Cukup lama Amara membiarkan seorang pria asing memeluk tubuhnya dari belakang. Ya, pria asing yang tengah memeluk dirinya begitu erat. Ia berusaha menenangkan dirinya meski jantungnya terus berdebar-debar dengan sangat hebat.
Ini untuk pertama kalinya bagi Amara, dipeluk seerat ini oleh seorang pria. Bahkan dengan Rendra pun, ia tak pernah merasakan pelukan seerat ini. Apalagi dengan Erdi yang belum pernah menjamah tubuh Amara.
Pelukan pria asing ini, seperti mengisyaratkan seseorang yang sedang mengalami trauma mendalam dan tak ingin ditinggalkan dalam kesendirian.
Amara yang paham akan kondisi pria asing tersebut pun berusaha memahami, dengan berdiam diri dan membiarkan pria itu puas memeluknya. Hingga beberapa saat kemudian, pria asing itu pun mulai mengurai pelukkannya.
Saat lengan kekar pria itu benar-benar terlepas dari tubuhnya. Amara segera mengambil kesempatan untuk melihat siapakah pria yang telah memeluk erat tubuhnya dalam kondisi mabuk seperti ini. Dengan gerakan cepat dan leluasa Amara membalikkan tubuhnya.
Deg!
Amara terkejut. Ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Pak Daniel." Cicit Amara dalam hatinya ketika melihat sosok Daniel yang masih memejamkan matanya. Seolah Daniel benar-benar meresapi pelukkannya dengan Amara.
Lagi-lagi jantung keduanya malah makin bergejolak, merasakan getaran aneh yang makin menjalar di dalam diri mereka masing-masing.
Jantung Amara makin bergemuruh dan menjadi-jadi, saat Daniel membuka bola matanya dan terus menatap dalam dirinya.
Tatapan dalam Daniel ini berhasil membuat Amara salah tingkah. Tak ingin bertingkah memalukan dihadapan bos sekaligus pemilik perusahaan. Amara segera undur diri dari hadapan Daniel.
"Permisi Pak. Sudah malam, saya harus kembali pulang," Amara berusaha menghindar dari Daniel yang terus menatap dalam dirinya dengan bicara seraya menundukkan pandangannya.
Tanpa menunggu jawaban Daniel, Amara bergegas pergi meninggalkan Daniel yang masih berdiri di posisinya.
Tuk...tuk...tuk
Beberapa saat derap langkah kaki Amara memecah kesunyian dilorong tangga darurat. Ia menuruni puluhan anak tangga dengan sedikit berlari. Ia ingin segera keluar dan pulang ke kosannya. Mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah.
Namun sayang saat ia menekan handle pintu tangga darurat di lantai dasar. Ia tak dapat membukanya.
Ceklek...ceklek...ceklek...
Amara terus berusaha membuka pintu, namun tetap tidak bisa.
Bughh...bughhh...bughh
Ia menggedor pintu berharap security mendengarnya, namun sayang usahanya tetap sia-sia. Tak ada satupun orang yang mendengar gedoran pintu yang ia lakukan.
Sementara itu Daniel yang terlihat baru sampai di lantai dasar. Bersikap dingin seperti karakternya sehari-hari yang sering Amara lihat.
Tanpa bertanya dan terkesan tak menganggap keberadaan Amara. Daniel melewati Amara dan mencoba membuka handle pintu itu.
Ceklek...ceklek...ceklek...
Kembali suara handle pintu yang tak dapat terbuka, terdengar memecahkan kesunyian.
Amara tertunduk lemas, saat menyadari Daniel tak juga bisa membuka pintu darurat di lantai dasar ini.
"Kita terjebak Pak."
"Hemmm," sahut Daniel yang memundurkan langkahnya ke dinding dan mendudukan dirinya di atas lantai.
Begitu pula dengan Amara yang kini memilih duduk di anak tangga terakhir, sembari memandang sedih layar ponselnya yang mati karena kehabisan daya.
Tak jauh berbeda dengan Amara, ponsel Daniel pun bernasib sama. Sehingga keduanya sama sekali tidak bisa menghubungi seseorang untuk dimintai bantuan.
Daniel bisa saja kembali ke ruangan kerjanya dan menghubungi security untuk menyalakan aliran listrik lift, agar ia dapat keluar dari kantor. Namun hal itu urung ia lakukan, karena ia ingin lebih lama lagi bersama dengan Amara. Sejak awal juga ia sudah berniat tak ingin merepotkan security saat pulang larut malam, hingga ia memilih pulang melewati tangga darurat.
Daniel terus saja memandangi wajah Amara yang memancarkan keteduhan dihatinya. Terus terang saja hati Daniel saat ini benar-benar sedang tak baik-baik saja. Pasca Tara resmi membatalkan rencana pernikahan dan meminta break dalam jalinan asmara mereka sore tadi.
"Bapak tolong jangan lihatin saya seperti itu, saya risih dan malu." Protes Amara yang memberanikan diri.
Terus ditatap atasannya seperti ini rasanya sungguh tidak nyaman.
"Kamu punya malu?" Sahut Daniel dengan suara datarnya.
"Punya Pak, makanya saya minta bapak jangan lihat saya dengan cara seperti itu."
"Hemmm, seharusnya kalau kamu punya malu. Kamu tidak akan berani menegur saya. Saya ini atasan kamu, sekaligus pemilik perusahaan di mana kamu bekerja." Ucap Daniel dengan arogansinya.
"Maaf atas kelancangan saya Pak," ucap Amara dengan rasa sesalnya.
Merasa tak enak hati mendengar ucapan Daniel, setelah meminta maaf Amara pun memilih untuk diam. Ia menyandarkan kepalanya pada dinding dan mulai memejamkan matanya yang mengantuk.
Ia tak perduli lagi dengan Daniel, karena rasa kantuk sudah menguasai dirinya. Ia benar-benar lelah hari ini. Ditambah kesialan malam ini terjebak di tangga darurat bersama atasannya yang setengah mabuk menurutnya.
Tertidur, hanya dalam hitungan detik Amara sudah masuk ke dalam alam mimpinya. Daniel terus memandangi wajah damai Amara yang tertidur begitu lelap.
"Kamu bisa tidur di mana saja rupanya," gumam Daniel yang kini tengah berjongkok di depan Amara.
Entah karena rasa perduli atau karena menyadari memiliki perasaan berbeda pada Amara. Daniel rela menggendong Amara hingga ke lantai 7, di mana ruangan kerjanya berada.
Ia membaringkan Amara di sofa panjang yang ada di ruangannya. Kemudian menarik sebuah kursi dan menatap wajah Amara yang tertidur lelap tanpa terusik sedikitpun.
"Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa semua yang ada di dalam dirimu menarik perhatianku? Tubuhmu seperti magnet yang selalu ingin ku peluk dan tak ingin ku lepaskan." Ucap Daniel tepat di depan wajah Amara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Ternyata Amara baru pertama kali merasa di peluk oleh pria
2023-09-26
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Ternyata Amara baru pertama kali merasa di peluk oleh pria
2023-09-26
0
@💞Lophe💝💗💓🤵👰
Amara membiarkan pria itu untuk memeluk dirinya
2023-09-26
0