dan restu dari kedua orang tuanya untuk berpacaran. Ingin rasanya Amara mendapatkan pengecualian dari aturan yang telah dibuat oleh sang Ayah.

Namun siapa sangka mengenalkan Novita pada Erdi. Membuat Novita menikung dirinya. Di sini Novita tak bisa sepenuhnya disalahkan, karena dari Erdi-nya sendiri yang terlebih dahulu menaruh hati pada Novita. Wanita yang lebih segalanya dari Amara saat itu. Ya, saat itu tidak dengan saat ini.

Dan kini meski sudah menikah, Novita enggan untuk meninggalkan kediaman orang tuanya. Padahal suaminya yang berprofesi sebagai seorang abdi negara cukup mapan dan mampu untuk membeli sebuah rumah, meskipun hanya sekedar rumah sederhana.

Dari rasa keenggannya itu, Novita kerap kali merasa cemburu pada Amara. Karena ia sering mendapati sang suami memberikan perhatian lebih pada Amara, yang merupakan mantan kekasih suaminya ini.

Erdi kerap kali pula kedapatan mengagumi dan memandangi Amara yang kini hari demi hari makin terlihat cantik dan bersinar. Begitu pula dengan karir dan masa depannya.

Disakiti dan dicampakkan tak membuat hidup Amara terpuruk. Berkat rasa sakit hati yang ia rasakan. Amara malah menjadi sosok seorang wanita yang penuh dengan prestasi.

Bagaimana tidak ia melupakan rasa cintanya pada Erdi dengan kegiatan positif yang lebih menonjol dari kegiatan negatif yang ia jalani.

Kecurigaan demi kecurigaan terus tumbuh menjamur dari dalam diri Novita pada sang suami dan juga Amara, sang adik yang sudh tak memperdulikan mereka. Ia selalu berpikir Erdi kembali menjalin kasih dengan sang adik di belakangnya.

Hal inilah yang membuat Novita ingin sekali Amara keluar dari rumah orang tuanya, agar adiknya ini tak menjadi duri di dalam rumah tangganya.

"Sebenarnya yang jadi benalu itu gue apa dia? Gue kuliah biaya sendiri, bukan dari duit Ayah apalagi suaminya. Ya salam... Mana mungkin gue yang belum nikah keluar dari rumah. Ada juga dia tuh yang udah nikah, wajib keluar dari rumah. Lagi gak mungkin gue nusuk Kak Novi dari belakang, lagi Kak Novi juga 'kan udah pada tahu, kalau gue udah pacaran sama Rendra. Kenapa dia setakut itu sih sama gue? Lagian salah dia sendiri kenapa nikah sama Erdi, udah tahu dia pacar gue." Celoteh Amara sembari menitikan air mata.

Amara mengingat betul, bagaimana Erdi memutuskan hubungan dengannya, setelah lamaran pria brengs(e)k itu diterima oleh kedua orang tuanya, pria brengs(e)k ini memutuskan hubungannya dengan Amara hanya dengan sebuah pesan singkat.

Ade maafin Aa, seperti yang Ade lihat Aa sudah melamar Novi. Aa mohon Ade tidak merusak kebahagiaan Aa dan Novi, dengan mengatakan sejujurnya tentang hubungan kita pada kedua orang tua Ade. Aa mohon dengan sangat tolong mengerti perasaan Aa dan Novi.

Amara terus menggelengkan kepalanya di atas motor yang melaju membelah jalanan Ibu Kota, saat mengingat isi pesan Erdi yang memutuskan hubungan dengannya saat itu. Jika dilihat orang sekitarnya, gerakan kepala Amara ini seperti orang sedang triping di atas motornya.

Padahal, jika saja bukan karena kedua orang tua Amara terlanjut senang, mendapatkan calon menantunya yang bekerja sebagai seorang aparatur negara yang berpangkat cukup tinggi. Mungkin dia tak akan perduli dengan perasaan Erdi dan Novita, yang sudah menghancur leburkan hati dan jiwanya berkeping-keping saat itu.

Dasar manusia egois, gue harus mengerti perasaan mereka. Mereka ngerti perasaan gue juga nggak. Cocok banget nih gue kalau nyanyi lagu mendiang Olga sampai kampus. Cerocos Amara yang kemudian tertawa terbahak-bahak menertawakan dirinya sendiri dan menyanyi dengan nada sumbang lagu mendiang Olga yang berjudul hancur hatiku.

Hancur-hancur hatiku, hancur-hancur hatiku, hati ku HANCUR...!!!

Hari ini seperti hari biasanya, di mana Amara akan menghabiskan waktunya seharian di luar rumah dan akan kembali tepat jam tujuh malam atau bisa lebih dari jam tujuh malam. Jika jalanan ibu kota tidak padat merayap.

Usai jam kuliahnya selesai, Amara kembali melanjukan scooter matic tuanya ini menuju sebuah ruko yang dijadikan kantor oleh seorang motivator bisnis cukup ternama dikalangannya.

Ya, Amara bekerja sebagai sales telemarketing di perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini. Sudah hampir 4 tahun ia bekerja di perusahaan ini. Dari bekerja di perusahaan inilah Amara dapat membiayai kuliahnya sendiri, hingga hampir rampung seperti saat ini.

"Siang Mba Trie," sapa Amara yang terkenal dengan sikap ramah dan sopannya.

Ia menyapa salah satu staff telemarketing senior yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda. Mba Trie ini sudah berusia 35 tahun, namun masih terlihat awet. Ia selalu menolak di panggil dengan sebutan Ibu ataupun Tante, yang menurutnya sangat tak cocok untuk dirinya.

"Siang, Ara. Bawa pesanan gue 'kan?" Tanya Mba Tri dari balik meja kerjanya tanpa memandang lawan bicaranya.

Pasalnya saat ini ia tengah sibuk chatting dengan om bule ganteng koleksinya. Mba Tri ini adalah single mom yag energik dan berjiwa muda.

Sering dikecewakan dengan produk lokal, membuatnya ingin mencoba peruntungan dengan produk luar negeri, yaitu dengan Om-om bule yang kerap kali membelikan ia tiket untuk berlibur ke negara-negara yang tak membutuhkan Visa. Dan pulau Dewata adalah pulau yang sering ia kunjungi hanya sekedar hangout bersama Om bule yang sedang dekat dengannya diakhir pekan.

"Bawa dong Mba, yang dikaretin dua. Punya Mba Tri, super pedes nampol pol pol." Jawab Amara sembari mengeluarkan sebuah kantong kresek ketoprak yang terkenal enak di kampusnya itu, dengan bibir yang ia majukan dari batas wajar.

"Wehhh... bagus anak pintar, luar biasa." Sahut Mba Tri yang kemudian menghampiri Amara sembari mengelus perutnya yang lapar.

...🍭🍭🍭🍭🍭🍭...

Jangan kamu rusak kebahagiaan orang lain, hanya karena kamu tidak bisa menemukan kebahagiaan dalam dirimu sendiri.

Terpopuler

Comments

@💞Lophe💝💗💓🤵👰

@💞Lophe💝💗💓🤵👰

Tega sekali Novita merebut Erdi pacar Amara

2023-09-25

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Keterlaluan sekali kamu Erdi malah menikah dengan kakaknya Amara

2023-08-29

1

Ria putri queen

Ria putri queen

nyesek banget jadi Amara ... yang kuat yaa moga lekas d pertemukan dengan jodoh yang lebih baik

2023-08-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!