Aku, Suamiku, Dan Selina
Hujan deras dan suara petir bergemuruh di luar sana, seolah memberi selamat kepada Lana dan Gara atas pernikahan mereka, membuat malam pertama mereka semakin panas dan berarti.
"Sayaang.. ternyata gini ya rasanya hujan-hujan tidur berdua bareng suami" Celetuk Lana sambil tersenyum malu di balik selimutnya.
Gara yang melihat istrinya malu-malu, juga ikut tersenyum sambil membawa Lana ke dalam pelukannya.
"Aarrghhh dinginnn" Ucap Gara sembari menguatkan pelukannya pada Lana.
"Sayaang aku gak bisa nafaass" Omel Lana, lalu ia pun menggigit tangan Gara supaya ia agak meregangkan pelukannya.
Gara hanya meringis, bagi Gara gigitan itu sudah biasa ia dapatkan selama 3 tahun mereka berpacaran, jadi ia pun sudah merasa kebal di gigit oleh Lana.
"Oke, karena kamu udah gigit tangan aku, sekarang gantian aku yang akan gigit kamu"
"Iiih gak gentle banget sih, masa cuma digigit segitu doang mau bales?"
Lagi-lagi Gara tersenyum melihat tingkah lucu Lana, lalu ia pun pelan-pelan mendekatkan wajahnya dan mencium bibir lembut Lana. Lana awalnya terkejut, namun lama-kelamaan ia menikmati ciuman hangat dengan Gara.
Ini memang bukan pertama kalinya Lana berciuman dengan Gara, namun ini adalah ciuman pertama setelah mereka menjadi suami istri.
Tak ingin hanya sampai disitu, Gara melanjutkan membuka pakaian tipis Lana dan mulai mengecupnya perlahan penuh gairah dan kasih sayang, Dan keduanya pun hanyut dalam indahnya malam pertama pernikahan.
***
Pagi-pagi sekali Lana sudah bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, meskipun dulunya Lana adalah seorang wanita karir, namun setelah menikah ia berusaha sebaik mungkin menjadi seorang istri hanya untuk suaminya, jadi ia pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan hanya fokus membina rumah tangga bersama Gara.
"Selamat pagi sayaang.." Sapa Lana pada Gara yang baru saja bangun dari tempat tidurnya.
"Pagi sayang.. Kamu kok pagi-pagi gini udah masak sayang?, emang kamu gak ngantuk?" Tanya Gara sambil mengelus pangkal rambut Lana.
"Enggak dong, apalagi kamu kan mulai berangkat kerja besok, jadi aku udah harus terbiasa dong, kan sekarang aku udah jadi istri kamu, jadi aku harus menuhi kewajiban aku sebagai istri" Jawab Lana sambil tersenyum manis pada Gara.
"Iya iya dehh istriku tercintaa".
"Ya udah, sarapan dulu yuk".
Saat keduanya sedang menikmati sarapan dan saling suap-suapan, tiba-tiba ada suara hp berdering dari dalam kamar mereka.
"Sayang itu hp kamu bunyi, aku ambilin ya?" Ucap Lana berinisiatif ingin mengambilkan hp milik suaminya.
"Eh gak usah, biar aku aja, kamu duduk disini aja, selesain sarapan kamu dulu ya cantiiik" Gara mencegah Lana sambil tersenyum lembut, membuat Lana salah tingkah sendiri.
Akhirnya Lana pun melanjutkan sarapannya dan Gara bangkit untuk mengambil hpnya di kamar.
Tapi setelah 15 menit lamanya, Gara masih belum kembali ke meja makan, Lana juga sudah menghabiskan makanan di piringnya.
Karena melihat makanan Gara yang belum habis, akhirnya Lana pun berinisiatif membawakan makanan Gara ke kamar.
"Sayaang, kok lama banget ngobrolnya?" Ucap Lana saat melihat Gara masih telfonan di kamarnya.
"Ya sudah nanti saya telfon lagi ya" Gara yang melihat Lana masuk ke kamar, langsung menutup telfonnya.
"Telfon dari siapa emang yang?".
"Inii, dari rekan kantor, padahal aku udah bilang hari ini aku masih cuti, besok baru berangkat lagi, ehh tapi katanya ada kerjaan penting, jadi dia telfon deh, maaf yaa".
"Loh kenapa harus minta maaf, kan itu urusan kerjaan, lagian juga cuma bentar".
"Hehe, iya deh, eh tadi sarapan aku belum selesai yah? Kamu udah selsai makannya?".
"Udah dongg, makannya ini makanan kamu aku bawa kesini, biar kamu bisa lanjut makan lagi".
"Emmm suapinnn".
"Manja banget iihh".
"Biarin, kan pengin di suapin sama istri aku".
"Iya deh iyaa".
Seperti pada umumnya pasangan baru, mereka bahagia hanya karena hal-hal kecil.
Setelah selesai sarapan, Gara memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, karena setelah ini mereka harus belanja kebutuhan rumah tangga bersama.
"Sayang, aku mandi dulu yaa" Ucap Gara sambil mengambil handuknya dari lemari.
"Ikuuuttt" Ledek Lana.
"Siniii cepett" Jawab Gara yang benar-benar tidak Lana duga, Lana kira Gara akan langsung menolak ledekannya itu, namun malah sebaliknya.
Lana hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "Gak jadi deh, udah sana mandi".
"Siap istriku tercinta" Ucap Gara sambil menutup pintu kamar mandinya.
Sedangkan Lana merapikan tempat tidur mereka berdua sambil menunggu Gara selesai mandi.
"Klunting".
Tiba-tiba saja ada sebuah notifikasi di hp Gara, 3 tahun Gara dan Lana berpacaran, Lana tidak pernah sekalipun menyentuh hp gara, alasannya hanya karena Lana menghormati privasi Gara.
Namun utuk sekarang Gara sudah menjadi suami Lana, jadi harusnya sudah tidak ada privasi lagi diantara mereka kan?.
Itu yang ada di pikiran Lana, jadi tanpa pikir panjang, Lana mengambil hp Gara dan membukanya.
Namun Lana baru sadar karena selama ini ia tidak pernah memegang hp Gara, ia tidak tahu sama sekali sandi hp milik Gara, ia sudah mencoba beberapa sandi yang mungkin Gara pakai, tapi ternyata gagal.
Akhirnya ia pun menyerah dan mengembalikan hp Gara ke atas meja.
"Ya udahlah, paling juga temen kerja" gumam Lana sambil kembali merapikan tempat tidurnya.
Namun lagi-lagi hp Gara berdering, dan kali ini bukan lagi notifikasi chat, namun itu adalah dering panggilan.
Lana kembali meraih hp Gara di atas meja dan berniat mengangkatnya, kalau kalau itu adalah panggilan penting dari rekan kerja Gara.
"Selina?" Ucap Lana membaca nama kontak yang menelfon Gara.
Lana tidak berfikiran negatif, ia hanya berfikir mungkin itu adalah salah satu rekan kerja Gara, dan takutnya itu benar-benar penting, jadi Lana hendak menjawab telfon itu.
Namun tiba-tiba saja Gara merebut hp-nya dari genggaman Lana, dan membuatnya terkejut.
"Kamu ngapain ngotak-atik hp aku?!, gak sopan banget sih!" Teriak Gara benar-benar membuat Lana terkejut, pasalnya selama berpacaran dengannya, Gara tidak pernah sekalipun berteriak seperti itu pada Lana.
"I-itu tadi hp kamu bunyi, aku pikir temen kerja kamu, takutnya penting jadi mau aku angkat, tapi kok kamu malah marah-marah gitu si?" Ucap Lana berusaha menjelaskan pada Gara.
"Aduuuh maaf yang sayang, aku gak bermaksud gituu, aku cuman gak nyaman aja, kan selama kita pacaran juga kamu gak pernah otak-atik hp aku, jadi aku belum terbiasa, maaf ya sayang" Bujuk Gara berusaha meminta maaf merasa telah melukai hati Lana.
Lana hanya terdiam, masih tidak menyangka Gara yang selalu bertutur lembut padanya, juga bisa meninggikan suaranya.
Melihat Lana yang masih kikuk, Gara segela menarik Lana ke dalam dekapannya dan meminta maaf lagi penuh penyesalan.
"Maaf ya sayang".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments